Sabtu, 19 Desember 2020

Museum Batak Tomok di Pulau Samosir

Museum Batak Tomok Samosir
Museum Batak Tomok

Note: -Perjalanan ini dilakukan sebelum musim hujan

          -Hati-hati saat berpetualang di musim hujan, terutama di wisata air. 

Hai sahabat backpacker...

Setelah sebelumnya aku mengunjungi sarkofagus alias Kubur Batu Raja Sidabutar yang berada di tengah-tengah Pasar Tomok, aku kemudian melanjutkan petualangan di Bumi Samosir. Tujuanku selanjutnya adalah Museum Batak Tomok yang masih berada di dalam kawasan Pasar Tomok tepatnya ada di bagian belakang pasar.

Baca juga: Kubur Batu Raja Sidabutar di Pulau Samosir

Tak sulit untuk menemukan museum ini karena terdapat plang penunjuk arahnya. Paling yang terasa sulit adalah menghindari godaan untuk singgah ke kios oleh-oleh yang berjejer di sepanjang jalan menuju museum ini. Apalagi banyak kakak-kakak ramah yang menawarkan dagangan dengan harga yang terjangkau. Wkwkwkwk... 😂😂 

Museum Batak Tomok Samosir
Plang selamat datang di Museum Batak Tomok

Alamat Museum Batak Tomok

Museum Batak Tomok terletak di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Museum ini berada tepat di belakang Pasar Tomok yang merupakan sentra oleh-oleh di Pulau Samosir. Museum ini juga terletak tak jauh dari objek wisata seperti Kubur Batu Raja Sidabutar dan  Pertunjukan Boneka Sigale-Gale, serta tak jauh dari Pelabuhan Tomok yang menghubungkan Pulau Samosir dengan Parapat.

Koleksi Museum Batak Tomok

Museum Batak Tomok ini punya koleksi yang cukup beragam. Benda-benda koleksinya juga punya sejarah dan budaya yang cukup tinggi. Barang-barang koleksinya seperti peralatan perang, peralatan pertanian dan mata pencaharian penduduk, hingga peralatan sehari-hari seperti peralatan dapur dan rumah tangga.

Selain itu juga terdapat barang-barang yang cukup khas seperti topeng kayu, patung kayu, berbagai jenis ukiran, alat tenun dan kain ulosnya dengan berbagai motif, buku dengan aksara Batak, tongkat Batak, hingga puluhan benda-benda lainnya yang aku pun nggak tau apa jenis dan fungsinya. 😅

Museum Batak Tomok Samosir
Berbagai koleksi Museum Batak Tomok
Museum Batak Tomok Samosir
Peralatan dapur masyarakat Batak
Museum Batak Tomok Samosir
Topeng kayu khas Batak Toba
Museum Batak Tomok Samosir
Katanya tempat buat nyimpen harta
Museum Batak Tomok Samosir
Ukiran kayu yang aku nggak tau fungsinya apaan

Kata bapak penjaga museum ini, barang-barang koleksi yang ada di Museum Batak Tomok ini tak sepenuhnya asli. Karena dulunya pada masa penjajahan Belanda cukup banyak barang-barang khas Batak Toba yang dibawa pihak Belanda ke negara asal mereka. 😢

Museum ini dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga sore hari. Pengunjung juga tidak dipungut biaya alias gratis loh. Hanya saja jika ingin menyumbang, disediain kotak di dekat pintu masuk museum.

Rumah Adat Batak Toba

Oh ya, Museum Batak Tomok ini juga punya bentuk bangunan yang cukup unik loh karena bangunan museumnya berupa Rumah Adat Batak Toba atau yang lebih dikenal dengan nama Rumah Bolon.

Rumah Bolon ini berupa rumah panggung yang dibangun dari kayu dan disangga tiang-tiang penyangga berukuran cukup besar. Di dindingnya juga terdapat ukiran-ukiran khas Batak yang dinamain Gorga

Museum Batak Tomok Samosir
Rumah Adat Batak Toba
Museum Batak Tomok Samosir
Ukiran Gorga di Rumah Adat Batak Toba

Arsitektur Rumah Adat Batak Toba juga punya banyak filosofi yang sangat menarik. Misalnya tangganya yang berjumlah ganjil karena bagi orang Batak angka ganjil adalah angka keberuntungan. Lalu pintu masuknya juga dibuat rendah agar tamu merunduk saat masuk ke dalam rumah yang diartikan bahwa tamu harus menghargai sang pemilik rumah. Lalu atapnya juga dibuat lebih tinggi di bagian depan daripada bagian belakang, ini memiliki makna bahwa anak orang Batak harus lebih sukses dari orang tuanya.

Filosopi yang sangat bagus kan?

Oh ya, di halaman museum ini juga terdapat gazebo dengan kursi dan meja dari batu. Pohon-pohon rindang di sekitar gazebo membuat tempat tersebut cukup teduh hingga rasanya jadi nyaman kalo duduk-duduk di situ. Namun karena petualanganku di Bumi Samosir masih panjang, jadi aku pun melanjutkan perjalanan. 

Museum Batak Tomok Samosir
Gazebo di halaman museum

Museum Batak Tomok Samosir
Backpacker ganteng dan unyu di depan museum

To be continued..

28 komentar:

  1. Wahhh kok gak ada aktivitas disana yaa, apa emang lagi libur..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang lagi sepi aja sih Mas, maklumlah ama kondisi saat ini.

      Hapus
  2. wah ga habis habis yahh spot wisata di Toba, luar biasa, liburan ke sana sepertinya ga cukup satu dua hari deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, wisata di Toba emang banyak banget. Jadi kalo sehari dua hari nggak bakal cukup Mas.

