Tampilkan postingan dengan label Sunset. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sunset. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 April 2021

Pantai Muara Ketahun di Bengkulu Utara

Pantai Muara Ketahun
Pantai Muara Ketahun

Hai sahabat backpacker, gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya. Aamin...

Sebenarnya aku masih mau ngelanjutin cerita petualanganku di Bumi Sumatera Utara sih. Soalnya setelah dari Danau Toba kemarin, aku masih melanjutkan petualanganku di Tanah Karo. Tapi kali ini aku mau selang seling juga ama kisah petualanganku berwisata di tempat tinggalku yang sekarang.

Yap!!! Nggak kerasa udah beberapa bulan aku berada di bumi perantauan, tepatnya di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Kabupaten ini juga punya banyak destinasi wisata yang menarik. Apalagi pantainya, memanjang di sepanjang Jalan Lintas Barat Sumatera dan masing-masing punya karakteristiknya sendiri. Pantainya juga menghadap ke sisi barat, jadi momen matahari terbenamnya nggak diragukan lagi deh.

Tapi aku belum banyak menjelajahi objek wisatanya sih, selain terkendala kendaraan, kameraku juga mengalami masalah. Jadi terpaksa deh motret pake kamera hape yang jujur aja, hasilnya nggak bikin aku puas.

Kali ini aku mau berbagi cerita tentang objek wisata pantai yang letaknya nggak jauh dari kontrakanku, objek wisata tersebut bernama Pantai Muara Ketahun. 

Pantai Muara Ketahun
Pantai Muara Ketahun
Pantai Muara Ketahun
Ombaknya besar juga

Alamat Pantai Muara Ketahun

Pantai Muara Ketahun terletak di Desa Pasar ketahun, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. Kalo dari kontrakanku kira-kira jaraknya cuma 5 kilometer aja, sedangkan kalo dari Kota Bengkulu, sekitar 2 jam perjalanan. Pantai ini berada tepat di sisi Jalan Lintas Barat Sumatera yang menghubungkan Bengkulu dengan Padang, jadi cukup mudah untuk di akses.

Fasilitas di Pantai Muara Ketahun

Pantai Muara Ketahun ini bisa dibilang belum dikelola dengan baik sih. Soalnya fasilitasnya sendiri masih sangat terbatas. Contohnya aja, di sini belum tersedia tempat parkir, jadi kita bisa memarkirkan kendaraan dimana aja dan itu cukup semberaut. Selain itu fasilitas kamar mandi dan ruang ganti juga nggak tersedia sama sekali.

Lalu kondisi pantai ini juga nggak begitu bersih. Ada banyak sampah-sampah lautan yang terbawa ombak ke pinggiran pantainya. Sampahnya juga didominasi batang dan ranting kayu dan tersebar hampir di sepanjang pantainya. 

Pantai Muara Ketahun
Banyak batang dan ranting kayu berserakan
Pantai Muara Ketahun
Banyak pohon rindang juga

Namun untuk makanan, di sini cukup banyak sih, karena ada banyak pedagang yang menjajakan dagangannya mulai dari yang pake motor seperti sosis telor, gorengan hingga minuman dingin. Di sini juga ada beberapa warung yang menyediakan makanan-makanan sedikit berat seperti bakso dan sejenisnya hingga es kelapa muda.

Tiket Masuk ke Pantai Muara Ketahun

Seperti yang kubilang sebelumnya, pantai ini belum dikelola jadi tiket masuknya pun gratis, begitu pula ama biaya parkirnya, gratis cuy.

Pesona Pantai Muara Ketahun

Meski begitu, Pantai muara Ketahun ini sebenarnya cukup cantik dan menarik buat dikunjungi loh. Pantai ini bersisian ama Muara Sungai Ketahun, salah satu sungai besar di Bengkulu Utara. Di muaranya ini terdapat anjungan bebatuan yang menjadi spot mancing favorit para pengunjung.

Pantainya sendiri didominasi pasir lembut dan putih dengan ombak yang cukup besar karena menghadap langsung ke Samudera Hindia. Pantainya juga cukup panjang dan diujungnya ada formasi tebing yang seolah-olah menjadi pagar bagi pantai ini. 

