Terbang pertama kali |
Yo Sobat Backpacker,
gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya.
Oh ya, aku udah pulang
nih dari cruise trip yang disediain ama pihak detik travel dan antavaya sebagai
hadiah dari kompetisi d’Traveler of the year 2016 yang aku menangin kemarin.
Gilak banget tripnya cuy, bahkan trip kali ini merupakan trip paling fantastis
dalam hidupku. Bukan hanya sekedar bisa menikmati kemewahan dan kemegahan
fasilitas dan pelayan dari kapal pesiar yang seperti hotel bintang lima. Tapi trip
ini juga punya bonus bisa jelajah Filipina, Taiwan dan Hongkong. Gilakkkkk...
Ha? Oleh-oleh? Mau
oleh-oleh dari luar negeri?
Ada nih oleh-olehnya,
tapi ambil sendiri di rumahku ya, rumahku yang di plosok Sumatera itu lho, yang
di desa Pematang Sei Baru, yang jalannya nauzubillah... hahahaha....
So.. aku ngasi oleh-olehnya
cerita dan foto-foto aja ya sob. Nggak apa-apa kan?
Kali ini aku ingin cerita
tentang pengalaman ku naik pesawat yang pertama. Yupz, ini adalah kali pertama
aku naik pesawat terbang. Sebelumya mah ngetripnya pake kaki, sepeda, motor,
bus, kereta api dan kapal kecil doang.
Nah, karena ini
pengalaman pertama, so... harus berkesan donk. Karena itu aku sempat bingung
juga milih maskapai apa untuk berangkat ke Jakarta, tempat kumpul para pemenang
sebelum berangkatan ke luar negeri. Setelah milih-milih, akhirnya sih aku milih
naik Citilink, soalnya denger-denger dari media dan review dari beberapa
blogger, maskapai ini cukup aman dan nyaman walau harganya sedikit di atas
maskapai budget lainnya sih.
Aku sendiri memilih
jadwal penerbangan kedua yang berangkatnya itu jam 05.50 WIB. Jadinya jam 4
pagi aku pun harus udah berangkat dari Medan menuju Kuala Namu. Thanks buat
Alan Mukti, Bobby dan Aceh yang udah ngantarin ke bandara pagi-pagi buta.
Thanks banget ya sob.
Setelah selesai urusan
cek in dan boarding yang ternyata gampang walau sempat bingung di awal, kami
pun diantar dengan bus ke pesawat dan setelah kami duduk di seat masing-masing,
akhirnya perjalanan dengan pesawat pun dimulai.
Wusssshhhh.... pesawatnya
take off dengan sempurna, walau aku cukup deg-degan banget sih. Bahkan sebelum
take off aku membaca dan mengingat semua panduan keamanannya. Bahkan sampai
ngeraba jaket keselamatannya, mastiin keberadaannya. Setelah itu mah megang
sandaran tangannya kuat-kuat sambil tak henti berdoa. #nggaksiapmati
Hahahaha.....
Tapi, walau deg-degan
gitu, pengalaman pertama ku ini sangat berkesan sih, apalagi aku dapat tempat duduk
di samping jendela. Sehingga selain bisa memandangi langit dan daratan secara
bebas, aku juga dapat bonus melihat sunrise dari ketinggian 11.000 meter. Wow...
keren banget sunrisenya. Terlihat cahaya jingga dari matahari yang baru bangun
itu menyinari dan menembus awan-awan di bawah sana. Rasanya nggak sia-sia jam 4
pagi harus ke bandara.
Sunrise dari ketinggian 11.000 meter |
Sunrise yang sangat indah dan berkesan |
Selain itu aku juga
terpana dengan pemandangan gumpalan awan hingga daratan awan yang terlihat dari
balik jendela. Pemandangan yang biasa selalu ku lihat dengan mendongakkan
kepala sekarang aku melihatnya dengan menunduk. Pemandangan yang juga membuatku
sadar betapa kecilnya aku di hadapan semesta.
Negeri di atas awan |
Akhirnya setelah hampir
2 jam berada di udara, perlahan kepulauan seribu terlihat. Gugusan
pulau-pulaunya itu terlihat cantik. Lalu setelah itu nampak deh Teluk Jakarta
dan ribuan kapal yang terlihat kecil dari atas sini. Dan akhirnya terlihat
pemandangan kota Jakarta dengan gedung-gedungnya yang menjulang tinggi. Welcome
to Jakarta dan petualangan dimulai dari sini.
Teluk Jakarta dan kapal-kapal |
welcome to Jakarta |