Tampilkan postingan dengan label Danau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Danau. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Oktober 2015

Cantiknya Persawahan di Tepian Danau Toba


Berbicara tentang keindahan Danau Toba memang seakan tidak ada habisnya. Budaya, arsitektur, sejarah dan tentu saja alamnya yang selalu menebar keindahan. Salah satu keindahan alam Danau Toba itu adalah persawahan di Tepian Danau Toba. Indah.
Lokasi

Alam persawahan mungkin sudah biasa kita lihat, tapi alam persawahan dengan latar pegunungan dan danau berair jernih mungkin jarang. Tapi di Desa Lumban Binanga, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa, semua itu dapat saya saksikan.
Landscape Alam
Persawahan yang hijau nampak teratur dengan rapi, di belakang persawahan tersebut saya dapat melihat pegunungan Toba yang menjulang tinggi. Dari beberapa spot yang sedikit tinggi, saya juga dapat melihat Danau Toba yang bersebelahan dengan persawahan tersebut.
Sawahnya berlatarkan pegunungan dan Danau Toba
Pemandangan di sini sangat menyegarkan dan berbeda, apalagi saat itu cahaya jingga keemasan dari sang mentari di ufuk barat tampak menyeruak dari celah pegunungan dan menghiasi hijaunya persawahan. Rasanya begitu tentram dan damai.
Cahaya senja yang menyinarinya menambah keindahan

Sabtu, 24 Oktober 2015

Spektrum Cahaya di Danau Toba Part II, Malam yang Dingin


Malam di Danau Toba

Setelah terpana menyaksikan indahnya sunset dari tepian Danau Toba, malam pun datang merayap membawa dingin yang menusuk hingga ke sum-sum tulang terdalam. Jika biasanya wisatawan yang bermalam di sekitaran Danau Toba memilih menginap di hotel, namun kami tidak memilih opsi tersebut karena kami memilih bermalam di pondok kecil yang hanya berjarak 5 meter dari Danau Toba.
Dinginnya cuaca malam itu di tepian Danau Toba memang bukan main-main guys, angin pegunungan yang bertiup melewati permukaan danau membawa butiran-butiran air menambah dinginnya malam di Danau Toba. Padahal jaket yang saya pakai cukup tebal, tetapi dinginnya tetap terasa menusuk tulang.
Untuk mengusir dingin, kami pun menikmati kopi hangat yang dijual di warung yang ada di sekitar tempat kami berkemah. Lumayan, bisa mengusir sedikit dingin yang terasa.
Setelah itu kami membuat api unggun agar suasana menjadi lebih hangat. Sayangnya kami tidak membawa sesuatu yang bisa dipanggang. Tapi tidak masalah, karena teman-teman yang lain mengisi malam dengan menyanyikan lagu yang diiringi gitar membuat suasana Alam Toba yang dingin menjadi semarak dan hangat.
Bersama teman menikmati minuman hangat
Pasang Api unggun bro
Kawan-kawan bermain gitar

Menghabiskan malam di tepian Danau Toba bersama teman-teman memang sangat mengasyikkan. Meski dinginnya membuat tubuh menggigil.

Jumat, 23 Oktober 2015

Spektrum Cahaya di Danau Toba Part III, Sunrise yang Membeku




Pesona Danau Toba memang tidak ada habisnya. Alam, sejarah, budaya, arsitektur dan banyak lagi pesona lainnya yang membuat Danau Toba benar-benar menjadi tempat wisata yang sangat sempurna untuk dikunjungi. Sunsetnya indah, apalagi sunrisenya. Mempesona kawan.
Setelah semalam sore terpana menyaksikan indahnya sunset di Danau Toba yang telah saya tulis di artikel sebelumnya, sekarang saya pun membuktikan indahnya sunrise di Danau Toba.
Lokasi
Lokasi saya menyaksikan sunrise ini masih sama yaitu di Desa Lumban Binanga (Lumbin), Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa.
Landscape Pagi