Pantai Muara Ketahun
Pasirnya lembut
Pantai Muara Ketahun
Ujung pantainya ada bukit atau tebing gitu
Pantai Muara Ketahun
Menghadap ke Samudera Hindia

Yang paling menarik dari pantai ini adalah pemandangan sunset alias matahari terbenamnya. Karena menghadap langsung ke sisi barat, jadi bisa melihat pemandangan sunset secara puas. Apalagi cahaya senjanya yang berwarna jingga kemerahan itu memantul di atas pecahan ombak. Juara cuy! 

Pantai Muara Ketahun
Sunset di Pantai Muara Ketahun
Pantai Muara Ketahun
Siluet Senja
Pantai Muara Ketahun
Sunsetnya indah juga
Pantai Muara Ketahun
Ada backpacker yang ganteng dan unyu


Oh ya, ini ada videonya juga, silahkan ditonton teman-teman 😉 

😉

Kamis, 24 Desember 2020

Melihat Sunset dari Pantai Pasir Putih Parbaba di Pulau Samosir

Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir
Pantai Pasir Putih Parbaba

Tak terasa hari sudah beranjak sore. Kulihat sang raja siang itu sudah jauh tergelincir ke ufuk barat. Sebelum hari menjadi semakin senja, aku pun segera keluar dari Desa Tomok dan mengarahkan sepeda motorku ke arah barat Pulau Samosir melalui jalan utama Pulau Samosir yang menghubungkan setiap wilayah di Pulau Samosir.

Baca juga: Boneka Sigale-Gale di Pulau Samosir

Setelah sebelumnya aku cukup puas berwisata di Desa Tomok dengan mengunjungi beragam destinasi wisatanya seperti Pasar Tomok yang merupakan sentra oleh-oleh di Pulau Samosir, kemudian juga mengunjungi situs peninggalan megalithikum yaitu sarkofagus alias Makam Batu milik Raja Sidabutar, lalu melihat peninggalan budaya Batak di Museum Batak Tomok hingga melihat Boneka Sigale-Gale.

Untuk penutup perjalanan hari ini aku bertujuan untuk menyaksikan matahari terbenam dari salah satu pantai yang ada di Pulau Samosir, tepatnya di Pantai Pasir Putih Parbaba.

Alamat Pantai Pasir Putih Parbaba

Pantai Pasir Putih Parbaba terletak di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Pantai ini berada di sisi barat Pulau Samosir dan berjarak sekitar 40 menit perjalanan dari Desa Tomok.

Sebenarnya sepanjang perjalanan mata ini cukup dimanjakan ama pemandangan indah dari Pulau Samosir karena di sisi kanan jalan bisa terlihat hamparan luas dari Danau Toba dengan airnya yang kebiruan. Sedangkan di sisi satunya ada hamparan hijau persawahan, rumah-rumah masyarakat Batak Toba yang terlihat khas hingga perbukitan yang menjulang di sisi tengah pulau.

Tiket Masuk ke Pantai Pasir Putih Parbaba

Setelah 40 menit perjalanan, akhirnya aku tiba di kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba. Aku kemudian memarkirkan motor di parkiran yang tersedia. Biaya parkirnya hanya Rp. 2000 aja permotor. Sedangkan tiket masuk ke Pantai Pasir Putih Parbaba ini ternyata gratis. Gratis cuy.

Pemandangan di Pantai Pasir Putih Parbaba

Sesuai ama namanya, Pantai Pasir Putih Parbaba ini punya dataran luas berupa pasir putih yang halus. Kemungkinan pasir ini merupakan sisa dari letusan Gunung Toba jutaan tahun silam. Di depan pantai ini langsung terhampar pemandangan Danau Toba yang begitu luas, airnya yang dingin terasa menyegarkan.

Sedangkan di seberang danau terlihat barisan pegunungan dari Pulau Sumatera yang seolah menjadi pagar pembatas dari Danau Toba. Lalu di sisi Barat Daya nampak Gunung Pusuk Buhit yang berdiri dengan gagahnya. Btw, Gunung Pusuk Buhit adalah sebuah gunung suci dan sakral bagi orang Batak. Karena dalam kepercayaan mereka, nenek moyang Bangsa Batak awalnya turun dari langit ke atas Gunung Pusuk Buhit ini. 

Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir
Menghadap ke Danau Toba
Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir
Hamparan pasir yang luas
Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir
Gunung Pusuk Buhit

Fasilitas yang ada di Pantai Pasir Putih Parbaba

Sebagai salah satu destinasi yang cukup populer di Pulau Samosir, fasilitas yang ada di Pantai Pasir Putih Parbaba ini cukup lengkap. Selain lahan parkir yang luas, di sekitar pantai juga terdapat beberapa penginapan. Di pantai ini juga banyak wahana permainan air seperti banana boat, perahu dayung, sepeda bebek, spead boat hingga ban pelampung.

Sore itu pengunjung pantai Pantai Pasir Putih Parbaba ini cukup rame juga. Selain bermain wahana air, banyak juga yang bermain bola voli, menerbangkan drone, hingga yang duduk bersantai menanti tenggelamnya matahari. 

Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir
Pengunjung bermain banana boat

Matahari terbenam di Pantai Pasir Putih Parbaba

Hanya beberapa menit setelah aku tiba di kawasan pantai, sunset yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Perlahan sang penguasa siang itu semakin tenggelam di ufuk barat, di balik pegunungan Pulau Sumatera yang ada di seberang danau.

Cahaya senja perlahan memenuhi penjuru langit dengan warna jingganya yang khas. Sayangnya saat itu cuaca tak begitu cerah, sehingga warna senjanya terasa tak maksimal. Tapi itu pun udah cukup lah buatku.

Setelah matahari benar-benar menghilang, aku pun segera kembali dan langsung menuju Desa Tuktuk untuk menyewa penginapan agar esok bisa melanjutkan kembali petualangan di Bumi Samosir. 

Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir
Senja di Pantai Pasir Putih Parbaba
Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir
Menanti senja
Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir
Backpacker ganteng dan unyu di Pantai Parbaba

To be continued...

Rabu, 07 Oktober 2020

Pantai Panjang Bengkulu, Sunsetnya Juara

Pantai Panjang Bengkulu

Hai Sahabat Backpacker, selamat datang di blognya petualang yang ganteng dan unyu. Masih ngelanjutin kisah petualanganku di Bumi Rafflesia yang mana sebelumnya aku udah bersantai menikmati es kelapa muda di Danau Dendam Tak Sudah. Tak terasa ternyata hari telah beranjak sore dan matahari telah condong jauh ke arah barat.

Baca juga: Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu, Tempat Asyik Untuk Bersantai

Aku pun bergegas meninggalkan Danau Dendam dan menuju destinasi selanjutnya yaitu Pantai Panjang Bengkulu. Salah satu pantai yang ada di Kota Bengkulu dan menjadi salah satu ikon pariwisatanya. Katanya belum sah ke Bengkulu kalo belum ke pantai ini.

Alamat Pantai Panjang Bengkulu

Pantai ini terletak di Jalan Pariwisata, Pantai Panjang, Lempuing, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu.

Cara menuju Pantai Panjang Bengkulu

Pantai ini posisinya tak begitu jauh dari pusat kota. Kalo naik kendaraan paling sekitar 5-10 menit doang udah sampe ke parkirannya. Untuk menuju pantai ini bisa naik bus Trans Bengkulu dan berhenti di halte depan Sport Center Pantai Panjang, posisi pintu masuk pantainya tepat di seberangnya. Sedangkan kalo naik kendaraan pribadi dari pusat kota bisa melalui rute Jl. Fatmawati – Jl. Ratu Agung – Jl. Samudera – Jl. Pariwisata.

Harga Tiket Masuknya Gratis cuy

Fasilitas di Pantai Panjang

Begitu memasuki kawasan Pantai Panjang langsung terlihat lapangan parkir yang cukup luas dengan pohon-pohon rindang di sekitarnya. Beranjak ke bagian dalam terdapat beberapa kios pedagang yang menjajakan souvenir khas Bengkulu seperti baju kaos, gantungan kunci dan lainnya. Harga bajunya Rp. 100.000/ 3 buah, sedangkan gantungan kunci seharga Rp. 5000 perbuah.

