Tampilkan postingan dengan label Kota Medan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kota Medan. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 November 2016

Kenalan dengan Hewan Part 1 di Museum dan Galery Rahmat



Rahmat International Wildlife Museum & Gallery
Yo sobat backpack alam dan sejarah, kali ini aku mau kenalan sama hewan-hewan yang ada di Museum dan Galery Rahmat. What? Nggak kok, aku kenalan ama hewan-hewan kok, bukan dengan teman-teman kalian kok.
Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, yaitu sebuah museum dan galeri yang berisi berbagai hewan-hewan mati yang telah diawetkan dengan koleksi lebih dari dua ribu satwa dari berbagai belahan dunia. Museum dan galeri ini juga merupakan museum dan galeri yang pertama di Asia. Wow... keren.
Museum dan galeri ini didirikan oleh DR. H. Rahmat Shah yang merupakan penggemar olahraga berburu profesional dan konservasionis yang saat ini menjabat sebagai Majelis Kehormatan Asosiasi Museum Indonesia. Oh ya, museum ini diresmikan pada 14 Mei 1999. 
Lokasi
So... di mana sih lokasi museum keren ini? Museum dan galeri ini berada di Jalan S. Parman No. 309, Kota Medan. Museumnya dibuka setiap hari dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB. 
            Koleksi
Di dalam museum tiga lantai ini terdapat koleksi lebih dari dua ribu spesies hewan yang telah diawetkan. Jadi hewan-hewannya itu sudah mati, terus diawetkan dengan obat dan dibuat seperti aslinya saat masih hidup. Hewan-hewan ini diperoleh dari perburuan legal DR. H. Rahmat Shah di berbagai penjuru dunia maupun dari hewan-hewan yang mati di taman hewan.
Di dalam museum ini semua hewannya ditata dengan rapi dan dikelompokkan sesuai habitatnya dan jenisnya. Ada berbagai hewan khas Indonesia, ada hewan-hewan khas Afrika, hewan kutub, dunia bebek, dunia burung, dunia kucing, ruangan beruang, dunia hewan laut, serangga dan berbagai hewan mulai dari yang biasa kita lihat sampai yang tidak pernah kita kenal. Banyak deh koleksinya, banyak banget pun.
Harimau
Beruang lagi liat-liat
Ini kambing lho
Jalan-jalan dulu ah
Apa liat-liat?
So... kalo sobat backpack sejarah mau lebih mengenal teman-temannya, eh... mengenal hewan-hewan, datang aja ke museum dan galeri ini, dijamin tidak akan rugi.
Cowok tampan foto di depan museum

Minggu, 20 November 2016

Kuil Shri Mariamman, Kuil Hindu Tertua di Kota Medan



Kuil Shri Mariamman, kuil Hindu tertua di Medan
Wisata rohani kita dulu ya teman-teman backpack sejarah. Kali ini saya mau cerita tentang Kuil Shri Mariamman yang merupakan kuil Hindu khas India tertua di Kota Medan. tertua geng!
Sejarah
Kuil Shri Mariamman dibangun pada tahun 1884, artinya kuil ini sudah berusia emmm.... berapa ya? Bentar ya, ku hitung dulu. Yupz 132 tahun saat ini, tua banget ya? Pantas saja disebut sebagai kuil Hindu tertua di Kota Medan. Kuil ini dibangun untuk peribadatan dan memuja Dewi Mariamman.
Prasasti Kuil Shri Mariamman
Lokasi dan cara ke sana
Kuil Shri Mariamman ini terletak di kawasan Kampung Madras, sebuah kawasan yang mayoritas penduduknya beretnis India Tamil yang memeluk agama Hindu. Tepatnya di Jalan Tengku Umar No. 16 dan tidak jauh dari SUN Plaza.
Untuk mencapai kuil ini kita bisa menggunakan angkutan umum tujuan SUN Plaza, nanti dari sana jalan kaki aja sekitar 100 sampe 200 meter. Ketemu deh ama kuilnya. Oh ya, kuilnya hanya dibuka pada pukul 06.00-12.00 wib dan pukul 16.00-20.00 wib. Untuk masuk tidak dipungut biaya, hanya saja harus tetap menghormati mereka yang sedang beribadah.

