Rabu, 05 Mei 2021

Danau Lau Kawar

Danau Lau Kawar
Danau Lau Kawar di Tanah Karo

Hai sahabat backpacker...

Setelah kemarin aku mengunjungi Museum Letjen Jamin Gintings yang ada di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, maka di hari selanjutnya aku kembali melanjutkan petualanganku di Tanah Karo dan tujuanku kali ini adalah Danau Lau Kawar yang ada di kaki Gunung Sinabung.

Museum Letjen Jamin Gintings di Tanah Karo

Sebenarnya aku udah cukup lama pengen ngunjungi danau ini, tapi karena kondisi Gunung Sinabung belum normal juga setelah bertahun-tahun erupsi membuat rencana tersebut terbengkalai. Dan akhirnya hari ini, setelah beberapa bulan ini Gunung Sinabung aman dari erupsi, aku pun berpetualang ke danau yang ada di kakinya tersebut.

Alamat Danau Lau Kawar

Danau Lau Kawar beralamat di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Danaunya berada di Kawasan Ekosistem Leuser, tepatnya di kaki Gunung Sinabung dan berjarak sekitar 45 menit perjalanan dari Kota Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo.

Sepanjang perjalanan menuju danau ini, aku juga harus mengingat setiap persimpangan dan jalur evakuasi terdekat, kalau-kalau gunung ini mengalami erupsi kembali. Jujur aja,perjalanan kali ini membuat adrenalinku lumayan terpacu. Brmm... brmmm...

Menjelang tiba di Danau Lau Kawar, aku bisa melihat Gunung Sinabung yang menjulang tinggi di sisi kiri jalan. Gunung ini terlihat begitu gagah perkasa, indah dan menawan, sekaligus gersang. Sesekali terlihat juga gumpalan asap yang keluar dari puncak gunungnya yang tertutup awan. Sedangkan di kaki gunungnya aku bisa ngelihat pepohonan yang mati mengering karena dampak erupsi yang terjadi secara terus-menerus. 

Danau Lau Kawar
Gunung Sinabung di sisi jalan
Danau Lau Kawar
Gunung Sinabung
Danau Lau Kawar
Pepohonan yang meranggas di kaki gunung

Pemandangan Danau Lau Kawar

Setelah berkendara sekitar 50 menit, aku akhirnya tiba juga di pintu gerbang Danau Lau Kawar. Setelah memarkirkan motor di pinggiran danau, aku segera mengeksplore pesona Danau Lau Kawar ini.

Kesan pertamaku adalah danau ini sepi banget cuy. Selain aku sendiri, pengunjungnya cuma ada dua pasangan yang sedang duduk nyantai di pinggiran danau dan dua orang yang sepertinya penduduk sekitar yang sedang memancing ikan di atas rakit bambu.

Kesan berikutnya adalah, danau ini terbengkalai. Terlihat dari gerbangnya yang tak terawat. Semak belukar juga tumbuh subur di sekitar danau. Bahkan beberapa fasilitas umumnya juga udah rusak seperti arena bermain anak, gazebo, dan fasilitas lainnya. 

Danau Lau Kawar
Gerbang Danau Lau Kawar
Danau Lau Kawar
Rumput pun tumbuh panjang
Danau Lau Kawar
Gazebonya mau rubuh
Danau Lau Kawar
Area bermain anak yang terbengkalai

Sepertinya semenjak adanya erupsi Gunung Sinabung bertahun-tahun yang lalu, danau ini tak lagi dikelola dan dikunjungi wisatawan. Padahal dulunya kawasan danau ini menjadi lokasi camping favorit bagi para pendaki yang ingin menggapai puncak Gunung Sinabung.

Untungnya erupsi tersebut tak mempengaruhi kondisi Danau Lau Kawar. Danau ini tetap terlihat indah dan menawan. Alam sekitarnya juga tetap hijau dan subur. Udaranya juga sejuk khas udara pegunungan. 

