Minggu, 17 Januari 2021

Museum Huta Bolon Simanindo di Pulau Samosir

Museum Huta Bolon Simanindo
Museum Huta Bolon Simanindo

Hai sahabat backpacker, setelah sebelumnya aku udah ngunjungi objek wisata Batu Kursi Raja Siallagan di Huta Siallagan, Desa Ambarita, Samosir, aku pun kembali melanjutkan petualanganku di Pulau Samosir ini. Tujuanku selanjutnya adalah Museum Huta Bolon Simanindo yang terletak tidak jauh dari Huta Siallagan.

Baca juga: Batu Kursi Raja Siallagan, Wisata Seram Pulau Samosir

Alamat Museum Huta Bolon Simanindo

Museum Huta Bolon Simanindo beralamat di Jalan Pelabuhan Simanindo, Desa Simanindo, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Museum ini berjarak sekitar 16 km dari Huta Siallagan. Oh ya, museum ini juga deket banget ama Pelabuhan Simanindo, jadi bisa sebagai salah satu alternatif wisata kalo ke Pulau Samosir melalui Pelabuhan Simanindo. 

Museum Huta Bolon Simanindo
Jalan ke Pelabuhan Simanindo

Tiket Masuk Museum Huta Bolon Simanindo

Tiket masuk ke Museum Huta Bolon Simanindo adalah Rp. 10.000 perorang. Menurutku ini adalah tiket wisata termahal di Pulau Samosir. Karena kebanyakan objek wisata di Pulau Samosir tiket masuknya kisaran Rp. 2000 sampe Rp. 5000 doang dan banyak juga yang seikhlasnya bahkan yang gratis. Jadi tiket masuk ke museum ini tergolong mahal sih menurutku untuk ukuran Pulau Samosir. 

Museum Huta Bolon Simanindo
Tempat tiket dan informasi

Jadwal Buka Museum Huta Bolon Simanindo

Museum ini buka setiap hari sejak pukul sembilan pagi hingga pukul lima sore.

Koleksi Museum Huta Bolon Simanindo

Setelah membayar tiket masuknya, aku pun segera masuk ke dalam museum ini untuk melihat-lihat koleksi yang ada di dalam museumnya. Seperti museum Batak pada umumnya, museum Huta Bolon Simanindo juga punya bentuk bangunan berupa rumah adat Batak Toba. Hanya saja dindingnya dibuat dari bilah-bilah papan sehingga cahaya matahari bisa masuk lebih banyak ke bagian dalam museumnya. Mungkin bangunannya lebih mirip sopo, tempat pengumpunan hasil panen dan ulos milik Batak Toba. 

Museum Huta Bolon Simanindo
Bangunan Museum Huta Bolon Simanindo

Museum Huta Bolon Simanindo ini adalah rumah adat warisan dari Raja Sidaruk dan sejak tahun 1969 udah dijadikan sebagai museum yang bebas dikunjungi wisatawan.

Di bagian dalam museum terdapat berbagai macam barang koleksi dari peninggalan leluhur orang Batak seperti parlahaan, pustaka laklak, tunggal panaluan, solu bolon. Kemudian juga ada berbagai macam alat-alat rumah tangga hingga peralatan berburu, bertani dan alat-alat untuk upacara adat yang kebanyakan nggak kuketahui apa fungsinya. 😂 

Museum Huta Bolon Simanindo
Bagian dalam museum
Museum Huta Bolon Simanindo
Berbagai koleksi Museum Huta Bolon Simanindo
Museum Huta Bolon Simanindo
Koleksi ulos Batak
Museum Huta Bolon Simanindo
Tongkat Batak
Museum Huta Bolon Simanindo
Tempayan dan nggak tau yang itu apaan

Setelah puas melihat berbagai barang koleksi yang ada di dalam Museum Huta Bolon Simanindo, aku pun keluar dari museum tersebut. Namun sebelum menuju tempat parkir, mataku malah melihat sebuah gerbang batu yang menarik.