Tapi dari pada beli souvenir di sini, menurutku lebih baik beli di sentra oleh-oleh yang ada di Jalan fatmawati yang tak jauh dari Simpang Lima Ratu Samban. Karena di sana juga menjual berbagai macam souvenir yang lebih lengkap serta berbagai macam makanan khas Bengkulu hingga kopi Bengkulu juga ada.

Kembali lagi ke Pantai Panjang, di depan kios souvenir itu terdapat satu lapangan luas dan di ujungnya ada tulisan Pantai Panjang berwarna-warni berukuran besar. Tulisan ini menjadi salah satu spot foto yang cukup popular di sini. 

Tulisan Pantai Panjang

Di sisi kanan dan kiri lapangan tersebut berjejer pula kios-kios pedagang yang berjualan makanan dan minuman. Menunya pun beragam, mulai dari yang ringan seperti gorengan seafood, burger dan jagung bakar sampe yang berat seperti bakso, nasi goreng, mie goreng, ikan bakar dan makanan lainnya. 

Kios pedagang makanan

Di sini juga banyak yang menjual es kelapa muda. Tapi karena aku baru saja menikmati es kelapa muda di Danau Dendam, jadi menu ini diskip dulu. Perut udah nggak sanggup lagi cuy. Akhirnya aku memilih untuk menikmati es krim seharga Rp. 3000 sambil menunggu momen sunset di pantai ini.

Slruupp… seger cuy.

Pemandangan di Pantai Panjang

Sesuai dengan namanya, Pantai Panjang Bengkulu emang panjang banget. Panjang garis pantainya mencapai 7 km dengan lebar hingga 500 meter kala air surut. Tapi karena aku datangnya sore hari, jadi airnya sedang pasang dan lebar pantainya cuma sekitar 50-100 meter doang. Meski begitu, pantainya tetap terasa luas.

Pantainya pun berpasir putih dengan tekstur yang halus seperti tepung. Hampir bisa dipake buat bikin roti, roti rasa pasir. Wkwkwkwk... ya intinya pasirnya halus dan nggak bikin sakit di kaki. Di sekitar pantai juga berderet pohon cemara dan pinus, sehingga pantainya terkesan adem. 

Pantainya panjang dan berpasir putih
Pepohonan di sisi pantai

Sayangnya pantai ini kurang terjaga kebersihannya, ada beberapa sampah yang bertebaran di antara pasir pantainya. Selain itu tempat sampah yang tersedia juga cukup terbatas. Semoga saja ke depannya bisa lebih bersih lagi, biar pengunjung pun nyaman.

Pantai ini berhadapan langsung ama Samudera Hindia yang sangat luas. Jadi airnya pun jernih dan berwarna kebiruan. Tapi ombaknya gede juga, terutama saat air pasang. Jadi kurang aman buat berenang di pantai ini.

Kegiatan lain yang biasanya dilakuin di pantai ini seperti menikmati kuliner, duduk santai mandangi laut, bermain layangan, naik delman menyusuri pantai, hingga bermain bola bersama teman-teman serta yang paling banyak adalah foto-foto narsis. 

Bermain bola di Pantai Panjang

Selain itu, karena pantainya juga tepat menghadap ke sisi barat, jadi pantai ini merupakan lokasi yang cocok banget untuk melihat matahari terbenam.

Sunset Menawan di Pantai Panjang

Aku beruntung hari itu karena cuacanya cerah sehingga bisa menyaksikan momen matahari terbenam secara sempurna. Langit yang tadinya berwarna biru perlahan berubah menjadi kuning keemasan. Sang mentari sedikit demi sedikit tenggelam di ufuk barat. Seolah-olah ditelan Samudera Hindia.

Sunset di Pantai Panjang
Siluet ibu dan anak di Pantai Panjang

Cakepnya lagi, cahaya kuning keemasan dari momen matahari terbenam ini juga terpantul di atas permukaan laut dan pasir basah sehingga terlihat semakin cantik. Sedangkan di ujung pasir itu terlihat ombak yang bergulung-gulung, berkejaran menuju tepian pantai.

