Tampilkan postingan dengan label Provinsi Bengkulu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Provinsi Bengkulu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Juli 2022

Bus CSH 88 Rute Bengkulu Menuju Jakarta

Bus CSH 88 Jakarta Bengkulu
Bus CSH 88 Bengkulu-Jakarta, sumber: FB CSH 88

A

llooooo.... apa kabar teman-teman? Semoga baik-baik aja ya, aamiin....

Liburan semester kali ini aku berencana berpetualangan ke Bumi Parahyangan alias Bandung.  Dari Bengkulu, tempatku bekerja saat ini ada dua bus yang menuju Bandung, yaitu PO SAN dan Putra Rafflesia. Namun sayangnya semua tiketnya sudah ludes dan baru tersedia kembali 5 hari kemudian. Busyet... keburu abis masa liburanku.

Akhirnya aku mencoba keberuntungan menghubungi bus CSH 88, dan alhamdulillah, masih tersedia kursi yang kosong. Namun bus ini hanya sampe ke Jakarta, di Terminal Pulogebang. Untuk ke Bandung, aku harus nyambung lagi.

Bus CSH 88 berangkat dari Kota Bengkulu jam 9 pagi dengan harga tiket Rp. 450.000 perorang. Setiap orangnya juga mendapat sepotong roti dan air mineral. Mantap! 

Bus CSH 88 Jakarta Bengkulu
dapat roti dan minuman

Bus ini dilengkapi AC dan setiap seat ada bantal kecilnya serta sandarannya juga bisa diturunkan. Namun tidak tersedia leg rest dan foot rest. Untuk nyarger HP, bisa di bagian depan, minta tolong ama keneknya. Tapi pas aku minta tolong buat nyarger katanya lagi panas, jadi nggak bisa. L

Dari Bengkulu menuju Jakarta bus ini melalui lintas Tengah kemudian ke Lintas Timur dengan rute Bengkulu-Kepahiyang-Curup-Lubuk Linggau-Lahat-Muara Enim-Prabumulih-Indralaya-Masuk Tol hingga Bakauheni-Merak-Serang-Jakarta-Terminal Kalideres dan berakhir di Terminal Pulogebang.

Perjalanannya cukup nyaman, namun kuakui bus ini lumayan lambat karena perjalanan Bengkulu-Jakarta ditempuh hampir 29 jam yang biasanya cuma 24 jam. Meski pun itu karena 1 jamnya dipakai untuk mengganti ban yang pecah di Bakauheni. Selain itu, bus ini juga sangat sering menaikturunkan penumpang bahkan ketika bus sudah terisi penuh. Auto bangku tempel cuy.

Di sepanjang perjalanan, pemandangannya juga cukup mantap. Dari pemandangan perbukitan hijau, kemudian perkebunan, hingga berbagai kota yang belum pernah kukunjungi. Di Lahat, Sumatera Selatan aku juga bisa melihat Gunung jempol, sebuah gunung unik dengan puncak seperti jempol.  Dan yang paling kerennya adalah pemandangan Selat Sunda, selat yang menghubungkan Pulau Sumatra dengan Pulau Jawa yang akan kuceritakan dicerita selanjutnya. Bersambung..... 

Bus CSH 88 Jakarta Bengkulu
Gunung Jempol di Lahat
Bus CSH 88 Jakarta Bengkulu
Menara Singer di kejauhan di Bakauheni, Lampung

Kamis, 29 April 2021

Pantai Muara Ketahun di Bengkulu Utara

Pantai Muara Ketahun
Pantai Muara Ketahun

Hai sahabat backpacker, gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya. Aamin...

Sebenarnya aku masih mau ngelanjutin cerita petualanganku di Bumi Sumatera Utara sih. Soalnya setelah dari Danau Toba kemarin, aku masih melanjutkan petualanganku di Tanah Karo. Tapi kali ini aku mau selang seling juga ama kisah petualanganku berwisata di tempat tinggalku yang sekarang.

Yap!!! Nggak kerasa udah beberapa bulan aku berada di bumi perantauan, tepatnya di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Kabupaten ini juga punya banyak destinasi wisata yang menarik. Apalagi pantainya, memanjang di sepanjang Jalan Lintas Barat Sumatera dan masing-masing punya karakteristiknya sendiri. Pantainya juga menghadap ke sisi barat, jadi momen matahari terbenamnya nggak diragukan lagi deh.

