Jumat, 03 Juli 2020

Pantai Tapak Paderi, Pondok Sendal Jodoh dan Bunker Jepang


Hai sahabat backpacker...

Selamat datang di blog backpack sejarah, blognya orang imut dan tampan. Gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya. Aamiin...
Pantai Tapak Paderi

Setelah sebelumnya aku sholat dan beristirahat sejenak di Masjid Jamik Bengkulu yang punya hubungan erat dengan Ir. Soekarno, dan kemudian dilanjutkan dengan menikmati semangkok bakso di pelataran masjidnya, aku lantas melanjutkan penjelajahan di Bumi Rafflesia dan sekarang tujuanku adalah Pantai Tapak Paderi.

Baca juga :

Masjid Jamik Bengkulu, Masjid Bersejarah Yang Punya Hubungan Erat Dengan Soekarno


Lokasi Pantai Tapak Paderi

Pantai Tapak Paderi ini terletak di Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Kalo dari Masjid Jamik sekitar 2 kilometer jauhnya. Tapi karena cuaca siang itu cukup terik, jadi aku mutusin buat naik ojol aja ke pantai tersebut.

Brrrmmmm.... Brrmmm...

Bang, bang, kayaknya pantainya udah lewat.” Ucapku pada si abang ojol saat melihat posisi yang ditunjukin di GPS.

Oh iya, Pantai Tapak Paderi ya, bukan Pantai Zakat.” Jawab si abang ojol sambil memutar kembali motornya.

Busyet.... Jauh banget melengnya si abang ini. 😑

Setelah menyerahkan helm, aku kemudian menyusuri jalan setapak menuju tepian pantai dan taraaaa...
Tanda masuk ke Pantai Tapak Paderi

View Pantai Tapak Paderi

Selamat datang di Pantai Tapak Paderi

Pantai Tapak Paderi ini cukup cantik juga, pasirnya berwarna putih kecoklatan dengan tekstur halus dan lembut di kaki. Di tepian pantainya juga terdapat beberapa perahu yang sedang bersandar. Pantainya yang membentuk teluk juga membuat pemandangan di pantai ini cukup cantik karena di seberang sana jadi terlihat daratan dengan kontur perbukitan yang hijau. Perpaduan pasir putih kecoklatan, lautan biru dari Samudera Hindia dan perbukitan hijau cukup indah juga buat dipandangi.

Pantai Tapak Paderi juga merupakan pantai yang cukup bersejarah bagi Kota Bengkulu. Karena pantai ini menjadi pelabuhan laut pertama di Bengkulu dan dulunya juga dijadikan jalur perdagangan oleh Bangsa Inggris dan Belanda ketika mereka menjajah Tanah Bengkulu.

Sendal Jodoh

Di salah satu sudut Pantai Tapak Paderi ini terdapat dinding dari bambu yang ditempelin ratusan sendal bekas. Tempat ini dinamakan pondok sendal jodoh. Nama tersebut digunakan karena katanya sendal-sendal bekas ini biasanya tersisa separuh doang, padahal sendal itu harus sepasang. Nah, harapannya adalah agar pengunjung pantai ini juga bisa menemukan pasangannya, biar jodoh.

“Cuy, sendal aja punya pasangan, kau kok kagak?”

-_-

“Njir, dikalahin ama sendal dong.”

Ah, lanjutlah. Ide pembuatan Pondok Sendal Jodoh ini sebenarnya karena keprihatinan nelayan setempat atas banyaknya sampah botol plastik dan sendal bekas yang hanyut terbawa arus laut. Jadilah mereka membuat tempat ini untuk mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

Udah gitu, siapa sih yang iseng amat ngebuangin sendal ke lautan. Emangnya ada yang mau make gitu? Putri duyung aja kagak bisa pake sendal kok, wong tubuhnya setengah ikan. Jadi, kawan-kawan, janganlah buang sampah sembarangan. Oke?

