Tampilkan postingan dengan label Astronomis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Astronomis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 September 2019

Senja di Taman Alun-Alun Kisaran

Hai sahabat backpacker...

Setelah sebelumnya aku melihat-lihat benda-benda bersejarah di Museum Asahan. Aku kemudian melajukan kereta (baca: sepeda motor dalam bahasa Medan) menuju Alun-Alun Kisaran. Karena ternyata waktu masih cukup sore, jadi masih bisa lah buat jalan-jalan lagi.

Lokasi Alun-Alun Kisaran

Alun-Alun Kisaran ini letaknya pas banget di tepi jalan lintas yang menghubungkan Kota Medan – Kisaran – Rantau Parapat. Tempatnya pun pas di seberang gedung Kantor Bupati Asahan. Jadi cukup mudah lah untuk menuju tempat ini.

Alun-Alun Kisaran

Alun-Alun Kisaran ini bisa dibilang sebagai pusat acara dan kegiatan di Kota Kisaran seperti upacara bendera dan acara-acara lainnya. Kalo sebelumnya, kegiatan ini dilakuin di Lapangan Parasamya, tapi sekarang udah di alun-alun ini.  Alun-Alun Kisaran juga digunakan masyarakat untuk kegiatan olahraga, seperti lari memutari alun-alun, dan kalo hari minggu, di sini juga diadain kegiatan car free day.

Alun-alun ini cukup nyaman sih, lapangannya luas dan hijau, dikelilingi pepohonan rindang dan di bagian depan ada satu pendopo besar dengan bentuk kulit kerang. Agak kurang cocok sih, soalnya julukan kota kerang saat ini dimiliki Kota Tanjung Balai setelah Tanjung Balai dimekarkan sebagai kotamadya dan Kisaran dijadikan ibukota Kabupaten Asahan.

Salah satu yang menarik di alun-alun ini adalah Masjid Agung H. Ahmad Bakrie yang ada di sebelah alun-alun. Masjid ini merupakan masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Asahan dan menjadi salah satu destinasi wisata religi masyarakat sekitar. Untuk selengkapnya tentang masjid ini bisa dibaca di sini Masjid Agung H. Ahmad Bakrie, Masjid Termegah Se-Asahan. Selain itu, di sisi sebelah laginya ada pula taman kota yang cukup menarik.

Taman Kota Kisaran

Tepat di sisi sebelahnya Alun-Alun Kisaran memang ada Taman Kota. Taman kota ini cukup keren sih, ada lumayan banyak pepohonan rindang, terus di bawahnya banyak bangku-bangku beton.
Bangku beton di Taman Kota Kisaran

Lalu di tengah-tengah taman ada satu kolam yang di tengah kolamnya terdapat jembatan lengkung. Cakep juga. Sedangkan di sekeliling kolam terdapat pula arena jogging track dari paving block sehingga cocok sebagai arena olahraga.
Kolam dan jembatan lengkung

Yang menarik dari taman ini adalah pemandangannya, karena dari sini bisa terlihat Masjid Agung H. Ahmad Bakrie dari sudut yang berbeda.
Masjid Agung H. Ahmad Bakrie

Kemudian satu lagi adalah pemandangan senjanya. Cakep uy. Momen saat matahari yang berwarna kuning jingga terbenam di ufuk barat dengan cahayanya yang memantul di atas kolam terlihat cantik. Mantap banget lha.
Senja di Taman Alun-Alun Kisaran

Tak lama setelah momen sunset tersebut, datang dua orang petugas satpol PP yang mengingatkan agar pengunjung segera meninggalkan taman karena taman akan ditutup dan menghindari ada yang berbuat mesum di taman ini.

Ya elaa.. pak.. aku ke sininya sendiri, mana bisa berbuat mesum. Ya ampun... Nyindir petualang solo aja si bapak ini. -_-“
Petualang solo yang ganteng


Jumat, 20 September 2019

Objek Wisata di Kaohsiung - Taiwan


Hai sahabat backpacker, selamat datang di blog backpack sejarah, blognya orang ganteng yang unyu. :D

Kali ini aku mau berbagi informasi tentang objek wisata yang ada di Kota Kaohsiung, Taiwan.  Daftar tempat ini kubuat berdasarkan tempat-tempat yang udah pernah kudatangi secara langsung saat aku jalan-jalan di Kaohsiung. Jadi daftarnya cuma dikit, tapi udah kubuktiin secara langsung tempatnya.

