Sabtu, 28 September 2019

Museum Asahan

Hai sahabat backpacker, selamat datang di blog backpack sejarah. Sekarang aku lagi jalan-jalan santai nih di Museum Asahan.
Museum Asahan
Sebenarnya beberapa waktu yang lalu, pas aku lagi jalan-jalan di Kota Kisaran, aku udah liat plang bertuliskan museum di depan gedung Juang 45 Asahan. Tapi sayangnya saat itu pintu gedungnya lagi tutup.

Cukup penasaran juga sih, soalnya setauku selama ini nggak ada museum di Asahan. Apalagi pas dicari di google, juga nggak ada informasi yang cocok. Malah kalo pun nyari tentang wisata Asahan di google maupun di medsos tuh minim banget infonya.
Selama ini pariwisata Asahan emang minim sama event dan informasi. -_-

Akhirnya beberapa hari kemudian, kusempatin juga jalan-jalan lagi ke Kota Kisaran khusus buat ngunjungin nih museum. Beruntungnya hari itu pintu museumnya terbuka, walaupun gerbangnya cuma kebuka sedikit sih.

Setelah ngucapin salam dan ngisi buku tamu serta cerita-cerita sedikit ama petugas museum, akhirnya aku tau kalo nih museum ternyata baru dibuka kurang dari satu tahun belakangan ini. Gedungnya juga minjem ama Gedung Juang 45 Asahan, soalnya Museum Asahan nggak punya gedung sendiri. Museum ini juga cuma buka di hari kerja doang, kalo hari libur museumnya tutup.

Setelah selesai cerita-cerita, aku pun langsung aja menyisir satu demi satu koleksi museum ini.

Koleksi Museum Asahan

Di museum Asahan ini ada beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi mulai dari pakaian adat dari suku-suku yang tinggal di Asahan dan miniatur rumah adatnya. Lalu juga ada berbagai senjata bersejarah yang dulu digunakan untuk melawan Belanda, serta terdapat juga berbagai peralatan hidup seperti alat pertanian, alat perdagangan hingga beberapa peralatan rumah tangga yang cukup antik.
Isi Museum Asahan

Koleksi Museum Asahan

Tepak Sirih

Salah satu koleksi senjata

Dulunya wilayah Asahan ini adalah wilayah kekuasaan Kesultanan Asahan, jadi di museum ini pun terdapat berbagai koleksi yang merupakan barang peninggalan dari Kesultanan Asahan seperti beberapa senjata dan barang-barang lainnya. Selain itu, di dalam museum ini juga tersimpan berbagai informasi tentang tugu-tugu perjuangan yang tersebar di Kabupaten Asahan sebagai bukti perjuangan rakyat Asahan dalam melawan Belanda.

Di dalam museum ini juga terdapat beberapa foto-foto para pahlawan hingga foto-foto para bupati yang pernah memerintah Kabupaten Asahan. Di sini juga terdapat berbagai foto tua yang menggambarkan kondisi Kabupaten Asahan di masa lalu. Cuma fotoku aja sih yang nggak ada di museum ini. :D
Foto bupati-bupati Asahan

Koleksi Foto Tua

Btw di bagian belakang juga terdapat informasi tentang Tuan Syech Silau Laut yang merupakan leluhur dari Ustadz Abdul Somad lho.

Secara keseluruhan, koleksi museumnya cukup banyak sih, tapi belum bisa dibilang lengkap, soalnya saat aku melakukan penelitian tentang Kesultanan Asahan untuk skripsiku, ternyata Tanah Asahan memiliki sejarah yang panjang. Bahkan Sejarah Asahan sudah dimulai sejak masa Majapahit, kemudian kedatangan Portugis, Kesultanan Asahannya hingga peperangan melawan kolonial Belanda. Jadi, dengan sejarah sepanjang itu, rasanya koleksi museum ini masih sangat kurang.

Gedung Juang 45 Asahan

Museum Asahan ini menempati Gedung Juang 45 Asahan sebagai gedung museumnya. Gedung Juang 45 sendiri adalah satu gedung yang bersejarah di Asahan karena dulunya menjadi gedung perjuangan rakyat Asahan dalam melawan Kolonial Belanda. Sekarang Gedung Juang 45 Asahan ini telah dijadikan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi.
Gedung Juang 45 Asahan

Alamat Museum Asahan

Museum Asahan beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Kisaran, Kabupaten Asahan. Kalo dari stasiun KA Kisaran cuma sekitar 1 km doang kok.
Dan jangan lupa, museumnya tutup di hari libur.
Si ganteng yang unyu di depan museum

8 komentar:

  1. Wah asahan... 4 jam dari rantauprapat, labuhanbatu. Semoga suatu hari bisa keliling melihat keindahan asahan.

    Keren bgt ceritanya rudi. Salam kenal...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayok ke sini kak, jalan-jalan.
      Aku pun pengen jalan-jalan ke Rantau Parapat sih, mungkin nanti.

      Salam kenal kembali kak. :)

      Hapus
  2. Saya belum pernah ke Asahan. Ternyata ada Kesultanan Asahan ya, dulu. Saya baru dengar. Menarik juga mempelajari sejarah kerajaan dan kesultanan jaman dulu di Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, di Indonesia emang banyak kesultanan, dan tiap kesultanan punya sejarah dan peninggalan yang berharga.

      Hapus
  3. Koleksinya sudah tergolong lengkap
    Mengapa saya punya blog, ya itu ingin memperkenalkan daerah saya agar tersebar luas. Ingin mempromosikan gitulah.
    Awalnya tempat saya itu tidak ada dalam peta google, eh kini sudah terdeteksi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Koleksinya lumayanlah mas, tapi masih kurang sih.

      Bener banget tuh mas, saya juga ingin promosiin daerah sendiri, biar orang-orang tau tempat wisata di sini.

      Hapus
  4. Wah, terakhir aku berkunjung ke Candi Prambanan sekitar 3 tahun lalu. Aku, suami dan anak2 naik ke atas Candi Siwa...masuk ke bagian gelaonya trus fotoan sama patungnya juga. Kalau ke Museum Asahan sih belum..mungkin kapan2 kalau ke pas bisa traveling.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... Dah lama juga tuh mbak.

      Hayuk datang ke Asahan mbak, selain museum, juga banyak tempat menarik lainnya kok.

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)