Tapi aku belum banyak menjelajahi objek wisatanya sih, selain terkendala kendaraan, kameraku juga mengalami masalah. Jadi terpaksa deh motret pake kamera hape yang jujur aja, hasilnya nggak bikin aku puas.

Kali ini aku mau berbagi cerita tentang objek wisata pantai yang letaknya nggak jauh dari kontrakanku, objek wisata tersebut bernama Pantai Muara Ketahun. 

Pantai Muara Ketahun
Pantai Muara Ketahun
Pantai Muara Ketahun
Ombaknya besar juga

Alamat Pantai Muara Ketahun

Pantai Muara Ketahun terletak di Desa Pasar ketahun, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. Kalo dari kontrakanku kira-kira jaraknya cuma 5 kilometer aja, sedangkan kalo dari Kota Bengkulu, sekitar 2 jam perjalanan. Pantai ini berada tepat di sisi Jalan Lintas Barat Sumatera yang menghubungkan Bengkulu dengan Padang, jadi cukup mudah untuk di akses.

Fasilitas di Pantai Muara Ketahun

Pantai Muara Ketahun ini bisa dibilang belum dikelola dengan baik sih. Soalnya fasilitasnya sendiri masih sangat terbatas. Contohnya aja, di sini belum tersedia tempat parkir, jadi kita bisa memarkirkan kendaraan dimana aja dan itu cukup semberaut. Selain itu fasilitas kamar mandi dan ruang ganti juga nggak tersedia sama sekali.

Lalu kondisi pantai ini juga nggak begitu bersih. Ada banyak sampah-sampah lautan yang terbawa ombak ke pinggiran pantainya. Sampahnya juga didominasi batang dan ranting kayu dan tersebar hampir di sepanjang pantainya. 

Pantai Muara Ketahun
Banyak batang dan ranting kayu berserakan
Pantai Muara Ketahun
Banyak pohon rindang juga

Namun untuk makanan, di sini cukup banyak sih, karena ada banyak pedagang yang menjajakan dagangannya mulai dari yang pake motor seperti sosis telor, gorengan hingga minuman dingin. Di sini juga ada beberapa warung yang menyediakan makanan-makanan sedikit berat seperti bakso dan sejenisnya hingga es kelapa muda.

Tiket Masuk ke Pantai Muara Ketahun

Seperti yang kubilang sebelumnya, pantai ini belum dikelola jadi tiket masuknya pun gratis, begitu pula ama biaya parkirnya, gratis cuy.

Pesona Pantai Muara Ketahun

Meski begitu, Pantai muara Ketahun ini sebenarnya cukup cantik dan menarik buat dikunjungi loh. Pantai ini bersisian ama Muara Sungai Ketahun, salah satu sungai besar di Bengkulu Utara. Di muaranya ini terdapat anjungan bebatuan yang menjadi spot mancing favorit para pengunjung.

Pantainya sendiri didominasi pasir lembut dan putih dengan ombak yang cukup besar karena menghadap langsung ke Samudera Hindia. Pantainya juga cukup panjang dan diujungnya ada formasi tebing yang seolah-olah menjadi pagar bagi pantai ini. 

Pantai Muara Ketahun
Pasirnya lembut
Pantai Muara Ketahun
Ujung pantainya ada bukit atau tebing gitu
Pantai Muara Ketahun
Menghadap ke Samudera Hindia

Yang paling menarik dari pantai ini adalah pemandangan sunset alias matahari terbenamnya. Karena menghadap langsung ke sisi barat, jadi bisa melihat pemandangan sunset secara puas. Apalagi cahaya senjanya yang berwarna jingga kemerahan itu memantul di atas pecahan ombak. Juara cuy! 

Pantai Muara Ketahun
Sunset di Pantai Muara Ketahun
Pantai Muara Ketahun
Siluet Senja
Pantai Muara Ketahun
Sunsetnya indah juga
Pantai Muara Ketahun
Ada backpacker yang ganteng dan unyu


Oh ya, ini ada videonya juga, silahkan ditonton teman-teman 😉 

😉

Selasa, 13 Oktober 2020

Wisata di Bengkulu: Lengkap dengan Transportasi, Penginapan dan Oleh-Oleh Khasnya

Hai sahabat backpacker

Seperti biasa, di akhir perjalananku ke suatu daerah maka aku akan menyajikan daftar tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi di daerah tersebut beserta akomodasinya.

