Senin, 05 Desember 2016

Objek Wisata di Kabupaten Batu Bara


Istana Niat Lima Laras

Kabupaten Batu Bara adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis, kabupaten ini berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Oleh karena itu, tidak heran jika kebanyakan destinasi wisata kabupaten ini adalah wisata bahari seperti pantai dan pulau. Selain itu, di kabupaten ini dulunya juga terdapat kerajaan Melayu dan masih terdapat banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang asyik untuk dijelajahi.
Namun karena kabupaten ini berada dekat dengan tempat tinggalku, membuat aku belum menjelajah keseluruhan destinasi wisatanya. Maklumlah terkadang karena tempatnya berada dekat dengan tempat tinggal kita, kita malah jadi kurang semangat mendatanginya. Maaf ya kawan-kawan dari Batu Bara, ini benar-benar penilaian yang subjektif.
Meski begitu, bukan berarti aku tidak menjelajah wisata Kabupaten Batu Bara sama sekali, ini adalah objek-objek wisata di Kabupaten Batu Bara yang pernah ku kunjungi dan semoga nantinya bisa bertambah.
Ikon Kabupaten Batu Bara: Istana Niat Lima Laras
1.      Istana Niat Lima Laras
Istana Niat Lima Laras adalah sebuah istana peninggalan Kerajaan Melayu Lima Laras yang dibangun pada tahun 1907 dan diselesaikan pada tahun 1912. Istana yang juga menjadi ikon dan identitas Kabupaten Batu Bara ini berada di Desa Laras, Kecamatan Tanjung Tiram. Selengkapnya baca di sini.
Istana Niat Lima Laras
2.      Pantai di Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara secara geografis berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka. Karena itu, di kabupaten ini terdapat banyak pantai-pantai. Namun bagi yang sobat backpack sejarah yang pernah merasakan pantai-pantai yang eksotis, mungkin akan sedikit kecewa karena karakteristik dasar laut di Pesisir Timur Pulau Sumatera ini berlumpur jadi airnya cenderung coklat.
1)      Pantai Bunga
Pantai Bunga adalah salah satu pantai paling terkenal di Kabupaten Batu Bara karena lokasi pantai ini pun berada dekat dengan pusat Kota Batu Bara. Pantai berpasir putih ini umumnya selalu ramai dikunjungi wisatawan jika di hari libur.
Pantai Bunga
2)      Pantai Bogak
Pantai ini berada di sebelah kanan Pantai Bunga dengan karakteristik pantainya berpasir putih juga. Namun pantai ini tidak cocok untuk berenang karena ada beberapa bekas kayu, nibung dan bebatuan di bibir pantainya. Kalo nekat berenang mah bisa jadi sate tuh badan. Di pantai ini juga terdapat dua buah meriam bersejarah lho. Selengkapnya baca di sini.
Pantai Bogak
3)      Pantai Datuk
Pantai Datuk terletak di Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka dan berada di dekat Pelabuhan Kuala Tanjung. Pantai ini juga mirip dengan pantai lain di Kabupaten Batu Bara, yang berbeda adalah di sekitar pantainya lebih rindang karena banyak pepohonan. Jadinya lebih adem.
Pantai Datuk
3.      Pulau di Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara memiliki dua buah pulau yang menjadi mutiara dan andalan pariwisata kabupaten ini. Keindahan dua pulau ini sangat amat mempesona lho.
1)      Pulau Pandang
Pulau yang memiliki luas sekitar 2 hektar ini memiliki pesona bawah laut yang sangat mengagumkan. Selain itu, di pulau ini juga terdapat batu belah, batu unik yang terbelah rapi dan satu menara mercusuar yang dari atasnya tersaji keindahan landscape Pulau Pandang.  Cakep banget deh, kalo nggak percaya, baca selengkapnya di sini.
Pulau Pandang
2)      Pulau Salah Namo
Pulau Salah Namo adalah satu lagi pulau indah di perairan Kabupaten Batu Bara. Pulau ini memiliki keunikan berupa pantainya yang didominasi bebatuan tinggi nan terjal. Pulau ini juga sudah dikelola menjadi objek wisata yang menarik. Selengkapnya baca di sini.
Pulau Salah Namo
4.      Batu Belah
Nah, ini dia wisata unik di Batu Bara, batu belah merupakan sebuah batu besar yang terbelah dua secara sempurna dan rapi. Seolah-oleh dibelah dengan sebuah pedang, tapi siapa yang yang usil ngebelah nih batu? Batu ini berada di Pulau Pandang. Selengkapnya baca di sini.
Batu Belah
5.      Meriam Bogak
Di Kabupaten Batu Bara memang masih terdapat banyak sekali meriam, salah satunya adalah Meriam Bogak yang terletak di Pantai Bogak. Meriam tersebut diletakkan di sebuah tepat berpagar di dalam sebuah pondok. Meriam ini menyimpan sejarah Kabupaten Batu Bara. Selengkapnya baca di sini.
Meriam Bogak
6.      Rumah Adat Melayu Batu Bara
Salah satu keunikan Kabupaten Batu Bara adalah hampir seluruh kantor pemerintahan dan kantor dinasnya berbentuk Rumah Adat Melayu Batu Bara. Rumah adat ini memiliki arsitektur yang sangat cantik lho. Selengkapnya baca di sini.
Rumah Adat Melayu Batu Bara
Itulah beberapa objek wisata di Kabupaten Batu Bara yang pernah ku kunjungi. Semoga lain kali bisa lebih ke explore lagi biar daftarnya semakin lengkap. Amin...