Selain ditempelkan pada dinding bambu, sendal-sendal bekas ini juga dikreasikan menjadi bentuk kupu-kupu hingga tulisan I love you. Awalnya aku pengen berfoto dengan latar kreasi itu sih. Tapi setelah ku pikir ulang, fix, hasilnya bakal keliatan kalo aku jomblo. Jadi kuurungkan aja niatku tersebut.
Pondok Sendal Jodoh

Kreasi I Love You dari sendal bekas
Satu hal yang cukup mengganggu saat aku mengunjungi pantai ini, yaitu sepinya pengunjung. Malah cuman aku doang yang ada di sini. Pas kutanyain ama abang-abang yang lagi duduk santai merokok di pinggir pantai, katanya pantai ini ramenya jam 4 sore ke atas. Soalnya mereka mau nikmati sunset di pantai ini. Kalo siang gini, nggak ada pengunjung, panas cuy. Karena sepi itulah aku pun memutuskan untuk tak berlama-lama di pantai ini. Khawatirnya ntar aku diculik putri duyung pulak. Bahaya.

Bunker Jepang

Aku pun melanjutkan kembali perjalananku dan sekarang tujuanku adalah Benteng Marlborough yang letaknya cuma beberapa ratus meter doang dari pantai ini.

Tap.. tap.. tap.. aku melangkah santai, hingga akhirnya mataku terfokus pada satu bangunan dari beton berbentuk persegi dengan atap setengah lingkaram. Kondisinya yang tak terawat sempat membuatku berpikir kalo bangunan ini toilet umum. Sampe akhirnya aku melihat plang yang bertuliskan kalo bangunan ini adalah sebuah bunker Jepang. Sebuah bangunan yang termasuk dalam cagar budaya peninggalan dari masa penjajahan Jepang ketika tahun 1942-1945.

Aku kemudian singgah sejenak untuk melihat-lihat bangunan bersejarah ini. Sepertinya bunker ini dibangun Jepang untuk menjaga pelabuhan yang ada di sekitar Pantai Tapak Paderi dari serangan Pasukan Sekutu. Kondisi bunker ini kurang terawat sih, bagian dalamnya kosong dan kotor namun bangunannya terlihat masih cukup kokoh.
Bunker Jepang

Bagian dalam bunker
Setelah selesai melihat-lihat, aku pun kembali melanjutkan perjalananku menuju Benteng Marlborough. Tap.. tap.. tap... To be continued 
Sang backpacker di depan Bunker Jepang


54 komentar:

  1. Iya nih aku sama sendal kalah
    Kapan ya dapat jodoh dan menikah
    Membentuk mawadah warohmah

    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😁😁
      Semoga bisa secepatnya ya Mbak, aamiin.. 😊

      Hapus
  2. kreatif juga penduduk sekitar pantai ya, mengolah sampah menjadi hal kekinian... walaupun aku tak suka spot2 kekinian, tapi lebih baik begitu daripada jadi sampah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget tuh Mas, daripada malah ngotorin pantai dan lingkungan, lebih baik dijadikan kreasi seperti ini.

      Hapus
  3. Rata-rata gua jepang kok kecil dan sempit begitu ya hehhehehe. Di Jogja ada beberapa gua jepang dan tetap sama begitu modelnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya juga sih Mas, rata-rata gua dan bunker yang dibuat Jepang itu kecil-kecil. Mungkin agar minimalis sehingga hemat biaya dan tak bangunannya tak mencolok.

      Hapus
    2. Aku bingungnya, gua sekecil itu gimana memanfaatkannya hahahahha.

      Hapus
    3. dimanfaatin seefesien mungkin lah Mas, soalnya kecil dan mungil-mungil gitu. :D

      Hapus
  4. Wahahaha lucu bgt ada tebing yg khusus untuk menempel sandal bekas, kn biasanya gembok ya yg di tinggalin biar cintanya awet.. Xixu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia uniknya Mbak, kalo gembok kan udah terlalu mainstream tuh. Nah, kalo sendal baru anti mainstream. 😁

      Hapus
    2. apakah kl kesana nanti sandalku ku tinggal. eh tp nanti jd nggak sandalan lg dong, wkwk

      Hapus
    3. ahahaha... boleh juga Mbak, tapi pulangnya nyeker aja. :D

      Hapus
  5. Gak hanya wisata ya ke pantai paderi, tapi jg bisa belajar sejarah.
    Btw saya suka bgt saya kekreatifan masyarakatnya yg mengolah sampah jd lebih berguna semacam itu dan pliss dong orang2, jangan nyampah mulu. Kasian pantainya bagus2 isinya sampah 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak, bisa wisata alam sekalian wisata sejarah.
      Bener banget tuh Kak, kalo lingkungannya bersih, kan kita juga yang senang. Daripada objek wisata seindah itu dikotori oleh sampah, mending dijaga bersama, toh buat kita semua juga kok.

