Huta Siallagan |
Hai sahabat backpacker, setelah sebelumnya aku ke
Bukit Beta untuk melihat matahari terbit, aku pun segera kembali ke penginapan
untuk bersih-bersih dan bersiap untuk melanjutkan petualangan di Bumi Samosir.
Baca Juga: Menanti Sunrise di Bukit Beta Samosir
Setelah mandi dengan air hangat namun tetap terasa
dingin, Brrrr... Samosir di pagi hari
dingin banget cuy. Aku kemudian cek out dan memulai petualangan di Pulau
Samosir. Tujuanku pagi ini adalah Batu Kursi Raja Siallagan, salah satu destinasi
sejarah di Pulau Samosir.
Alamat Batu Kursi Raja Siallagan
Batu Kursi Raja Siallagan beralamat di Huta Siallagan,
Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Objek
wisata sejarah ini letaknya tak jauh dari Desa Tuktuk Siandong, sentra
penginapan yang ada di Pulau Samosir.
Batu Kursi Raja Siallagan
Batu Kursi Raja Siallagan ini berada di Huta
Siallagan. Huta Siallagan adalah sebuah huta alias kampung yang dulunya
ditinggali oleh Raja Siallagan dan para rakyatnya. Huta ini memiliki dinding
batu setinggi 1,5 hingga 2 meter sebagai pagarnya. Pagar batu ini dulunya
berfungsi untuk melindungi huta dari serangan binatang buas maupun serangan dari
huta lain karena dulunya di Pulau Samosir sering terjadi peperangan antar huta.
Pagar batu |
Begitu memasuki gapuranya yang dijaga dua patung dan
bertuliskan Huta Siallagan, langsung terlihat deretan rumah adat Batak Toba. Konon
rumah-rumah ini udah berusia ratusan tahun dan masih terawat hingga sekarang. Rumah-rumahnya
juga memiliki fungsi yang beragam, ada yang menjadi tempat tinggal raja dan
keluarganya hingga ada juga yang menjadi tempat pemasungan penjahat.
Rumah Adat Batak Toba |
Yang paling menarik adalah adanya kursi dan meja yang
dipahat dari batu. Kursi dan meja inilah yang dinamain sebagai Batu Kursi Raja
Siallagan alias Batu Persidangan. Batu Kursi Raja Siallagan ini dulunya menjadi
tempat raja dan petinggi adat untuk mengadili para pelaku kejahatan atau
pelanggar hukum adat.
Jika kejahatannya tergolong kejahatan kecil, maka
hukumannya hanya berupa sanksi pemasungan. Tapi kalo kejahatannya tergolong
kejahatan berat, maka sang pelaku akan dijatuhi hukuman pancung alias potong
kepala. Glekk..
Sebelum hukuman pancung dilaksanakan, penjahat
tersebut akan di bawa ke batu persidangan yang ada di bagian belakang. Di sini
ia akan dibaringkan, kemudian dihilangkan ilmu hitamnya. Untuk membuktikan ilmu
hitamnya telah hilang, maka telapak kakinya akan diiris dan diberi air asam.
Setelah itu, barulah hukuman pancung dilaksanakan. Oh ya,
pemancungan ini dilakukan dalam sekali tebasan. Jika dalam sekali tebas, penjahatnya
nggak mati atau kepalanya nggak putus, maka sang algojo yang akan menggantikan
tempatnya. Glekk.
Bagian seramnya belum selesai. Setelah kepala sang
penjahat terpenggal, maka dadanya akan dibelah, jantung dan hatinya dikeluarin
dan diletakkan di atas piring. Setelah itu jantung dan hati tersebut akan
dimakan raja dan petinggi adat lalu dibagikan juga kepada rakyatnya agar
kesaktian si penjahat berpindah ke raja. Serem cuy.. serem.
Batu Kursi Raja Siallagan |
Tempat pemasungan |
Tempat pemancungan |
Fasilitas di Wisata Batu Kursi Raja Siallagan
Selain batu persidangan dengan sejarah seram tersebut,
di Huta Siallagan ini juga ada beberapa objek wisata menarik lainnya seperti
melihat rumah adat Batak Toba yang berusia ratusan tahun, lalu juga ada patung
sigale-gale, hingga sentra oleh-oleh yang berada di bagian belakang huta.
Patung Sigale-Gale |
Souvenir Shop |
Tiket Masuk ke Batu Kursi Raja Siallagan
Tiket masuknya murah meriah, karena perorangnya hanya
perlu membayar Rp. 2000 doang. Yupz.. Rp. 2000 perorangnya. Murah banget.
Setelah puas melihat-lihat Huta Siallagan, aku pun
kembali melanjutkan petualanganku di Pulau Samosir dan tujuanku selanjutnya
adalah Museum Huta Bolon Simanindo.
Backpacker ganteng dan unyu di Huta Siallagan |
To be continued...
Wah, murah banget tiket masuknya. Tapi kalau dihitung sama tiket pesawat dari tempat saya sepertinya mahal banget 😂
ReplyDeleteAhahaha... Kalo tiket pesawat beda cerita lah Kak. 🤣
DeleteHowaaa ...aku begidik baca telapak kaki penjahat diiris lalu dikucuri air asam 😰.
