Tampilkan postingan dengan label Air Terjun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Air Terjun. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Desember 2025

Touring Part 11: Air Terjun Sarasah Luluih, Pesona Air Terjun Tenang di Lembah Harau

Air Terjun Sarasah Luluih yang mengalir malu-malu

Puas menikmati indahnya Air Terjun Sarasah Bunta, aku melangkah ke sisi sebelahnya. Banyak yang nggak tahu kalau di tempat parkir yang sama, ada satu air terjun lain yang nggak kalah menarik. Nggak pakai pindah parkir, nggak pakai muter-muter. Tiba-tiba saja di hadapan muncul tebing raksasa berlumut dengan aliran air tipis-tipis dari ketinggian—seperti ada pintu rahasia yang baru kebuka. Itulah Air Terjun Sarasah Luluih.

Tempat ini berada di Resort Bunta, Desa Tarantang, Kecamatan Harau—masih satu kawasan dengan gemerlap keindahan tebing-tebing Lembah Harau. Nama luluih sendiri dalam bahasa Minang berarti mengalir pelan, meresap dari celah-celah tebing, sesuatu yang lembut tapi tetap hidup. Dan begitu lah kesan pertama yang aku dapatkan.

Berbeda dengan Sarasah Akar Berayun yang gemericiknya kuat, Sarasah Luluih justru seperti air yang malu-malu. Mengalirnya pelan, samar, tapi tetap konsisten membasahi dinding tebing yang menjulang hampir tegak lurus. Dari bawah, aku mendongak lama. Tebing ini besar—beneran besar. Permukaannya berlapis-lapis, seperti halaman-halaman buku alam yang sudah dibaca ribuan tahun. Lumut hijau, garis mineral cokelat kemerahan, tumbuhan liar yang bergelantungan, semua menyatu jadi sebuah lukisan vertikal yang natural banget. 

Airnya mengalir dari celah tebing tinggi

Kalau dilihat dari kejauhan, aliran airnya tipis seperti benang kaca. Tapi justru itu yang membuat Sarasah Luluih terasa lebih tenang. Tidak bising, tidak ramai, tidak mendominasi. Lebih cocok buat orang-orang yang dateng bukan cuma buat foto-foto, tapi juga buat menikmati “hening yang punya suara”. 

Begitu mendekat, aku melihat kolamnya—jernih banget, sampai dasar batunya keliatan jelas. Airnya kehijauan, dipantulkan oleh batu-batu besar yang menyimpan lumut halus. Kolamnya cukup luas, dan sudah dikelola dengan baik. Tepiannya disemen tapi tidak berlebihan, masih terasa natural. Beberapa anak lokal terlihat berenang sambil ketawa-ketawa, ada yang bawa ban, ada yang cuma nyemplung begitu saja. Yang menarik, mereka terlihat nyaman banget seperti main di halaman rumah sendiri. 

Tebing batu yang menjulang di sisi air terjun
Kolam berair jernih di bawah air terjunnya

Dari tebing di sebelah kolam, akar-akar pohon menjuntai panjang seperti tali—beberapa bahkan bergerak pelan tertiup angin. Sesekali ada titik-titik air jatuh dari daun, menyatu dengan riak kecil di permukaan kolam. Suasananya adem, tidak sepadat objek wisata mainstream. Cocok banget buatku yang kadang cuma ingin duduk, merendam kaki, dan membiarkan waktu jalan semaunya.

Untuk fasilitas, Sarasah Luluih cukup siap buat wisatawan. Ada penyewaan ban buat yang takut tenggelam, ada toilet dan kamar ganti, ada juga warung-warung yang menyediakan kopi hitam, mie goreng, sampai gorengan yang aromanya menggoda iman setelah main air. 

Ada penyewaan ban buat yang mau bermain air
Tersedia juga warung-warung yang menyediakan berbagai makanan dan minuman

Di antara banyak air terjun yang pernah aku kunjungi, Sarasah Luluih ini tipe yang tidak memaksa untuk disukai. Dia tidak berteriak minta perhatian. Dia hanya ada, mengalir pelan, dan menunggu siapa saja yang ingin merasakan ketenangan versi alam.