Langsung aja, inilah daftar objek wisata di Kota Kaohsiung, Taiwan.

1. Love River

Love River ini bisa dibilang adalah ikonnya Kota Kaohsiung. Jadi belum sah ke Kaohsiung kalo belum ke Love River. Love River adalah sebuah sungai cantik yang mengalir di pusat kota. Sungai ini airnya bersih dan punya pedestrian cantik di pinggirannya. Mantap banget lha tempatnya, romantis lagi buat yang punya pasangan. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Love River
Love River

2. Gereja Holy Rosary Katedral Minor Basilica

Gereja ini adalah gereja tertua di Kota Kaohsiung yang dibangun tahun 1860. Gereja dengan arsitektur bergaya Gothic dan Roman ini juga merupakan tempat lahir dan berkembangnya agama Katholik di tanah Taiwan. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Holy Rosary Katedral

3. Takao Railway Museum

Ini adalah salah satu museum kereta di Kaohsiung. Museum ini dulunya adalah stasiun kereta api pertama di Kaohsiung yang dibangun pada masa penjajahan Jepang. Karena posisi kareta sudah digantikan MRT, jadinya stasiun ini dibuka sebagai museum. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Takao Railway Museum

4. Hamasen Railway Cultural Park

Hamasen Railway Cultural Park ini katanya sih masih bagian dari Pier to Art Center. Di taman yang banyak melintang bekas rel kereta api ini emang terdapat banyak intalasi seni dari besi bekas berupa barang-barang unik seperti roket, koper, dan lain-lain. Untuk selengkapnya bisa baca di sini.
Hamasen Railway Cultural Park

5. Hamasen Museum of Taiwan Railway

Museum ini adalah salah satu museum kereta api di Kaohisung. Letaknya pun tepat di belakang Museum Kereta Takao. Katanya sih di dalam terdapat banyak benda bersejarah dari kereta api Taiwan. Aku liat dari luar aja sih, soalnya di luar ada kereta api kecil yang dinaiki orang-orang dewasa. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Hamasen Museum of Taiwan Railway

6. Selat Cijin

Untuk menutup petualangan di Kota Kaohsiung, tempat ini ku rekomendasiin deh, soalnya di Selat yang memisahkan Kota Kaohsiung dengan Pulau Cijin ini kita bisa ngeliat indahnya sunset dan kapal-kapal yang sedang berlabuh. Btw kalo malam, pemandangannya lebih indah lagi, soalnya bisa liat pemandangan Kota Kaohsiung di saat malam. Untuk selengkapnya bisa dibaca di sini.
Sunset di Selat Cijin
Pemandangan malam di Kaohsiung



Cukup segitu aja tempat-tempat wisata yang ada di Kota Kaohsiung yang sempat ku datangi. Sebenarnya masih banyak tempat wisata lainnya, tapi aku belum kesampaian ke sana. Soalnya waktu yang ku punya juga sedikit. Mungkin kalo nanti aku datang ke kota ini lagi, daftar ini akan kuperpanjang. Semoga aja. Amin....
Si ganteng yang unyu di Selat Cijin
Btw, aku juga punya sedikit video saat di Kaohsiung, Taiwan


Selasa, 17 September 2019

Objek Wisata di Manila - Filipina


Hai sahabat backpacker, selamat datang di blog backpack sejarah, blognya si backpacker yang ganteng dan unyu. :D

Kali ini aku mau berbagi informasi tentang objek wisata yang bisa kawan-kawan datangi kalo lagi berwisata di Kota Manila, Filipina. Btw daftar tempat ini kubuat berdasarkan tempat-tempat yang udah pernah kudatangi secara langsung saat aku jalan-jalan di Manila. Jadi daftarnya cuma dikit, tapi udah kubuktiin secara langsung tempatnya.

Langsung aja, inilah daftar objek wisata di Kota Manila, Filipina.