      Hapus
  6. Bisaan banget idenya ya bikin spot sandal jepit 😄.
    Tapi oke juga kok dan jadi beda dengan spot yang lain.

    Bunker posisinya beda ya dengan bunker biasanya yang ada di dalam tanah, ini seperti sejajar dengan daratan ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, biar beda ama yang lain dan juga buat ngingatin agar nggak membuang sampah sembarangan.

      iya Mas, sepertinya ini bunker jaga untuk memantau wilayah pantai.

      Hapus
  7. Tap..tap..tap..tap.... Sendirian aja mas,he..he..itu pondok sendal jepitnya lucu juga ya, sendal jepit siapa aja kira-kira🤔
    Malah enak kalau sepi, bisa lari kesana-kemari tanpa takut ada lihat. Tapi panas ya....😂
    Bunkernya kelihatan serem di kamera, rata-rata tempat bersejarah emang rada horor ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya kalo masuk bunker jangan sendirian mbak, nanti ada penampakan lho.😱

      Hapus
    2. ahahaha... ntah sendal jepit siapa aja tuh Mbak, kebanyakan sendal yang hanyut dibawa ombak sih.

      emang enak sih Mbak kalo sepi, tapi serem juga.
      kalo bunker emang rata-rata serem sih Mbak, kayak kata Mas Agus, bisa aja ada penampakan. iiih.... serem....

      Hapus
  8. Bagus juga ide nelayan setempat, ada pondok sandal jodoh, kirain beneran buat para jomblo agar segera dapat jodoh, ternyata itu cara nelayan setempat agar masyarakat sadar akan pencemaran limbah.

    Sayang banget ya bungker Jepang itu kurang terawat, padahal banyak nilai sejarahnya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, soalnya sebelumnya banyak sampah di sekitaran pantai ini. jadi dengan cara ini diharapin pantainya bisa lebih bersih.

      rata-rata bunker dan tempat bersejarah emang kurang terawat sih Mas. Hanya sebagian doang tempat sejarah yang terawat dan itu umumnya bangunan-bangunan yang besar.

      Hapus
  9. Itu tulisan I LOVE U nya failde banget nggak sih wkwkwkw
    #BatalRomantis

    Luas banget ya mas pantainya
    Bisa lari-lari deh kalau gitu mah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahaha... begitulah Mas, sepertinya butuh desainer nih buat mendesainnya biar bagus.

      bisa sih Mas, soalnya pantainya emang luas juga.

      Hapus
  10. baru tahu ada pantai yg punya spot pondok sandal jodoh, hihi
    menarik ya, kreatif orang2 indo memang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang Indonesia emang kreatif Mas, cuma masih banyak yang nggak memaksimalinnya atau malah digunain buat hal yang nggak baik.

      Hapus
  11. Tenang, ndak cuma mas yang dikalahin ama sandal AOWKOWKWOWK :v.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahaha... senang rasanya kalo ada yang senasib.:D

      Hapus
  12. paling memikat foto terakhirnya hehe moga segera ketemu bidadarinya mas aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahaha... Aamiin... terima kasih buat doanya Mas :)

      Hapus
  13. Tempat favorit saya kalau suntuk ya pantai. Maklum wong gunung, jadi bawaannya pengin ke pantai yang bisa memandang luas ngga terhalang apa-apa.

    Pernah ke pantai pakai sandal jepit dan talinya putus dong karena pasirnya basah dan lengket di sendal.

    Sekarang kalo ke pantai jan pake sendal. Bukan apa-apa, takut kesindir, wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pantai emang memikat sih Mbak, pemandangannya yang luas, suara deburan ombak dan kicauan burung hingga angin lautnya yang sepoy-sepoy, mantap pisan lah. :D

      ahahahaha... kalo ke pantai pake sendal emang resikonya seperti itu Mbak.