Sabtu, 03 Desember 2016

Liburan Murah ke Pulau Pandang dan Salah Namo Part 2 : Pulau Salah Namo

Pulau Salah Namo
Yo sobat backpack sejarah, kali ini aku masih ingin melanjutkan cerita tentang liburan murah ku ke Pulau Pandang dan Pulau Salah Namo. Oh ya, sebelum kalian lupa dan agar kalian tetap iri, aku ingin ingatkan bahwa aku cuma menghabiskan uang Rp. 33.000 untuk liburan di dua pulau ini. Iya, cuma Rp. 33.000. Padahal seharusnya bisa mencapai Rp.350.000 perorangnya di open trip. Gimana cara aku mendapatkan harga semurah itu bisa kalian baca di postingan ku sebelumnya tentang Pulau Pandang di sini. Di sana udah kujelasin detail caranya tapi awas makin iri ya. Hahahaha...
Setelah puas menikmati keindahan alam yang tersaji di Pulau Pandang, boat yang ku tumpangi kemudian bergerak menuju Pulau Salah Namo. Pulau Salah Namo sendiri merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Batu Bara bersama Pulau Pandang karena pulau ini juga memiliki pesona alam yang sangat indah, baik pesona bawah air maupun pesona landscape pulaunya.

Lokasi Pulau Salah Namo
Pulau Salah Namo masih berada di Selat Malaka dan secara administratif termasuk ke dalam wilayah Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara. Pulau ini dapat ditempuh sekitar 1-2 jam dari bibir pantai Pulau Sumatera dan hanya berjarak 1 jam dari Pulau Pandang jika naik boat dan satu hari jika kalian berenang, tapi semoga kalian nggak dimakan hiu ya. Hahaha...
Kalo naik speed mah beberapa menit juga nyampe
Nama unik Pulau Salah Namo
Mendengar nama Pulau Salah Namo alias Pulau Salah Nama dalam bahasa Indonesianya tentu terdengar aneh. Kenapa pulau ini bisa namanya salah? Jadi gini sobat, dulu pulau ini namanya sangat mesum, mesum sekali, bahkan lebih mesum dari aku. Eh?
Intinya nama pulau ini amat sangat mesum dan sangat nggak pantes banget buat diucapin. Pulau ini dulu namanya adalah nama alat kelamin wanita, kan parah banget tuh. Entah siapa yang iseng dan kurang kerjaan ngasi nama seperti itu tapi katanya itu karena bentuk pulau ini yang mirip dengan alat kelamin wanita. Mesum banget kan?
Lama-lama para nelayan dan penduduk sekitar merasa malu jika ditanya nama pulau tersebut oleh wisatawan yang berkunjung ke Batu Bara. Hingga akhirnya mereka bertobat, kembali ke jalan yang benar dan mulailah pulau ini disebut sebagai pulau yang namanya salah dan akhirnya dikukuhkan menjadi Pulau Salah Namo. Ck..ck... dasar pulau mesum.
Tapi, meskipun punya sejarah yang cukup mesum, keindahan alam yang dimiliki pulau ini juga sangat eksotis lho, ini dia beberapa pesona alamnya.