Pagi itu benar-benar dingin, dinginnya seolah-olah menusuk tulang hingga ke sum-sum tulang terdalam. Cee ile... kata-kataku dalam nggak? Tapi memang benar, cuaca pagi di Danau Toba memang sangat dingin. Meski pun dingin, pemandangannya sangat indah lho.
Spektrum cahaya pagi di Danau Toba
Ketenangan yang membeku

Suasana pagi itu cukup tenang sama seperti permukaan air Danau Toba  yang juga sangat tenang tanpa riak ombak. Berbeda dengan semalam sore yang berangin. Dalam ketenangan pagi itu pula perlahan sang raja siang bangkit. Perlahan-lahan langit yang tadinya gelap mulai menjadi cerah. Telihat bias jingga kemerahan di ufuk timur menyeruak diantara deretan Pegunungan Bukit Barisan. Lantas cahaya tersebut memantul di permukaan air danau yang tenang dan menjadi penanda para nelayan untuk mengangkat jaring yang telah disebar semalam sore. Kabut pagi yang perlahan hilang ditelan cahaya mentari pun seolah menambah romantisme pagi itu dan membawa kehangatan yang merasuk ke dalam jiwa. Hahaha...
Pak Nelayan siap berangkat
Siluet pagi

Kamis, 22 Oktober 2015

Spektrum Cahaya di Danau Toba Part I, Sunset Menawan



Pantai adalah salah satu spot foto utama yang sering digunakan dalam menggambarkan keindahan cahaya senja. Karena pemandangan sang raja siang yang perlahan terbenam di ufuk barat dan bias cahayanya yang memantul di antara air laut dan pasir pantai sangat terlihat romantis. Tetapi kali ini saya tidak menyuguhkan pemandangan indahnya senja dari pantai mana pun. Karena kali ini saya akan menyuguhkan pemandangan matahari terbenam di Danau Toba, danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Lokasi
Untuk melihat sunset yang menawan di Danau Toba, ada beberapa spot yang bisa dituju. Salah satunya berada di Desa Lumban Binanga (Lumbin), Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa, sekitar 30 menit dari Balige. Untuk menuju tempat ini bisa menggunakan kendaraan bermotor. Asyiknya di sepanjang perjalanan menunju Lumbin ini, kita akan disuguhkan pemandangan indah berupa hamparan sawah hijau yang berlatarkan pegunungan dan rumah-rumah adat Batak Toba yang masih asli. Indah sekali kawan.
Persawahan hijau di Lumbin
Landscape Senja
Sprektum Senja
Setelah beberapa saat berjalan, akhirnya kami tiba di tempat yang dituju. Mengagumkan!!! Hanya kata itu yang bisa kuucapkan untuk menggambarkan keindahan Danau Toba saat matahari tenggelam.  Sang raja siang itu terlihat perlahan tenggelam di ufuk barat, di antara deretan Pegunungan Toba yang menjulang tinggi dan bias cahayanya yang jingga memantul indah di hamparan air danau. Di tambah dengan angin yang bertiup sehingga menimbulkan riak ombak kecil di permukaan danau yang menambah keindahan sunset kali ini. Lalu beberapa nelayan terlihat pun mulai menebarkan jaringnya untuk menangkap ikan di senja yang indah ini. Benar-benar kombinasi indah yang mengagumkan.


Jumat, 25 September 2015

Wisata di Kawasan Sigura-Gura


Mendengar nama Sigura-Gura, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita dan pasti langsung terbayang sebuah bendungan pembangkit listrik atau sebuah air terjun cantik. Tetapi sesungguhnya kawasan Sigura-Gura lebih dari itu. Landscape alamnya memiliki keindahan yang sangat menakjubkan yang mungkin banyak orang belum mengetahuinya. Apa saja itu? Penasarankan?

