Tampilkan postingan dengan label Ceritaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ceritaku. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Oktober 2017

Sumpah Pemuda, Saatnya Generasi Muda Berkarya

Bersantai di antara alam
Hai sahabat backpacker, maaf ya beberapa waktu belakangan ini aku jarang maen-maen di blog. Soalnya beberapa waktu ini aku memang lumayan dipusingkan dengan beberapa kesibukan yang akan menyita waktuku hingga beberapa waktu ke depan.
Jadi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan dengan hari ini, aku hanya ingin berbagi hasil wawancara bersama detikTravel yang terjadi beberapa waktu yang lalu dalam even #dNewGeneration. Ini dia hasil wawancaranya yang telah diubah menjadi sebuah artikel.
Screnshot artikelnya
Bagi orang Sumut, Sumatera Utara itu ibarat ibu kandung yang melahirkan dan mengayomi. Berbekal kecintaan akan tanah kelahiran, seorang mahasiswa sejarah asal Medan mencoba mengangkat pariwisata Sumut melalui tulisan.

Duduk di bangku kuliah, tidak membuat anak muda yang bernama lengkap Rudi Chandra Sambas (21) berdiam diri. Sebagai putra Asahan dari kedua orangtua yang asli Kalimantan, mahasiswa Universitas Negeri Medan itu gemar mempromosikan tanah kelahirannya melalui tulisan di detikTravel dan media sosial lainnya.

Rudi telah mulai menulis sejak tahun 201. Pada awalnya Rudi memang tidak menyangka, kalau kegemarannya berjalan-jalan ternyata dapat menjadi tulisan yang mempromosikan Sumut. Berdasarkan catatan detikTravel, Rudi telah menulis 67 cerita dan 34 foto hingga sekarang. Jumlah yang tidak sedikit lho!
"Awal-awal dulu nggak kepikiran sih. Cuma setelah jalan ke mana-mana baik dalam rangka murni wisata maupun karena tugas kuliah, akhirnya portfolionya dilihat banyak. Daripada dilihat sendiri, lebih baik ditulis. Jadi lebih bermanfaat untuk orang lain," ujar Rudi Chandra saat diwawancarai detikTravel via telepon, Rabu (24/6/2015).

Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan sejarah, Rudi memang menyimpan ketertarikan akan arsitektur bangunan bersejarah hingga keindahan alam dan budaya yang ada di Sumut. Saking cintanya, sejumlah bangunan bersejarah dan objek wisata alam di Sumut sudah dihampiri Rudi. Selain di Sumut, Rudi juga pernah traveling ke Aceh dan Riau.

"Kalau dibilang cinta, ya namanya provinsi sendiri. Pastinya mau ngenalin provinsi sendiri ke semua orang. Apalagi di Sumut itu ada banyak objek wisata alam yang sangat indah, budaya yang unik, sampai kuliner yang enak banget," ujar Rudi.

Namun menurut Rudi, di antara sekian banyak destinasi wisata yang ada di Sumut, menurutnya Danau Toba adalah yang terbaik. Sebagai danau terbesar di Indonesia, Danau Toba juga kaya akan sejarah dan budaya Batak hingga kulinernya yang bervariasi.

"Alam dan budaya di Sumut itu sangat menarik bagi saya, dan yang paling menarik bagi saya itu Danau Toba, danau yang terluas di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Di sana ada wisata budaya, sejarah, kuliner dan pastinya keindahan alamnya yang sudah tingkat dunia. Karena itu, selain budaya, alam Sumut juga sangat mempesona.” ujar Rudi.

Melalui tulisannya Rudi pun banyak mengulas bangunan bersejarah hingga objek wisata alam yang  indah di Sumut. Tujuannya tentu adalah untuk memperkenalkan pesona wisata Sumut kepada setiap traveler yang ada. Rudi juga menganggap, kalau tren traveling yang banyak dilakukan anak muda terjadi karena pengaruh media sosial yang sangat booming saat ini.

