Tampilkan postingan dengan label Sunset. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sunset. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Desember 2016

Liburan Murah ke Pulau Pandang dan Salah Namo Part 2 : Pulau Salah Namo

Pulau Salah Namo
Yo sobat backpack sejarah, kali ini aku masih ingin melanjutkan cerita tentang liburan murah ku ke Pulau Pandang dan Pulau Salah Namo. Oh ya, sebelum kalian lupa dan agar kalian tetap iri, aku ingin ingatkan bahwa aku cuma menghabiskan uang Rp. 33.000 untuk liburan di dua pulau ini. Iya, cuma Rp. 33.000. Padahal seharusnya bisa mencapai Rp.350.000 perorangnya di open trip. Gimana cara aku mendapatkan harga semurah itu bisa kalian baca di postingan ku sebelumnya tentang Pulau Pandang di sini. Di sana udah kujelasin detail caranya tapi awas makin iri ya. Hahahaha...
Setelah puas menikmati keindahan alam yang tersaji di Pulau Pandang, boat yang ku tumpangi kemudian bergerak menuju Pulau Salah Namo. Pulau Salah Namo sendiri merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Batu Bara bersama Pulau Pandang karena pulau ini juga memiliki pesona alam yang sangat indah, baik pesona bawah air maupun pesona landscape pulaunya.

Lokasi Pulau Salah Namo
Pulau Salah Namo masih berada di Selat Malaka dan secara administratif termasuk ke dalam wilayah Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara. Pulau ini dapat ditempuh sekitar 1-2 jam dari bibir pantai Pulau Sumatera dan hanya berjarak 1 jam dari Pulau Pandang jika naik boat dan satu hari jika kalian berenang, tapi semoga kalian nggak dimakan hiu ya. Hahaha...
Kalo naik speed mah beberapa menit juga nyampe
Nama unik Pulau Salah Namo
Mendengar nama Pulau Salah Namo alias Pulau Salah Nama dalam bahasa Indonesianya tentu terdengar aneh. Kenapa pulau ini bisa namanya salah? Jadi gini sobat, dulu pulau ini namanya sangat mesum, mesum sekali, bahkan lebih mesum dari aku. Eh?
Intinya nama pulau ini amat sangat mesum dan sangat nggak pantes banget buat diucapin. Pulau ini dulu namanya adalah nama alat kelamin wanita, kan parah banget tuh. Entah siapa yang iseng dan kurang kerjaan ngasi nama seperti itu tapi katanya itu karena bentuk pulau ini yang mirip dengan alat kelamin wanita. Mesum banget kan?
Lama-lama para nelayan dan penduduk sekitar merasa malu jika ditanya nama pulau tersebut oleh wisatawan yang berkunjung ke Batu Bara. Hingga akhirnya mereka bertobat, kembali ke jalan yang benar dan mulailah pulau ini disebut sebagai pulau yang namanya salah dan akhirnya dikukuhkan menjadi Pulau Salah Namo. Ck..ck... dasar pulau mesum.
Tapi, meskipun punya sejarah yang cukup mesum, keindahan alam yang dimiliki pulau ini juga sangat eksotis lho, ini dia beberapa pesona alamnya.

Panorama bawah laut
Pesona bawah air Pulau Salah Namo sangat indah cuy, karena dihiasi berbagai terumbu karang yang berwarna-warni, terdapat pula banyak ikan dari berbagai jenis. Airnya pun sangat jernih dan berwarna biru toska yang pastinya menggoda hingga membuat rasanya nggak tahan buat nyebur. Di sini asyik deh kalo mau fishing, diving maupun snorkeling.

