Sabtu, 26 September 2020

Fort Marlborough, Benteng Inggris di Kota Bengkulu

Benteng Marlborough

Hai sahabat backpacker...

Setelah kemarin diselingi cerita petualanganku kampung sendiri, yaitu Wisata Hutan Mangrove Silau Laut dan Pesona Alam Sureng yang keduanya berada di Kabupaten Asahan. Maka sekarang aku mau melanjutkan kisah petualanganku di Bumi Rafflesia alias Tanah Bengkulu.

Baca juga: Wisata Baru di Asahan, Pesona Alam Sureng

Wisata Alam Mangrove Silau Laut, Pesona Baru di Asahan

 Setelah sebelumnya aku mengunjungi Pantai Tapak Paderi, Pondok Sendal Jodoh hingga Benteng Jepang, aku pun kembali melanjutkan perjalanan ke Fort Marlborough, sebuah benteng besar peninggalan Inggris ketika menduduki wilayah Bengkulu.

Alamat Fort Marborough

Benteng Marlborough ini beralamat di Jalan Benteng, Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Kalo dari Benteng Jepang itu nggak begitu jauh sih, bahkan dinding dan puncak Benteng Marlborough dapat terlihat. Hanya saja pintu masuknya ada di sisi lain, jadi aku harus berjalan  memutar sekitar 600 meter di bawah teriknya sengatan matahari pesisir.

Fuuhhh... gerah juga cuy, syukurnya angin dari pantai cukup mendinginkan tubuh ini.

Tiba juga di Fort Marlborough

           Sejarah Fort Marlborough

Fort Marlborough alias Benteng Marlborough merupakan sebuah benteng peninggalan Inggris. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) sebuah kompeni dagang Inggris pada tahun 1713 dan selesai pada tahun 1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Katanya benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah Benteng St. Geogre di Madras, India.

Meskipun disebut terkuat kedua, benteng ini juga pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu hingga pihak Inggris harus mengungsi ke Madras. Pada tahun 1724 mereka kembali setelah dilakukan perjanjian. Namun pada tahun 1793 kembali terjadi serangan dan mengakibatkan seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati Inggris dengan mendirikan monumen-monumen di Kota Bengkulu.

Makam Inggris di Fort Marlborough

Berani macam-macam sih ama orang Indonesia

Setelah Inggris menukar wilayah Bengkulu dengan Singapura kepada Belanda, benteng ini pun berganti kepemilikan kepada Belanda. Setelah itu benteng ini juga sempat menjadi milik Jepang pada masa Pendudukan Jepang. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, benteng ini menjadi markas TNI-AD hingga tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya. Saat ini pun Fort Marlborough menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi saat berwisata di Bengkulu.

Bung Karno dan Fort Marlborough

Benteng ini juga punya kaitan sejarah dengan Bapak Proklamator Indonesia, Bung Karno saat beliau diasingkan Belanda ke Bengkulu. Ketika itu Hitler menyerang Negeri Belanda, oleh karena itu mereka memanggil Bung Karno untuk membangunkan sebuah monumen peringatan. Namun Bung Karno malah menumpuk tiga buah batu kecil dan berkata, meminta seorang tahanan yang meminta kemerdekaan atas rakyatnya untuk membangunkan sebuah tugu karena bangsa lain merebut kemerdekaan negeri mereka, maka cuma itu yang mau dikerjakannya.

Sungguh heroik sekali Bung Karno.

Fort Marlborough Saat Ini

Setelah mengusap keringat yang menetes di jidat, aku pun segera membeli tiket masuknya yang seharga Rp. 5000 perorang dan segera memasuki Benteng Marlborough ini. Benteng ini dibangun di atas bukit buatan dan menghadap ke Kota Bengkulu dan memunggungi Samudera Hindia. Bentengnya dibangun berbentuk kura-kura dengan lima sudut penjagaan. Di sekeliling bentengnya dibuat parit sehingga untuk memasuki bentengnya melalui jembatan kayu. Konon dulunya jembatan ini bisa diangkat dengan rantai. 

Harga tiket masuknya
Parit benteng dan jembatan penghubung

Setelah melalui jembatan tersebut, terdapat dua ruangan di kanan dan kiri. Dulunya ruangan ini difungsikan sebagai penjara. Namun sekarang ruangan ini dijadikan sebagai museum yang berisi tentang alasan kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara hingga perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya Rakyat Bengkulu dalam melawan penjajahan Bangsa Asing. 