Sunset di pantai Panjang ini pemandangannya emang juara. 

Cahaya kuning keemasan yang indah
Senja di Pantai Panjang emang cantik
Sang backpacker di Pantai Panjang Bengkulu





Minggu, 29 September 2019

Senja di Taman Alun-Alun Kisaran

Hai sahabat backpacker...

Setelah sebelumnya aku melihat-lihat benda-benda bersejarah di Museum Asahan. Aku kemudian melajukan kereta (baca: sepeda motor dalam bahasa Medan) menuju Alun-Alun Kisaran. Karena ternyata waktu masih cukup sore, jadi masih bisa lah buat jalan-jalan lagi.

Lokasi Alun-Alun Kisaran

Alun-Alun Kisaran ini letaknya pas banget di tepi jalan lintas yang menghubungkan Kota Medan – Kisaran – Rantau Parapat. Tempatnya pun pas di seberang gedung Kantor Bupati Asahan. Jadi cukup mudah lah untuk menuju tempat ini.

Alun-Alun Kisaran

Alun-Alun Kisaran ini bisa dibilang sebagai pusat acara dan kegiatan di Kota Kisaran seperti upacara bendera dan acara-acara lainnya. Kalo sebelumnya, kegiatan ini dilakuin di Lapangan Parasamya, tapi sekarang udah di alun-alun ini.  Alun-Alun Kisaran juga digunakan masyarakat untuk kegiatan olahraga, seperti lari memutari alun-alun, dan kalo hari minggu, di sini juga diadain kegiatan car free day.

Alun-alun ini cukup nyaman sih, lapangannya luas dan hijau, dikelilingi pepohonan rindang dan di bagian depan ada satu pendopo besar dengan bentuk kulit kerang. Agak kurang cocok sih, soalnya julukan kota kerang saat ini dimiliki Kota Tanjung Balai setelah Tanjung Balai dimekarkan sebagai kotamadya dan Kisaran dijadikan ibukota Kabupaten Asahan.

Salah satu yang menarik di alun-alun ini adalah Masjid Agung H. Ahmad Bakrie yang ada di sebelah alun-alun. Masjid ini merupakan masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Asahan dan menjadi salah satu destinasi wisata religi masyarakat sekitar. Untuk selengkapnya tentang masjid ini bisa dibaca di sini Masjid Agung H. Ahmad Bakrie, Masjid Termegah Se-Asahan. Selain itu, di sisi sebelah laginya ada pula taman kota yang cukup menarik.

Taman Kota Kisaran

Tepat di sisi sebelahnya Alun-Alun Kisaran memang ada Taman Kota. Taman kota ini cukup keren sih, ada lumayan banyak pepohonan rindang, terus di bawahnya banyak bangku-bangku beton.
Bangku beton di Taman Kota Kisaran

Lalu di tengah-tengah taman ada satu kolam yang di tengah kolamnya terdapat jembatan lengkung. Cakep juga. Sedangkan di sekeliling kolam terdapat pula arena jogging track dari paving block sehingga cocok sebagai arena olahraga.
Kolam dan jembatan lengkung

Yang menarik dari taman ini adalah pemandangannya, karena dari sini bisa terlihat Masjid Agung H. Ahmad Bakrie dari sudut yang berbeda.
Masjid Agung H. Ahmad Bakrie

Kemudian satu lagi adalah pemandangan senjanya. Cakep uy. Momen saat matahari yang berwarna kuning jingga terbenam di ufuk barat dengan cahayanya yang memantul di atas kolam terlihat cantik. Mantap banget lha.
Senja di Taman Alun-Alun Kisaran

Tak lama setelah momen sunset tersebut, datang dua orang petugas satpol PP yang mengingatkan agar pengunjung segera meninggalkan taman karena taman akan ditutup dan menghindari ada yang berbuat mesum di taman ini.