Info Singkat

Nama: Air Terjun Sarasah Luluih

Lokasi: Resort Bunta, Desa Tarantang – Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Koto

Karakter: Air terjun tipe rembesan, tebing tinggi, suasana tenang

Fasilitas: Penyewaan ban, warung, toilet, kamar ganti

Cocok untuk: Santai, renang air jernih, foto tebing, healing sejenak

Parkir: Satu area dengan Air Terjun Sarasah Bunta

Backpacker yang ganteng dan unyu berfoto dengan latar air terjun Sarasah Luluih

Senin, 01 Desember 2025

Touring Part 10: Air Terjun Sarasah Bunta: Pesona Indah di Lembah Harau

Air Terjun Sarasah Bunta

Turut berduka untuk para korban banjir bandang dan longsor di Sumatera. Semoga semua yang terdampak cepat pulih, dan semoga para oknum perusak alam segera sadar diri. Aamiin…


Brmmm… brmmm…

Setelah puas bermain di Air Terjun Akar Berayun, aku kembali memutar motor ke pertigaan sebelumnya. Dari tadi aku penasaran karena ada banyak papan petunjuk arah yang rasanya kayak lagi main open world dan harus milih quest.

Ke kiri: Akar Berayun dan Sarasah Murai.

Ke kanan: Kampung Eropa, Sarasah Luluih, dan tentu saja tujuan berikutku—Air Terjun Sarasah Bunta.

Kampung Eropa?

Skip.

Aku masih punya mimpi ke Eropa beneran, bukan versi KW yang nanti malah bikin halu. Wkwkwk…

Tak sampai dua kilometer dari pertigaan tadi, aku tiba di area parkir Sarasah Bunta. Parkirin si Beamoy, jalan kaki sebentar—serius, kurang dari seratus meter—aku sudah bisa melihat air terjunnya yang jatuh tenang dari ketinggian.

Sarasah Bunta terletak di Resort Bunta, Desa Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Koto. Air terjun ini berada di dalam kawasan Lembah Harau, salah satu lembah terindah di Indonesia.

Dinamakan “Sarasah Bunta” karena saat debit air sedang besar, jatuhan airnya terlihat seperti beruntai-untai. Cantik banget. 

untaian jatuhan air terjunnya

Air terjunnya memang tidak setinggi Akar Berayun, tetapi punya pesona sendiri. Tebing batu di kanan-kirinya berdiri gagah, seolah sedang memberi panggung khusus untuk si air terjun. Dan yang paling menarik, tebing itu berwarna-warni—lapisan jingga, coklat, sampai abu-abu—seperti lukisan alam yang digores pakai kuas raksasa.

Di tebing itu juga banyak pepohonan dan tanaman hijau yang tumbuh liar. Jujur, aku kadang heran bagaimana tanaman-tanaman ini bisa hidup menempel di dinding batu yang curam begitu. Skill mereka jelas di atas rata-rata—kayak tanaman versi parkour. Wkwkwk. Tapi justru karena itulah pemandangannya jadi hidup. Airnya turun melewati celah-celah sempit di antara tanaman hijau sebelum jatuh lurus seperti benang air tipis yang elegan. 

Pesona Air Terjun Sarasah Bunta
Dikelilingi tebing tinggi

Di bawahnya terbentuk kolam alami dengan air jernih dan segar. Tempat ini sudah dikelola cukup baik—kolamnya disemen rapi, warung tersedia buat ngisi perut, toilet ada, ruang ganti oke, bahkan penyewaan ban pun tersedia untuk yang mau berenang tapi takut tenggelam. 

Air terjunnya sudah dikelola dengan baik

Duduk sebentar sambil dengar suara air jatuh, melihat tebing tinggi yang dilapisi pepohonan, rasanya… tenang banget. Kayak ada suara alam yang bilang:
“Bro… hidup itu jangan buru-buru amat.”

