Kamis, 22 Oktober 2015

Spektrum Cahaya di Danau Toba Part I, Sunset Menawan



Pantai adalah salah satu spot foto utama yang sering digunakan dalam menggambarkan keindahan cahaya senja. Karena pemandangan sang raja siang yang perlahan terbenam di ufuk barat dan bias cahayanya yang memantul di antara air laut dan pasir pantai sangat terlihat romantis. Tetapi kali ini saya tidak menyuguhkan pemandangan indahnya senja dari pantai mana pun. Karena kali ini saya akan menyuguhkan pemandangan matahari terbenam di Danau Toba, danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Lokasi
Untuk melihat sunset yang menawan di Danau Toba, ada beberapa spot yang bisa dituju. Salah satunya berada di Desa Lumban Binanga (Lumbin), Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa, sekitar 30 menit dari Balige. Untuk menuju tempat ini bisa menggunakan kendaraan bermotor. Asyiknya di sepanjang perjalanan menunju Lumbin ini, kita akan disuguhkan pemandangan indah berupa hamparan sawah hijau yang berlatarkan pegunungan dan rumah-rumah adat Batak Toba yang masih asli. Indah sekali kawan.
Persawahan hijau di Lumbin
Landscape Senja
Sprektum Senja
Setelah beberapa saat berjalan, akhirnya kami tiba di tempat yang dituju. Mengagumkan!!! Hanya kata itu yang bisa kuucapkan untuk menggambarkan keindahan Danau Toba saat matahari tenggelam.  Sang raja siang itu terlihat perlahan tenggelam di ufuk barat, di antara deretan Pegunungan Toba yang menjulang tinggi dan bias cahayanya yang jingga memantul indah di hamparan air danau. Di tambah dengan angin yang bertiup sehingga menimbulkan riak ombak kecil di permukaan danau yang menambah keindahan sunset kali ini. Lalu beberapa nelayan terlihat pun mulai menebarkan jaringnya untuk menangkap ikan di senja yang indah ini. Benar-benar kombinasi indah yang mengagumkan.


Sabtu, 17 Oktober 2015

Bukit Gundaling



Bukit Gundaling adalah salah satu objek wisata Kota Berastagi. Bukit ini hanya berjarak 3 kilometer dari pusat kota dan berada di ketinggian sekitar 1.575 meter dari permukaan laut dan untuk mencapainya tersedia angkot.
Akses Transportasi

Setelah puas menikmati indahnya arsitektur Pagoda Emas di Taman Alam Lumbini, kami kemudian melanjutkan perjalanan. Dari Tugu Tongkoh kami naik angkot hingga Tugu Berastagi dan dari tugu ini kami naik angkot lagi yang mengantar hingga ke puncak Bukit Gundaling. Menurut supir angkot, lebih beruntung naik angkot karena jika berjalan dari tugu ke atas cukup jauh dan ditambah harus membayar uang masuk. Sedangkan jika naik angkot, kita cukup membayar ongkos angkot saja sebesar Rp. 3000 tanpa membayar tiket masuk.
Tugu Berastagi
Landscape alam

Udara yang segar dan harum pohon-pohon pinus seolah menyambut saya di puncak Gundaling. Hmmm.... benar-benar menyegarkan pikiran, rasanya seperti direfresh.
Nah, dari puncak Bukit Gundaling saya dapat melihat panorama alam ciptaan tuhan yang sangat indah yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Saat itu Gunung Sinabung menjadi objek yang menarik untuk dilihat, karena gunung itu sedang aktif sehingga terlihat asap mengepul di puncak gunungnya. Selain itu, pemandangan Kota Berastagi juga terlihat dari sini. Katanya sih pemandangan senja dan malam hari dari bukit ini lebih indah, namun sayangnya kami harus kembali ke Medan sebelum gelap, karena kami takut kehabisan angkot.
Gunung Sinabung di kejauhan
Kota Berastagi dilihat dari Bukit Gundaling
Sarana dan prasarana

Di bukit ini juga menyediakan penyewaan kuda untuk mengelilingi Bukit Gundaling. Biasanya pemilik kuda akan menemani kita saat berkeliling. Jika beramai-ramai kita dapat menyewa delman di bukit ini.
Untuk souvenir, di bukit ini juga tersedia berbagai macam pernak-pernik serta beragam oleh-oleh yang bisa dijadikan buah tangan. kita juga dapat membeli buah dan bermacam-macam jenis tanaman hias yang juga dijual pada tempat tersebut.
Naik delman bro

Jumat, 16 Oktober 2015

Pagoda Emas Lumbini



Di Berastagi, Sumatera Utara ada sebuah objek wisata berupa pagoda emas yang merupakan replika dari pagoda Shwedagon di Myanmar. Pagoda ini mendapat rekor muri sebagai pagoda tertinggi di Indonesia dan termasuk replika tertinggi nomor dua di Asia Tenggara.
Sebelum pulang kampung mengisi libur semester, teman kost mengajak saya traveling ke lokasi wisata. Awalnya saya mengajak mereka ke Kebun Teh di Sidamanik sekaligus melihat Air Terjun Bah Biak. Namun sayang, tidak ada kereta api jurusan Medan-Pematang Siantar yang berangkat pagi. Sehingga acara ke kebun teh pun dibatalkan.
Karena terhalang transportasi, akhirnya saya mengusulkan agar ke Berastagi saja. Di sana ada Pagoda Emas dan Bukit Gundaling. Tetapi seorang teman kost kurang tertarik, sehingga perjalanan ke Berastagi yang awalnya bertiga menjadi hanya kami lakukan berdua saja.
Akses Transportasi