Danau Lau Kawar
Danau Lau Kawar
Danau Lau Kawar
Jalan di pinggir danau
Danau Lau Kawar
Naik rakit di Danau Lau Kawar

Pemadangan Danau Lau Kawar juga indah, danaunya cukup luas dengan air yang berwarna kehijauan akibat pembiasan dari perbukitan hijau yang mengelilingi sekitar Danau Lau Kawar. Duduk bersantai di pinggir danau ini cukup membuatku nyaman dan betah berlama-lama hingga,

Bang, tolong fotoin kami dong!” salah satu pasangan tersebut ternyata mendatangiku meminta diambilkan foto.

Oh iya, sini hapenya Bang!” ucapku sambil mencari komposisi yang bagus.

Pose gini aja yang.” Kata si Cowok sambil memeluk pacarnya dari belakang. Dan dilanjutkan dengan pose-pose mesra lainnya.

Asemlah, kalo mau mesra-mesraan liat tempat dan situasi dong. Rutukku dalam hati.

Setelah cukup mengambilkan foto pasangan yang sedang kasmaran tersebut, aku pun bergegas meninggalkan Danau Lau Kawar yang tetap terlihat tenang di belakangku.

Aku bukan kabur karena iri ya, tapi suasana Danau Lau Kawar yang teramat sepi itu bikin serem juga. Apalagi sejak dulu, sejak danau ini masih ramai ama para pendaki, danau ini emang udah terkenal angker dan sering membuat pengunjung kesurupan jika bertingkah yang nggak sopan.

Kabur duluan deh. 😁

Oh ya, setelah ini aku melanjutkan petualangan ke masjid tertua di Tanah Karo. Sampai jumpa.

To be continued....

Danau Lau Kawar
Suasananya tenang banget
Danau Lau Kawar
Backpacker ganteng dan unyu di Danau Lau Kawar

45 komentar:

  1. wah ekspedisi ke tanah karo seru kali mas rudi
    terlebih bisa nyampe sekitar gunung sinabung yang beberapa kali kulihat di berita teve akibat erupsinya kali ini bisa terfoto lumayan dekat...meski di beberapa titik ada gersang karena efek aktivitas gunung beberapa waktu lampau ya mas rudi

    namun setibanya di danau lau kawar suasananya lengang...beberapa ada yang terbengkelai...cocok untuk shooting misteri ini

    tapi meski begitu indah juga ya...
    cuma satu yang agak ngenes...suruh motoin orang yang lagi mesra mesraan emang asem tenan ya wkwkkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, Tanah Karo emang punya banyak destinasi wisata dan kali ini fokus ceritanya bakal tentang perjalananku di Tanah Karo.

      Dulu Gunung Sinabung itu terkenal sebagai gunung favorit para pendaki Mbak, sekarang malah nggak pernah ada yang mendaki lagi karena erupsi yang terus-terusan.

      Ahahaha... Suasanan Danau Lau Kawar emang seperti ini sekarang Mbak Mbul, lenggang banget sampe rasanya serem juga.

      Ahahaha... Emang asem tenan tuh yang minta foto, kalo foto biasa sih nggak apa-apa, ini malah mesra-mesraan.

      Hapus
    2. paling cocok ngadem di situ...sepi kan...tapi masih ada tukang jajanan lewat ga tuh mas rudi? tapi ya kalau nuju sore mending cepet cabut..hawanya peteng

      Hapus
    3. Iya Mbak Mbul, nggak ada yang jualan di sini dan kalo sore kayaknya serem sih.

      Hapus
  2. Wihhh Pik banbet danaunya..
    Tapi sayang banget nggk dirawat.. apa karena efek Sinabung yg gunungnya selalu aktif jadi semisal dibnerin bakalan rusak lagi??

    Itu gazebonya smpe kaya gitu. Nggk dikasih pembatas biar pengunjung nggk ngaso disitu.

    Duhh sepi gtu mah ya seramnyah Mas Rudi.. 😅 tapi smpet2 nya motoin pasangan berdua. Wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya sih gitu Mas, apalagi pengunjungnya juga pada nggak berani datang kok.