1.  Air Terjun Sigura-Gura, Air Terjun Tertinggi di Indonesia
Air Terjun Sigura-Gura adalah air terjun tertinggi di Indonesia. Air terjun ini memiliki ketinggian hingga 250 meter dan berada di Kabupaten Asahan yang berbatasan dengan Kabupaten Tobasa. Selengkapnya baca di sini.
Air Terjun Sigura-Gura
 2.  Pegunungan Bukit Barisan
Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran gunung yang membentang dari ujung utara (Aceh) sampai ujung selatan (Lampung) pulau Sumatra,  Nah, kawasan Sigura-Gura di Kabupaten Asahan dan Tobasa juga merupakan salah satu daerah yang dilalui Pegunungan Bukit Barisan. Kontur alam di kawasan Sigura-Gura juga sangat indah dengan pemandangan perbukitan yang hijau, lembah yang tenang, kemudian terdapat tebing-tebing batu dan ada jurang yang dalam serta air terjun yang cantik. Selengkapnya baca di sini.
Pegunungan Bukit Barisan
 3.  Bendungan Sigura-Gura
Bendungan Sigura-Gura adalah bendungan terbesar di Indonesia setelah Bendungan Sutami yang berfungsi untuk menjamin ketersediaan volume air dan besarnya energi air yang diperlukan bagi pembangkit tenaga listrik di PLTA Sigura-Gura. Bendungan ini terletak 23,3 km dari hulu Sungai Asahan (Danau Toba), atau 1 km di hilir Air Terjun Sigura-Gura. Selengkapnya baca di sini.
Bendungan Sigura-Gura
 4.  Danau Bendungan Sigura-Gura
Danau Bendungan Sigura-Gura adalah sebuah danau yang terbentuk akibat pembendungan Sungai Asahan yang dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Danau ini berada di Simorea, Sumatera Utara. Bisa ditempuh sekitar 4-5 jam perjalanan dari Kota Medan. Danaunya cukup luas dan airnya tenang dengan warna hijau toska. Danaunya pun dikelilingi pegunungan Bukit Barisan. Uniknya, di sekeliling danau bendungan ini terdapat lebih dari lima air terjun yang aliran airnya mengalir langsung  ke dalam danau. Selengkapnya baca di sini.
Danau Bendungan Sigura-Gura
 5.  Air Terjun Simanimbo
Air Terjun Simanimbo adalah air terjun bertingkat empat yang aliran airnya terjun langsung ke dalam Danau Bendungan Sigura-Gura. Air terjun ini berada di Desa Simanimbo, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Tobasa. Selengkapnya baca di sini.
Air Terjun Simanimbo
 6.  Air Terjun Tak Bernama
Air terjun tak bernama ini adalah sebuah air terjun tak terurus dan hanya berjarak sekitar 15 menit dari Danau Bendungan Sigura-Gura. Air terjunnya cukup indah, meski ketinggiannya hanya sekitar 10-15 meter, tetapi airnya terlihat bening dan bersih. Air terjun ini juga memiliki kolam air terjun yang cukup dalam sepertinya dan di tengah air terjun terdapat sebatang kayu yang tersandar pada arus air terjun. Di sebelah air terjun itu juga terdapat tebing batu yang jika dipanjat, kita dapat melihat puncak dari air terjun tersebut. Selengkapnya baca di sini.
Air terjun tak bernama
 7.  Air Terjun Tersembunyi
Air terjun tersembunyi adalah sebuah air terjun kecil yang tersembunyi di dalam kawasan hutan Sigura-Gura. air terjun ini masih sangat perawan. Bahkan tanda-tanda tempat ini pernah dikunjungi wisatawan pun tidak ada. Hanya ada suara gemericik air terjun, kicauan burung dan suara dengungan serangga yang terdengar di tempat ini. benar-benar sepi seperti air terjun pribadi. Selengkapnya baca di sini.
Air terjun tersembunyi