Aku lantas masuk ke dalam gerbang tersebut dan ternyata di dalamnya terdapat perkampungan Batak dengan beberapa rumah adat. Sepertinya rumah adat ini udah berusia cukup tua. Di depan rumah adatnya juga ada boneka sigale-gale. Sayangnya saat itu rumah-rumah adatnya sedang direnovasi, jadi aku cuma melihat sekilas aja. 

Museum Huta Bolon Simanindo
Gerbang batu yang bikin penasaran
Museum Huta Bolon Simanindo
Rumah adat di sebelah museum

Setelah itu, akupun kembali ke parkiran karena hari sudah beranjak siang dan aku masih ingin mengunjungi danau unik di Pulau Samosir yang dinamain Danau Sidihoni, Danau Di Atas Danau. Brrmmm... brrmmm... 

Museum Huta Bolon Simanindo
Backpacker ganteng dan unyu di Museum Huta Bolon Simanindo

To be continued...

38 komentar:

  1. Wah kerennya... Ini di atas danau Toba ada pulau samosir trus di atas pulau Samosir ada danau lagi? Ckckck memang keren...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, keren kan?
      Tunggu episode selanjutnya. 🤣

      Hapus
    2. Berarti ada danau di dalam danau yaak bang hahaa

      Hapus
  2. Kak, keren banget... Aku tertarik masuk ke rumahnya. Atapnya bikin kepo soalnya. Gimana ya di dalam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di dalamnya ya ada perabotan khas Batak Toba Kak. Begitulah kira-kira.

      Hapus
  3. Di sini banyak banget museum ya, sungguh menyenangkan jika datang dan mempelajari sedikit demi sedikit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan juga Mas, soalnya di Samosir adatnya masih cukup kuat sih.

      Hapus
  4. Koleksi Museum Huta Bolon Simanindo lumayan banyak juga dan unik. Aku tertarik dengan gerbang batu itu.. selintas mirip gerbang sebuah candi padahal bukan hehehe..
    Makasih reviewnya..
    Oh sepertinya akan datang bakal ada liputan Danau di atas danau.jadi penasaran nich..
    Oke ditunggu postingannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, tapi ukirannya agak beda sih.

      Ahahaha... Sabar ya Mbak, di postingan berikutnya tuh.

      Hapus
  5. Museum nya unik dan apik ya, jadi pengin berkunjung juga :D

    BalasHapus
  6. Ngga sabar pengin segera lihat foto danau diatas danau ..., ckckk .., itu pasti amazing vievnya!.

    Surprise tau harga tiket masuk beberapa lokasi wisata di sekitaran Danau Toba segitu, bahkan ada yang gratis pula.
    Dipikir2 mirip juga dengan harga tiket lokasi2 wisata di Jawa Tengah.
    Kecuali tarif tiket Candi Borobudur yang 50K, hehehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf lama baru diupdate Mas, tapi udah diupload kok danau di atas danaunya.

      Iya Mas, di sini emang rata-rata masih murah meriah. Mungkin karena itu banyak yang liburan ke sini.

      Hapus
  7. Masa saya sempet linglung mas, Sama lokasi danau Toba dan Padang.. Padahal kan mereka berdua itu kan beda lokasi yah.. wkwkw Efek Sakit kayanya.. hehe

    Museumnya keren banget.. Soalnya dari luar kaya bukan museum.. heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Udah beda provinsi itu Mas.

      Iya Mas, arsitekturnya emang khas rumah adat batak soalnya.

