Museum Seni Rupa dan Keramik |
Setelah
bertemu Si Unyil dan terperangah melihat berbagai jenis wayang yang ada di
dalam Museum Wayang, aku kemudian melanjutkan petualangan ke Museum Seni Rupa
dan Keramik.
Alamat
Museum Seni Rupa dan Keramik ini juga berada di sisi Taman Fatahillah dan tepat berseberangan dengan Museum Wayang. Alamat pastinya berada di Jalan Pos Kota Nomor 2, Kota Tua, Jakarta Barat, Jakarta. So... jaraknya cuma beberapa meter doang dari Taman Fatahillah. Dekat uy.
Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik
Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik ini mulai dibangun sekitar tahun 1866 dan diarsiteki oleh W.H.F.H Van Raders dengan arsitektur khas Neoklasik. Gedungnya diresmikan pada 12 Januari 1870 dan digunakan sebagai Kantor Dewan kehakiman Pemerintah Hindia Belanda. Pada saat kependudukan Jepang, gedung ini dijadikan sebagai markas KNIL dan selanjutnya digunakan sebagai asrama militer.
Pada 10 Januari 1972, gedung ini diresmikan sebagai bangunan bersejarah cagar budaya yang dilindungi dan digunakan sebagai Kantor Walikota Jakarta Barat. Hingga pada tahun 1976 diresmikan sebagai Balai Seni Rupa Jakarta dan akhirnya tahun 1990 digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik.
Alamat
Museum Seni Rupa dan Keramik ini juga berada di sisi Taman Fatahillah dan tepat berseberangan dengan Museum Wayang. Alamat pastinya berada di Jalan Pos Kota Nomor 2, Kota Tua, Jakarta Barat, Jakarta. So... jaraknya cuma beberapa meter doang dari Taman Fatahillah. Dekat uy.
Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik
Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik ini mulai dibangun sekitar tahun 1866 dan diarsiteki oleh W.H.F.H Van Raders dengan arsitektur khas Neoklasik. Gedungnya diresmikan pada 12 Januari 1870 dan digunakan sebagai Kantor Dewan kehakiman Pemerintah Hindia Belanda. Pada saat kependudukan Jepang, gedung ini dijadikan sebagai markas KNIL dan selanjutnya digunakan sebagai asrama militer.
Pada 10 Januari 1972, gedung ini diresmikan sebagai bangunan bersejarah cagar budaya yang dilindungi dan digunakan sebagai Kantor Walikota Jakarta Barat. Hingga pada tahun 1976 diresmikan sebagai Balai Seni Rupa Jakarta dan akhirnya tahun 1990 digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik.
Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik |
Koleksi Museum Seni Rupa dan
Keramik
Seperti museum-museum lainnya yang ada di Kota Tua Jakarta, tiket masuk ke Museum Seni Rupa dan Keramik ini pun sama. Tiket masuknya cuma Rp. 5000 untuk umum dan hanya Rp.3000 doang untuk mahasiswa dan pelajar. Murah meriah muntah coy. Apalagi kalo pake kartu sakti, kartu tanda mahasiswa. Mantap.
Setelah membeli tiket di pintu masuk, aku kemudian beranjak ke dalam museum dan memulai penjelajahan. Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak tahun 1800-an hingga saat ini dan koleksi lukisan tersebut dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodesasi yaitu ruang masa Raden Saleh, masa Hindia Jelita, ruang Persagi, masa Pendudukan Jepang, ruang Pendirian Sanggar, masa Kelahiran Akademis Realisme, dan ruang Seni Rupa Baru Indonesia.
Seperti museum-museum lainnya yang ada di Kota Tua Jakarta, tiket masuk ke Museum Seni Rupa dan Keramik ini pun sama. Tiket masuknya cuma Rp. 5000 untuk umum dan hanya Rp.3000 doang untuk mahasiswa dan pelajar. Murah meriah muntah coy. Apalagi kalo pake kartu sakti, kartu tanda mahasiswa. Mantap.
Setelah membeli tiket di pintu masuk, aku kemudian beranjak ke dalam museum dan memulai penjelajahan. Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak tahun 1800-an hingga saat ini dan koleksi lukisan tersebut dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodesasi yaitu ruang masa Raden Saleh, masa Hindia Jelita, ruang Persagi, masa Pendudukan Jepang, ruang Pendirian Sanggar, masa Kelahiran Akademis Realisme, dan ruang Seni Rupa Baru Indonesia.
Koleksi lukisan dan pengunjung |
Kemudian ada ruang-ruang yang menampilkan berbagai koleksi keramik dari berbagai daerah di Indonesia dan seni kreatif kontempoter. Ada juga koleksi keramik dari negara-negara mancanegara dan koleksi-koleksi keramik ini berasal dari abad ke 16 hingga awal abad ke 20. Bahkan ada juga berbagai keramik hasil dari kapal karam.
Pokoknya
koleksi museum ini mantap banget deh. Penuh dengan seni. Asyiknya lagi, sarana
dan prasarana museum ini juga sangat lengkap. Di bagian belakang terdapat
musholla dan kamar kecil. Saat aku di sini juga ada dua cewek cantik yang
sedang ibadah zuhur. Beuh... mantap nih cewek, traveling tapi tetap ingat
ibadah, calon istri yang baik di masa depan nih. Tapi sayangnya aku lupa
kenalan ama mereka.
Macem mereka mau aja kenalan ama mu cuy. Hahahaha....
Di bagian depan mushalla kecil ini juga terdapat taman hijau, asyik juga untuk ngadem sekalian istirahat kalo capek ngelilingin museum yang gede banget ini.
Macem mereka mau aja kenalan ama mu cuy. Hahahaha....
Di bagian depan mushalla kecil ini juga terdapat taman hijau, asyik juga untuk ngadem sekalian istirahat kalo capek ngelilingin museum yang gede banget ini.
Taman hijau di sisi belakang museum |
Cowok ganteng selfie di depan museum |