Dan aku cuma bisa mengangguk kecil, menikmati damainya suasana Lembah Harau.

Info Singkat

Nama: Air Terjun Sarasah Bunta

Lokasi: Resort Bunta, Desa Tarantang, Kec. Harau, Kab. Lima Puluh Koto

Akses: Parkir → jalan kaki < 100 meter

Fasilitas: Warung, toilet, ruang ganti, kolam rapi, sewa ban

Cocok untuk: Foto-foto, mandi, healing santai, pelarian sejenak dari rutinitas

Backpacker ganteng dan unyu di Sarasah Bunta

Selasa, 25 November 2025

Touring Part 9: Air Terjun Akar Berayun Lembah Harau-Destinasi Cantik di Antara Tebing Menjulang

Air Terjun Akar Berayun

Brmmm… brmmm…

Saat sedang menikmati indahnya alam Lembah Harau, mataku menangkap sesuatu yang memikat. Di salah satu dinding tebing batu yang menjulang tinggi, terlihat semburan air tipis yang jatuh dari ketinggian. Dari kejauhan bentuknya tampak seperti benang putih yang melambai ditiup angin. Tanpa berpikir lama, aku langsung mengarahkan si Beamoy menuju air terjun itu.

Air Terjun Akar Berayun

Air terjun ini dikenal dengan nama Air Terjun Akar Berayun, atau dalam bahasa Minang disebut Aka Beayun. Nama unik itu muncul karena saat debit air sedang besar, aliran airnya membelok ke sisi jalan dan terlihat seperti rangkaian akar yang berayun-ayun di udara. Cantik sekaligus unik—benar-benar khas Harau.

Air Terjun Akar Berayun berada di kawasan Lembah Harau, tepatnya ada di Resort Harau, Desa Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Dari pintu gerbang utama Lembah Harau, tinggal terus saja mengikuti jalan utama hingga bertemu pertigaan besar, lalu belok ke kiri. Dari sana jaraknya sekitar satu kilometer, dan air terjunnya langsung terlihat di sisi kanan jalan. Lokasinya sangat mudah ditemukan.

Setelah memarkirkan motor, aku langsung disambut gemuruh air yang jatuh dari ketinggian. Tinggi air terjunnya diperkirakan mencapai 200 meter, menjadikannya salah satu air terjun paling fotogenik di Harau. Di bawahnya ada kolam yang cukup luas dengan air yang dingin dan jernih. Kolamnya sudah disemen sehingga tampak rapi dan aman untuk berenang atau sekadar bermain air. 

Air terjun setinggi ±200 meter yang menjadi ikon megah Lembah Harau
Di bawahnya terdapat kolam dengan air yang jernih dan segar

Suasana di sekitarnya benar-benar khas Lembah Harau: tebing-tebing batu berwarna cokelat keemasan menjulang vertikal, pepohonan tumbuh di sela bebatuan, dan udara lembah yang adem bikin betah duduk lama sambil menikmati pemandangan. 

Airnya mengalir dari ketinggian tebing Lembah Harau
Di sekitarnya menjulang tebing-tebing tinggi

Di area ini juga tersedia penyewaan ban untuk pengunjung yang ingin berenang. Beberapa warung kecil berjajar rapi menyediakan mie instan, kopi panas, minuman dingin, sampai jajanan ringan. Fasilitas lain seperti toilet, ruang ganti, dan musholla juga sudah tersedia, jadi sangat nyaman untuk wisata keluarga maupun pelancong yang hanya ingin singgah sebentar. 

Kolamnya dirawat baik
Bisa berenang di kolamnya
Ada warung-warung yang menjual makanan ringan
Ada musholla juga

Aku pun menikmati waktu di sana sambil mendengarkan suara jatuhnya air dan melihat pengunjung lain bermain di kolam. Alam memang selalu punya cara menenangkan pikiran.