ReplyDeleteKebayang luar biasa perihnya!.
Terlepas dari kisah seramnya, lokasi ini keren banget.
Situsnya trjaga dan bentuk rumahnya itu loh yang bikin kesengsem.
Egh* dulu aku sempat foto dibawah rumah replika adat Batak tapi .. di TMII, haha 😄.
Belom kesampaian ke Danau Toba ðŸ¤
Pastinya perih banget tuh, mungkin sama atau lebih perih liat gebetan jalan ama orang yang nggak kita suka. 🤣
DeleteIya Mas, meski kisahnya serem, tapi situsnya tetap terjaga dengan baik hingga sekarang.
Ahahaha... Semoga selanjutnya bisa ngunjungi langsung di Danau Toba Mas.
Jika kejahatannya tergolong kejahatan kecil, maka hukumannya hanya berupa sanksi pemasungan.
ReplyDeleteanjay dipasung disebut hanya coba wkwkwk ngeri kali
Ahahahaha... Kalo dibandingin ama hukuman pancung, masih lumayan itu Mas.
DeleteItu cerita penggal-memenggalnya ngeri sekali pemirsaahhh.. mana kebayang lagi duh ilah :').
ReplyDeleteAnywaaaaaayyyy saya kok bingung ya, air anget tapi masih dingin, jadi itu air anget ato air dingin AOWKOWKWOWK :v.
Jangan dibayangin Mas, ntar kebawa mimpi. 🤣
DeleteAhahaha... Airnya sih hangat, tapi cuacanya dingin, jadinya tetap dingin. Gitu kira-kira. 🤔
Seram, keren dan murah menjadi satu. Makin penasaran dengan tempatnya mas..
ReplyDeleteBTW, ada youtube gak mas, mana tahu ada versi video-nya..
Tempatnya mantap abis lah Mas.
DeleteAda sih, tapi jarang upload, karena kurang pande bikin video. ☹️
Bikin aja mas, gak harus bagus. BTW apa nama youtube-nya mas? biar otw k tkp :)
DeleteNama channelnya backpack sejarah Mas.
DeleteOke mas \^_^/
DeleteMotif di gapura nya, saya inget, bapak saya ada dapat baju kaos oleh-oleh dari Sumatera Utara, dan baju kaos itu bermotif seperti itu..
ReplyDeleteMotif khas Batak tuh Mas, kalo nggak salah namanya gorga.
DeleteTunggu..tunggu.. aku eneg banget ngebayangin cerita pas bagian dibelah dadanya.... 😵 Ini beneran ya? Beneran? Astaga, aku mual wkwkwk
ReplyDeleteJangan dibayangin atuh Mbak, soalnya serem.
Deletewadidawww ternyata pada masa itu berlaku hukum pancung ya mas rud.. ya Alloh auto tugel itu kepala bayangin ada di batu itu...ngeri baddas oh no!!! 😱😱
ReplyDeleteBegitulah Mbak.
DeleteSerem kan?
Wah kirain orang gila saja yang dipasung, ternyata pelaku kejahatan juga.. BTW, thanks ya, sudah menambah wawasan seputar spot wisata Nusantara..
ReplyDeleteDi zaman dahulu hukumannya kayak gitu Mas, mungkin kalo bikin penjara kan ribet.
DeleteSama-sama Mas, terima kasih juga udah mampir.
Sereeemm.. sama kasihan dgn algojo yg harus menggantikan tempat kalau gagal dalam sekali tebasan.
ReplyDeleteCoba datangin malam hari. Penasaran Gimana auranya tempat ini
Siang aja auranya serem kok Mbak, apalagi malam. Wiiii...
DeleteSelalu tertarik dengan tulisan tentang Toba dan segala budaya sosialnya. Ini yang kunantikan di sini. Sambil mencatat beberapa destinasi yang mungkin nantinya bisa dikunjungi pas ke sana
ReplyDeleteKalo nanti mau ke Toba, kabarin aja Mas, biar bisa bantu ngasi referensi tempat menarik di sana.
DeleteWah, murah banget tiket masuknya sobbb, jadi pengin kesana
ReplyDeletemining companies
Iya Sob, di sini banyak yang murah tiket masuk wisatanya. Jadinya asyik.
DeleteNaaah cerita itu aku pernah denger, dari guide yg dulu nemenin rombongan kami. Sereeeem sih. Aku jg merinding pas tau cara hukumannya begitu. Kdg kebayang mas, seandainya bisa melihat makhluk asthral, apa yaaa yg ada di sekitar batu itu. Apa banyak makhluk halusnya Krn tempatnya bersejarah seram gitu.
ReplyDeleteEmang serem sih Mbak, bahkan kelewat seram menurutku.
DeleteTapi emang kayak gitu adatnya.
Duh... Kalo bisa ngeliat astral, mungkin macem-macem yang keliatan, terutama tanpa kepala. Wiii..