1. Rizal Park

Rizal Park adalah ikon dari kota Manila, bisa dibilang belum ke Manila kalo belum ke Rizal Park. Rizal Park dikenal juga dengan nama Luneta Park adalah taman bersejarah di Filipina karena disinilah Jose Rizal ditembak penjajah Filipina. Taman ini letaknya tepat di pusat kota Manila dan di taman ini terdapat banyak hal-hal yang menarik. Selengkapnya baca di sini
Rizal Park
Rizal Park

2. Monumen Jose Rizal


Monumen Jose Rizal adalah monumen utama di Rizal Park. Monumen ini dibangun untuk menghargai jasa kepahlawanan Dr. Jose Rizal. Jose Rizal merupakan pahlawan nasional dan patriot tertinggi Filipina. Abu jenazah Jose Rizal juga disemayamkan di monumen ini. Selengkapnya baca di sini
Monumen Jose Rizal
Monumen Jose Rizal

3. Monumen Lapu-Lapu

Monumen Lapu-Lapu atau dikenal juga dengan nama the statue of the Sentinel of Freedom, monumen ini letaknya di Rizal Park juga dan dibangun sebagai penghargaan bagi Lapu-Lapu, pahlawan nasional pertama Filipina. Selengkapnya baca di sini
Monumen Lapu-Lapu
Monumen Lapu-Lapu

4. Kilometer Zero

Kilometer Zero adalah titik 0 KM Manila. Monumen ini terletak tepat di depan monumen Jose Rizal dan hanya berseberangan jalan aja. Monumen ini bentuknya tugu kecil, terus di dinding tugunya ada tulisan KM 0 dan peta negara Filipina. Selengkapnya baca di sini
Kilometer Zero

5. Monumen Centennial Memorial Clock 

Monumen ini letaknya pas banget di belakang Kilometer Zero. Bentuknya tugu kecil dengan jam bundar di dinding monumennya. Monumen ini dibangun sebagai peringatan atas 100 tahun kemerdekaan negara Filipina. Selengkapnya baca di sini
Monumen Centennial Memorial Clock

6. Intramuros

Intramuros ini bisa dibilang kota tuanya Manila sih. Kalo secara harfiah, Intramuros artinya di dalam benteng. Jadi nih kota tua emang berada di dalam sebuah benteng yang dikelilingi dinding batu yang tebal. Dinding batu ini dibangun oleh Spanyol saat mereka menjajah Filipina. Di dalam tembok ini ada banyak bangunan tua peninggalan Spanyol. Btw, lokasi Intramuros nggak begitu jauh dari Rizal Park. Jalan kaki aja juga bisa. Selengkapnya baca di sini
Intramuros
Intramuros

7. Gereja Katedral Manila

Gereja ini adalah salah satu bangunan tua yang ada di dalam Intramuros. Gerejanya dibangun tahun 1571 dan udah beberapa kali mengalami kerusakan. Tapi sekarang udah bagus dan masih difungsikan hingga saat ini. Selengkapnya baca di sini
Gereja Katedral Manila

8. Teluk Manila

Secara geografis, letak Kota Manila ini emang berada di tepi laut, jadi kalo mau liat laut mah mudah banget, tinggal jalan ke arah pesisirnya dikit aja udah bisa ngeliat Teluk Manila. Tapi yang paling keren sih liat Teluk Manila itu saat sunset, soalnya bisa liat lautan dengan latar perkotaan dan kapal-kapal yang berlalu lalang. Keren deh.... Selengkapnya baca di sini
Teluk Manila

Cuma segitu aja sih tempat wisata yang sempat kukunjungi saat lagi traveling di Kota Manila, Filipina. Sebenarnya masih ada banyak banget lagi objek wisata yang ada di kota ini. Bahkan di Intramuros aja masih banyak bangunan bersejarah lainnya. Sayangnya sih aku belum sempat ngunjunginya. Mungkin kalo ntar aku ke sana lagi, daftar ini bakal ku tambah. Ya... Semoga aja. Amin....
Siganteng yang unyu di Rizal Park

Rabu, 14 Agustus 2019

Petualangan di Taiwan: Sunset, Malam dan Showtime: 1001 Night


Hai sahabat backpacker, sebagai seorang pengagum langit, aku selalu menyukai momen ketika matahari terbit maupun matahari terbenam. Oleh karena itu, kali ini aku pun berusaha untuk menyaksikan momen matahari terbenam di Kota Kaohsiung Taiwan.