Arsitektur kuil
Arsitektur kuil ini memiliki bentuk yang khas, di bagian depannya terdapat gopuram, yaitu menara bertingkat berwarna keemasan yang setiap tingkatnya terdapat ornamen patung dewa dan di puncaknya terdapat trisula.
Gopuram
Di bagian dalam terdapat altar dewa-dewa. Di bagian tengahnya adalah altar Dewi Mariamman, selain itu terdapat juga banyak patung-patung dewa lainnya dalam agama Hindu seperti Dewa Siwa, Wisnu, Ganesha, Dewi Durga dan dewa-dewa lainnya.
Bagian dalam kuil
Pada bagian luar kuil juga terdapat berbagai relief dan patung-patung dewa yang berdiri menghiasi setiap sudut kuil tua ini.
Patung-patung Dewa di dinding luar kuil
Cowok tampan di depan kuil

Objek wisata di sekitarnya : Museum TNI Medan

Jumat, 04 November 2016

Museum Negeri Sumatera Utara



Museum Negeri Sumatera Utara
Karena blogku ini isinya fokus ke wisata alam dan sejarah, jadi sekarang aku ingin memposting sebuah tempat wisata untuk belajar sejarah. Tempat apakah itu? Yupz Museum, lebih tepatnya Museum Negeri Sumatera Utara.
Museum Negeri Sumatera Utara adalah sebuah museum. Ya iya lah, sebuah museum, masak rumah makan.
Ok.. ok.. serius.
Museum Negeri Sumatera Utara ini merupakan museum yang menyimpan berbagai benda bersejarah dan budaya dari daerah-daerah di Sumatera Utara.
Alamat
Museum Negeri Sumatera Utara berada di Jalan H.M. Joni No 15. Tidak begitu sulit untuk mengunjungi museum ini, karena lokasinya dekat dari Stadion Teladan, Kota Medan. Cukup jalan kaki dari stadion ini juga udah nyampe. Ntar museumnya bentuknya mirip-mirip rumah-rumah ada di Sumatera Utara yang digabungin gitu deh.
Tiket Masuk
Tiket masuk ke museum ini nggak mahal-mahal amat kok. Gak mesti sampe jual kolor, percaya deh. Soalnya tiket masuk ke Museum Negeri Sumatera Utara cuma Rp. 3000 perorang. Murah kan?
Koleksi
Nah, Apa aja sih koleksi museum negeri Sumatera Utara?
Jadi gini teman-teman, Museum Negeri Sumatera Utara ini memiliki koleksi yang banyak. Iya, banyak banget. Semua benda tersebut disimpan rapi dan dikelompokkan di ruangan sendiri sesuai masanya atau kategorinya gitu. Tenang aja, ada petanya kok, jadi kalian gak bakal tersesat.
Peta Museum Negeri Sumatera Utara
Ruang Pertama
Ruang ini berisi benda-benda prasajerah, seperti fosil gajah, peninggalan zaman batu dan boneka yang menggambarkan kehidupan pada masa purba, bonekanya ya mirip-mirip kok ama kalian.
#dikeplakpembaca.
Patung dari jaman batu

