Tampilkan postingan dengan label Klaten. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Klaten. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Oktober 2019

Candi Sewu

Hai sahabat backpacker

Setelah sebelumnya aku dan adikku menikmati indahnya Candi Bubrah yang ada di dalam komplek Taman Wisata Candi Prambanan ini, kami kemudian kembali menggowes sepeda untuk menuju destinasi selanjutnya, yaitu Candi Sewu. Lets go!
Candi Sewu
Sepedaan ke Candi Sewu
Sebentar aja ngegowes sepeda, kami udah bisa ngelihat kemegahan Candi Sewu, segera saja kami memarkirkan sepeda dan menikmati indahnya Candi Sewu.

Sejarah Candi Sewu

Candi Sewu merupakan candi yang bercorak Budha, candi ini merupakan candi Budha terbesar kedua di Indonesia setelah Candi Borobudur dan lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Mantap banget kan?

Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke 8 Masehi oleh Rakai Panangkaran, salah satu raja dari Kerajaan Mataram Kuno. Pembangunan candi ini semasa dengan pembangunan Candi Bubrah dan Candi Lumbung.

Btw candi ini dinamain Candi Sewu alias Candi Seribu karena didasarkan pada cerita rakyat Loro Jonggrang, si cewek cakep yang minta buatin seribu candi dalam satu malam ama Bandung Bondowoso.

Permintaan cewek emang aneh-aneh -_-

Tapi candi di sini sih aslinya asli cuma ada 249 candi doang, kagak nyampe seribu. Seribu mah cuma cerita rakyat doang.

Dari Prasasti Kelurak dan Prasasti Manjusrigrha diketahui nama asli candi ini adalah “Prasada Vajrasana Manjusrigrha”.

Susah oy nama aslinya. -_- 
Papan informasi Candi Sewu

Arsitektur Candi Sewu

Komplek Candi Sewu terdiri dari 249 candi dengan satu bangunan candi utama. Bangunan candi di komplek ini disusun membentuk Mandala Wajradhatu, alias perwujudan alam semesta dalam kosmologi Budha Mahayana. Candi utama sebagai yang candi terbesar berdiri di tengah komplek sebagai poros utama. Lalu ada 6 candi perwara berukuran besar di penjuru mata angin. Harusnya sih 8, tapi mungkin dua lagi kagak dibangun. Kemudian di sekelilingnya ada 240 candi perwara yang lebih kecil dengan desain yang hampir serupa.
Sayangnya sih sebagian besar candi-candi ini dalam kondisi runtuh, hanya sebagian aja yang masih berdiri.
Komplek Candi Sewu
Candi utama di komplek Candi Sewu ini memiliki bentuk berupa poligon dengan tinggi mencapai 30 meter. Di tiap sisinya ada bangunan yang menjorok keluar dengan tangga dan ruangan tersendiri dan memiliki atap berupa susunan stupa.
Bangunan candi utama

Candi apit alias candi perwara
Candi perwara
Tapi kini di dalam kelima ruangan di dalam candi ini udah nggak ada lagi arcanya, padahal di dalamnya masih terdapat landasan arca. Mungkin dulu arcanya udah diambil atau dijarah.
Landasan arca di dalam candi

Secara keseluruhan, Candi Sewu ini sangatlah menarik dan menawan dengan bentuk arsitektur bangunan yang indah dan relief yang mengagumkan. Sungguh karya masa lalu yang keren.
Relief di dinding Candi Sewu
Lokasi Candi Sewu

Candi Sewu berada di dalam Taman Wisata Candi Prambanan dan secara administrasi masuk dalam wisalah Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Setelah selesai menikmati indahnya Candi Sewu dan selesai juga befoto-foto di komplek candinya, kami pun menlanjutkan lagi petualangan menggowes sepeda di Komplek Taman Wisata Candi Prambanan ini. Lets go...
Adikku berfoto di Candi Sewu

Si ganteng yang unyu di Candi Sewu

Kamis, 17 Oktober 2019

Candi Bubrah

Hai.. hai.. sahabat backpacker..

Setelah sebelumnya aku dan adikku menikmati indahnya bangunan peninggalan sejarah Candi Lumbung, kami kemudian melanjutkan penjelajahan di Taman Wisata Candi Prambanan ini dengan menggowes sepeda menuju candi selanjutnya, yaitu Candi Bubrah.
Candi Bubrah
Tak begitu jauh menggowes sepeda, kami berdua pun sampe juga di halaman Candi Bubrah. So... Yok langsung aja kita liat lebih dalam tentang candi ini.
Plang Candi Bubrah
Sejarah Candi Bubrah

Candi Bubrah adalah sebuah candi Budha yang diyakini dibangun pada abad ke 9 Masehi dan masih satu periode dengan pembangunan Candi Sewu dan Candi Lumbung yang ada di dekat candi ini. Berdasarkan Prasasti Manjusrigrha, candi-candi ini dibangun oleh Rakai Panangkaran dari Dinasti Syailendra, Raja Kerajaan Mataram Kuno.