Kali ini aku mau berbagi informasi mengenai tempat-tempat wisata yang ada di Kota Bengkulu. Daftar ini ku buat berdasarkan tempat-tempat yang memang telah kukunjungi. Jadi bisa dijamin kebenaran tempatnya. Daftar ini akan kutambah jika nanti aku berkunjung lagi ke Bengkulu.

Baiklah, inilah daftar objek wisata yang ada di Bengkulu:

1.    Pantai Panjang

Pantai Panjang bisa dibilang ikon wisatanya Kota Bengkulu. Jadi belum sah rasanya ke Bengkulu kalo belum ke pantai ini. Sesuai namanya, pantai ini memiliki bibir pantai yang panjang yang mencapai 7 km dengan pantai berupa pasir putih.

Pantai ini letaknya tak jauh dari pusat Kota Bengkulu, jadi cukup mudah untuk dikunjungi. Waktu terbaik mengunjungi pantai ini adalah ketika sore hari. Karena pantai ini tepat menghadap ke barat sehingga pemandangan sunsetnya juara. 

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Pantai Panjang Bengkulu, Sunsetnya Juara

Pantai Panjang Bengkulu

2.    Pantai Tapak Paderi

Pantai Tapak Paderi adalah salah satu pantai lainnya yang ada di Kota Bengkulu. Pantai ini masih terhubung dengan Pantai Panjang. Pantai ini juga memiliki pantai berupa pasir putih yang halus. Asyiknya, di pantai ini terdapat banyak perahu-perahu nelayan yang sedang bersandar. Selain itu, karena pantainya membentuk teluk jadi di seberang lautannya terlihat daratan dengan pemandangan bukit-bukit dan gunung yang hijau. Cakep lah. 

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Pantai Tapak Paderi, Pondok Sendal Jodoh dan Bunker Jepang

Pantai Tapak Paderi

3.    Pondok Sendal Jodoh

Pondok Sendal jodoh terletak di dalam kawasan Pantai Tapak Paderi. Di pondok ini terdapat dinding bambu yang ditempeli ratusan sendal bekas yang hanyut terbawa arus ombak. Tujuan pembuatan pondok ini adalah untuk mengingatkan pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke lautan. 

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Pantai Tapak Paderi, Pondok Sendal Jodoh dan Bunker Jepang 

Pondok Sendal Jodoh

4.    Danau Dendam Tak Sudah

Namanya emang serem sih, tapi pemandangan di danau ini cakep banget. Danaunya cukup luas dan pemukaan airnya tenang dan bersih. Di sekitar danau juga banyak pepohonan rindang yang membuat suasananya semakin adem. Di sini juga banyak penjual es kelapa muda. Jadi kita bisa menikmati segarnya es kelapa muda sembari melihat indahnya alam Danau Dendam Tak Sudah.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu, Tempat Asyik Untuk Bersantai

Danau Dendam Tak Sudah

5.    Benteng Marlborough

Benteng Marlborough merupakan benteng peninggalan Inggris yang dibangun pada tahun 1713. Dulunya benteng ini menjadi benteng ppertahanan terkuat kedua milik Inggris di wilayah timur setelah Benteng St. George yang ada di Madras, India.

Saat ini, Benteng Marlborough menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Bengkulu. Selain bisa mengagumi arsitektur bentengnya yang megah, pengunjung juga bisa belajar sejarah perjuangan rakyat Bengkulu melawan penjajahan melalui koleksi bersejarah yang dipamerkan di dalam benteng ini.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Fort Marlborough, Benteng Inggris di Kota Bengkulu

Benteng Marlborough

6.    Bunker Jepang

Bunker Jepang adalah salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Bengkulu. Bunker ini dibangun pada masa pendudukan Jepang di tahun 1942 hingga tahun 1945. Bangunan bunkernya masih berdiri kokoh, hanya saja kurang terawat. 