Setelah sebelumnya menjelajahi beberapa objek wisata yang ada di kota ini selama seharian, kami pun segera kembali ke kapal. Karena malam nanti, kapal akan segera berlayar menuju destinasi selanjutnya.

Begitu kembali ke kapal, aku pun segera naik ke deck 14 yang merupakan sun deck, tempat terbaik menikmati cahaya matahari dari atas kapal pesiar Superstar Virgo ini. Deck yang memiliki ketinggian hingga 30 meter ini mantap banget, soalnya bisa memandangi sekitarnya dengan bebas dari ketinggian. Bahkan lanskap perkotaan Kaohsiung pun bisa terlihat dari atas sini.
Lanskap Kota Kaohsiung dari atas kapal pesiar
Kota Kaohsiung

Tak lama kemudian moment matahari terbenam yang kutunggu-tunggu pun tiba. Moment ketika matahari terbenam di Taiwan ini menurut cakep banget lho. Saat itu sang penguasa siang itu perlahan turun ke ufuk barat dan disertai cahaya jingga kemerahan yang indah. Cahayanya pun memantul di atas Selat Cijin, selat yang memisahkan Kota Kaohsiung dengan Pulau Cijin. Keberadaan kapal-kapal yang sedang berlabuh pun menambah indah pemandangan sunset saat itu. Kerennn....
Sunset dari atas kapal pesiar

Senja di Kaohsiung
Menikmati senja

Makan malam

Selesai menikmati indahnya matahari terbenam, aku pun segera kembali ke kabin untuk bersih-bersih biar semakin ganteng dan agenda selanjutnya adalah makan malam. Apalagi perutku emang  udah cukup lapar setelah seharian menjelajah kota dan cuma makan roti siangnya. Seperti biasa, aku memilih makan malam di Resto Mediterranean Buffet yang ada di deck 12. Soalnya di resto ini kita bebas ngambil makanan sepuasnya dan seluruhnya gratis karena sudah termasuk dalam biaya tiket kapal.

Menu malam ini yang ku pilih adalah tumis udang dengan brokoli, kepiting masak presto dan daging. Mantap banget. Udangnya gede-gede dan rasanya juga enak. Duh... Kenyang lha makan di kapal pesiar ini. Udah enak, bebas ambil semaunya, gratis lagi. Awas iri ya. :D
Makan malam di kapal pesiar
Malam di Kaohsiung

Setelah mengisi perut, aku kembali naik ke deck 14, alias sun deck. Agendaku sekarang adalah menikmati indahnya Kota Kaohsiung di malam hari dari pelabuhan ini. Karena kapal pesiar ini sangat tinggi, jadi aku bisa puas memandangi indahnya kota Kaohsiung tanpa terhalang apapun.

Pemandangan malam di kota ini pun memang juara, cahaya lampu dari gedung-gedung pencakar langit yang ada di Kota Kaohsiung ini terlihat begitu indah. Cahayanya memenuhi gelapnya malam. Cakepnya lagi, cahaya lampunya itu memantul di atas perairan Love River dan Selat Cijin. Ditambah cahaya lampu kapal yang berlabuh di sekitar sini, makin cakep lha pemandangannya.
Lanskap Kaohsiung saat malam
Gedung pencakar langit di Kaohsiung

Indahnya Kaohsiung saat malam

Lampu kapal di Pelabuhan Kaohsiung
Tak lama kemudian kapal pesiar Superstar Virgo ini mulai bergerak dari pelabuhan menuju lautan lepas, menuju destinasi selanjutnya. Perlahan Kota Kaohsiung terlihat semakin menjauh. Hingga hanya gemerlap cahaya gedungnya saja yang terlihat.

Ah.... Selamat tinggal Kaohsiung, selamat tinggal Taiwan, semoga kita bertemu lagi suatu hari nanti.

