Air Terjun Lae Pendaroh |
Brmmm.... brmmm.... aku kembali memacu sepeda motorku
setelah sebelumnya sempat singgah sebentar di Menara Pandang Tele. Tak lama
kemudian, aku tiba di Jalan Raya Sidikalang-Dolok Sanggul. Dari sana aku lantas
mengarahkan motor ke Kota Sidikalang, ibukota Kabupaten Dairi.
Baca juga: Menara Pandang Tele, Melihat Danau Toba dari Ketinggian
Karena jalanannya cukup lenggang, aku jadi bisa memacu
motor dengan cukup cepat. Dan sekitar 30 menit lebih kemudian aku kembali
berhenti di salah satu destinasi wisata di Kabupaten Dairi, yaitu Air Terjun
Lae Pendaroh.
Alamat Air Terjun Lae Pendaroh
Air Terjun Lae Pendaroh terletak di Jalan Sidikalang,
Desa Sitinjo I, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Asyiknya,
air terjun ini terletak tepat di pinggir jalan raya yang menghubungkan
Sidikalang dengan Dolok Sanggul. Jadi nggak perlu trekking-trekking lagi ke
dalam hutan. Anti capek-capek lah.
Jalan Raya Sidikalang-Dolok Sanggul |
Tiket Masuk ke Air Terjun Lae Pendaroh
Harga tiket masuk ke Air Terjun Lae Pendaroh gratis,
GRATIS cuy. Dan biaya parkir kendaraannya juga gratis. Jadi semuanya gratis
cuy. Mantap!!!
Pemandangan Air Terjun Lae Pendaroh
Setelah memarkirkan motor, aku pun segera menikmati
keindahan air terjun yang ada di pinggir jalan raya ini. Ada satu gapura dan
spot foto yang tersedia serta tangga semen yang mengarah ke kolam air
terjunnya.
Air Terjun Lae Pendaroh ini tingginya nggak seberapa
sih, paling sekitar 3 hingga 5 meter aja dengan debit air yang cukup besar. Di bawahnya
terdapat kolam air terjun yang dikelilingi bebatuan yang cukup besar. Kolam air
terjunnya juga mengarah langsung ke Sungai Lau Renun, salah satu lokasi arum
jeram di Kabupaten Dairi.
Gapura air terjunnya |
Kolam air terjunnya |
Debitnya besar juga |
Di atasnya masih hutan hijau |
Keunikan Air Terjun Lae Pendaroh
Meski sekilas air terjun ini terlihat seperti air
terjun biasa doang, tapi ada satu keunikan yang dimilikinya yaitu airnya bisa
berubah warna, terutama saat hujan turun. Seremnya, warna airnya berubah
menjadi warna merah darah. Perubahan warna inilah yang menjadi asal muasal nama
air terjun ini yaitu Air Terjun Lae Pendaroh alias Air Terjun Berdarah. Serem....
Backpacker ganteng dan unyu di Air Terjun Lae Pendaroh |
WIhh lumayan enak tu buat mandi-mandi.. tapi kok sepi bang?
ReplyDeleteMungkin karena masih siang Bang, jadi sepi.
DeleteAtau mungkin karena lagi nggak musim liburan juga.
Udah gitu, air terjun ini juga tergolong angker.
Wahaaa.. Angker kenapa. Kang
DeleteKatanya sering ada penampakan, apalagi deket air terjunnya ada jembatan.
DeleteIni air terjunnya dikelola pemerintah ga ya mas? kok masih sepi sepertinya? apa blm di blowup?
ReplyDeleteKayaknya masih dikelola seadanya aja Mas.
DeleteNggak tau juga kenapa sepi, padahal tepat di pinggir jalan raya loh.
Musim begibi airnya melimpah tapi agak keruh. Biasanya kalau menjelang ekmarau baru bening dan bagus bang.
ReplyDeleteIya Mas, kalo ke air terjun enaknya pas debit airnya kecil biar airnya juga bening.
DeleteUnik juga nama kabupatennya yaa Dairi..😊😊
ReplyDeleteDan menariknya lagi wisata air terjun Lae Pendaroh ini selain indah juga bagus nih mas Rudy buat orang yang hobi Fotograper, Bahkan untuk Syuting film pun sangat menarik kalau saya bilang.😊
Boleh juga dicoba tuh Mas, tapi dari tempatku jauh sih Mas, jadi nggak bisa syuting-syuting juga.
DeleteAir terjunnya masih sepi ya, apa karena masih pagi atau lagi musim pandemi ya?
ReplyDeleteTapi enak, semuanya gratis, tiket masuk gratis, parkir gratis, makan juga gratis kan bang.😁
Mungkin pengaruh keduanya Mas, jadi masih sepi.