Ya elaa.. pak.. aku ke sininya sendiri, mana bisa berbuat mesum. Ya ampun... Nyindir petualang solo aja si bapak ini. -_-“
Petualang solo yang ganteng


Jumat, 20 September 2019

Objek Wisata di Kaohsiung - Taiwan


Hai sahabat backpacker, selamat datang di blog backpack sejarah, blognya orang ganteng yang unyu. :D

Kali ini aku mau berbagi informasi tentang objek wisata yang ada di Kota Kaohsiung, Taiwan.  Daftar tempat ini kubuat berdasarkan tempat-tempat yang udah pernah kudatangi secara langsung saat aku jalan-jalan di Kaohsiung. Jadi daftarnya cuma dikit, tapi udah kubuktiin secara langsung tempatnya.

Langsung aja, inilah daftar objek wisata di Kota Kaohsiung, Taiwan.

1. Love River

Love River ini bisa dibilang adalah ikonnya Kota Kaohsiung. Jadi belum sah ke Kaohsiung kalo belum ke Love River. Love River adalah sebuah sungai cantik yang mengalir di pusat kota. Sungai ini airnya bersih dan punya pedestrian cantik di pinggirannya. Mantap banget lha tempatnya, romantis lagi buat yang punya pasangan. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Love River
Love River

2. Gereja Holy Rosary Katedral Minor Basilica

Gereja ini adalah gereja tertua di Kota Kaohsiung yang dibangun tahun 1860. Gereja dengan arsitektur bergaya Gothic dan Roman ini juga merupakan tempat lahir dan berkembangnya agama Katholik di tanah Taiwan. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Holy Rosary Katedral

3. Takao Railway Museum

Ini adalah salah satu museum kereta di Kaohsiung. Museum ini dulunya adalah stasiun kereta api pertama di Kaohsiung yang dibangun pada masa penjajahan Jepang. Karena posisi kareta sudah digantikan MRT, jadinya stasiun ini dibuka sebagai museum. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Takao Railway Museum

4. Hamasen Railway Cultural Park

Hamasen Railway Cultural Park ini katanya sih masih bagian dari Pier to Art Center. Di taman yang banyak melintang bekas rel kereta api ini emang terdapat banyak intalasi seni dari besi bekas berupa barang-barang unik seperti roket, koper, dan lain-lain. Untuk selengkapnya bisa baca di sini.
Hamasen Railway Cultural Park

5. Hamasen Museum of Taiwan Railway

Museum ini adalah salah satu museum kereta api di Kaohisung. Letaknya pun tepat di belakang Museum Kereta Takao. Katanya sih di dalam terdapat banyak benda bersejarah dari kereta api Taiwan. Aku liat dari luar aja sih, soalnya di luar ada kereta api kecil yang dinaiki orang-orang dewasa. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Hamasen Museum of Taiwan Railway

6. Selat Cijin

Untuk menutup petualangan di Kota Kaohsiung, tempat ini ku rekomendasiin deh, soalnya di Selat yang memisahkan Kota Kaohsiung dengan Pulau Cijin ini kita bisa ngeliat indahnya sunset dan kapal-kapal yang sedang berlabuh. Btw kalo malam, pemandangannya lebih indah lagi, soalnya bisa liat pemandangan Kota Kaohsiung di saat malam. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Sunset di Selat Cijin
Pemandangan malam di Kaohsiung



Cukup segitu aja tempat-tempat wisata yang ada di Kota Kaohsiung yang sempat ku datangi. Sebenarnya masih banyak tempat wisata lainnya, tapi aku belum kesampaian ke sana. Soalnya waktu yang ku punya juga sedikit. Mungkin kalo nanti aku datang ke kota ini lagi, daftar ini akan kuperpanjang. Semoga aja. Amin....
Si ganteng yang unyu di Selat Cijin
Btw, aku juga punya sedikit video saat di Kaohsiung, Taiwan


Selasa, 17 September 2019

Objek Wisata di Manila - Filipina


Hai sahabat backpacker, selamat datang di blog backpack sejarah, blognya si backpacker yang ganteng dan unyu. :D

Kali ini aku mau berbagi informasi tentang objek wisata yang bisa kawan-kawan datangi kalo lagi berwisata di Kota Manila, Filipina. Btw daftar tempat ini kubuat berdasarkan tempat-tempat yang udah pernah kudatangi secara langsung saat aku jalan-jalan di Manila. Jadi daftarnya cuma dikit, tapi udah kubuktiin secara langsung tempatnya.