      Hapus
  8. halo Kak, baru kali ini BW ke sini, salam kenal ya:)

    Wah aku langsung semangat membaca soal pulau Samosir. Tahun 2017 lalu aku sudah sampai Pangkalan Brandan, namun nggak sampai ke Danau Toba karena waktu yang mepet. Semoga setelah pandemi bisa menyusun rencana ke sana lagi :)

    Btw kalau boleh saran, diberi link ke postingan setema pasti lebih seru kak, biar nggak cari2 lagi *pembacayangmalas* hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga Kak, selamat datang di blog ini.
      Salam kenal kembali Kak. 😊

      Wah... Padahal udah deket tuh Brandan ama Samosir, semoga kunjungan selanjutnya bisa ke sini ya Kak. Aamiin...

      Ahahaha... Siap Kak, ntar ditambahin. 👍

      Hapus
  9. hmm..tiket masuknya beda dari yang lain yah.. biasa 2000-5000 an yg ini malah ceban.. mungkin perawatannya beda hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak tau juga sih Mas, soalnya yang minta uang tiketnya juga pergi lagi abis itu. 🙄

      Hapus
  10. Kak, museumnya hanya 1 lantai saja? Rumah adatnya yang ada di sebelah museum, masih dalam 1 lingkungan kah? Atau harus bayar tiket lagi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Museumnya hanya 1 lantai doang Kak.

      Rumah adatnya masih 1 lingkungan kok, cuma ada gerbangnya aja.
      Tapi masuknya udah 1 tiket ama tiket museumnya.

      Hapus
  11. Eh, iya sih, 10 RB utk museum yg ga terlalu besar, lumayan mahal, di daerah sana pula. Itu ga disediain guide mas? Sayang aja kalo kita ga tau barang2 yg dipajang di museumnya. Aku paling suka dijelasin segala sesuatu kalo masuk museum. Gpp bayar LBH utk guide, yg ptg jd ngerti cerita sejarahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, cukup mahal sih.
      Nggak ada guide lagi. Malah petugas tiketnya abis ambil uang tiket pergi ntah kemana. 🙄

      Hapus
  12. lumayan banyak koleksi museumnya. BTW, gerbangnya cakep juga mas, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, gerbangnya emang cakep sih, mirip gerbang di candi-candi.

      Hapus
  13. gpp lah masuk museum 10 rebu,mungkin buat perawatan ya atau gaji pegawai hahaha..tempat wisata lain suka lebih mahal padahl ini jelas2 bermanfaat. btw, seneng liat koleksi museumnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih Mbak, semoga beneran buat perawatan uangnya.

      Hapus
  14. nambah lagi nih referensi museum di daerah medan raya sana...tak save dulu siapa tahu kelak aku ada kesempatan sowan medan...

    btw agak kurusan apa mas rud...stay save n stay healthy mas rudd

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segera ke sini Mbak, banyak tempat menarik nih.

      Iya nih, lumayan kurusan sekarang. 🤣

      Hapus
  15. Gerbang batunya bener2 bikin penasaran ya mas, aku paling sebel kalau lagi ke museum lg ada renovasi, jadi ga bisa masuk, itu artinya ada cerita yang belum kita ketahui, padahal belum tentu kita bisa datang kesana lagi.

    Btw barang2 koleksi museumnya banyak ya mas, bagus2 lagi, terawatm jadi itu mungkin alasannya tiketnya cukup mahal 10K

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener kali tuh Mbak, kalo udah renovasi, pasti jadi penasaran karena nggak bisa eksplore keseluruhan museumnya.

      Hapus
  16. Waah
    Banyak spot spot bagus untuk berfoto ya Bang

    Semoga suatu hari bisa berkunjung juga ke sana

    BalasHapus
  17. tiket masuk wisata disana terbilang murah murah ya
    aslik aku kapan bisa ke medan nih, semua tempat wisatanya bagus bagus semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini malah udah tergolong mahal Mbak. Tempat yang lain malah bisa lebih murah, bahkan gratis Mbak.

      Hapus
  18. pas di dalam museum ada yg menjelaskan gak barang2 apa yg disimpan di dalam? atau pengunjung ngider2 aja sendiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak ada Mbak, cuma tiap barangnya ada tulisan informasi doang.

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)