Brmmm… brmmmm…

Waktunya lanjut gas ke destinasi berikutnya.

Info Singkat Air Terjun Akar Berayun

Lokasi: Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat

Akses: Dari gerbang Harau → lurus → pertigaan besar → belok kiri → ±1 km di sisi kanan

Tinggi Air Terjun: ±200 meter

Fasilitas: Kolam renang, penyewaan ban, warung, toilet, ruang ganti, musholla

Cocok untuk: Foto landscape, main air, wisata keluarga, dan touring singgah sebentar

Backpacker ganteng dan unyu di Air Terjun Akar Berayun

Jumat, 30 Juli 2021

Air Terjun Simanik-Manik di Asahan, Catatan Terakhir Tentang Dirimu

Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Air Terjun Simanik-Manik

Hai kawan-kawan, dah lama juga ya aku nggak menulis cerita. Gimana kabar kalian? Semoga tetap sehat ya.

Kabarku?

Ah! Secara fisik aku sehat sih, tapi secara perasaan, entahlah? Saat ini rasanya seperti campur aduk hingga aku pun nggak tau gimana rasanya.

Kali ini aku mau menulis sebuah cerita perjalanan yang udah cukup lama kulakukan. Bahkan aku sempat terpikir untuk tak menuliskan cerita perjalanan ini. Tapi kurasa kisah ini harus kutulis sebagai catatan bahwa aku pernah bersamanya dan sebagai ucapan terima kasihku untuk segalanya, selama ini.

Perjalanan ini kulakukan bersama seseorang yang bernama Seila. Tujuan perjalanan kami adalah Air Terjun Simanik-Manik atau yang lebih dikenal juga dengan nama Air Terjun Alam Tani

Alamat Air Terjun Simanik-Manik

Air Terjun Simanik-manik terletak di Desa Loburappa, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Cara ke Air Terjun Simanik-Manik

Untuk ke air terjun ini sebenarnya cukup mudah. Kalo berkendara dari Kota Kisatan, Ibukota Kabupaten Asahan, ambil aja rute menuju Air Terjun Ponot atau Sigura-Gura. Nantinya sebelum Objek Wisata Bedeng ada plang air terjunnya di sebelah kiri. Aksesnya juga cukup mudah. Dari parkiran udah disediakan jalan setapak hingga ke air terjunnya dengan jarak sekitar 5 menit jalan kaki.

Pemandangan Air Terjun Simanik-Manik

Air Terjun Simanik-Manik ini cukup cantik juga. Apalagi sepanjang jalan dari parkiran mata juga disuguhi pemandangan sungai kecil yang berair jernih di sisi jalan. Sedangkan di sisi satunya ada tebing batu dengan tumbuhan merambat serta tetesan air seperti gerimis. Eksotis. 

Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Rintik air di sela bebatuan
Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Ketinggiannya sekitar 15 meter

Air terjunnya sendiri punya ketinggian sekitar 15 meter dengan di bawahnya terbentuk kolam air terjun yang cukup lebar. Namun menariknya di balik jatuhan airnya terbentuk formasi batuan seperti gua kecil, cantik juga.

Di sisi kiri kolam air terjun juga ada goa kecil yang terbentuk dari bebatuan cadas sehingga cukup sederhana tanpa stalagtit maupun stalagmit. Tapi dari mulut goa ini bisa ngelihat jelas pemandangan Air Terjun Simanik-Manik dari sudut yang berbeda. Mantap! 

Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Goa di sebelah air terjun
Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Pintu masuk goanya
Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Pemandangan dari mulut goa

Namun saat itu sebenarnya fokusku bukan pada indahnya air terjun ini sih. Saat itu aku lebih fokus pada wajahnya yang asyik bercerita tentang banyak hal seperti kegiatan sehari-harinya. Rasanya nyaman aja melihat senyum lembutnya.

Ah... tapi itu kisah lama  sih. Kisah yang sudah berlalu.