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Pantai Tapak Paderi, Pondok Sendal Jodoh dan Bunker Jepang

Bunker Jepang

7.    Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah bersejarah ini merupakan rumah yang menjadi tempat tinggal Bung Karno ketika diasingkan Belanda ke Bengkulu pada tahun 1938 hingga tahun 1942. Rumah pengasingan ini masih terawat dengan baik dan di dalamnya terdapat banyak barang-barang koleksi yang berkaitan dengan Bung Karno. Btw, harga tiket masuknya cuma Rp. 3000 aja loh.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

8.    Rumah Ibu Fatmawati

Terletak tak jauh dari Rumah Pengasingan Bung Karno, rumah bersejarah ini juga menyimpan berbagai barang bersejarah milik Ibu Fatmawati, termasuk mesin jahit yang dulu digunakan beliau untuk menjadi bendera Merah Putih yang dikibarkan pada peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati

Rumah Ibu Fatmawati

9.    Masjid Jamik Bengkulu

Masjid Jamik Bengkulu adalah salah satu masjid tertua di Kota Bengkulu dan dibangun sejak abad ke-18. Ketika Bung Karno diasingkan ke Bengkulu, beliau pula lah yang mendesain renovasi masjid ini dan hingga sekarang desain rancangan Bung Karno masih dipertahankan di masjid ini.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Masjid Jamik Bengkulu

Masjid Jamik Bengkulu

10. Museum Negeri Bengkulu

Terletak di Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, museum ini menyimpan berbagai barang koleksi dari sejarah dan budaya masyarakat Bengkulu. Tiket masuk ke museum ini juga sangat terjangkau karena peorangnya hanya perlu membayar Rp. 3000 aja.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Museum Negeri Bengkulu, Mengenal Sejarah dan Budaya Bengkulu

Museum Bengkulu

11. Tugu Simpang Lima Ratu Samban

Tugu ini terletak di Pusat Kota Bengkulu, tepat di persimpangan lima jalan. Nama simpangnya diambil dari tokoh pahlawan setempat, Ratu Samban, yang gigih berjuang melawan penjajahan. Sedangkan tugunya sendiri berupa patung Ibu Fatmawati yang sedang menjahit bendera Merah Putih.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Simpang Lima Ratu Samban

Simpang Lima Ratu Samban

12. Monumen Thomas Parr

Monumen ini dibangun pada tahun 1808 oleh pihak Inggris untuk memperingati peristiwa terbunuhnya Thomas Parr, seorang Residen Inggris yang berkedudukan di Bengkulu. Thomas Parr tewas di tangan rakyat Bengkulu yang marah karena kepemimpinannya yang kejam dan zalim.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Tugu Thomas Parr, View Tower dan Gedung Daerah Provinsi Bengkulu

Monumen Thomas Parr

13. Alun-Alun Kota Bengkulu dan View Tower

Alun-Alun Kota Bengkulu merupakan tempat nongkrong yang cukup ramai di sore hari. Di alun-alun ini terdapat banyak pedagang makanan, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Selain itu, di sini juga banyak pedagang mainan anak-anak, sehingga cocok dikunjungi bareng keluarga.

Di tengah alun-alunnya berdiri sebuah menara bernama View Tower. Menara setinggi 43 meter ini rencananya difungsikan sebagai menara pemantau tsunami dan bisa diakses oleh publik. Namun sayangnya hingga sekarang View Tower tak pernah dioperasikan. 

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Tugu Thomas Parr,View Tower dan Gedung Daerah Provinsi Bengkulu

View Tower

14. Gedung Daerah Provinsi Bengkulu

Gedung Daerah Provinsi Bengkulu adalah salah satu bangunan bersejarah di Kota Bengkulu. Dulunya gedung ini merupakan tempat tinggal bagi Residen Inggris yang memimpin Bengkulu. Saat ini, Gedung Daerah Provinsi Bengkulu dijadikan sebagai rumah dinas Gubernur Bengkulu dan masih terawat dengan baik. 

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Tugu Thomas Parr, View Tower dan Gedung Daerah Provinsi Bengkulu

Gedung Daerah Provinsi Bengkulu

          Cara Menuju Bengkulu

Ada beberapa cara untuk mengunjungi Kota Bengkulu. Cara pertama dan paling mudah adalah dengan menggunakan pesawat terbang. Bengkulu memiliki satu bandara bernama Bandara Fatmawati Soekarno. Bandara ini melayani penerbangan domestik dan internasional.

Bandara Fatmawati Soekarno terletak di Jalan Raya Padang Kemiling, Kecamatan Slebar, Kota Bengkulu. Jarak bandara ke pusat kota sekitar 14 km dan bisa menggunakan bus Damri, taksi bandara serta angkutan travel untuk menuju pusat kota.