Dari kost ke Terminal Padang Bulan kami naik angkot 104 yang kemudian perjalanan ke Berastagi dilanjutkan dengan bus Sutera (Sumatera Transport). Sekitar 2 jam kemudian kami berdua tiba di Tugu Tongkoh, tugu ini berbentuk pohon jeruk. Dari tugu tersebut kami memutuskan berjalan kaki saja karena cuaca Berastagi yang segar, berbeda dengan kota Medan. Jarak dari tugu rongkoh dengan pagoda emas juga tidak begitu jauh, sehingga tidak akan terlalu menguras tenaga.
Tugu Tongkoh
Jalan menuju pagoda

Pagoda Emas

Begitu kami sampai di objek wisata ini, rasanya seperti berada di Myanmar karena pagoda emas ini adalah replika dari Pagoda Shwedagon yang ada di Myanmar. Bahkan, pagoda ini mendapat rekor muri sebagai pagoda tertinggi di Indonesia dan termasuk replika tertinggi nomor dua di Asia Tenggara. Ciri khas pagoda ini adalah stupa Budha sepanjang 69 meter dan tinggi 46,8 meter. Terdapat pula lebih dari 2.500 patung Budha dan relief lainnya di kawasan pagoda ini.


Sayangnya karena hari minggu kami tidak dapat masuk ke dalam. Hanya pengunjung yang ingin beribadah dan turis luar negeri saja yang diijinkan masuk ke dalam bangunan pagoda. Di komplek pagoda ini juga ada taman alam. Kami berkeliling di taman tersebut untuk merasakan kedekatan lebih dengan alam.
Puas dari pagoda emas kami melanjutkan traveling ke Bukit Gundaling.
Lokasi : Taman Alam Lumbini, Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rakyat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara
Tiket Masuk: Gratis, tapi tidak boleh membawa makanan ke dalam komplek pagoda.
Saya berfoto di depan Pagoda Emas

Senin, 12 Oktober 2015

Bendungan Sei Ular nan Eksotis



Bendungan irigasi sungai ular adalah sebuah bendungan irigasi yang memiliki fungsi utama sebagai pengendalian banjir dan irigasi dari Sungai Ular. Karenanya, keberadaan bendungan ini sangat strategis untuk menghindarkan warga maupun lahan pertanian dari bahaya banjir, termasuk untuk sarana ketersediaan air bagi pertanian masyarakat.
Bendungan Sei Ular

Lokasi
Bendungan ini terletak di Desa Pulau Tagor, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai. Bisa ditempuh dari arah Galang menuju Tebing Tinggi, dan setelah melewati jembatan Sei Ular, belok kiri dan ikuti jalan di tepi sungai tersebut hingga sampai di jalan setapak menuju bendungan.
Landscape Bendungan
Meskipun hanya sebuah bendungan, sebuah bangunan beton, tetapi Bendungan Sungai Ular adalah tempat yang indah untuk dikunjungi dan merupakan tempat yang nyaman untuk refreshing dan menenangkan diri. Ini karena Bendungan Sei Ular jauh dari keramaian. Selain itu perpaduan air yang mengalir, cahaya matahari senja yang membias dan bengunan beton nan kokoh memberikan kesan indah dari sudut yang berbeda dan sekaligus menenangkan. 
Landscape beton bendungan
Sei Ular
Karena itu, bendungan ini sering menjadi tempat wisata dadakan bagi masyarakat sekitar, yah, terutama siswa-siswa SMP dan SMA di sana. Sayangnya tempat ini memang belum dikelola secara maksimal, andai bendungan ini juga difungsikan sebagai tambak ikan dan wisata, tentunya bisa memberi dampak ekonomi lebih buat masyarakat bukan?
Saya berfoto dengan latar bendungan

Senin, 05 Oktober 2015

Air Terjun Siluman di Tanah Langkat



Masih di kawasan Air Terjun Namo Blanga, terdapat Air Terjun Siluman yaitu air terjun yang berada tepat di sebelah Air Terjun Namo Blanga. Air terjun ini juga memiliki air yang sangat bening seperti kaca.
Lokasi
            Air Terjun Siluman adalah air terjun yang berada tepat di sebelah Air Terjun Namo Blanga, di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Untuk mencapai air terjun ini benar-benar membutuhkan stamina yang cukup besar. Karena kita harus berenang melawan arus dan mendaki arus air terjun dengan berpegangan pada tali yang telah tersedia.
Berenang melawan arus
Landscape Air Terjun
Mungkin itu pula yang membuat air terjun ini bernama Air Terjun Siluman. Karena perjuangan untuk mencapai air terjunnya benar-benar menyeramkan. Meski bernama seram, tetapi air terjun ini memiliki air yang sangat bening seperti kaca sama seperti Air Terjun Namo Blanga yang berada di sebelahnya. Bahkan bebatuan yang ada di dasar aliran air terjun ini dapat terlihat dengan jelas.
Airnya sebening kaca
Dikelilingi tebing batu
Air terjunnya sendiri tidak seberapa tinggi, tetapi suasananya sangat tenang dan indah karena air terjunnya dikelilingi tebing-tebing batu yang tinggi dan airnya bening serta menyegarkan.
Saya di Air Terjun Siluman