Karena ketidakpekaanku, selalu berpikir kalo semuanya akan baik-baik aja. Hingga aku sedikit sepele. Padahal aku tau, Seila itu orangnya cantik dan banyak lelaki yang mendekatinya. Tapi ya itu. Aku naif dan aku kehilangannya.

Setelah itu aku move on, melupakannya.

Tapi semesta tau kalo aku belum benar-benar ngelupainnya. Lantas semesta ngasi tau aku untuk benar-benar melepasnya dengan  cara yang tak pernah kuduga.

Aku udah lama banget nggak buka Instagram, mungkin sudah berbulan-bulan aku nggak membuka aplikasi berbagi foto tersebut. Bahkan notifikasi instagram di hpku selalu ku slide aja tanpa pernah ku buka.

Tapi ntah kenapa, hari itu seolah-olah semesta membuatku membuka Instagram. Yupz! Nggak ada angin nggak ada hujan, tiba-tiba aja aku ngebuka Instagram.

Dan Bammm!!!

Hal pertama yang terihat mataku adalah IG story Seila tentang kue pernikahannya. Sungguh nggak habis pikir. Andai aku nggak buka IG, aku nggak akan pernah tau hal tersebut karena postingan story bakal hilang dalam 24 jam.

Tapi itulah cara semesta bekerja, penuh dengan misteri. Tapi ku pikir semesta hanya ingin memberitahuku agar aku benar-benar merelakannya, dan berhenti berjuang untuknya serta memulai untuk berjuang demi diriku sendiri.

Jadi Seila, dimanapun kamu berada, kuharap kamu selalu bahagia. Dan dengan kupostingnya cerita ini maka berakhirlah kisah yang pernah ada dan aku seutuhnya merelakanmu. 

Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani

 

Rabu, 17 Maret 2021

Air Terjun Lae Pendaroh, Air Terjun Unik di Kabupaten Dairi

Air Terjun Lae Pendaroh
Air Terjun Lae Pendaroh

Brmmm.... brmmm.... aku kembali memacu sepeda motorku setelah sebelumnya sempat singgah sebentar di Menara Pandang Tele. Tak lama kemudian, aku tiba di Jalan Raya Sidikalang-Dolok Sanggul. Dari sana aku lantas mengarahkan motor ke Kota Sidikalang, ibukota Kabupaten Dairi.

Baca juga: Menara Pandang Tele, Melihat Danau Toba dari Ketinggian

Karena jalanannya cukup lenggang, aku jadi bisa memacu motor dengan cukup cepat. Dan sekitar 30 menit lebih kemudian aku kembali berhenti di salah satu destinasi wisata di Kabupaten Dairi, yaitu Air Terjun Lae Pendaroh.

Alamat Air Terjun Lae Pendaroh

Air Terjun Lae Pendaroh terletak di Jalan Sidikalang, Desa Sitinjo I, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Asyiknya, air terjun ini terletak tepat di pinggir jalan raya yang menghubungkan Sidikalang dengan Dolok Sanggul. Jadi nggak perlu trekking-trekking lagi ke dalam hutan. Anti capek-capek lah. 

Air Terjun Lae Pendaroh
Jalan Raya Sidikalang-Dolok Sanggul

Tiket Masuk ke Air Terjun Lae Pendaroh

Harga tiket masuk ke Air Terjun Lae Pendaroh gratis, GRATIS cuy. Dan biaya parkir kendaraannya juga gratis. Jadi semuanya gratis cuy. Mantap!!!

Pemandangan Air Terjun Lae Pendaroh

Setelah memarkirkan motor, aku pun segera menikmati keindahan air terjun yang ada di pinggir jalan raya ini. Ada satu gapura dan spot foto yang tersedia serta tangga semen yang mengarah ke kolam air terjunnya.

