Sabtu, 03 Mei 2014

Rumah Adat Karo di Desa Lingga



Rumah Adat Karo
Desa Lingga di Kabupaten Karo adalah sebuah perkampungan yang menyimpan peninggalan budaya dan sejarah Karo. Di Desa ini terdapat Rumah adat karo yang berusia Lebih dari 150 tahun dan bangunannya masih asli.
Berawal dari tugas mata kuliah untuk memetakan lokasi bangunan bersejarah yang terdapat di Berastagi, kami memutuskan untuk sekalian mengunjungi rumah adat karo di Desa Lingga. Desa ini terletak di luar kota Berastagi sehingga butuh waktu hampir satu jam untuk mencapainya jika naik motor, jika jalan kaki, hitung sendiri aja ya....
Di depan desa ini terdapat sebuah gapura yang bertuliskan Majuah-Juah yang seolah-olah menyambut kami dan para wisatawan. Masuk ke dalam desa, terdapat dua rumah adat Karo, tetapi cuma satu yang kondisinya baik dan dan dihuni, sedangkan yang satunya dalam masa renovasi. Seperti biasa, peninggalan sejarah dan budaya kan emang sering terlupakan.



Mejuah-Juah
Sejarah
Yuk lanjut... Rumah Adat Karo di Desa Lingga ini didirikan tahun 1860 dan masih asli hingga saat ini. Biasanya Satu rumah dihuni 8 atau 12 keluarga. Rame banget kan? Sungguh kekeluargaan yang patut diancungi jempol. Tetapi saat ini rumah adat ini hanya dihuni 1 keluarga saja.
 Arsitektur
Arsitektur rumah adat ini cukup menarik lho. Rumah adatnya berupa rumah panggung, tingginya kira-kira 2 meter dari tanah yang ditopang oleh tiang dari kayu ukuran besar. Kolong rumah sering dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan kayu dan sebagai kandang ternak.
Didirikan tahun 1860
Rumah ini mempunyai dua buah pintu, satu menghadap ke barat dan satu lagi menghadap ke... atas? ya ke timur dong.. Di depan masing-masing pintu terdapat serambi, dibuat dari bambu-bambu bulat yang disebut ture. Atap rumah dibuat dari ijuk. Pada kedua ujung atapnya terdapat anyaman bambu berbentuk segitiga, disebut ayo-ayo. Pada puncak ayo-ayo terdapat tanduk atau kepala kerbau dengan posisi menunduk ke bawah.
Ayo-ayo dengan kepala kerbau di puncaknya
bagian dalam rumah adat Karo
Saat kami berkunjung ke rumah adat ini, kami tidak bertemu wisatawan lain kecuali turis dari Jerman dan Perancis. Mereka cukup antusias mendengarkan penjelasan dari pemandu. Ironisnya, peninggalan budaya dan sejarah seperti ini lebih diminati oleh para turis ketimbang masyarakat kita sendiri.
Tim Penjejak Sejarah lokal
 
AlamatDesa Lingga di Kabupaten Karo
Tiket Masuk : Gratis
Transportasi : lebih baik menggunakan kendaraan pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)