Selain pesawat, juga bisa menggunakan transportasi bus. Ada beberapa bus yang memiliki trayek langsung ke Kota Bengkulu seperti Bus Putra Simas, PO SAN, Putra Rafflesia dan bus lainnya. Selain trayek langsung, teman-teman juga bisa naik bus tujuan Kota Lubuk Linggau di Sumatera Selatan. Dari kota tersebut tinggal naik bus tujuan Kota Bengkulu.

Tentang Bus Putra Simas bisa dibaca di sini: Perjalanan Menuju Bengkulu dengan Bus Putra Simas

Bus Putra Simas 

Selain itu, Bengkulu juga memiliki pelabuhan, yaitu Pelabuhan Pulau Baai. Dulunya pelabuhan ini melayani rute ke Jakarta dan Padang. Tapi sekarang aku tak menemukan informasi selain tentang kapal dengan rute Bengkulu menuju Pulau Enggano, salah satu pulau terluar di Provinsi Bengkulu. Mungkinkah rutenya udah ditutup?

Transportasi di dalam Kota Bengkulu

Saat ini Kota Bengkulu telah dilengkapi dengan kendaraan umum dalam kota berupa bus Trans Rafflesia Bengkulu. Bus ini akan membawa penumpang melalui beberapa destinasi wisata seperti Pantai Panjang, Benteng Marlborough, Danau Dendam dan pusat kota. Selain Trans Bengkulu, teman-teman juga bisa mengandalkan angkot serta babang ojol.

           Penginapan di Bengkulu

Ada banyak penginapan yang tersedia di Kota Bengkulu dengan harga yang beragama di mulai dari kurang Rp, 100.000 permalam. Penginapan-penginapan ini umumnya terletak tak jauh dari pusat kota dan objek-objek wisata yang ada di Bengkulu. Saya sendiri kemarin menginap di Tropicana Guest House yang terletak tak jauh dari Pantai Panjang dan Rumah Pengasingan Bung Karno. Di sini permalamnya cuma Rp. 110.000 dan udah dapat sarapan pagi.

Selengkapnya bisa dibaca di sini: Menginap di Tropicana Guest Hotel Bengkulu

Tropicana Guest House

           Oleh-Oleh Khas Bengkulu

Ada banyak oleh-oleh khas Bengkulu yang bisa bawa sebagai buah tangan ketika pulang dari Bengkulu seperti Lempuk Durian, Manisan Terong, Perut Punai, Kue Tat, hingga Kopi Bengkulu,

Selain makanan, juga banyak pernak-pernik yang tersedia seperti Batik Besurek, baju kaos bergambar khas Bengkulu hingga kerajianan dari kulit kayu lantung seperti gantungan kunci dan miniatur bunga rafflesia.

Untuk membeli oleh-oleh ini bisa di banyak tempat seperti Pantai Panjang dan Benteng Marlborough. Tapi menurutku tempat terbaik untuk berburu oleh-oleh ada di Sentra Oleh-Oleh Khas Bengkulu yang terletak tak jauh dari Simpang Lima Ratu Samban. Di tempat ini terdapat beberapa toko yang menjual oleh-oleh khas Bengkulu dengan harga yang terjangkau dan barangnya pun lengkap.

Minggu, 11 Oktober 2020

Bangunan Bersejarah di Kota Bengkulu

Bengkulu memiliki sejarah yang yang unik. Ketika wilayah lain di Indonesia berada di bawah jajahan Belanda, maka Bengkulu berada di bawah wilayah Inggris. Hingga akhirnya wilayah ini ditukar Inggris dengan wilayah Singapura kepada Belanda.

Oleh karena itu, kota ini memiliki banyak bangunan tua dan bersejarah yang sangat menarik untuk dikunjungi. Berikut ini adalah bangunan sejarah yang ada di Bengkulu. Daftar ini kubuat berdasarkan tempat-tempat yang pernah kukunjungi sendiri ketika traveling ke Bengkulu. Jadi bisa kujamin kebenarannya.

1.    Benteng Marlborough

Benteng Marlborough adalah sebuah benteng besar peninggalan Inggris yang didirikan oleh East India Company (EIC) pada tahun 1713 dan selesai pada tahun 1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet. Benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah Benteng St. Geogre di Madras, India. Meskipun disebut terkuat kedua, benteng ini juga pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu hingga pihak Inggris harus mengungsi ke Madras.