Air Terjun Lae Pendaroh ini tingginya nggak seberapa sih, paling sekitar 3 hingga 5 meter aja dengan debit air yang cukup besar. Di bawahnya terdapat kolam air terjun yang dikelilingi bebatuan yang cukup besar. Kolam air terjunnya juga mengarah langsung ke Sungai Lau Renun, salah satu lokasi arum jeram di Kabupaten Dairi. 

Air Terjun Lae Pendaroh
Gapura air terjunnya
Air Terjun Lae Pendaroh
Kolam air terjunnya
Air Terjun Lae Pendaroh
Debitnya besar juga
Air Terjun Lae Pendaroh
Di atasnya masih hutan hijau

Keunikan Air Terjun Lae Pendaroh

Meski sekilas air terjun ini terlihat seperti air terjun biasa doang, tapi ada satu keunikan yang dimilikinya yaitu airnya bisa berubah warna, terutama saat hujan turun. Seremnya, warna airnya berubah menjadi warna merah darah. Perubahan warna inilah yang menjadi asal muasal nama air terjun ini yaitu Air Terjun Lae Pendaroh alias Air Terjun Berdarah. Serem.... 

Air Terjun Lae Pendaroh
Backpacker ganteng dan unyu di Air Terjun Lae Pendaroh

Senin, 30 November 2020

Air Terjun Tibet di Simalungun

Air Terjun Tibet di Simalungun
Air Terjun Tibet

            Note:

-       Perjalanan ini dilakukan sebelum musim hujan melanda

-       Jangan ke air terjun saat musim hujan, bahaya.

 

Brrrrmmm... brrmmmm...

Posisi matahari masih tinggi, pertanda sore masih lama lagi baru tiba. Jadi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk menjelajahi air terjun yang ada di kabupaten Simalungun ini setelah sebelumnya kami udah mengunjungi Air Terjun Jambuara, Air Terjun Tonduhan, Air Terjun Katasa hingga jembatan ekstrim Hatonduhan.

Baca juga: Jembatan Hatonduhan, Jembatan Ekstrim di Simalungun 

Tujuan kami selanjutnya adalah Air Terjun Tibet yang masih berada di kabupaten Simalungun.

Brrmmm... brmmm...

Alamat Air Terjun Tibet

Air Terjun Tibet terletak di Nagori Buntu Turunan, kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Dari Air Terjun Katasa kami harus kembali ke jalan besar Mandoge yang menghubungkan Kisaran dengan Pematang Siantar. Pada persimpangan Seribu Asih, kami berbelok ke kiri, sedangkan jika ke kanan mengarah ke kota Pematang Siantar. Dari persimpangan tersebut, kami terus melaju sekitar 8 km hingga bertemu sebuah titi beton alias jembatan beton dan air terjunnya berada tak jauh dari jembatan tersebut.

Arti Nama Air Terjun Tibet

Air terjun ini dinamakan Air Terjun Tibet. Namun Tibet di sini bukan maksudnya Tibet yang ada di Nepal itu loh. Tibet yang dimaksud di sini adalah singkatan dari Titi Beton, sebuah jembatan beton yang berada di atas aliran air terjun ini. Jadi jika dipanjangin nama air terjun ini adalah Air Terjun Titi Beton.

Pemandangan Air Terjun Tibet

Setelah memarkirkan sepeda motor, kami pun sedikit trekking ke bawah, ke arah air terjunnya. Dari tempat parkir, lokasi air terjunnya tak begitu jauh. Hanya sekitar 50 meter doang. Namun jalannya cukup licin dan di penuhi semak belukar. Dari beberapa air terjun yang telah kami kunjungi sebelumnya, sepertinya air terjun ini yang paling tak terawat di kecamatan Hatonduhan ini.

Benar saja, sesampainya kami di bawah, pelataran air terjunnya dipenuhi ilalang yang cukup tinggi. Hanya sedikit kawasan yang tak tertutup rumput di pinggiran kolam air terjunnya dan dipenuhi bebatuan besar.