"Kalau menurut saya sendiri, tren traveling makin meningkat di kalangan anak muda, terutama karena fenomena di medsos. Setiap orang posting foto dan video, jadi memancing anak muda untuk berwisata kemari," ujar Rudi.

Namun Rudi juga menyesali, bahwa banyak traveler yang kurang memiliki kesadaran untuk menjaga tempat wisata. Tidak sedikit traveler yang masih suka buang sampah sembarangan.

Akhir kata, Rudi mengajak anak muda yang gemar traveling untuk menuliskan destinasi wisata di tempat masing-masing melalui tulisan agar bermanfaat bagi orang lain. Di satu sisi, untuk selalu mawas diri dan menjaga kebersihan di tempat wisata.

"Kalau misalnya lagi traveling, jaga kebersihan. Kalau nggak kita siapa lagi, tempat yang indah jangan dikotori dengan sampah, agar tetap indah sampai kapan pun. Dan tetap jaga kehati-hatian, kita berangkat dari rumah sehat, kembali ke rumah juga selamat," tutup Rudi.
Saatnya generasi muda berkarya

Jumat, 05 Mei 2017

Pengalaman Pertama Naik Pesawat



Terbang pertama kali
Yo Sobat Backpacker, gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya.

Oh ya, aku udah pulang nih dari cruise trip yang disediain ama pihak detik travel dan antavaya sebagai hadiah dari kompetisi d’Traveler of the year 2016 yang aku menangin kemarin. Gilak banget tripnya cuy, bahkan trip kali ini merupakan trip paling fantastis dalam hidupku. Bukan hanya sekedar bisa menikmati kemewahan dan kemegahan fasilitas dan pelayan dari kapal pesiar yang seperti hotel bintang lima. Tapi trip ini juga punya bonus bisa jelajah Filipina, Taiwan dan Hongkong. Gilakkkkk...

Ha? Oleh-oleh? Mau oleh-oleh dari luar negeri?


Ada nih oleh-olehnya, tapi ambil sendiri di rumahku ya, rumahku yang di plosok Sumatera itu lho, yang di desa Pematang Sei Baru, yang jalannya nauzubillah... hahahaha....

Mau liat? Nih fotonya.
Jalan menuju rumahku

So.. aku ngasi oleh-olehnya cerita dan foto-foto aja ya sob. Nggak apa-apa kan?

Kali ini aku ingin cerita tentang pengalaman ku naik pesawat yang pertama. Yupz, ini adalah kali pertama aku naik pesawat terbang. Sebelumya mah ngetripnya pake kaki, sepeda, motor, bus, kereta api dan kapal kecil doang.

Nah, karena ini pengalaman pertama, so... harus berkesan donk. Karena itu aku sempat bingung juga milih maskapai apa untuk berangkat ke Jakarta, tempat kumpul para pemenang sebelum berangkatan ke luar negeri. Setelah milih-milih, akhirnya sih aku milih naik Citilink, soalnya denger-denger dari media dan review dari beberapa blogger, maskapai ini cukup aman dan nyaman walau harganya sedikit di atas maskapai budget lainnya sih.

Aku sendiri memilih jadwal penerbangan kedua yang berangkatnya itu jam 05.50 WIB. Jadinya jam 4 pagi aku pun harus udah berangkat dari Medan menuju Kuala Namu. Thanks buat Alan Mukti, Bobby dan Aceh yang udah ngantarin ke bandara pagi-pagi buta. Thanks banget ya sob.

Setelah selesai urusan cek in dan boarding yang ternyata gampang walau sempat bingung di awal, kami pun diantar dengan bus ke pesawat dan setelah kami duduk di seat masing-masing, akhirnya perjalanan dengan pesawat pun dimulai.

Wusssshhhh.... pesawatnya take off dengan sempurna, walau aku cukup deg-degan banget sih. Bahkan sebelum take off aku membaca dan mengingat semua panduan keamanannya. Bahkan sampai ngeraba jaket keselamatannya, mastiin keberadaannya. Setelah itu mah megang sandaran tangannya kuat-kuat sambil tak henti berdoa.  #nggaksiapmati 

Hahahaha.....