      Sepi banget Mas, tapi ya gitu, masih sempat motoin pasangan. 🤣

      Hapus
    2. Iyaa, sepi banget yaa mas. Malah jadi munculnya efek agak seram nih. Hahaahhaa..
      Btw, mas Rudi jg iseng banget nih. Sempat sempatnya motoin pasangan tuh 😂😂

      Hapus
    3. Ahahaha... Mereka minta fotoin Mas, jadi fotoin aja deh.
      Cuma mesra banget mereka, bikin .... 🤣

      Hapus
  3. Danaunya sepi bener ya, gazebo mau tubuh, taman bermain terbengkalai, belum lagi suasananya yang agak creepy, tak heran kalo rada serem, padahal pemandangan nya cukup bagus ya.

    Apakah ini efek karena gunung Sinabung yang lagi erupsi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya sih gitu Mas, karena serem juga mau ngunjunginya kalo gunungnya erupsi lagi.

      Hapus
  4. Aku jadi membayangkan gimana ekspresi mas rudi waktu fotoin pasangan yg kasmaran itu wkwkwk, pasti greget ya mas hahahha, canda greget.

    Aku suka banget sama landscapenya mas, di jalanan, pepohonan, perairan sampai pegunungan, semuanya cantik, di jakarta ga ada kaya begituan, adanya gedung pencakar langit doang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Kayaknya punya ekspreksi yang gimana... Gitu pas motoin tuh pasangan. 🤣

      Ahahaha... Namanya juga di alam bebas Mbak, ya pemandangannya alam dong.

      Hapus
  5. sebenernya dari foto danaunya yang gw lihat emang udah kelihatan serem mas, apalagi air danau yang berwarna ijo, itu kayak identik kalo ada buaya ijonya :D

    btw cwo yang foto di rakit danau berani banget ya, gw yang lihat takut kalo dia nyemplung :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh... Buaya ijo kayaknya seram juga sih Mas.

      Itu cowok yang naik rakit kayaknya penduduk sekitar sih, jadi berani dia.
      Kalo saya mah nggak bakal berani.

      Hapus
  6. Suasananya emang agak serem ya, kanan kiri pohon-pohon tinggi. Ditambah banyak cerita horor pula. Udah gitu ditambah horor lagi suruh fotoin pasangan kasmaran mesra2an. Lengkap banget ngerinya mas.
    Keputusan tepat segera menyingkir. Hehe
    Tapi tempat yg cocok untuk menenangkan pikiran sih ya disana karena sepi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling horor sih bagian motoin pasangan Mbak, soalnya itu horornya ekstra 🤣

      Iya Mbak, suasananya menenangkan, jadi kalo mau refreshing cocok banget di sini.

      Hapus
  7. InysaAllah Bang Rudi disegerakan punya pasangan halal jadi bisa travelling dan foto2 bareng. Aamin YRA

    Jadi inget semasa adik saya intership di Binjai, kami sekeluarga jd was-was saat Sinabung menunjukkan gejala erupsi beberapa tahun lalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Terima kasih buat doanya ya Mbak. 😊

      Iya Mbak, karena erupsinya sering dan lama. Jadi waswas juga kalo tiba-tiba erupsi.

      Hapus
  8. Wwkkkk ..untung si blogger backpacker ganteng bin unyu ngga ngalami kesurupan disana ..., wadidaw apa jadinya yeii kesurupan seorang diri ngga ada siapa-siapa yang nolong ..., yang lagi pacaran pun sibuk dengan acara pegang2annya [megang ap ...aaan tuuh ..., Wwkkk 😆]

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Semoga jangan sampe lah Mas, soalnya sering traveling sendiri juga. Kalo sampe kesurupan sendirian, serem juga.

      Apalagi tuh yang pacaran asyik sendiri. 🤣

      Hapus
  9. Hai backpacker ganteng dan unyu, moga bisa jalan-jalan sama pasangan ya Kak. Sekarang fotoin dulu, siapa tau ke depannya bisa difotoin kan?

    Danaunya sepi banget. Bagus tempatnya, tapi kalau sepi takut juga nih. Takut ada orang jahat sih. Hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai juga Mbak.
      Aamiin... Makasih ya Mbak atas doanya.

      Iya Mbak, terlalu sepi juga serem sih, tapi kalo ada petugas keamanannya nggak apa-apa sih.