DeleteMakannya bayar Mas. 🤣
bagus banget mas pemamdangan air terjunya, juga unik ya bisa berubah warna semerah darah, agak serem memang :D
ReplyDeleteIya Mas, keunikannya itu sih yang bikin air terjun ini jadi menarik.
DeleteWoh, sayang pas ga lagi berwarna merah ya airnya.. perginya bukan hari libur kah? Agak sepi Jd asyik serasa air terjun pribadi
ReplyDeleteIya Mbak, katanya kalo hujan gitu di hutannya baru jadi merah airnya.
DeleteEmang lagi nggak musim liburan Mbak, jadi sepi.
asyikkkk referensi wisata air terjun medan nambah lagi...pingin rasaku ikut merasakan kesejukan air terjun itu mas rud, mungkin kecehan mainan air terasa relax kali ya
ReplyDeleteAhahaha... Boleh dicoba tuh Mbak.
DeleteBiar refreshing juga.
Ternyata air terjun Lae Pendaroh ini nggak terlalu tinggi ya tapi cukup indah.. Wah aku terperanjat.. Beneran mas Rudi? Kalau musim hujan air terjun Lae Pendaroh ini air nya berubah warna menjadi merah darah? Wouw..unik tapi agak serem ya? Apa mungkin ada cerita legenda di balik itu ?
ReplyDeleteIya Mbak. Tapi sayangnya aku pas datang ke sana, lagi nggak merah sih.
DeleteKira2 kenapa mas bisa berubah warna airnya? Apa Krn ada tumbuhan air tertentu yg bikin wrnanya berubah? Sejenis algae?
ReplyDeleteIni ingetin aku Ama air terjun lembah Anai di Bukittinggi yaa, yg di pinggir jalan gitu.
Eh tapi ini bukan air terjun yg td nya kliatan di salah satu foto jalur TELE kan?
Katanya sih karena pohon-pohon di atasnya punya getah merah.
DeleteTapi kurang tau juga sih Mbak.
Bukan Mbak, ini beda lagi. Kalo yang keliatan dari Tele itu masuk ke dalam lagi Mbak.
oalah artinya air terjun berdarah ya.. gurih gurih nyoy gitu namanya wkwkwk
ReplyDeleteAhahaha... Keren kan Mas.
DeleteDuh liat air terjun jadi kangen sama brastagi deh, pengen pulang kampung huhu
ReplyDeleteMakanya sesekali pulang kampung dong Mbak.
DeleteWah keren ya.. Di gerbang/pintu masuk langsung ketrmu obyeknya.. Pengunjung tidak perlu jauh-jauh lagi berjalan...
ReplyDeletebeneran unik sampe bisa berubah warna jadi merah gitu
ReplyDeleteternyata lae pendaroh artinya air terjun berdarah ya.Kalau orang asing kayak aku awalnya nggak akan mengira kalau arti dibalik nama itu adalah karena sesekali akan berubah warna menjadi merah
Jadi, selama musim hujan air Lae Pendaroh sering berubah jadi merah, Mas Rudi? Penasaran, nih, lihat wujudnya pas merah. )
ReplyDeletengeri amat berubah warna jadi merah darah? Ada kisah legenda kah dari masyarakat setempat mengenai air terjun itu?
ReplyDeleteSerem juga jika airnya bisa berubah warna
ReplyDeletewah saya jadi pengen kesana
Saya kan suka photo-photo
Pengaruh dari apa ya kok bisa berubah warna darah begitu, mas ?.
ReplyDeleteWaktu mas Rudi kesana, ngga ada nara sumber yang bisa ditanyainkah ?.
Wah jadi penasaran kaya apa pas airnya berubah jadi merah mas, tp ngebayanginnya aku ngeri hihihi
ReplyDeleteSebenernya bagus, cuman kayak kurang terawat aja ini tempat wisata. Kalo dirawat dengan baik pasti jadi ciamik.
ReplyDeletewah, katanya air terjun ini angker kan mas? pantesan agak sepi ya? pdahal bagus tuh viewnya
ReplyDeleteTempatnya asri banget mas Rudi, jadi pengen pergi ke sana juga, di tempat kami ada satu yang seperti ini, yaitu di air terjun c2, mari main kesini mas di pulau bangka, he-he ☺
ReplyDeleteWah, serunya jalan-jalan. Aku suka jalan-jalan, tapi nggak pernah jalan-jalan.
ReplyDeleteHaha... Soalnya pengen ke air terjun atau sejenisnya jauh banget, selain itu kalau sendirian bahaya.
Jadi iri deh. Huhu...
Anyway, air terjunnya cakep meski pendek. Yang bikin cakep bentuknya itu lho.
DeleteSuegeerrr bangettt ya pasti iniiii
ReplyDeleteJadi pengen nyeburr