Tapi, walau deg-degan gitu, pengalaman pertama ku ini sangat berkesan sih, apalagi aku dapat tempat duduk di samping jendela. Sehingga selain bisa memandangi langit dan daratan secara bebas, aku juga dapat bonus melihat sunrise dari ketinggian 11.000 meter. Wow... keren banget sunrisenya. Terlihat cahaya jingga dari matahari yang baru bangun itu menyinari dan menembus awan-awan di bawah sana. Rasanya nggak sia-sia jam 4 pagi harus ke bandara.

Sunrise dari ketinggian 11.000 meter

Sunrise yang sangat indah dan berkesan

Selain itu aku juga terpana dengan pemandangan gumpalan awan hingga daratan awan yang terlihat dari balik jendela. Pemandangan yang biasa selalu ku lihat dengan mendongakkan kepala sekarang aku melihatnya dengan menunduk. Pemandangan yang juga membuatku sadar betapa kecilnya aku di hadapan semesta.
Negeri di atas awan
Akhirnya setelah hampir 2 jam berada di udara, perlahan kepulauan seribu terlihat. Gugusan pulau-pulaunya itu terlihat cantik. Lalu setelah itu nampak deh Teluk Jakarta dan ribuan kapal yang terlihat kecil dari atas sini. Dan akhirnya terlihat pemandangan kota Jakarta dengan gedung-gedungnya yang menjulang tinggi. Welcome to Jakarta dan petualangan dimulai dari sini.
Teluk Jakarta dan kapal-kapal
welcome to Jakarta

Jumat, 07 April 2017

Alhamdulillah, Menang d'Traveler of The Year 2016



Assalamu’alaikum...

Yo sobat Backpacker..
Gimana kabar kalian? semoga selalu sehat ya kawan-kawan. Amin...

Wah... rasanya udah lama juga ya aku nggak pernah update cerita terbaru, bahkan rasanya aku juga sangat jarang ngunjungi blog ini. Kalo blog ini bisa ngomong, pasti dia ngamuk nih ama aku karena nggak diperhatiin dan kurang mendapat kasih sayang. Eh...  Seperti pemiliknya. Hahahaha....

Sebenarnya bukan aku males atau gimana ya, tapi beberapa waktu terakhir ini aku emang cukup sibuk. Soalnya aku harus ngumpulin uang untuk sesuatu yang besar dan sangat penting. Apakah itu??? Tet..tet.. tet... ntar ku kasi tau, biar kalian penasaran. Haha...

Nah, jadi demi ngumpulin uang ini, aku pun pulang ke kampung ku di plosok Asahan, tepatnya di Desa Pematang Sei Baru, Kecamatan Tanjung Balai. Desaku ini tergolong cukup plosok dengan kondisi jalan yang cukup parah, eh... sangat parah maksudku. Selain itu, sinyal hp juga cuma ada edge, itupun adanya saat listrik hidup. Masalahnya, di desa ini setiap hari pasti ada pemadaman listrik yang terkadang sebentar dan seringnya sih lama. So... sinyalnya pun ilang-ilang, seperti kamu, iya, kamu...

#Derita Kampung Plosok
Jalan menuju desa, 10 KM kayak gini
Di kampung ini aku kerja melaut bareng uwak menjadi nelayan penjaring ikan bawal. Yupz... aku berasal dari keluarga nelayan kecil. Sorenya aku juga menjaga warung kecil milik mamak. #semangat

Sebenarnya buat apa sih uang ini?


Jadi gini cuy, setiap tahun kan detik travel mengadakan kompetisi yang bernama d’traveler of the year tuh. Kompetisi ini adalah ajang penghargaan bagi member detik travel yang berkontribusi aktif di detik travel selama setahun penuh. Kategorinya pun bermacam-macam, ada d’traveler terbaik, artikel dan foto terbaik, d’traveler dengan artikel terbanyak, artikel yang paling banyak dibaca serta artikel yang paling banyak dishare di medsos.