      Hapus
  10. beberapa tahun lalu pernah lewat daerah ini, kebetulan kesasar waktu pulang dari medan mau ke Kotanopan, tapi sepertinya fasilitas dan akses jalan sudah banyak berubah dengan yg pernah saya lihat beberapa tahun lalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang banyak perubahan Bang. Bahkan katanya sekarang udah berubah lagi tempatnya.

      Hapus
  11. Saya pikir tanah karo hanya berastagi, gundaling farm sama madu efi, ternyata ada danau-nya juga. Seperti boleh nih di coba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih banyak tempat wisata juga Bang di Tanah Karo ini. Banyak banget malahan.

      Hapus
  12. Selamat hari raya idul Fitri ya bang Rudi, mohon maaf lahir dan batin kalo banyak salah dalam ngeblog.🙏🙏🙏

    Belum update lagi nih bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat hari raya idul fitri juga Mas.
      Mohon maaf lahir dan batin. 🙏

      Baru update nih Mas.

      Hapus
  13. Danau yang indah sekali ,tapi tak terawat dengan baik
    Sampai ada yang mau roboh. Arena bermain yang mulai kusam
    Selamat idul fitri mohon maaf lahir dan batin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, karena nggak ada yang ngunjungi dan ngerawat juga.
      Jadi kondisinya seperti itu.

      Selamat hari raya juga Mas, mohon maaf lahir dan batin. 🙏

      Hapus
  14. Bagus sekali pemandangan alam sekitar gunung Sinabung dengan iklim yang sejuk. Danau Lau Kawar nya juga tampak tenang dan indah sayangnya beberapa fasilitas bagi pengunjung kurang terawat seperti gazebo nya.
    Kuatkanlah hati mu saat dimintain tolong motret pasangan yang mesra..wkwkwk.
    Itung-itung amal nolongin motret mereka.
    Wah kalau lokasi danau tersebut terkenal angker serem juga ya?
    Udah gitu sepi lagi jadi bikin merinding..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amal sih Mbak motoin gitu.
      Tapi liat mereka mesra-mesraan jadi dosa juga Mbak. 🤣

      Hapus
  15. Hahaha, ada yang mesra-mesraan ya :D Gak apa-apa, deh. Kan cuma rangkulan, asal gak sambil mengumpat baru itu namanya gak sopan :p xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih Mbak.
      Tapi kan bikin .... Buat yang jomblo juga 🤣

      Hapus
  16. dari pintu gerbangnya terlihat bener bener diabaikan gitu ya sekarang, udah nggak terawat lagi
    kalau diliat dari fasilitasnya yang sampe anak playground buat anak anak berati tiap wiken tempat ini dulunya rame bangett

    di timeline sering wara wiri danau lau kawar ini, tapi diambilnya kayaknya dari sisi hotel diketinggian, jadi ada kayak kolam renang, terus viewnya menghadap ke danau ini.
    lupa namanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, katanya sekarang emang ada villa yang dibangun deket danau ini.

      Hapus
  17. Adem banget nih mata ngeliatin pemandangan gini bang :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bang, pemandangannya bikin adem. Apalagi alamnya masih asri.

      Hapus
  18. keliatannya bagus ya walaupun terbengkalai.. dan sepi, saya malah suka kalau wisata ke tempat2 sepi begitu

    BalasHapus
  19. Baca darj atas udh kagum, kemudian miris liat tempatnya terbengkalai. Eh kok ya ngakak pas sampe bagian hrs motoin pake pose bikin iri wkwkwkwkwk

    Sing sabar mas :p

    Sayaaaang banget tempatnya ga keurus yaaa. Gn sinabung ini ga jelas juga sih erupsinya. Skr katanya LG erupsi lagi ya mas. Aku trakhir ke Medan, dia jg LG erupsi tuh. Sampe2 kuil yg terbesar, yg mirip dengan di Myanmar di tutup juga . Semoga pas aku ke Medan nanti udh aman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... Campur aduk ya Mbak bacanya 🤣

      Sabar kok Mbak, harus sabar. 🤣

      Iya Mbak, jadi agak serem mau ke sini, khawatirnya tiba-tiba erupsi.

      Hapus
  20. Agak serem ya tempatnya, tapi blog kamu keren dek ^_^ aku jadi banyak tau tempat2 pariwisata di daerah Sumatera Utara.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)