Senjata tradisional Bengkulu


Blok penjara di Benteng Marlborough
Harta, salah satu alasan penjajahan

Di depannya terdapat sebuah lapangan luas berumput hijau, di lapangan ini juga berjejer meriam-meriam. Di bagian ujung terdapat ruangan yang dulunya menjadi kantor EIC dan sekarang menjadi kantor pengurus Benteng Marlborough, ruang baca, mushalla hingga toilet. Sedangkan di sisi kanan terdapat dua ruang pameran yang berisi sejarah pembangunan Benteng Marlborough ini termasuk bahan bangunannya, detail arsitekturnya hingga miniatur Benteng Marlborough. Di ruang pameran satunya terdapat sejarah tokoh-tokoh yang pernah ada di Bengkulu, seperti yang tokoh yang membangun benteng ini, tokoh Sir Stamford Raffles hingga Bung Karno yang pernah diundang ke benteng ini. 

Halaman benteng dan denahnya

Jejeran meriam di halaman Benteng Marlborough

Rumput hijaunya cantik

Kantor EIC

Penjelasan peluru meriam

Bahan pembangunan benteng

Miniatur Benteng Marlborough
Sir Stamford Raffles

Bagian terakhir yang kukunjungi di benteng ini adalah bagian atasnya. Posisinya yang berada di atas bukit membuat pemandangan dari atas benteng terlihat jelas. Di depan sana terdapat pemandangan Kota Bengkulu, sedangkan di bagian belakang terhampar lautan luas dari Samudera Hindia.  

Keren cuy.

Benteng Marlborough dari sisi atas

Samudera Hindia di belakang benteng
Kota Bengkulu di sisi depan benteng
Meriam di sisi atas benteng


Kalian kapan ke sini? 

Backpacker ganteng di Benteng Marlborough

24 komentar:

  1. Eh iya mas rud setelah tak amatin dari miniatur yang ada di kaca nya emang bentengnya mirip kura kura ya, dan lagi jembatannya bisa diangkat dengan rantai dulunya, so amazing ehehehe

    Walau harus berpanas panas ria, tapi syukurlah bisa nambah konten dan rekomendasi pariwisata sejarah di bengkulu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, emang mirip kura-kura bentengnya. Kalo punya drone, pasti keliatan jelas nih Mbak.

      Ahaha.. iya Mbak, demi wisata sejarah, nggak apa-apa deh panas-panasan.

      Hapus
  2. Kalo jembatan bisa diangkat itu wajar rasanya, kalo ada musuh mau menyerang maka jembatannya diangkat agar tidak bisa masuk, tapi jika sudah pergi akan diturunkan lagi, kan tidak mungkin selamanya tinggal dalam benteng. Tapi tetap saja benteng Fort Marlborough pernah dibakar rakyat Bengkulu, luar biasa.

    Meriamnya masih bagus bagus ya, itu masih bisa digunakan tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Iya Mas, kalo nggak diturunin, terkurung dong di dalam bentengnya. 😆

      Iya Mas, meski dianggap terbesar, tetap kalah ama rakyat Bengkulu.

      Kurang tau sih masih bisa dipake atau nggak Mas, ntar boleh dicoba tuh diidupin. 🤣

      Hapus
  3. Bagus sekali peninggalan sejarah ini, selama ini saya cuma tahu yang ada di Jawa dan Madura. Ternyata di pulau-pulau lain banyak sekali yang sama bagus peninggalannya, bahkan bisa jadi lebih bagus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya masih banyak benteng-benteng lain yang tersebar di seluruh Indonesia Mas, di Pulau Sumatera aja benteng-benteng ini ada di Aceh, Sumbar, Sumsel, Bengkulu dan lainnya.

      Sebagiannya masih terawat dengan baik namun sebagian yang lainnya kurang terawat sih bahkan terlupakan.

      Hapus
  4. Salah satu tempat wajib yg harus dikunjungi kalau main ke Kota Bengkulu nih.. Unik, karena dulu hanya Bengkulu ya satu2nya di Sumatera yg dijajah Inggris ketika daerah lainnya dijajah Belanda, dan akhirnya ditukar dengan Singapura..

    Btw, kalau diliat dari atas ternyata mirip fort rotterdam di Makassar, berbentuk penyu juga..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, ketika wilayah lain di Sumatera dijajah oleh Belanda, cuma Bengkulu yang ada di bawah Inggris.

      Wah... Jadi penasaran ama bentuk Fort Rotterdam yang ada di Makasar. Suatu hari nanti harus ke sana nih.

      Hapus
  5. Cerita soal tukar guling tanah jajahan antara Inggris dan Belanda ini selalu menarik buat dibaca. Ironisnya, wilayah yang berkembang justru wilayah Belanda yang ditukar dengan Inggris, Singapura dan Manhattan itu. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, emang ironis sih, karena wilayah yang ditukar ama Bengkulu malah sekarang jauh lebih maju.