 Tahun 2015 yang lalu alhamdulillah aku berhasil menang di kategori most published atau kategori member dengan artikel terbanyak dan aku mendapatkan hadiah sebuah smartphone Samsung Galaxy A3. Smartphonenya keren banget cuy.

Dan kabar baiknya, di tahun 2016 ternyata aku berhasil kembali menang di kategori yang sama dengan jumlah artikel mencapai 97 artikel. Pemenangnya sendiri diumumin tanggal 9 Febuari kemarin. Hadiah yang kudapat adalah wisata kapal pesiar ke Singapura selama 4 hari yang kemudian diubah pihak penyelenggara menjadi Wisata kapal pesiar ke Filipina, Taiwan dan Hongkong selama 6 hari. 6 hari cuy.
97 Artikel
Dapat juara 1 most published
Gilak banget kan hadiahnya? Tapi alhamdulillah, aku sangat-sangat bersyukur karena ini akan menjadi pengalaman pertamaku keluar negeri. Rasanya sungguh bahagia banget bisa menang dan mendapat hadiah ke luar negeri. Rasanya seperti mimpi. Eh.. ini bukan mimpi kan?

Sebenarnya aku juga berhasil menang di peringkat dua untuk kategori most shared atau artikel paling banyak dishare di medsos dengan judul artikel Satu lagi Danau Cantik di Sumatera Utara, Danau Cadika Pramuka, namun hadiahnya diberikan ke orang yang peringkatnya di bawahku biar hadiahnya nggak double. Sedikit sedih sih karena nggak ikut ke Derawan tapi nggak apa-apa lha. Rezeki mah harus bagi-bagi, biar lebih berkah.
Peringkat 2 kategori most shared
Sayangnya di kategori foto instagram, pihak detik travel melakukan sedikit kehilafan, yaitu pengumuman pemenangnya sempat bermasalah karena ternyata pemenangnya tidak memenuhi syarat regram dan tag akun. Tentu hal ini agak disayangkan, namun tim detik travel dengan cepat mengakui kesalahannya dan mengumumkan pemenang sebenarnya.

Sayangnya walau udah mengakui kesalahan, namun masih banyak netizen yang menghujat kompetisi ini. Bahkan yang saya sayangkan, ada satu orang travel blogger yang selama ini aku kagumi karya-karyanya malah ngomong kalo perlombaan ini hanyalah settingan detik travel. Tentunya perkataannya itu sedikit menyakiti perjuanganku. Karena dia kan tidak tau gimana perjuangan kami sebagai member d’traveler selama setahun penuh terus berkontribusi untuk menulis sambil mengenalkan pariwisata di sekitar kami. Setahun penuh kami benar-benar berjuang dengan keringat kami sendiri dan benar-benar berjuang dengan sungguh-sungguh, dan ini bukanlah settingan seperti yang ia tuduhkan. 

Tapi ya sudahlah, jika ia kalah wajar dia kecewa, namun kuharap ke depannya ia tidak asal menuduh seperti itu. Karena selain menyakiti rasa perjuangan orang lain, itu juga membuat rasa kagumku kepada karya-karyanya menjadi hilang.

Jadi begitulah teman-teman, karena aku memenangkan hadiah keluar negeri, maka aku pun harus menambah isi kantongku. Karena meski tiket, akomodasi dan makan telah ditanggung pihak detik travel dan sponsor (Antavaya), tapi pasport dan pengeluaran pribadi kan harus ditanggung sendiri. Itulah alasanku jadi cukup lama nggak update.

Semoga setelah ini aku bisa kembali update ya kawan-kawan, biar ntar aku ceritain gimana pengalamanku di kapal pesiar.

Daaaa.....

Senin, 02 Januari 2017

Jejak Langkah Tahun 2016 dan Target 2017


Bulan Desember udah berakhir dan sekarang udah masuk bulan Januari, artinya saat ini udah kita udah berada di tahun 2017. Soalnya setelah tahun 2016 adalah tahun 2017. Benerkan?