Pantai tebing batu
Tidak seperti Pulau Pandang yang memiliki garis pantai berpasir putih yang panjang, Pantai berpasir di Pulau Salah Namo ini saangatlah sempit karena tepian pulaunya lebih didominasi oleh bebatuan kemerahan yang membentuk tebing-tebing tinggi nan terjal. Tapi kondisi ini tidak membuat pesona Pulau Salah Namo berkurang, menurutku malah terlihat lebih eksotis dan berkesan garang, apalagi dihiasi deburan ombak di setiap sisi tebingnya. Keren deh, liat aja nih fotonya dijamin bikin iri. Hahaha...
Tepian Pulau Salah Namo
Bebatuan terjal cuy
Tapi keren kan?
Jelajah pulau
Salah satu kegiatan asyik yang bisa dilakukan di pulau ini selain diving dan snorkeling adalah jelajah pulau. Asyiknya, Pulau Salah Namo ini sudah dikelola oleh pemerintah Kabupaten Batu Bara sebagai objek wisata. Selain dibangun home stay dan musholla, mereka juga udah membangun jalan setapak yang diberi batako yang membelah pulau. So, kegiatan jelajah pulau pun bisa dilakukan tanpa takut tersesat sambil ditemani rindangnya pepohonan dan kicauan burung, apalagi kalo ditemani cewek cantik nih seperti pasangan yang berjalan di depanku itu. Damn! Bikin baper aja sih itu pasangan.
woy! jangan pacaran di depan ku.
Di beberapa titik, juga tersedia gazebo yang dibangun dari kayu bagi pengunjung yang ingin beristirahat saat jelajah pulau. Asyiknya lagi, jalan setapak ini juga dibangun hingga ke pinggiran pulau dan menjorok ke laut. Jadi bisa deh ngeliatin syahdunya pemandangan Selat Malaka yang aduhai ini.
Jalan setapak sampe ke pinggir pulau
Pesona romantis karang tengah laut
Di dekat Pulau Salah Namo ini juga terdapat gugusan batu karang yang mencuat dari dasar laut. Gugusan karang ini terlihat sangat kokoh meskipun setiap hari diterjang ombak dan arus. Melihat karang ini membuatku berharap hatiku bisa sekokoh karang tersebut. Kok bisa gitu?
Jadi gini sobat, lokasi gugusan karang ini kan berada di dalam laut Selat Malaka, so... arus air di sekitar karangnya itu cukup deras dan berputar-putar akibat dari arus air yang tertahan gugusan karang sehingga area di sekitar karang sangat berbahaya. Bahaya banget deh pokoknya.
Ini karangnya cuy, arusnya bahaya banget
Karena itulah pemerintah Kabupaten Batu Bara kemudian membangun satu spot khusus untuk melihat gugusan karang tersebut dari Pulau Salah Namo. Spot tersebut bentuknya seperti dermaga kecil dengan pondok kecil di ujungnya.
Spot romantis melihat gugusan karang
Nah, dari spot ini gugusan karang tersebut telihat makin keren. Apalagi terpaan ombak Selat Malaka yang terus menyapu karang-karangnya memberi efek dramatis.
Gugusan karang dan deburan ombak
 Ditambah saat itu matahari perlahan tenggelam di ufuk barat yang malah menghadirkan suasana yang romantis. Aih... spotnya itu romantis banget deh, bisa melihat gugusan karang dan pemandangan Selat Malaka dan bayangin kalo kalian bareng pasangan di spot ini. Bikin baper bangetkan spot dan pemandangannya?
Sunset yang bikin baper
Jadi kalian ngerti kan kenapa aku berharap hatiku setegar karang itu? Daripada baper, mending pulang ah. So...  dengan ini berakhir juga deh liburan murahku ke Pulau Pandang dan Salah Namo ini, semoga cerita ini bisa membuat kalian iri dan nggak baper ya. Hahahaha....
Cowok tampan mau pulang dulu, babay Salah Namo

Minggu, 25 Oktober 2015

Cantiknya Persawahan di Tepian Danau Toba


Berbicara tentang keindahan Danau Toba memang seakan tidak ada habisnya. Budaya, arsitektur, sejarah dan tentu saja alamnya yang selalu menebar keindahan. Salah satu keindahan alam Danau Toba itu adalah persawahan di Tepian Danau Toba. Indah.
Lokasi

Alam persawahan mungkin sudah biasa kita lihat, tapi alam persawahan dengan latar pegunungan dan danau berair jernih mungkin jarang. Tapi di Desa Lumban Binanga, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa, semua itu dapat saya saksikan.
Landscape Alam
Persawahan yang hijau nampak teratur dengan rapi, di belakang persawahan tersebut saya dapat melihat pegunungan Toba yang menjulang tinggi. Dari beberapa spot yang sedikit tinggi, saya juga dapat melihat Danau Toba yang bersebelahan dengan persawahan tersebut.
Sawahnya berlatarkan pegunungan dan Danau Toba
Pemandangan di sini sangat menyegarkan dan berbeda, apalagi saat itu cahaya jingga keemasan dari sang mentari di ufuk barat tampak menyeruak dari celah pegunungan dan menghiasi hijaunya persawahan. Rasanya begitu tentram dan damai.
Cahaya senja yang menyinarinya menambah keindahan

Kamis, 22 Oktober 2015

Spektrum Cahaya di Danau Toba Part I, Sunset Menawan



Pantai adalah salah satu spot foto utama yang sering digunakan dalam menggambarkan keindahan cahaya senja. Karena pemandangan sang raja siang yang perlahan terbenam di ufuk barat dan bias cahayanya yang memantul di antara air laut dan pasir pantai sangat terlihat romantis. Tetapi kali ini saya tidak menyuguhkan pemandangan indahnya senja dari pantai mana pun. Karena kali ini saya akan menyuguhkan pemandangan matahari terbenam di Danau Toba, danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Lokasi
Untuk melihat sunset yang menawan di Danau Toba, ada beberapa spot yang bisa dituju. Salah satunya berada di Desa Lumban Binanga (Lumbin), Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa, sekitar 30 menit dari Balige. Untuk menuju tempat ini bisa menggunakan kendaraan bermotor. Asyiknya di sepanjang perjalanan menunju Lumbin ini, kita akan disuguhkan pemandangan indah berupa hamparan sawah hijau yang berlatarkan pegunungan dan rumah-rumah adat Batak Toba yang masih asli. Indah sekali kawan.
Persawahan hijau di Lumbin
Landscape Senja
Sprektum Senja
Setelah beberapa saat berjalan, akhirnya kami tiba di tempat yang dituju. Mengagumkan!!! Hanya kata itu yang bisa kuucapkan untuk menggambarkan keindahan Danau Toba saat matahari tenggelam.  Sang raja siang itu terlihat perlahan tenggelam di ufuk barat, di antara deretan Pegunungan Toba yang menjulang tinggi dan bias cahayanya yang jingga memantul indah di hamparan air danau. Di tambah dengan angin yang bertiup sehingga menimbulkan riak ombak kecil di permukaan danau yang menambah keindahan sunset kali ini. Lalu beberapa nelayan terlihat pun mulai menebarkan jaringnya untuk menangkap ikan di senja yang indah ini. Benar-benar kombinasi indah yang mengagumkan.