Panorama bawah laut
Pesona bawah air Pulau Salah Namo sangat indah cuy, karena dihiasi berbagai terumbu karang yang berwarna-warni, terdapat pula banyak ikan dari berbagai jenis. Airnya pun sangat jernih dan berwarna biru toska yang pastinya menggoda hingga membuat rasanya nggak tahan buat nyebur. Di sini asyik deh kalo mau fishing, diving maupun snorkeling.

Pantai tebing batu
Tidak seperti Pulau Pandang yang memiliki garis pantai berpasir putih yang panjang, Pantai berpasir di Pulau Salah Namo ini saangatlah sempit karena tepian pulaunya lebih didominasi oleh bebatuan kemerahan yang membentuk tebing-tebing tinggi nan terjal. Tapi kondisi ini tidak membuat pesona Pulau Salah Namo berkurang, menurutku malah terlihat lebih eksotis dan berkesan garang, apalagi dihiasi deburan ombak di setiap sisi tebingnya. Keren deh, liat aja nih fotonya dijamin bikin iri. Hahaha...
Tepian Pulau Salah Namo
Bebatuan terjal cuy
Tapi keren kan?
Jelajah pulau
Salah satu kegiatan asyik yang bisa dilakukan di pulau ini selain diving dan snorkeling adalah jelajah pulau. Asyiknya, Pulau Salah Namo ini sudah dikelola oleh pemerintah Kabupaten Batu Bara sebagai objek wisata. Selain dibangun home stay dan musholla, mereka juga udah membangun jalan setapak yang diberi batako yang membelah pulau. So, kegiatan jelajah pulau pun bisa dilakukan tanpa takut tersesat sambil ditemani rindangnya pepohonan dan kicauan burung, apalagi kalo ditemani cewek cantik nih seperti pasangan yang berjalan di depanku itu. Damn! Bikin baper aja sih itu pasangan.
woy! jangan pacaran di depan ku.
Di beberapa titik, juga tersedia gazebo yang dibangun dari kayu bagi pengunjung yang ingin beristirahat saat jelajah pulau. Asyiknya lagi, jalan setapak ini juga dibangun hingga ke pinggiran pulau dan menjorok ke laut. Jadi bisa deh ngeliatin syahdunya pemandangan Selat Malaka yang aduhai ini.
Jalan setapak sampe ke pinggir pulau
Pesona romantis karang tengah laut
Di dekat Pulau Salah Namo ini juga terdapat gugusan batu karang yang mencuat dari dasar laut. Gugusan karang ini terlihat sangat kokoh meskipun setiap hari diterjang ombak dan arus. Melihat karang ini membuatku berharap hatiku bisa sekokoh karang tersebut. Kok bisa gitu?
Jadi gini sobat, lokasi gugusan karang ini kan berada di dalam laut Selat Malaka, so... arus air di sekitar karangnya itu cukup deras dan berputar-putar akibat dari arus air yang tertahan gugusan karang sehingga area di sekitar karang sangat berbahaya. Bahaya banget deh pokoknya.
Ini karangnya cuy, arusnya bahaya banget
Karena itulah pemerintah Kabupaten Batu Bara kemudian membangun satu spot khusus untuk melihat gugusan karang tersebut dari Pulau Salah Namo. Spot tersebut bentuknya seperti dermaga kecil dengan pondok kecil di ujungnya.
Spot romantis melihat gugusan karang
Nah, dari spot ini gugusan karang tersebut telihat makin keren. Apalagi terpaan ombak Selat Malaka yang terus menyapu karang-karangnya memberi efek dramatis.
Gugusan karang dan deburan ombak
 Ditambah saat itu matahari perlahan tenggelam di ufuk barat yang malah menghadirkan suasana yang romantis. Aih... spotnya itu romantis banget deh, bisa melihat gugusan karang dan pemandangan Selat Malaka dan bayangin kalo kalian bareng pasangan di spot ini. Bikin baper bangetkan spot dan pemandangannya?
Sunset yang bikin baper
Jadi kalian ngerti kan kenapa aku berharap hatiku setegar karang itu? Daripada baper, mending pulang ah. So...  dengan ini berakhir juga deh liburan murahku ke Pulau Pandang dan Salah Namo ini, semoga cerita ini bisa membuat kalian iri dan nggak baper ya. Hahahaha....
Cowok tampan mau pulang dulu, babay Salah Namo

