Senin, 14 November 2016

Mendaki Gunung Sibayak


Kawah Gunung Sibayak
Pendakian ke Gunung Sibayak adalah perjalanan paling absurd yang pernah ku lakukan. Keabsurdan ini dimulai saat makan malam bersama teman-teman di kost, Bang Wahyu Sutrisno, Dede Sumarna dan Abdul Rahman. Saat makan malam tersebut, Bang Wahyu mengatakan bahwa belum sah menjadi seorang mahasiswa jika belum pernah dugem di diskotik ataupun belum pernah mendaki gunung.
Mendengar itu, kami kemudian kompak untuk berdugem. Namun karena wajah saya yang unyu-unyu ini pasti tidak akan diijinkan masuk ke diskotik, akhirnya kami ubah rencana untuk  mendaki ke Gunung Sibayak.
Pendakian ini akan kami lakukan besok pagi. Iya, besok pagi. Dan absurdnya, rencananya tersebut disepakati jam 8 malam. Selesai makan, kami pun mempersiapkan diri dan jam 10 malam kami fix akan mendaki esok pagi bersama teman kuliahku Ian Rendi Ginting. Sungguh perencanaan pendakian yang tidak pantas ditiru.
Kenapa ku katakan tidak pantas ditiru? Karena selama tiga minggu kami tidak ada satu pun yang berolahraga dan besok kami akan mendaki gunung yang ketinggiannya mencapai 2.094 m dari permukaan laut dan direncanakan hanya dalam beberapa jam saja. Absurd sekali.
Pasukan tempur
Gunung Sibayak
Gunung Sibayak adalah salah satu gunung berapi aktif yang terdapat di Dataran Tinggi Karo. Gunung ini memiliki ketinggian mencapai 2.094 m dari permukaan laut. Puncak tertinggi dari Gunung Sibayak bernama Takal Kuda, ini adalah bahasa Karo yang berarti Kepala Kuda.
Puncak Gunung Sibayak
Rute Pendakian
Ada tiga rute pendakian yang bisa digunakana para pendaki untuk mencapai Puncak Gunung Sibayak. Karena kami belum ada yang pernah mendaki gunung, maka kami pun memilih rute wisata yang titik startnya di Desa Jaranguda.
Rute ini tergolong mudah karena kami cukup mengikuti jalan utamanya saja. Jalannya juga telah diaspal meski dikelilingi hutan dan jurang hingga ke pos 1 yang berupa tanah lapang dan ada semacam kolam yang di semen.
Dari sana terdapat tangga yang disemen menuju puncak hingga sampai di hutan pandan. Dari hutan pandan, puncak gunung sudah terlihat.
Puncak sudah terlihat
daki terus
Landscape di Puncak
Pemandangan di Puncak Gunung Sibayak ini sangatlah indah. Karena puncak gunung ini dipenuhi bebatuan yang tidak beraturan. Bebatuan tersebut merupakan hasil dari letusan yang terjadi beberapa waktu lalu yang mengguncang puncak gunung ini. pemandangan tersebut  justru menjadi keunikan tersendiri yang menarik di puncak ini. Sedangkan di bawah sana, kami juga bisa melihat hamparan pemandangan lanskap kota Berastagi dan di kejauhan terlihat pula Gunung Sinabung berdiri gagah menantang langit.
Kota Berastagi di kejauhan
Lingkar kawah Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung di kejauhan
Seremmmm

2 komentar:

  1. blog nya membantu sekali, dan foto nya bagus bagus lho... ditunggu update-an traveling berikutnya yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya mbak ☺

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)