Air terjun Tibet ini sebenarnya cukup cantik meski air terjunnya tak begitu tinggi. Namun airnya bersih dan jernih serta berwarna hijau toska. Di depannya terbentuk kolam air terjun yang cukup dalam. Di sekitar kolamnya juga ada dinding batu yang tak begitu tinggi dan di dinding batu tersebut terdapat beberapa lobang yang terlihat seperti goa mini.

Di sisi kolam air terjun satunya malah ada dataran berpasir putih yang terlihat seperti pantai. Hanya saja kalo mau ke dataran berpasir ini kami harus menyeberangi kolam air terjunnya. Karena males basah dan nggak tau kedalaman kolamnya, jadi kami urungkan niat untuk ke daratan berpasir tersebut. 

Air Terjun Tibet di Simalungun
Tingginya hanya sekitar 5 meter
Air Terjun Tibet di Simalungun
Airnya bersih dan jernih
Air Terjun Tibet di Simalungun
Dinding di sisi kolam air terjun
Air Terjun Tibet di Simalungun
Dataran berpasir di sisi kolam air terjun

Tiket Masuk ke Air Terjun Tibet

Dibandingin ama air terjun yang udah kami kunjungi sebelumnya, tiket masuk ke air terjun ini yang paling mahal. Kami berempat diminta membayar hingga Rp. 30.000 dan dimintai ketika kami mau pulang. Padahal saat masuk nggak ada yang jaga, bahkan motor kami juga nggak ada yang jaga. Akhirnya setelah sedikit nego kami membayar Rp. 20.000. Setelah membayar tiketnya, kami pun beranjak pulang karena hari yang sudah menjelang sore.

Seru juga sih karena dalam satu hari kami bisa ngunjungi beberapa air terjun, yaitu Air Terjun Jambuara, Air Terjun Tonduhan, Air Terjun Katasa, Air Terjun Tibet dan Jembatan Ekstrim Hatonduhan. Mantap!!! 👍

Hmm... abis ini kemana lagi ya? 

Air Terjun Tibet di Simalungun
Aku di Air Terjun Tibet

To be Continued...

Selasa, 24 November 2020

Air Terjun Katasa, Air Terjun Kembar di Simalungun

Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Air Terjun Katasa di Simalungun

            NB:     -Perjalanan ini dilakukan sebelum musim hujan melanda.

                        -Jangan ke air terjun atau sungai saat musim hujan! Bahaya!!!

Matahari udah semakin tinggi dan udah nunjukin kalo waktu makan siang hampir tiba. Tapi karena kondisi di Air Terjun Tonduhan yang berupa bebatuan, sehingga tidak memungkinkan untuk membuka bekal di sana. Jadi kami putuskan untuk melanjutkan ke air terjun satu lagi untuk sekalian makan siang di sana.

Baca juga: Air Terjun Tonduhan di Simalungun

Btw, di wilayah Hatonduhan dan sekitarnya memang dikenal memiliki banyak air terjun karena kontur wilayahnya yang berbukit-bukit dan dialiri banyak sungai. Tak kurang dari 10 air terjun mengalir di kecamatan ini menurut penduduk sekitar yang bercerita padaku saat aku di Air Terjun Tonduhan. Bahkan katanya ada air terjun yang punya ketinggian hingga di atas 100 meter yang bernama Air Terjun Aek Naga. Namun karena belum ada akses ke air terjun tersebut, jadi sampe sekarang air terjun tersebut belum terekspos. Hanya penduduk sekitar yang hobby mancing yang tau lokasi pastinya. Sayang juga sih.

Kami sendiri memilih untuk pergi ke Air Terjun Katasa alias Air Terjun Kembar, karena air terjun ini udah punya akses dan mudah buat dijangkau serta letaknya tak jauh dari Air Terjun Tonduhan.

Alamat Air Terjun Katasa

Air Terjun Katasa berada di Nagori Bayu Bagasa, kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tepatnya berada di dalam perkebunan sawit.