Kamis, 01 Desember 2016

Liburan Murah ke Pulau Pandang dan Salah Namo Part 1 : Pulau Pandang



Pulau Pandang

Bagi traveler yang ada di Sumatera Utara, mungkin nama Pulau Pandang dan Pulau Salah Namo sudah tidak asing lagi. Karena kedua pulau yang berada di Selat Malaka ini sudah cukup terkenal sebagai mutiara pariwisata dari Kabupaten Batu Bara. Namun untuk mengunjungi dua pulau ini dibutuhkan biaya yang lumayan juga. Rata-rata trip ke sana menghabiskan uang minimal 350 ribu hingga 500 ribu perorang jika melalui open trip atau bisa jutaan juga jika menyewa kapal dari Pelabuhan Batu Bara.
Tapi kali ini aku ingin membuat kalian iri, soalnya aku hanya menghabiskan uang Rp. 33.000 saja untuk wisata di dua pulau ini. Iya, cuma Rp. 33.000. Ku ulangi sekali lagi ya biar kalian makin iri, cuma Rp. 33.000 untuk dua pulau, DUA PULAU. Nah, biar kalian makin iri lagi, uang segitu udah termasuk kopi dan semangkuk mie kuah serta air minum yang melimpah, Iri kan? Iri kan? Hahahaha.....
So... gimana caranya aku bisa dapat harga segitu murahnya? Jawabannya, itu rahasia, Muhahahaha.... lama-lama aku kok jadi ngeselin ya?
Nggak kok, sebagai cowok tampan yang baik hatinya, aku akan memberitahu kalian gimana caranya aku bisa dapat harga semurah itu. Caranya yaitu nggak berangkat dari pelabuhan besar tapi aku berangkat dari pelabuhan kecil di Desa Silau Baru, Kecamatan Silau Laut, Asahan. Dari pelabuhan ini ada beberapa kapal boat yang biasa membawa wisatawan berlibur di dua pulau itu saat hari libur dan hari-hari besar. Namun syaratnya jumlah orang yang berangkat harus cukup dan kondisi laut aman. Jika di hari keberangkatan misalnya ada angin kencang, trip bisa dibatalkan.
Boat ke Pulau Pandang
Pulau Pandang
Pulau yang pertama ku kunjungi adalah Pulau Pandang. Pulau Pandang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia di Selat Malaka. Pulau yang hanya memiliki luas sekitar 2 hektar ini terkenal akan keindahan alam pantai dan panorama bawah lautnya.
Lokasi
Pulau Pandang berada di Selat Malaka yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara dan pulau ini dapat ditempuh sekitar 2-3 jam dari bibir pantai Pulau Sumatera.