Showtime: 1001 Night

Aku tak terlalu lama di luar, karena cuaca di luar semakin dingin dan angin lautnya cukup kencang. Ntar si ganteng dan unyu ini terbang kebawa angin pula. Aku pun kembali masuk ke dalam kapal.

Kami segera menuju Lido Theatre, soalnya seperti biasa, setiap malam ada hiburan yang disediakan ama pihak kapal dan malam ini pertunjukkan adalah showtime: 1001 Night. Show kali ini bercerita tentang raja yang nikah lagi, tapi si selirnya ini jahat dan malah mencelakai sang ratu dan membuangnya ke laut. Duh... Nih raja juga kegatelan sih. Kapok lha. Tapi endingnya sih bahagia, si raja dan ratu akhirnya bersama lagi.
Pertunjukan 1001 Night di kapal pesiar

Aksi akrobatik saat show
Yang seru dari show ini adalah pertunjukan akrobatik yang ditampilkan di sela-sela show. Keren sih ngelihat mereka akrobatik. Tubuhnya lentur, keren banget. Selesai menonton pertunjukan, aku pun kembali ke kabin, untuk beristirahat, karena besok petualangan yang baru akan dimulai kembali.

Good night kawan-kawan.

See you...

...to be continued 
Si ganteng yang unyu menatap Kota Kaohsiung


Kamis, 03 Mei 2018

Petualangan di Kapal Pesiar: Selamat Datang di Kaohsiung, Taiwan


Yoo... sahabat backpacker..

Selamat pagi semua, ketemu lagi nih ama aku si backpacksejarah, si backpacker yang ganteng dan unyu.

Pagi ini aku masih terbangun di atas Laut China Selatan, tepatnya di atas Kapal Pesiar Superstar Virgo, kapal pesiar super mewah yang kunikmati secara gratis. Ini adalah hari ketiga aku berada di kapal super keren ini.

Ngesunrise Lagi di Kapal Pesiar
 
Pagi ini aku kembali diajak mas Sofyan untuk melihat sunrise dari atas kapal, soalnya dia iri ngeliat foto-foto sunrise yang kuambil kemarin saat kupamerin ama dia. Jadinya dia pun ngajak aku pagi ini untuk kembali menyaksikan momen bangunnya sang raja siang itu.

Setelah bersiap-siap, aku pun bareng mas Sofyan naik ke sun deck yang ada di dek 13, dek yang secara khusus disediain untuk menikmati cahaya matahari di atas kapal ini. Sayangnya kondisi langit di pagi itu berawan, jadi sunrise yang diidam-idamkan mas Sofyan nggak keliatan deh. Kasian mas Sofyan.
Sunrisenya kurang cakep
 Di satu sisi aku ngerasa beruntung karena kemarin aku nggak nyia-nyiain waktu sehingga bisa mengabadikan momen matahari terbit yang cukup indah dan menawan. Alhamdulillah...

Berhubung nggak dapat sunrise yang cakep, kami berdua putusin untuk sedikit bersantai di atas kursi malas yang ada di dek 14, rasanya udah kayak orang kaya aja lho nyantai di sini. :D
Nyantai sejenak
Sarapan di Kapal Pesiar
 
Lama-lama cahaya matahari udah semakin panas rasanya, kami berdua pun turun dan segera menuju Resto Mediterranean Buffet yang ada di dek 12 karena udah saatnya sarapan.
Mediterranean Buffet Restourant
 Seperti biasa, di resto ini kita bebas mengambil menu apapun yang kita mau, sebebasnya dan sepuasnya. Aku sendiri sih milih menu nasi goreng telur, mie goreng dan kentang goreng. Lalu terakhir aku ngambil telur dadar yang dimasak saat itu juga di depan kita, bahkan bahan isian telur dadarnya kita bisa milih juga.

