Tampilkan postingan dengan label Melayu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Melayu. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 Mei 2020

Bubur Sop, Kuliner Khas Ramadhan di Masjid Raya Medan


Note: Perjalanan ini dilakukan sebelum covid-19 mewabah, stay at home ya kawan-kawan

Ngomongin tentang Ramadhan, rasanya nggak afdol kalo nggak membicarakan tentang makanan. Bukan bermaksud untuk ngebuat temen-temen ngiler di siang hari di saat berpuasa ya. Anggap aja sebagai referensi untuk berbuka nanti. Wkwkwkwkwk
Bubur Sop di Masjid Raya Al-Mashun Medan

Hari ini aku mau berbagi cerita tentang kuliner khas bulan Ramadhan di tahun sebelumnya. Tahun ketika dunia masih aman dan kita bebas untuk menikmati acara buka puasa bersama.

Sebagai anak kost yang tinggal di Kota Medan, mencari bukaan dan takjil gratis adalah hobby yang sangat bermanfaat buatku. Lumayan buat ngirit dompet. 🤣 Dan kali ini aku berencana untuk menikmati buka puasa di Masjid Raya Al-Mashun Medan. Masjid tua bersejarah yang juga menjadi ikon Kota Medan.
Masjid Raya Al-Mashun Medan
Biasanya di Masjid ini selalu menyediakan bukaan berupa Bubur Sop. Kuliner khusus yang hanya tersedia saat Bulan Ramadhan. Tradisi menyediakan bukaan ini sudah dilakukan sejak tahun 1909. Saat itu menu yang disediakan adalah bubur pedas dan bubur sop, kuliner khas bangsawan Melayu. Namun karena rumitnya bahan dan cara pembuatannya, sejak tahun 1960-an, menu yang diberikan hanya bubur sop saja.

Bubur sop ini dibuat dari bahan dasar berupa beras ditambah daging dan sayuran, seperti wortel, kentang dan bumbu sop seperti merica dan seledri. Cara memasaknya pun menggunakan tungku dengan kayu bakar dan dimasak di dalam kancah tembaga besar.
Bubur Sop

Ada banyak porsinya
Meski setiap harinya selama ramadhan selalu menyediakan hingga 1000 porsi, namun bubur sop ini cepat banget habisnya. Aku aja hampir nggak kebagian. Rasa bubur sop ini memang enak. Rasanya sedikit mirip dengan bubur pedas, namun kuahnya putih dan lebih kuat rasa sopnya.
Peminat bubur sop ini rame cuy
Sayangnya selama pandemi ini, tradisi membagikan bubur sop selama Ramadhan di Masjid Raya Al-Mashun ditiadakan. Kegiatan Ramadhan Fair yang rutin digelar di depan masjid ini juga ditiadakan karena pandemi. Sayang banget. 
Ra


Senin, 05 Desember 2016

Objek Wisata di Kabupaten Batu Bara


Istana Niat Lima Laras

Kabupaten Batu Bara adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis, kabupaten ini berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Oleh karena itu, tidak heran jika kebanyakan destinasi wisata kabupaten ini adalah wisata bahari seperti pantai dan pulau. Selain itu, di kabupaten ini dulunya juga terdapat kerajaan Melayu dan masih terdapat banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang asyik untuk dijelajahi.
Namun karena kabupaten ini berada dekat dengan tempat tinggalku, membuat aku belum menjelajah keseluruhan destinasi wisatanya. Maklumlah terkadang karena tempatnya berada dekat dengan tempat tinggal kita, kita malah jadi kurang semangat mendatanginya. Maaf ya kawan-kawan dari Batu Bara, ini benar-benar penilaian yang subjektif.
Meski begitu, bukan berarti aku tidak menjelajah wisata Kabupaten Batu Bara sama sekali, ini adalah objek-objek wisata di Kabupaten Batu Bara yang pernah ku kunjungi dan semoga nantinya bisa bertambah.
Ikon Kabupaten Batu Bara: Istana Niat Lima Laras
1.      Istana Niat Lima Laras
Istana Niat Lima Laras adalah sebuah istana peninggalan Kerajaan Melayu Lima Laras yang dibangun pada tahun 1907 dan diselesaikan pada tahun 1912. Istana yang juga menjadi ikon dan identitas Kabupaten Batu Bara ini berada di Desa Laras, Kecamatan Tanjung Tiram. Selengkapnya baca di sini.
Istana Niat Lima Laras
2.      Pantai di Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara secara geografis berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka. Karena itu, di kabupaten ini terdapat banyak pantai-pantai. Namun bagi yang sobat backpack sejarah yang pernah merasakan pantai-pantai yang eksotis, mungkin akan sedikit kecewa karena karakteristik dasar laut di Pesisir Timur Pulau Sumatera ini berlumpur jadi airnya cenderung coklat.
1)      Pantai Bunga
Pantai Bunga adalah salah satu pantai paling terkenal di Kabupaten Batu Bara karena lokasi pantai ini pun berada dekat dengan pusat Kota Batu Bara. Pantai berpasir putih ini umumnya selalu ramai dikunjungi wisatawan jika di hari libur.
Pantai Bunga
2)      Pantai Bogak
Pantai ini berada di sebelah kanan Pantai Bunga dengan karakteristik pantainya berpasir putih juga. Namun pantai ini tidak cocok untuk berenang karena ada beberapa bekas kayu, nibung dan bebatuan di bibir pantainya. Kalo nekat berenang mah bisa jadi sate tuh badan. Di pantai ini juga terdapat dua buah meriam bersejarah lho. Selengkapnya baca di sini.
Pantai Bogak
3)      Pantai Datuk
Pantai Datuk terletak di Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka dan berada di dekat Pelabuhan Kuala Tanjung. Pantai ini juga mirip dengan pantai lain di Kabupaten Batu Bara, yang berbeda adalah di sekitar pantainya lebih rindang karena banyak pepohonan. Jadinya lebih adem.
Pantai Datuk
3.      Pulau di Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara memiliki dua buah pulau yang menjadi mutiara dan andalan pariwisata kabupaten ini. Keindahan dua pulau ini sangat amat mempesona lho.
1)      Pulau Pandang
Pulau yang memiliki luas sekitar 2 hektar ini memiliki pesona bawah laut yang sangat mengagumkan. Selain itu, di pulau ini juga terdapat batu belah, batu unik yang terbelah rapi dan satu menara mercusuar yang dari atasnya tersaji keindahan landscape Pulau Pandang.  Cakep banget deh, kalo nggak percaya, baca selengkapnya di sini.
Pulau Pandang
2)      Pulau Salah Namo
Pulau Salah Namo adalah satu lagi pulau indah di perairan Kabupaten Batu Bara. Pulau ini memiliki keunikan berupa pantainya yang didominasi bebatuan tinggi nan terjal. Pulau ini juga sudah dikelola menjadi objek wisata yang menarik. Selengkapnya baca di sini.
Pulau Salah Namo
4.      Batu Belah
Nah, ini dia wisata unik di Batu Bara, batu belah merupakan sebuah batu besar yang terbelah dua secara sempurna dan rapi. Seolah-oleh dibelah dengan sebuah pedang, tapi siapa yang yang usil ngebelah nih batu? Batu ini berada di Pulau Pandang. Selengkapnya baca di sini.
Batu Belah
5.      Meriam Bogak
Di Kabupaten Batu Bara memang masih terdapat banyak sekali meriam, salah satunya adalah Meriam Bogak yang terletak di Pantai Bogak. Meriam tersebut diletakkan di sebuah tepat berpagar di dalam sebuah pondok. Meriam ini menyimpan sejarah Kabupaten Batu Bara. Selengkapnya baca di sini.
Meriam Bogak
6.      Rumah Adat Melayu Batu Bara
Salah satu keunikan Kabupaten Batu Bara adalah hampir seluruh kantor pemerintahan dan kantor dinasnya berbentuk Rumah Adat Melayu Batu Bara. Rumah adat ini memiliki arsitektur yang sangat cantik lho. Selengkapnya baca di sini.
Rumah Adat Melayu Batu Bara
Itulah beberapa objek wisata di Kabupaten Batu Bara yang pernah ku kunjungi. Semoga lain kali bisa lebih ke explore lagi biar daftarnya semakin lengkap. Amin...