Ini apaan sih nggak penting banget, nenek-nenek juga tau kalo abis 2016 itu 2017.

Oke... oke... kembali ke topik. Jadi gini cuy, di awal tahun ini aku ingin melihat jejak langkahku selama tahun 2016 serta menetapkan target yang ingin kucapai di tahun 2017 ini. Apalagi sekarang ide-ide lagi berkeliaran banget di otakku.

Gilaaaaa.... otakku diserang berbagai ide.

Jejak Langkah 2016

Yang pertama dari segi sifat, ku rasa tahun 2016 ini sifatku udah lumayan berubah sih menjadi sedikit lebih baik. Mungkin karena pengaruh usia juga ya, secara kan sekarang udah remaja, jadi nggak bisa bersikap kanak-kanak lagi.

“Oy! Kau masih remaja? Nggak salah tuh?”

Nggak kok, soalnya usia ku kalo bukan 17 tahun, ya 18 tahun, atau 19 tahun gitu lha, tergantung situasi dan kondisi aja. Istilahnya menyesuaikan keadaan. Hahahaha...

Selanjutnya untuk masalah pendidikan dan pekerjaan. Hmmm...sedih sih tahun ini target wisuda nggak tercapai soalnya aku masih belum bisa fokus dan mungkin kurang motivasi dalam ngerjain skripsi. Hiks... hiks... Untuk masalah kerjaan juga belum begitu berhasil, masih mulai merintis sedikit demi sedikit sambil terus belajar mencari peluang. Semoga tahun ini bisa lebih baik. amin...

Lalu untuk masalah asmara. Jadi tahun ini aku kembali single. Catet ya, S-I-N-G-L-E bukan jomblo dan aku udah move on kok. Horeeee.... jadi yang mau mendaftar silahkan. Hahahaha....

Tapi, tahun 2016 ini nggak selamanya buruk kok, ada juga beberapa hal keren yang terjadi dalam hidupku.
Sebagai seorang cowok yang mengagumi langit, tahun 2016 ini meninggalkan kenangan yang cukup berkesan buatku, karena sepanjang tahun ini ada beberapa fenomena langit yang tak hanya indah tetapi juga langka.

Yang pertama tentu saja peristiwa Gerhana Matahari Total yang melintasi Indonesia. Ya... walau Sumatera Utara tidak kebagian Gerhana Total dan cuma dapat Gerhana Sebagian, tapi aku nggak kecewa kok, soalnya aku berhasil mengabadikan peristiwa gerhana matahari tersebut bersamaan dengan terbitnya matahari. wow... lebih langka dari gerhana matahari total. Kisahnya bisa kalian baca di sini.
Gerhana matahari di saat sunrise
Peristiwa langit yang kedua yaitu pada tanggal 7 Juni, tepatnya di bulan Ramadhan di saat sahur. Pagi itu di kampungku di plosok Asahan sana terjadi badai petir selama lebih dari 30 menit. Saat itu suara petirnya terus sambung menyambung tanpa henti bahkan tanpa jeda sedetik pun. Seram....

Peristiwa langit terakhir yaitu Supermoon 14 November, ini adalah supermoon terbesar dalam 68 tahun terakhir. Supermoon sendiri adalah fenomena dimana bulan purnama lebih besar dan lebih terang daripada bulan purnama biasa. Kisah lengkapnya bisa dibaca di sini.
Supermoon
Untuk masalah jalan-jalan, tahun ini aku sukses jalan-jalan mengeskplore kampung halamanku sendiri, soalnya selama ini aku lebih banyak jalan-jalan di luar daerah sendiri, padahal di kampung halaman ada banyak objek wisata keren dan sangat memukau serta nggak kalah ama tempat lain.