Saat ini Benteng Marlborough menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di Bengkulu. Di dalam bentengnya terdapat berbagai macam koleksi yang menceritakan tentang perjuangan rakyat Bengkulu dalam melawan penjajahan asing.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Fort Marlborough, Benteng Inggris di Kota Bengkulu. 

Benteng Marlborough

2.    Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah ini merupakan rumah tempat tinggal Bung Karno ketika diasingkan oleh Belanda ke Bengkulu sejak tahun 1938 hingga tahun 1942 karena dianggap melawan kolonial. Rumah ini masih terawat dengan baik dan di dalamnya terdapat banyak koleksi yang berhubungan dengan sejarah Bung Karno seperti sepeda onthel Bung Karno hingga meja rias buatan Bung Karno sendiri.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Wisata Sejarah Di Rumah Pengasingan Bung Karno Di Bengkulu 

Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

3.    Rumah Ibu Fatmawati

Rumah Ibu Fatmawati terletak tak jauh dari Rumah Pengasingan Bung Karno. Rumah ini menyimpan berbagai koleksi yang berhubungan dengan Ibu Fatmawati seperti foto-foto tua, surat, hingga mesin jahit yang dulu digunakan untuk menjahit Bendera Merah Putih yang dikibarkan pada peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Mengunjungi Rumah Ibu Fatmawati Di Bengkulu 

Rumah Ibu Fatmawati

4.    Masjid Jamik Bengkulu

Masjid Jamik Bengkulu adalah salah satu masjid tertua di Kota Bengkulu dan dibangun sejak abad ke-18  Saat itu bangunan Masjid Jamik Bengkulu masih sederhana dan masih berbahan kayu dengan atap yang terbuat dari rumbia.

Masjid ini memiliki hubungan yang erat dengan Bung Karno. Karena ketika beliau diasingkan ke Bengkulu, beliaulah yang mendesain renovasi masjid ini. Hingga saat ini desain masjid yang dirancang oleh Bung Karno masih tetap dipertahankan di Masjid Jamik Bengkulu ini.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Masjid Jamik Bengkulu, Masjid Bersejarah Yang Punya Hubungan Erat Dengan Soekarno. 

Masjid Jamik Bengkulu

5.    Bunker Jepang

Bunker Jepang terletak tidak jauh dari Benteng Marlborough dan dibangun oleh Jepang ketika mereka menguasai Indonesia pada tahun 1942 hingga tahun 1945. Bangunannya terbuat dari beton dengan bentuk atap setengah lingkaran. Kondisi bunker ini kurang terawat meski bangunannya masih berdiri kokoh.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Pantai Tapak Paderi, Pondok Sendal Jodoh dan Bunker Jepang 

Bunker Jepang

6.    Gedung Daerah Provinsi Bengkulu

Gedung Daerah Provinsi Bengkulu adalah rumah tinggal bagi Residen Inggris yang memerintah di Bengkulu. Rumah ini dulunya juga sempat menjadi tempat tinggal dari Thomas Stamford Raffles. Saat ini, Gedung Daerah Provinsi Bengkulu difungsikan sebagai rumah dinas Gubernur Bengkulu dan arsitektur aslinya masih dipertahankan.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Tugu Thomas Parr, View Tower dan Gedung Daerah Provinsi Bengkulu 

Gedung Daerah Provinsi Bengkulu

7.    Monumen Thomas Parr

Monumen Thomas Parr dibangun pada tahun 1808 oleh pihak Inggris untuk memperingati insiden pembunuhan Thomas Parr, Residen Inggris yang memimpin Inggris di Tanah Bengkulu. Namun bagi rakyat Bengkulu, tugu ini menjadi simbol perlawanan dan sebuah pengingat bahwa dahulu mereka pernah dijajah oleh seorang yang kejam.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Tugu Thomas Parr, View Tower dan Gedung Daerah Provinsi Bengkulu 

Monumen Thomas Parr

8.    Tugu Simpang Lima Ratu Ramban

Tugu Simpang Lima Ratu Samban adalah sebuah tugu yang berdiri di pusat kota Bengkulu dan tepat di tengah bundaran simpang lima. Nama persimpangannya diambil dari tokoh pahlawan setempat, Ratu Samban, yang gigih berjuang melawan Kolonial Belanda. Sedangkan tugunya berupa patung Ibu Fatmawati yang sedang menjahit bendera Merah Putih. Patung ini pun baru diresmikan tahun 2020. Sebelumnya di tugu ini memiliki patung seorang penunggang kuda.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Berhenti Sejenak di Simpang Lima Ratu Samban 

Tugu Simpang Lima Ratu Samban

9.    Bonus: Museum Negeri Bengkulu

Meski bukan termasuk bangunan bersejarah, tapi Museum Negeri Bengkulu menurutku bisa dimasukin juga ke dalam tempat-tempat bersejarah di Kota Bengkulu. Karena di museum ini terdapat banyak koleksi yang berhubungan dengan sejarah dan budaya masyarakat Bengkulu. Museum ini terletak di Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu dengan harga tiket cuma Rp. 3000 saja.

Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini: Museum Negeri Bengkulu: Mengenal Sejarah dan Budaya Bengkulu 

Museum Negeri Bengkulu

Jumat, 09 Oktober 2020

Museum Negeri Bengkulu: Mengenal Sejarah dan Budaya Bengkulu


Museum Bengkulu

Hai sahabat backpacker

Hari ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhirku di Bumi Rafflesia. Pagi ini aku akan segera kembali ke Asahan, Sumatera Utara, kampung halamanku sendiri. Tiket busnya pun udah kupesan kemarin siang dan rencananya akan berangkat pukul 10,00 wib nanti. 

Baca juga: Pantai Panjang Bengkulu, Sunsetnya Juara

Tapi bukan Rudi Chandra Sambas sang backpacker tampan namanya kalo nggak memaksimalkan waktunya buat jalan-jalan. Oleh karena itu, sebelum berangkat ke pool bus, aku memutuskan untuk mengunjungi satu destinasi lagi di Kota Bengkulu ini dan tujuanku adalah Museum Negeri Bengkulu.

Alamat Museum Negeri Bengkulu

Museum Negeri Bengkulu beralamat di Jalan Pembangunan, No. 08, Kelurahan Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Bengkulu.

Cara Menuju Museum Negeri Bengkulu

Museum Negeri Bengkulu ini masih berada di dalam Kota Bengkulu dan untuk mengunjunginya dari pusat kota bisa mengambil rute melalui Simpang Lima Ratu Samban, lalu ke Jalan S. Parman hingga tiba di Simpang Jalan Danau yang menuju Danau Dendam Tak Sudah. Namun berbeloklah ke kanan, ke Jalan Pembangunan. Dari persimpangan tersebut museum ini hanya berjarak 500 meter lagi.

Harga Tiket Masuk ke Museum Negeri Bengkulu

Harga tiket masuk ke Museum Negeri Bengkulu sangat murah meriah karena perorang dewasa cuma perlu membayar Rp. 3000 saja sedangkan anak-anak hanya Rp. 1000 saja. Murah banget cuy. 

Tiket masuk Museum Negeri Bengkulu

Sejarah Museum Negeri Bengkulu

Museum Negeri Bengkulu mulai dibangun pada tanggal 1 April 1978 dan baru mulai beroperasi secara umum pada tanggal 3 Mei 1980. Pada awalnya museum ini bertempat sementara di belakang Benteng Marlborough dengan koleksi awal berjumlah 51 koleksi dengan rincian 43 koleksi etnografi, 6 koleksi keramik dan 2 koleksi replika.

Barulah pada tanggal 3 Januari 1983 museum ini dipindah ke gedung yang sekarang yang berada di Padang Harapan, Kota Bengkulu. Statusnya pun ditingkatkan menjadi Museum Negeri Provinsi dengan klasifikasi museum umum tipe C. Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 1988 oleh Dirjen Kebudayaan Drs. G.B.P.H. Poeger.

Koleksi Museum Negeri Bengkulu

Setelah membeli tiket masuknya yang murah meriah itu, aku pun segera menjelajahi isi museum untuk melihat berbagai koleksi yang tersimpan di dalam museum ini. Btw, ternyata aku menjadi pengunjung pertama hari itu, soalnya aku datang ke museum ini sebelum pukul 09.00 wib pagi.

Oh ya, saat membeli tiket juga diberikan buku panduan mengenai koleksi Museum Negeri Bengkulu. Buku panduannya pun ditempelin kulit kayu lantung. Kulit kayu khas Bengkulu yang sekarang sering diolah menjadi cinderamata khas Bengkulu. 

Buku panduan Museum Negeri Bengkulu

Selain itu di museum ini juga disediakan pemandu yang akan memandu pengunjung untuk berkeliling musum secara gratis. Saat itu pemandunya adalah siswi-siswi SMA. Mungkin mereka berasal dari SMK Pariwisata yang ada di Bengkulu.