Minggu, 27 November 2016

Rumah Adat Melayu Batu Bara



Rumah Adat Melayu Batu Bara

Brmm... brmmm... setelah singgah di Masjid Raya Sulaimaniyah dan Replika Sultan Serdang, aku kembali melanjutkan perjalanan panjang menembus ramainya jalanan ini menuju kampung halaman yang jauh di sana. Namun sebelumnya aku masih ingin singgah di satu tempat lagi yaitu di Rumah Adat Melayu Batu Bara.
Nah, di Sumatera Utara ini ada satu kabupaten yang cukup unik yang bernama Kabupaten Batu Bara. Karena di kabupaten ini gedung-gedung pemerintah dan kantor dinasnya dibangun bentuk Rumah Adat Melayu Batu Bara dengan tujuan melestarikan adat dan budaya Melayu Batu Bara. Sehingga jika ingin mempelajari arsitektur Rumah Adat Melayu Batu Bara cukup dengan singgah di salah satu gedung pemerintahnya dan kantor dinasnya. Mudah banget.
Difungsikan sebagai kantor camat
Lokasi
Aku memilih singgah di kantor camat dari Kecamatan Air Putih, Indrapura, Kabupaten Batu Bara. Kantor ini berada tepat di tepi Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Kota Tebing Tinggi dengan Kota Kisaran sehingga cukup mudah diakses dan terlihat dari Jalan Lintas Sumatera.
Arsitektur
Setelah memarkir kereta (baca: sepeda motor), aku pun memperhatikan arsitektur rumah adat ini. Rumah Adat Melayu Batu Bara dibangun dengan material utama kayu dengan bentuk rumah panggung yang didirikan di atas tiang-tiang dengan tinggi sekitar 2 meter lebih. Pada bagian bawah rumah ini dijadikan sebagai tempat bersantai para pegawai pemerintah di kantor kecamatan tersebut. Aku juga sempat berbincang dengan mereka dan diceritakan tentang kisah asal usul Melayu Batu Bara yang konon katanya berasal dari Tanah Minang. Hm... jauh ya.
Lanjut dengan arsitekturnya, pada bagian depan rumah terdapat dua tangga yang terhubung dengan serambi depan. Di sisi kanan bangunan ini juga terdapat tangga kayu yang terhubung pada bagian belakang rumah adat ini. Sedangkan serambinya terlihat cukup luas dan terhubung antara serambi depan hingga serambi sayap kiri rumah.
Corak Melayu terlihat dari bentuk arsitekturnya. Selain itu terdapat juga ukiran khas Melayu yang berada tepat di bawah cucuran atapnya, ukiran ini disebut sebagai ukiran lebah gantung.
Arsitekturnya khas
Di sebelah rumah adat ini juga terdapat banguan lain yang dibangun dengan material utama dari kayu. Rumah panggung tersebut berbentuk persegi panjang dan difungsikan sebagai kantor staf-staf pemerintahan.
Kantor staf
Sedangkan di sebelah kanan rumah adat ini terdapat sebuah mushalla kecil yang dibuat dari material kayu juga dan dibangun dengan model panggung juga. Unik dan cantik.
Mushalla
Nggak ketinggalan selfie