Dan akhirnya di 2016 ini aku bisa mencapai target traveling tahun 2016 ke Pulau Samosir setelah 7 kali ke Danau Toba tapi nggak pernah ke Pulau Samosirnya. Perjalanan ini juga merupakan perjalanan full backpacker ku dan pengalaman pertama nginap di hotel yang walau hotel budget tapi ternyata tempat tidurnya lebih enak daripada tempat tidur ku di kost. Hahaha.... 
Tahun 2016 aku juga memenangkan hadiah dTraveler of The Month bulan September dari Detik Travel dengan artikel tentang Soto Udang. Alhamdulillah, senang rasanya bisa menang. Di akhir tahun juga aku mendapat pemberitahuan kalo ternyata artikel punyaku juga menang di bulan Oktober dan November. Alhamdulillah..
Dapat baju kaos dari detik travel 
dapat kabar kalo menang di bulan Oktober dan November
Tapi hadiah terbesar di tahun 2016 ini adalah menjadi pemenang d’Traveler of The year 2015 kategori most published yang diumumin di awal tahun 2016 kemarin. Dari kompetisi ini aku dapatin hadiah Samsung Galaxy A3, sebuah smartphone keren yang nggak mungkin bisa kumiliki kalo bukan karena menang. Terima kasih Detik Travel :)
juara most published
Oh ya, di tahun 2016 ini aku juga diajak Detik Travel untuk membuat video testimoni tentang d’Traveler yang dijadikan untuk iklan d’Traveler of The year 2016 dan videonya itu juga ditayangin di detik tv. Wow banget kan, bisa masuk tv walau cuma tv online, tapi nggak apa-apa deh, yang penting tv. Hahaha....
bikin video testimoni untuk iklan
Untuk masalah blog di tahun ini sempat vakum juga sih di pertengahan tahun dan aku merasa menjadi blogger gagal. Tapi di akhir tahun ini semangatku udah kembali buat mengurus blog ini. Blognya juga udah lumayan rame sih sekarang dan semakin bagus menurutku. Alhamdulillah...

Target 2017

Untuk target 2017 ini aku nggak begitu muluk-muluk sih, yang pasti 

1. Perbaikan diri
Aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam semua sisi di diriku ini. Sehingga aku bisa menghadirkan kebahagian yang bukan hanya untukku tapi juga untuk semua orang, khususnya orang-orang yang ada di sekitarku. Aku juga targetin tahun ini aku harus wisuda dan udah bisa dapat penghasilan yang lumayan. 

2. Olahraga
Tahun ini aku ingin kembali berolahraga, soalnya nih tubuh rasanya udah kaku banget dan mulai nggak nyaman. Apalagi tahun ini aku juga ingin kembali mendaki gunung. So pasti fisikku harus bisa lebih baik lagi. 

3. Keuangan
Semakin hari pengeluaran emang semakin besar rasanya, apalagi adikku juga udah kuliah, jadi kondisi keuanganku juga semakin sulit. padahal di tahun ini ada beberapa barang yang ingin ku miliki. Jadi tahun ini targetnya adalah hidup lebih hemat dan menabung dengan target minimal 3 juta rupiah di akhir tahun. 

4. Traveling
Untuk target traveling di tahun 2017 ini aku masih belum tentuin mau kemana, tapi aku udah bikin 3 pilihan besar.
·         Banda Aceh-Sabang-Takengon
·         Portibi-Sibolga-Barus-Nias
·         Atau jelajah Sumatera Barat
Mungkin ntar milihnya sesuaiin keuangan deh, atau milih sesuai kondisi.
Sedangkan untuk jalan-jalan kecil targetnya adalah tour dengan rute Tongging-Silalahi-Taman Wisata Iman, eksplore pantai-pantai di Kabupaten Batubara dan Kabupaten Serdang Bedagai. 

5. Blog Backpack Sejarah
Tahun ini rencananya blog “Backpack Sejarah” ku yang tercinta ini pengen kupasang Top Level Domain biar blognya makin kece macem yang punya. Hahaha... selain itu targetnya bisa menulis artikel lebih konsisten lagi agar bisa terus mempromosiin pariwisata Indonesia.

Ya..... itu lah sedikit jejak langka dari tahun 2016 dan targetku untuk tahun 2017 ini, semoga aja bisa tercapai. Amin...
#TetapSemangat