Pemandunya cakep-cakep uy. :D

Katanya museum ini memiliki koleksi hingga 6.150 koleksi yang meliputi delapan jenis koleksi dengan rincian koleksi biologi, etnografi, arkeologi, historika, namismatika dan heraldika, filologika, keramologika dan koleksi teknologika. Tapi biar mudah, aku bakal jelasin koleksi museumnya sesuai urutan yang kuliat aja.

 Di bagian depan museum terdapat papan informasi yang memuat tentang informasi dari setiap kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bengkulu. Lengkap dengan informasi tentang objek pariwisata yang ada di tiap kabupaten/kota yang ada. 

Profil kabupaten/kota di Bengkulu

Lanjut ke bagian dalam terdapat koleksi arkelogi dari jaman batu hingga perunggu. Di bagian ini terdapat kapak batu, menhir hingga nekara yang ditemukan di Bengkulu Utara. Di sisi sebelahnya terdapat pula koleksi arca-arca dari jaman Hindu dan Budha serta koleksi yang berhubungan dengan sejarah Islam di Bengkulu. 

Nekara yang ditemukan di Bengkulu Utara

Koleksi pada masa Islam

Lanjut lagi ke bagian dalam terdapat berbagai koleksi yang berhubungan dengan perjuangan mencapai kemerdekaan seperti senjata tradisional dan senjata rakitan yang digunakan untuk melawan penjajahan. 

Koleksi perjuangan melawan penjajahan

Selanjutnya terdapat koleksi yang berhubungan dengan etnografi alias  budaya dari suku-suka yang ada di Bengkulu. Di bagian ini terdapat koleksi berupa peralatan hidup seperti alat berburu, pertanian dan nelayan.  Kemudian juga ada peralatan adat, baju-baju adat, miniatur rumah adat dari suku-suku di Bengkulu hingga peralatan untuk pernikahan seperti pelaminan, baju pernikahan dan peralatan adatnya. Selain itu juga ada tentang informasi dan peralatan hidup Suku Enggano, salah satu suku yang ada di Bengkulu. 

Salah satu bagian dari alat pertanian 

Pelaminan pernikahan

Miniatur rumah adat di Bengkulu

Tongkat Raja Bengkulu

Berikutnya ada koleksi filologika yaitu koleksi naskah kuno yang dinamakan naskah ka-ga-nga. Isi naskahnya berupa doa/jampi, kisah/kejadian, adat dan hukum adat, pengobatan tradisional, aturan bertani, perambak bujang gadis, juga cerita rakyat. 

Naskah Ka Ga Nga

Aku kemudian pindah ke gedung belakang, di bagian ini terdapat koleksi biologika, yaitu awetan hewan, tumbuhan hingga fosil-fosil. Selain itu juga terdapat koleksi keramologika berupa benda-benda yang terbuat dari keramik serta tempayan-tempayan. Sayangnya ruangan ini sedikit gelap, jadi aku nggak berlama-lama di bagian ini. 

Koleksi tempayan

Aku kemudian berpindah ke ruangan bawah museum. Di ruangan ini terdapat koleksi numismatika dan heraldika yaitu koleksi mata uang dan alat tukar serta berbagai tanda jasa, lambang dan tanda pangkat resmi. Lalu juga ada mesin cetak yang dulu digunakan oleh Bung Karno ketika diasingkan di Bengkulu dan juga dipakai untuk mencetak uang PMR atau ORI.

Selain itu di ruangan ini juga terdapat berbagai hasil kesenian masyarakat Bengkulu seperti kain besurek, sejenis batik khas Bengkulu dengan motif kaligrafi aksara arab yang dihiasi perpaduan flora dan fauna. Lalu juga terdapat jenis-jenis kain lain, hasil anyaman hingga peralatan musik. 

Kain Besurek

Setelah menjelajahi seluruh bagian museum, aku pun mengakhiri petualangan di Museum Negeri Bengkulu dan segera menuju pool bus Putra Simas, bus yang akan membawaku kembali pulang.

Tiket Bus Putra Simas

Tepat pukul 10.00 wib pagi bus pun berangkat dari pool dan secara perlahan kami meninggalkan tanah Bengkulu. Ah... selamat tinggal Bengkulu, sampai ketemu lagi. 

Backpacker tampan di Museum Negeri Bengkulu