      Hapus
  14. wih banyak tempat-tempat menarik ya di Pantainya. Kretaif pula yg ngelola, masa sandal bekas bisa dijadiin hal yang menarik, sayangnya kehilangan jodohnya wkwkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahaha... begiitulah Mas, kreatif tapi juga nyindir yang jomblo nih pantai. :D

      Hapus
  15. Lokasi diatas ada foto bertulis PADERI, apakah ada kaitannya dengan perang paderi Tuanku Imam Bonjol? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awalnya aku juga mikir gitu sih Mas, tapi saat sampai di sana, kayaknya nggak ada kaitan apapun ama Tuanku Imam Bonjol sih.

      Hapus
  16. Gimana mas kemarin tesnya? Bisa ngerjain gak?

    Gak ada bakul es teh yah di sono? Kayaknya sepi-sepi bae.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah tesnya lancar Mas dan bisa dijawab.

      sepi lah Mas, masih siang panas terik. katanya baru rame kalo menjelang sore.

      Hapus
  17. Asyik nambah lagi perbendaharaan wisata pantai di daerah sumatera hihi

    Oh aku perhatikan pantainya kok bersih sekali ya mas, dari foto sih angle pantainya kelihatan bersih, beda dengan tempat di sekitar rumahku, banyak sampah

    Btw enak kali ah ngehalu dikit diculik duyung tapi duyungnya yang cantik hahhahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang bersih sih Mbak pantainya, soalnya dikelola gitu ama nelayan setempat.

      ahahaha... kalo putri duyungnya cakep, nggak apa-apa sih Mbak. :D

      Hapus
  18. wah bagus pantainya, masih bersih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, karena dikelola dengan baik, jadi pantainya cukup bersih.

      Hapus
  19. wah kalau sendalku putus ga bingung dong yah, siapa tau masih ada sendal yang bagus disitu, barteran, hahaha

    BalasHapus
  20. Assalamualaikum
    Datang dari jauuuuh Saudi Arabia
    Masyaallah ... kaan yaaa saya bisa ke sana
    namanya SENDAL JODOH .. whoaaa MENARIK yang iniiiih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam, wah... jauh sekali Mbak.
      emang menarik sih konsepnya Mbak, wisata kekinian sambil mengingatkan pengunjung untuk menjaga kebersihan.

      Hapus
  21. Waduuh ada sandal jodoh, konsepnya kayak di korea yang pake gembok itu kali ya hahaha

    Aduh jadi kangen mantaii

    BalasHapus
    Balasan
    1. konsepnya mirip-mirip lah Mbak. cuma kalo di Korea kan gembok, kalo di sini mah sendal. :D

      Hapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. banyak juga ya tempat bersejarahnya. btw di kawah ijen juga ada beberapa bangunan bersejarah termasuk posisi bunker yang tak banyak orang mengetahuinya

    btw buat yang pengen ke gunung ijen mau lihat api biru bisa cek disini
    https://www.yukbanyuwangi.co.id/tour/paket-wisata-kawah-ijen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih infonya Mas, semoga nanti bisa ke sana. aamiin...

      Hapus
  24. Aku sbnrnya malah suka kalo ke pantai dan itu sepi :). Ga nyaman kalo terlalu rame orang. Tp pantai ini jd nya rame pas sore yaaa? Lagian dipikir, orang Indonesia biasanya ga mau panas2an mas :p. Ga mungkin jadinya mereka berjemur di siang bolong ke pantai hahahaha

    Bunkernya itu ga ada aura spooky? Aku slalu merinding kalo masuk ke tempat tertutup gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang lebih enak pantai yang sepi lah Mbak, jadi kerasa pantai privat. Tapi kalo sendirian doang di pantainya, serem juga. :D

      ahahaha... iya Mbak, siang gini emang panas banget pantainya, bisa kebakar tuh kulit kalo berani berjemur.

      Namanya juga bunker nggak terawat Mbak, tentu ada aura-aura nggak enaknya sih.

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)