Btw candi ini dinamain Candi Bubrah karena saat dulu ditemuin, candi ini dalam kondisi bubrah, alias runtuh dalam bahasa Jawa. Tapi setelah restorasi yang dilakuin tahun 2016 yang lalu, sekarang Candi Bubrah sudah berdiri kokoh dan cantik.
Papan informasi Candi Bubrah
Arsitektur Candi Bubrah

Candi Bubrah merupakan candi tunggal tanpa ada candi perwara di sekitarnya. Candi ini dibangun dari batu andesit dengan bentuk yang terkesan tinggi dan ramping dan stupanya berupa satu stupa induk yang dikelilingi delapan stupa yang dikelilingi lagi oleh enam belas stupa lainnya.

Di dinding luar candi ini ada relung-relung yang berisi arca Budha, keunikan lainnya adalah adanya hiasan bermotif teratai di beberapa bagian candi. Kalo diliat-liat, bangunan candi ini cakep juga.
Relung dan stupa di Candi Bubrah

Candi Bubrah

Candinya tunggal
Lokasi Candi Bubrah

Candi Bubrah ini berada di dalam komplek Taman Wisata Candi Prambanan dan secara administratif masuk dalam wilayah Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Setelah selesai menikmati indahnya Candi Bubrah, kami pun melanjutkan penjelajahan menuju tempat selanjutnya. Lets go...
Si ganteng yang unyu di Candi Bubrah

Selasa, 15 Oktober 2019

Candi Lumbung

Hai... Hai... sahabat backpacker... 
Candi Lumbung
Seperti yang ku ceritain kemarin, saat aku dan adikku keluar dari komplek Candi Prambanan, kami melihat peta taman wisata dan plang yang bertuliskan Candi Lumbung, Candi Bubrah dan Candi Sewu dengan jarak hanya ratusan meter doang dari Candi Prambanan.
Peta Taman Wisata Candi Prambanan
Tentu aja aku tergiur untuk ngeliat tuh candi, udah gitu, sayang banget ada tempat menarik yang begitu dekat tapi kagak dikunjungi. Tapi jarak beberapa ratus meter tuh lumayan juga sih kalo jalan kaki.

Syukurnya di dalam komples Taman Wisata Candi Prambanan ini menyediain transportasi buat keliling-keliling komplek. Yang pertama ada kereta-kereta apian alias odong-odong. Enak sih, kita tinggal duduk aja, tapi nggak enaknya, waktu singgahnya terbatas dan harus nungguin jadwal.

Terus satu lagi ada penyewaan sepeda. Enaknya kita bisa bebas mau keliling-keliling, tapi nggak enaknya ya pake tenaga sendiri. Kedua transportasi ini biayanya cuma Rp. 15.000 doang.

Kami pun milih nyewa sepeda aja, soalnya seru juga tuh sepedaan di dalam komplek Taman Wisata Candi Prambanan, apalagi kawasannya juga rindang. Lets go...
Pake sepeda di Taman Wisata Candi Prambanan

Jalanannya rindang
Setelah mengayuh beberapa jauh, kami sampe juga di Candi Lumbung.

Sejarah Candi Lumbung

Candi Lumbung ini adalah salah satu komplek Candi Budha yang ada di Taman wisata Candi Prambanan. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke 9 Masehi dan satu periode dengan pembangunan Candi Sewu yang letaknya tak begitu jauh dari candi ini dan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Papan informasi Candi Lumbung

Arsitektur Candi Lumbung

Candi ini dinamain Candi Lumbung karena bentuk candinya mirip lumbung, alias tempat penyimpanan padi. Katanya sih gitu.

Komplek Candi Lumbung terdiri dari satu candi induk dengan 16 candi perwara. Bangunan candi induk berbentuk poligon dan memiliki tinggi 2,5 meter. Di ruangan dalam candi induk terdapat 9 relung tempat penyimpanan arca, tapi saat ini arcanya udah nggak ada lagi. Di dinding candinya terukir relief gambar laki-laki dan perempuan. Atap candi utamanya udah runtuh tapi diperkirakan bentuk atap candinya berupa stupa runcing, mirip stupa candi perwira.
Candi Lumbung

Candi Perwara di Candi Lumbung

Candi Perwara

Relung di Candi Lumbung

Atap Candi Lumbung yabg runtuh

Arca di Candi Lumbung
Lokasi Candi Lumbung

Candi Lumbung ini berada di dalam Komplek Taman Wisata Candi Prambanan, sekitar 300 meter ke utara Candi Prambanan. Alamatnya ada di Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Selesai menikmati kerennya peninggalan masa lalu ini, kami kembali menggoes sepeda menuju tempat selanjutnya. Lets go...
Adikku di Candi Lumbung

Si ganteng yang unyu di Candi Lumbung