Seru juga sih liat chefnya yang lagi masak.
Menu sarapan pagi ini
Tambah telur dadar
Selain menu yang aku pilih, masih banyak menu sarapan lainnya yang tersedia, termasuk roti dan berbagai minuman hangat.
Mau sarapan roti? ada juga
Rasa makanannya gimana? Enak banget dong rasanya. Dimasakin langsung ama chef kapal pesiar ya pasti enak. :D

Selamat Datang di Taiwan
 
Selesai sarapan, aku pun segera bersiap-siap, karena sesuai jadwal, sebentar lagi kapal ini akan merapat di Pelabuhan Kaohsiung, Taiwan yang menjadi salah satu rute pelayarannya. Dan pastinya, kami akan menjejahi Kota Kaohsiung ini, karena sebagai turis Indonesia yang naik kapal pesiar, kami nggak dikenakan biaya visa. Artinya kami bebas visa untuk masuk ke Negara Taiwan ini. Mantap banget....
 
Sekitar jam 8 pagi, daratan Taiwan pun mulai terlihat, bahkan beberapa gedung tingginya pun terlihat di balik kabut. Tak lama kemudian muncul kapal kecil yang memandu kapal pesiar ini menuju pelabuhan. Dan akhirnya, kapal mewah ini pun merapat di Pelabuhan Kaohsiung, Taiwan.
Yeee... Daratan Taiwan udah keliatan
Kapal kecil yang memandu menuju pelabuhan

Hup.. aku pun menginjakkan kaki di Tanah Taiwan, Asia Timur.

Selamat Datang di Taiwan, Selamat Datang di Asia Timur. Horeee

Kalo kemarin begitu turun kami disambut cewek-cewek cantik yang mayungin dan ngalungi bunga, sekarang kami disambut mas-mas yang bawa kamera dan nawarin untuk berfoto. Katanya nanti foto ini akan dicetak dan dipajang di pintu masuk pelabuhan ini. Jadi kalo ada wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar, bisa melihat wajah ganteng dan unyu ini. Chesss... foto deh sejenak. :D

Pelabuhan Kaohsiung ini cukup gede juga, kondisinya pun bersih dan rapi. Di salah satu dindingnya terdapat peta wisata Kota Kaohsiung. Berdasarkan peta tersebut, kami pun menyusun rencana petualangan di kota ini. 
Pelabuhan Kaohsiung
Peta wisata Kota Kaohsiung
 Untuk memudahkan perjalanan, kami memilih menggunakan transportasi taksi dan kami katakan tujuan kami adalah Love River. Pak supir pun segera membawa kami, namun lama-kelamanan rasanya kami dibawa ke arah perbukitan. Wih... bahaya nih, apakah kami akan di .....


Dan akhirnya taksi tersebut berhenti di Love Hill. Sebuah taman yang dilengkapi kebun binatang. Yaela pak...pak.. kalo mau liat hewan mah, nggak usah jauh-jauh ke Taiwan juga kami pak, di Indonesia juga banyak -_-.

Kami pun berusaha menjelaskan tujuan kami tuh ke Love River bukan Love Hill. Tapi mampus, si bapak ternyata nggak bisa bahasa inggris.

Pak Supir: “#^*(^$##@&(%&(^”

Kami : “^*%)^$#*()%#”

Di tengah kebingungan seperti ini, pak supir kemudian menelpon operator taksinya dan alhamdulillah si operator bisa berbahasa Inggris dan akhirnya si bapak tau tujuan kami adalah Love River. Dan kami pun segera dibawa menuju tujuan tersebut.

Brmmmm... brmmm....

Meski sempat nyasar, tapi aku salut sih ama kesigapan pak supir yang langsung menghubungi operatornya hingga beliau bisa mengantar kami ke tujuan yang tepat. Selain itu, selama di dalam taksi aku juga mengamati Kota Kaohsiung ini, di sini ternyata mereka sangat taat lalu lintas. Padahal jalanannya sepi, tapi setiap lampu merah, mereka berhenti. Yang asyiknya lagi, kotanya ini sangat rapi dan bersih, semua terasa teratur meski pun terasa cukup lenggang. Mantap banget lha pokoknya nih kota.
Kaohsiung, Kotanya rapi dan bersih

Jalanan kotanya lenggang dan tertib

 Brmmm.... akhirnya taksinya pun sampai di Love River. Ikonnya Kota Kaohsiung. Yang katanya belum sah ke Kaohsiung kalo belum ke tempat ini. So... yuk kita jelajahi sungai cinta ini. Let’s go.
Si ganteng yang unyu siap jelajah Kaohsiung, Taiwan