Cara ke Air Terjun Katasa

Untuk menuju ke air terjun ini cukup mudah sih, tapi sedikit ribet. Karena posisi air terjunnya berada di tengah-tengah perkebunan sawit, sehingga ada banyak persimpangan. Di beberapa persimpangannya ada plang penunjuk arah tapi ada juga beberapa persimpangan yang tak punya plang penunjuk arah, mungkin plangnya copot. Cukup bikin pusing juga cuy.

Beruntungnya saat itu ada bapak-bapak yang sedang menuju kebunnya dan berbaik hati mau mengantarkan kami hingga ke simpang pintu masuk air terjunnya.

Terima kasih banyak Pak.

Harga tiket masuk ke Air Terjun Katasa

Harga tiket masuk ke Air Terjun Katasa cukup murah loh. Perorangnya cuma dikenakan biaya Rp. 3000 dan biaya parkirnya cuma Rp. 2000 doang. Asyiknya lagi, pihak pengelola malah ngasi diskon ke kami, jadi kami cuma membayar Rp. 10.000 aja untuk semua biaya masuk dan parkir, padahal kami berempat dan harusnya membayar Rp. 16.000.

Terima kasih bapak pengelola Air Terjun Katasa.

Pemandangan Air Terjun Katasa

Setelah membayar biaya tiket masuk yang dapat diskon, kami berempat segera turun ke arah air terjunnya. Dari tempat parkir, kami harus sedikit trekking sekitar 3 menit aja melalui jalan setapak yang menurun ke bawah. Jalur trekking juga cakep loh, karena berada di tepi aliran sungai dan di seberangnya nampak beberapa aliran air terjun kecil yang mengalir dari sela-sela bebatuan. 

Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Jalur trekking ke air terjun

Setelah tiba di bawah, mata ini langsung terpesona dengan keindahan alam Air Terjun Katasa. Pantas saja air terjun ini dijuluki juga dengan nama air terjun kembar karena ternyata terdapat dua aliran air terjun. Tapi air terjun ini bisa dibilang air terjun kembar yang tak sama karena kedua aliran air terjunnya punya debit air dan ketinggian yang berbeda serta berasal dari dua aliran yang berbeda yaitu sungai Balah dan Sungai Turunan.

Di bawah aliran air terjunnya terdapat kolam air terjun yang cukup luas dengan air yang bersih dan segar banget. Di dekat kolam air terjunnya juga ada dataran berpasir putih yang terlihat seperti pulau kecil yang cantik. Unik juga loh.

Sedangkan di sisi satunya ada pula sebuah goa kecil. Goa ini lantainya berlapis pasir putih dan mulut goanya terhubung langsung ama kolam air terjunnya. Jadi kalo mandi-mandi di sini bisa sekalian bersantai di mulut goa. 

Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Punya dua aliran
Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Dataran berpasir di sisi kolam air terjun
Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Goa kecil di pinggir kolam

Berhubung perut udah cukup lapar, aku lantas menggelar mantel hujan berbentuk ponco milikku menjadi tikar untuk alas makan kami di pinggir kolam air terjun. Setelah itu kami pun segera menyantap bekal yang kami bawa dari rumah.

Nyummmi... mantap banget rasanya makan bareng di pinggir air terjun seperti ini.

Selesai dengan urusan perut, kami kemudian sekalian melaksanakan sholat berjamaah di pinggir air terjun ini. Sensasi beribadah di alam lepas diiringi suara air terjun dan kicauan burung emang beda. Rasanya jadi semakin dekat dengan Sang Pencipta keindahan alam.

Setelah selesai, mataku menangkap pemandangan yang berbeda di atas Air Terjun Katasa ini. Di atas air terjunnya terdapat jembatan beton yang tinggi dan ada juga sepeda motor yang melintas. Hmm... Aku jadi tertarik buat liat jembatannya. 

Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Air Terjun Katasa dan jembatan beton di atasnya
Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Jembatan beton di atas air terjun
Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Backpacker ganteng dan unyu di Air Terjun Katasa

To be continued...