      Hapus
  3. Museum yang unik dan khas sumatra utara dengan bangunan rumah Gorga....Barang2 sejarah yang ada dimeseum Batak Tomo tentunya khas sejarah wilayah sumatra utara.😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, unik dan khas, tepatnya khas Suku Batak Mas.

      Hapus
  4. Lihat museum nya kok kesannya agak gimana, serem dikit gitu bang, mirip waktu dulu di taman mini Indonesia indah juga rumah adatnya ada yang seperti itu.

    Oh ternyata barang barang di museum Batak Tomok itu tidak sepenuhnya asli ya, banyak yang dijarah penjajah Belanda dan dibawa ke negaranya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Udah ciri khas museum kebanyakan Mas, agak gimana gitu. 🤣

      Iya Mas, jadi beberapa nggak asli lagi, kayak tongkat raja Batak. Yang asli dibawa pihak Belanda.

      Hapus
  5. sayang banget ya mas sepi
    andai deket aku bakal ke sana
    aku suka banget sama cerita suku batak terutama batak samosir
    suka banget dengan pernak pernik dan warisan budayanya seperti sarkofagus

    sayang juga ada beberapa benda yang dibawa ke belanda
    seperti beberapa arca di jawa timur juga dibawa ke sana huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebanyakan sih pengunjung museum itu emang sepi Mas, minat orang-orang ke wisata museum kan nggak tinggi. Padahal wisata museum juga menarik, bisa dapat ilmu juga.

      Iya Mas, karena dulu mereka yang berkuasa, jadi bisa mereka bawa deh.

      Hapus
  6. filosofinya bagus banget ya
    Kayak orang jawa, anak harus lebih maju daripada orangtuanya
    Koleksi museumnya banyak juga ,antik dan menarik pula

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, anak emang harus lebih sukses dari orang tuanya.

      Bener banget Mas, koleksi museumnya cukup menarik.

      Hapus
  7. Koleksi museum Tomok banyak juga dan unik.. Oh masuk museumnya nggak dikenakan tarif alias gratis?
    Asyik banget kalau gratis wkwkwk..
    Oh jadi saat penjajahan Belanda dulu banyak koleksi barang-barang khas Batak yang di bawa penjajah ke negara asal mereka, kebangetan ya nyuri itu namanya.
    Rumah adat batak mempunyai filosofi yang sangat bagus dan menarik.
    Memang tamu harus menghormati sang pemilik rumah. Memang anak harus lebih sukses dari orang tuanya.
    Nice story. Nice Trip. 👌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, kebanyakan wisata di Samosir emang gratis Mbak, meski ada juga yang berbayar sih.

      Ya namanya mereka saat itu menjajah Mbak, jadi banyak deh benda-benda bersejarah yang dibawa mereka. Nggak cuma si Sumut, daerah lain juga gitu.

      Iya Mbak, dari rumah adatnya aja kita dapat filosofi yang cukup bagus dan menarik.

      Hapus
  8. Aku baru tahu filosofi rumah adat Batak ternyata demikian 😱 menarik banget filosofinya!
    Ukiran kayu yang nggak diketahui fungsinya itu mungkin untuk tempat taruh apa gitu... Jemuran misalnya? 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Bisa jadi sih Kak, aku kok nggak kepikiran ke sana ya? 😂

      Hapus
    2. ya ampun li, ngakak banget akutuh, kok bisa sih sampe ke jemuran segala

      Hapus
    3. Ntah tuh Kak Lia, bisa-bisanya kepikiran sampe ke sana. 😂

      Hapus
  9. Rumah adat batak ternyata memiliki filosofi yang luar biasa, semoga bisa kesana dalam waktu dekat nih :D

    BalasHapus
  10. ukiran topengnya memang mempesona apalagi bangunannya, wow, enggak ada duanya, sebelas dua belas sama budaya jawa ya

    BalasHapus
  11. Wah, filosofi bangunannya dalem banget ya.. Jd bangun rumah ga sekadar bagus utk estetika saja. Kayunya biasa pakai kayu apa ya mas?? Sepertinya rumah tradisional ini tahan lama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah.. kalo kayunya kurang tau sih Mbak pake kayu jenis apa, tapi emang tahan lama sih.

      Hapus
  12. Ternyata filpsofinya sebagus itu ya mas, penuh makna yg dalam, keren.
    Btw mas, asal muasal dibikin rumah panggung itu knp sih? kenapa harus panggung gitu rumahnya, knp ga diatas tanah aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soalnya dulu kan daerah Samosir ini masih banyak hutannya dan masih banyak hewan-hewan liar. Jadi biar lebih aman, dibuat deh rumah panggung.

      Selain itu, bagian bawahnya juga bisa dibuat sebagai tempat penyimpanan hingga kandang hewan-hewan peliharaan.

      Hapus
  13. Sebagai orang Batak Toba, aku malu Krn baru tau filosofi rumahnya setelah baca ini mas wkwkwkwkwk. Tapi ga heran, bahasa Batak aja aku ga ngerti :p.

    Pokoknya kalo ntr udh bisa mudik, aku mau bangetttt datang ke museum ini. Menarik sih kayaknya. Setidaknya hrs tau lah sejarah dr suku sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... wajar kok Mbak, soalnya Batak ini kan banyak filosopinya, apalagi kebanyakan dibahas pake bahasa Batak pula.
      Jadi nggak mudah buat dipahami.

      Ahahaha... Iya lha Mbak, kalo sejarah suku sendiri nggak tau, nggak enak juga.

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)