Kebun Teh Sidamanik |
Hai sahabat backpacker
Selamat datang lagi di blog backpack sejarah, blognya orang ganteng dan unyu. Kali ini aku mau berbagi cerita petualanganku beberapa waktu yang lalu ke Kebun Teh Sidamanik. Perjalanan ini bermula ketika temanku, Bayu kembali mengajak traveling bareng sekali lagi.
Baca juga: Liburan Murah ke Pulau Salah Namo Batubara
“Cuy, ikut ke arah Siantar yuk! Jalan-Jalan sekitar sana, sekalian bawain jalannya ya!.” Begitulah kira-kira chat Bayu malam itu.
“Boleh.” Jawabku singkat.
“Tapi naik motor cuy. Bawa kawan goncengan masing-masing ya.”
“Alamak.” Balasku sambil memijat kening.
Kira-kira ngajak siapa lah ya? Pikirku.
“Selly ama siapa cuy?” tanyaku. Btw, Selly itu adiknya Bayu
“Adikku ama Bang Fajar cuy.” Jawab Bayu.
Hmm... ngajak siapa ya?
Saat sedang berpikir tiba-tiba aku teringat ama adik angkatku yang bernama Hafiza. Beberapa waktu yang lalu dia memang minta diajakin buat traveling. Aku pun segera mengajaknya dan syukurnya dia mau.
Hafiza, adek angkatku |
Minggu, pukul 7 pagi. Rombongan sudah berkumpul di rumah Bayu. Tak lama kemudian kami pun memulai perjalanan.
Brmmm... brmmm....
Dengan mengendarai motor masing-masing, kami berangkat dari Kota Kisaran menempuh rute Lima Puluh-Perdagangan dan Kota Pematang Siantar. Dari Pematang Siantar kami kemudian mengarahkan kendaraan ke arah perkebunan teh di kecamatan Sidamanik.
Alamat Kebun Teh Sidamanik
Kebun Teh Sidamanik terletak di kecamatan Sidamanik, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Cara Menuju ke Kebun Teh Sidamanik
Untuk menuju kebun teh ini bisa ambil jalan dari kota Pematang Siantar menuju kota Pematang Purba, ibukota kabupaten Simalungun. Dari Pematang Siantar kebun teh ini bisa ditempuh sekitar 30 menit perjalanan atau sekitar 25 km.
Pemandangan di Kebun Teh Sidamanik
Begitu memasuki kawasan kecamatan Sidamanik, di sepanjang sisi jalannya terbentang luas pemandangan perkebunan teh. Saking luasnya, sampe-sampe sejauh mata memandang cuma terlihat perkebunan teh yang hijau aja Di beberapa bagian kebun teh nya ada yang membentuk bukit kecil. Sedangkan di bagian yang lain membentuk sebuah lembah yang luas. Di antara perkebunan teh tersebut juga ada beberapa pohon yang menjulang tinggi hingga menambah ragam pemandangannya.
Banyak pepohonan besar |
Penduduk sekitar juga membuat spot foto di beberapa sudut kebun teh. Di spot foto ini tersedia tulisan kebun teh, aneka kalimat bijak ataupun lucu, background sayap burung, sayap kupu-kupu, daun pintu dan masih banyak kreasi lainnya.
Untuk foto-foto di spot tersebut, pengunjung harus membayar Rp. 10.000 perorang dan sudah bebas menggunakan semua atribut yang tersedia. Anggota rombonganku ternyata lebih memilih untuk berfoto dengan latar perkebunan teh saja. Jadi kami hanya perlu membayar biaya parkir seharga Rp. 5000 persepeda motor.
Sedikit saran buat teman-teman, karena parkir kendaraannya di pinggir jalan dan nggak selalu ada yang menjaga, jadi sebaiknya ada satu orang yang berjaga di parkiran. Soalnya dulu ada beberapa kejadian pengunjung yang kehilangan helm di kawasan ini.
Dan sayangnya, aku yang ditugasin buat jaga sepeda motor. Sedangkan mereka foto-foto di bagian dalam kebun teh. Asem. -_-“
Mereka foto-foto di bagian dalam kebun teh |
Aku yang jaga parkir -_-" |