      Hapus
  6. Pas lomba ke Bengkulu kemaren, saya sempat dapet field trip ke Benteng Marlborough ini. SUmpah deh keren banget rasanya. Gak tau kenapa saya suka ke tempat-tempat antik gitu, sayang duit bokek jadinya kalo jalan-jalan ngandelin lomba/hadiah begitu wkwk

    Asiknya di benteng ini kalo kita naik ke atasnya, bisa liat pemandangan yang bagus banget. Sampe saya takjub, ada sisi mata saya menangkap laut atau pesisir gitu deh pokoknya. Nah laut itu biru banget kelihatannya dari atas benteng. Huaa pengalaman yang nikmat sekali :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha... Saya pun rata-rata traveling ngandelkan dari hadiah Mbak, kalo nggak ya traveling yang deket-deket aja.

      Bener banget Mbak, pemandangan dari atas bentengnya emang juara. Karena bisa liat laut lepas di satu sisi dan perkotaan di sisi satunya.

      Hapus
  7. Bentengnya sungguh luas dan megah sekali
    Wah pak Karno sungguh berani dan heroik sekali
    Harga tiketnya tergolong murah, kalau ada waktau saya pengen banget kesana
    Saya kan paling suka dengan museum, dan sejarah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, bentengnya emang besar sih, dan dianggap benteng Inggris terbesar kedua di wilayah timur.

      Bung Karno kan emang terkenal berani dan heroik Mas, walau berhadapan dengan Belanda sekalipun, beliau nggak gentar.

      Semoga nanti bisa sampe ke sini ya Mas. Aamiin..

      Hapus
  8. Bengkulu ini banyak banget peninggalan sejarah ya, cocok bagi orang yang suka wisata heritage.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget tuh Mas, di sini emang banyak bangunan heritage yang sangat menarik. Buat pecinta wisata sejarah, pasti puas banget lah.

      Hapus
  9. Wow... Keren banget bentuk bentengnya ya mas, ditambah rumput hijau di halaman yang bikin betah keliling di sana. Saya paling penasaran sama meriamnya itu sih😁... Apalagi nilai sejarahnya yang tinggi. Bisa lihat lautan juga. Kayaknya saya belum pernah sekalipun pergi ke sebuah benteng. Ada sih benteng di area madiun, lupa saya namanya benteng apa, tapi belum mampir ke sana juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, bentengnya emang keren sih dan saat ini juga dirawat dengan baik. Pemandangan dari atas bentengnya juga juara.

      Wah... Kalo gitu lain kali Mbak harus coba sesekali mampir ke benteng, sensasinya seru juga loh.

      Hapus
  10. wuah udah lama aku gak mampir ke sini, makin mantep aja tulisannya

    btw mas rudi, sebaiknya headingnya dipakai.
    eman2 soalnya. tulisannya bagus.

    judul post kan heading 1
    nah yang sub judul jadi heading 2.
    ada pengaturannya di blogspot

    biar rapi
    juga biar semakin banyak yang nyari di google

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih udah mampir Mbak.

      Wah... saya malah baru tau Mbak, makasih banyak buat informasinya ya Mbak, jadi bisa bikin blog yang makin rapi nih.

      Hapus
  11. Wah keren nih bentengnya... Saya suka tempat wisata yang berbau sejarah begini... Di sini ada dua benteng perninggalan Belanda juga, yakni Vredeburg dan Vastenberg :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo saya baru ngunjungi Benteng Vredeburg doang Mas, kalo Vastenburg belum kesampean sih.

      Hapus
  12. Jadi ingat cerita kerajaan-kerajaan negeri dongeng, yang ketika mau masuk istana harus melewati jembatan di atas parit, dan jembatannya bisa diangkat, demi keamanan kerajaan tersebut, hehe.

    Sebagai bekas negara jajahan Indonesia memang punya banyak bangunan benteng yang dibangun oleh pemerintah penjajah saat itu. Sangat bagus buat edukasi sejarah bagi generasi muda. Belum lagi bangunanya luas, kokoh, arsitekturnya khas dan unik.

    Dan pastinya ada ruang museum sebagai informasi asal usul, benda-benda, dan lain-lain. Keren baget Benteng Fort Marlborough ini ya, Mas. Pengen foto di jembatan dan di area meriam itu, pasti uwwuuu banget deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya juga tuh Mbak, apalagi di animasi Disney tuh, benteng atau istananya selalu punya jembatan yang bisa diangkat.

      Iya Mbak, bentengnya pun tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dan benteng-benteng ini bisa jadi sarana mengenalkan sejarah dan perjuangan pada generasi muda.

      kehadiran museum di benteng-benteng peninggalan menurutku sebuah keharusan sih Mbak, bisa pengunjung jadi bisa lebih tau tentang sejarah perjuangan di masa lalu.

      Pasti uwwuu banget tuh Mbak, soalnya emang banyak yang foto-foto di situ, apalagi di meriam yang ada di atap benteng, sampe antri.

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)