| Danau Singkarak |
Brrrrr...
dingin cuy! 🌧️
Di
antara deru hujan aku kembali memacu Beamoy melintasi jalan lintas
Kerinci–Solok setelah sempat berhenti sebentar di tepian Danau Di Atas.
Dari sana, jalanan masih didominasi pemandangan indah berupa kebun teh Danau
Kembar yang terhampar luas di kanan dan kiri jalan, dengan latar perbukitan
hijau yang tampak samar tertutup kabut.
Andai
saja cuaca tak semendung ini, pasti perjalanan ini akan jauh lebih sempurna.
Daun-daun teh yang basah tertimpa sisa hujan berkilau memantulkan cahaya redup
dari langit kelabu — pemandangan yang tetap menenangkan meski dinginnya menusuk
tulang.
Tak
lama kemudian aku sampai di sebuah pertigaan jalan: ke kiri menuju Kota
Padang via Sitinjau Lauik, dan ke kanan menuju Kota Solok.
Karena tujuanku hari ini adalah Danau Singkarak, tentu aku memilih belok
ke kanan.
Brmmm...
brmmm... Beamoy melaju lagi,
menembus sisa kabut yang perlahan mulai menipis.
Kota Solok — Serambi
Madinah di Lembah Hijau
Kota
Solok merupakan sebuah kotamadya di Sumatera Barat, dulunya adalah ibu
kota Kabupaten Solok sebelum dipindahkan ke Arosuka. Kota ini dijuluki “Kota
Beras Serambi Madinah”. Julukan itu bukan tanpa alasan — selain dikenal
sebagai penghasil beras berkualitas tinggi, masyarakat Solok juga sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan.
Begitu
memasuki kota, suasana terasa lebih hidup. Bangunan rapi, jalanan cukup ramai,
dan di kejauhan tampak pegunungan hijau yang mengelilinginya. Syukurlah, hujan
sudah mulai reda dan hanya menyisakan sedikit mendung di langit. Aku pun bisa
melepas mantel hujan yang sudah kupakai sejak dari Kerinci.
Udara
masih dingin, tapi semangat touring kembali menghangat. Tak lama kemudian, akhirnya
aku sampai di tempat yang sudah lama ingin kukunjungi...
Danau Singkarak
Danau
Singkarak berada di antara Kabupaten
Solok dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Letaknya sangat
strategis karena jalan raya Solok–Bukittinggi membentang tepat di tepi
danau. Jadi, sepanjang perjalanan, mata dimanjakan oleh pemandangan air danau
yang luas dan tenang, berpadu dengan barisan bukit yang mengelilinginya.
Air
danau tampak berwarna jernih kehijauan dengan permukaan yang beriak halus
tertiup angin. Sesekali terlihat perahu wisata bersandar di pinggir danau,
sementara di beberapa titik terdapat jaring-jaring ikan terapung milik warga.
![]() |
| Danau Singkarak |
| Perahu wisata di Danau Singkarak |
| Keramba ikan di Danau Singkarak |
Dulu
aku sering melihat Tour de Singkarak di televisi — ajang balap sepeda
yang melintasi tepian danau ini. Saat itu aku cuma bisa membayangkan betapa
indahnya pemandangan di sepanjang jalur ini. Dan sekarang, akhirnya aku
melihatnya langsung di depan mata. Rasanya luar biasa!
Danau
Singkarak sendiri merupakan danau tektonik terbesar di Sumatera Barat.
Menurut penjelasan geologi, danau ini terbentuk akibat pergerakan Sesar
Sumatera yang menyebabkan dasar permukaan bumi ambles dan membentuk
cekungan besar. Karena itu, permukaan airnya terlihat dalam dan diapit oleh
barisan pegunungan yang berdiri kokoh mengelilinginya.
| Danau Singkarak merupakan danau terbesar di Sumatera Barat |
| Pemandangan di tepian Danau Singkarak |
![]() |
| Danau Singkarak dan perbukitan di sekelilingnya |
Udara
di sekitar danau terasa sejuk, bahkan sedikit dingin menusuk kulit. Di beberapa
tempat, terlihat rumah-rumah panggung khas Minangkabau berdiri di pinggir
jalan, sementara pepohonan pinus dan cemara menambah kesan alami di sekeliling
danau. Aku lantas menyempatkan diri untuk berhenti sejenak di salah satu
warung, menikmati sebutir kelapa muda sembari memandangi indahnya Danau Singkarak.
![]() |
| Menikmati kelapa muda |
| Warung-warung di tepian Danau Singkarak |
Setelah
puas menikmati keindahan alam Singkarak, aku kembali bersiap melanjutkan
perjalanan. Mesin dan ban si Beamoy yang sudah dingin kusiapkan lagi.
Brmmm...
brmmm...
Gas kuy, lanjut ke Batusangkar dulu! 🚴
![]() |
| Beamoy dengan latar Danau Singkarak |
![]() |
| Siganteng nan unyu di Danau Singkarak |
🔖 Info Singkat: Danau Singkarak
- Lokasi: Kabupaten Solok & Kabupaten
Tanah Datar, Sumatera Barat
- Luas: ±108 km²
- Kedalaman
maksimum: ±268 meter
- Asal usul: Danau tektonik akibat pergerakan Sesar Sumatera
- Daya tarik: Pemandangan danau dari jalan raya dan jalur legendaris Tour de Singkarak





Danau nya luas banget ya mas, banyak juga keramba ikan nya.
BalasHapusIya Kak, danau terbesar di Sumbar sih, kalo keramba emang lumayan banyak juga, karena jadi sumber penghasilan penduduk setempat Kak.
HapusInsyaAllah Desember nanti mau ke Padang, tapi belum tau bisa ke sini apa enggk, luas banget danaunya dan keliatan adem, sore-sore cocok duduk disini menikmati suasana
BalasHapusWah, wajib sih Mbak ke sini, tapi Sumbar tuh banyak destinasi wisatanya, sehari dua hari nggak bakal cukup.
HapusSepertinya syahdu sekali ya kalau nyore d pinggir danau, apalagi kl banyak masalah :(
BalasHapusKayaknya semua masalah hilang sementara Mas.
HapusDestinasi wisata danau yang bisa jadi bookmark baru selain ke danau toba. mantap bang, turingnya, semoga sehat selalu bersama motornya
BalasHapusLuar biasa sih ini danau, udah kaya laut. Saya pernah melintas jalur ini pas ke Samosir via jalur darat dari Jakarta, entah tahun berapa tapi masih 2015/2016, memang perjalanan yang menyenangkan, takjub aja lewat melintas danau ini.
BalasHapusKalau di Jawa itu ada Danau di Magetan, tapi gak seluas ini, hanya ombaknya bisa serasa kaya di laut kalau pas musim angin.
Luar biasa sih ini danau, udah kaya laut. Saya pernah melintas jalur ini pas ke Samosir via jalur darat dari Jakarta, entah tahun berapa tapi masih 2015/2016, memang perjalanan yang menyenangkan, takjub aja lewat melintas danau ini.
BalasHapusKalau di Jawa itu ada Danau di Magetan, tapi gak seluas ini, hanya ombaknya bisa serasa kaya di laut kalau pas musim angin.