Langsung aja, inilah daftar objek wisata di Kota Manila, Filipina.

1. Rizal Park

Rizal Park adalah ikon dari kota Manila, bisa dibilang belum ke Manila kalo belum ke Rizal Park. Rizal Park dikenal juga dengan nama Luneta Park adalah taman bersejarah di Filipina karena disinilah Jose Rizal ditembak penjajah Filipina. Taman ini letaknya tepat di pusat kota Manila dan di taman ini terdapat banyak hal-hal yang menarik. Selengkapnya baca di sini
Rizal Park
Rizal Park

2. Monumen Jose Rizal


Monumen Jose Rizal adalah monumen utama di Rizal Park. Monumen ini dibangun untuk menghargai jasa kepahlawanan Dr. Jose Rizal. Jose Rizal merupakan pahlawan nasional dan patriot tertinggi Filipina. Abu jenazah Jose Rizal juga disemayamkan di monumen ini. Selengkapnya baca di sini
Monumen Jose Rizal
Monumen Jose Rizal

3. Monumen Lapu-Lapu

Monumen Lapu-Lapu atau dikenal juga dengan nama the statue of the Sentinel of Freedom, monumen ini letaknya di Rizal Park juga dan dibangun sebagai penghargaan bagi Lapu-Lapu, pahlawan nasional pertama Filipina. Selengkapnya baca di sini
Monumen Lapu-Lapu
Monumen Lapu-Lapu

4. Kilometer Zero

Kilometer Zero adalah titik 0 KM Manila. Monumen ini terletak tepat di depan monumen Jose Rizal dan hanya berseberangan jalan aja. Monumen ini bentuknya tugu kecil, terus di dinding tugunya ada tulisan KM 0 dan peta negara Filipina. Selengkapnya baca di sini
Kilometer Zero

5. Monumen Centennial Memorial Clock 

Monumen ini letaknya pas banget di belakang Kilometer Zero. Bentuknya tugu kecil dengan jam bundar di dinding monumennya. Monumen ini dibangun sebagai peringatan atas 100 tahun kemerdekaan negara Filipina. Selengkapnya baca di sini
Monumen Centennial Memorial Clock

6. Intramuros

Intramuros ini bisa dibilang kota tuanya Manila sih. Kalo secara harfiah, Intramuros artinya di dalam benteng. Jadi nih kota tua emang berada di dalam sebuah benteng yang dikelilingi dinding batu yang tebal. Dinding batu ini dibangun oleh Spanyol saat mereka menjajah Filipina. Di dalam tembok ini ada banyak bangunan tua peninggalan Spanyol. Btw, lokasi Intramuros nggak begitu jauh dari Rizal Park. Jalan kaki aja juga bisa. Selengkapnya baca di sini
Intramuros
Intramuros

7. Gereja Katedral Manila

Gereja ini adalah salah satu bangunan tua yang ada di dalam Intramuros. Gerejanya dibangun tahun 1571 dan udah beberapa kali mengalami kerusakan. Tapi sekarang udah bagus dan masih difungsikan hingga saat ini. Selengkapnya baca di sini
Gereja Katedral Manila

8. Teluk Manila

Secara geografis, letak Kota Manila ini emang berada di tepi laut, jadi kalo mau liat laut mah mudah banget, tinggal jalan ke arah pesisirnya dikit aja udah bisa ngeliat Teluk Manila. Tapi yang paling keren sih liat Teluk Manila itu saat sunset, soalnya bisa liat lautan dengan latar perkotaan dan kapal-kapal yang berlalu lalang. Keren deh.... Selengkapnya baca di sini
Teluk Manila

Cuma segitu aja sih tempat wisata yang sempat kukunjungi saat lagi traveling di Kota Manila, Filipina. Sebenarnya masih ada banyak banget lagi objek wisata yang ada di kota ini. Bahkan di Intramuros aja masih banyak bangunan bersejarah lainnya. Sayangnya sih aku belum sempat ngunjunginya. Mungkin kalo ntar aku ke sana lagi, daftar ini bakal ku tambah. Ya... Semoga aja. Amin....
Siganteng yang unyu di Rizal Park