Ruang Kedua
Ruang selanjutnya adalah ruang kebudayaan kuno Sumatera Utara. Di sini terdapat berbagai peninggalan kuno suku-suku yang ada di Sumatera Utara seperti peti mati, meja, tongkat kayu dan macem-macem deh.
Peti mati dari Nias
Ruang Ketiga
Ruang ini adalah ruang klasik pengaruh Hindu-Buddha dan Islam. Di sini terdapat berbagai peninggalan seperti patung dewa, replika candi yang ditemukan di Sumatera Utara. Lalu ada nisan Islam yang ditemukan di Barus, berbagai Al Quran tua dan miniatur Masjid Raya Azizi.
Ruang Keempat
Setelah itu, ada ruang kolonialisme di Sumatera Utara yang menggambarkan kehidupan masyarakat Sumatera Utara pada masa kolonialisme. Di sini terdapat diorama kehidupan masyarakat di Sumatera Utara yang kelasnya terbagi-bagi dari kelas kolonial, pemilik tanah, pekerja, pedagang dan sebagainya.
Ruang Kelima
Ruangan ini berada di lantai dua, ruangan ini berisi berbagai benda dari suku-suku yang ada di Sumatera Utara seperti suku Melayu, Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandailing dan Angkola. Benda-benda tersebut yaitu peralatan hidup hingga miniatur rumah-rumah adat dan juga benda-benda kesenian.
Miniatur Rumah Adat Melayu
Ruang Keenam
Ruang ini berisi berbagai benda-benda kebudayaan dari negara mancanegara, katanya museum ini memang bekerja sama dengan negara tetangga sebagai pertukaran budaya. So, benda-benda budaya dari Sumatera Utara dipamerin di negara mereka dan benda budaya mereka dipamerin di sini.
Ruang Ketujuh
Ruang ini adalah ruang perjuangan yang menceritakan sejarah perjuangan masyarakat Sumatera Utara sejak sebelum 1908 sampai masa revolusi fisik 1945-1949, juga ditampilkan sejarah perjuangan pers di Sumatera Utara dan berbagai uang kertas di masa perjuangan tersebut.
uang kertas di masa perjuangan
Ruang kedelapan
Ruang ini adalah ruang gubernur, jadi di sini terpajang foto-foto gubernur Sumatera Utara dari gubernur yang pertama hingga gubernur Sumatera Utara saat ini. di sini juga dipajang foto-foto pahlawan yang berasal dari Sumatera Utara. Oh ya, foto saya nggak ada dipajang di sini, so, jangan dicari ya.
Lagi nyari foto saya ya mas?
Itulah sedikit ceria tentang Museum Negeri Sumatera Utara. Semoga bermanfaat.
Si tampan di depan museum

Minggu, 21 Februari 2016

Istana Maimun



Istana Maimun

Istana Maimun adalah salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Deli di Kota Medan dan masih terawat hingga kini. Istana ini merupakan objek wisata Kota Medan yang sangat terkenal dan merupakan ikon pariwisata Kota Medan. Katanya, belum ke Medan kalau belum ke Istana Maimun ini.




Sejarah Pembangunan
Istana Maimun didirikan pada tanggal 26 Agustus 1888 oleh Sultan Deli, Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana ini didesain oleh arsitek Itali.
Prasasti pembangunan istana
Arsitektur
Desain arsitektur Istana Maimun sangat mengagumkan karena memadukan dari arsitektur Melayu, Moghul, Timur Tengah, Spanyol, India dan Belanda. Pengaruh arsitektur Belanda tampak pada bentuk pintu dan jendela yang lebar dan tinggi. Tapi, terdapat beberapa pintu yang menunjukkan pengaruh Spanyol. Pengaruh Islam tampak pada keberadaaan lengkungan pada atap. Bentuk lengkungan ini amat populer di kawasan Timur Tengah, India dan Turki.
Bangunan istana terdiri dari tiga ruang utama, yaitu: bangunan induk, sayap kanan dan sayap kiri. Bangunan induk disebut juga Balairung, di mana singgasana kerajaan berada. Di bangunan ini juga terdapat sebuah lampu kristal besar bergaya Eropa. Di dalam istana terdapat 30 ruangan, dengan desain interior yang unik, perpaduan seni dari berbagai negeri. Dari luar, istana yang menghadap ke timur ini tampak seperti istana raja-raja Moghul.
Arsitekturnya megah
Di sebelah Istana Maimun juga terdapat meriam puntung yang katanya jelman dari seorang pangeran saat Kerajaan Aru berperang melawan Kerajaan Aceh.
Lokasi :
Istana Maimun beralamat di Jalan Brigjen Katamto, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan. Istana ini juga berdekatan lokasinya dengan Masjid Raya Al-Mashun dan Taman Sri Deli.
Harga Tiket dan Jadwal Buka :
Komplek Istana Maimun terbuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB dengan tiket masuk Rp. 5000/ orang.
Istana Maimun di kala malam
Saya dengan latar Istana Maimun