So... apa saja sih yang menarik dari pulau ini?
 Panorama bawah laut
Pulau Pandang memiliki panorama bawah laut yang sangat indah dengan berbagai terumbu karang dan ikan berwarna-warni yang sangat mempesona. Bahkan airnya pun terlihat begitu jernih dengan warna biru toska yang sangat menggoda sehingga sangat asyik untuk melakukan fishing, diving maupun snorkeling di pulau ini. Di sekitar perairan pulau ini aku juga sempat melihat gerombolan ikan indosiar, ikannya benar-benar bisa terbang. Itu ikan atau burung ya? Atau ikan yang labil?
Jernih banget airnya bro
Landscape Pulau Pandang
Selain panorama bawah lautnya yang mempesona, landscape Pulau Pandang juga sangat indah lho. Pulau kecil yang memiliki dua puncak bukit ini juga punya 3 corak dan karakteristik pantai yang berbeda. Pantai yang pertama yaitu pantai di sisi timur pulau yang menghadap ke Malaysia, pantainya berpasir putih lembut dengan beberapa bebatuan granit berbagai ukuran yang menghiasi tepian pantainya. Pemandangan di pantai ini sangat eksotis.
Pantainya asyik
Pantai yang kedua yaitu yang berada di sisi utara dan selatan pulau, pantai ini didominasi bebatuan berbagai ukuran dan selalu diterpa ombak sehingga terlihat dramatis.
deburan ombak di antara bebatuan
Pantai yang ketiga berada di sisi barat pulau yang menghadap ke Pulau Sumatera, nah di sini pantainya juga berpasir putih dan pantainya membentuk teluk dan terdapat bebatuan di lepas pantainya yang seolah membentuk pagar sehingga perairannya sangat tenang dan cocok untuk berenang.

Batu belah
Puas melihat pantainya yang berbeda-beda, aku kemudian melihat sisi unik pulau ini. Ada sisi uniknya? Ada dong. Pulau ini memiliki batu belah. Tau cerita tentang batu belah kan? Batu yang konon bisa menelan orang dan bentuknya terbelah rapi.
Batu belah Pulau Pandang ini berada tepat di puncak bukit sisi selatan pulau. Untuk mencapainya sudah ada tangga dari semen, sehingga cukup trekking sebentar saja, sudah terlihat deh batu belahnya.
Batu belah ini sangat amat unik lho karena posisinya berada tepat di puncak bukit. Sehingga aku pun berpikir bagaimana caranya batu yang begitu besar bisa nongkrong di puncak bukit begini? Sungguh sebuah misteri. Bentuk batunya juga sangat menarik, batunya benar-benar terlihat seperti terbelah dua dengan potongan yang rapi, seolah-olah seseorang membelah batu tersebut menggunakan pedang. Mungkin dulu Zoro dari dunia One Piece nyasar ke sini ya? Hm... Bisa jadi.
Di celah batunya yang terbelah ini juga terdapat beberapa bekas sesajen, membuat suasananya menjadi semakin misterius. Apalagi posisi batunya juga berada tepat di bawah sebuah pohon mangga besar. Misterius.
Batu Belah
Menara mercusuar
Puas bermisteri di batu belah, aku pun turun dari puncak bukit tersebut. Rencana selanjutnya adalah melihat landscape pulau dari atas menara mercusuar. Jadi pulau ini juga punya menara mercusuar lho. Karena aku duluan turun, aku pun menunggu rombonganku sambil menikmati pantainya yang berpasir lembut. Eh.. ternyata aku malah ditinggal karena mereka pikir aku udah duluan ke menara mercusuar.
Akhirnya setengah berlari, aku pun bergegas mendaki bukit Pulau Pandang ini untuk mencapai menara mercusuarnya. Hanya saja bukit yang satu ini lebih tinggi, lebih curam, lebih licin dan tidak ada tangga. Tapi karena buru-buru akibat ditinggal, medan seekstrim itu aku libas cuma dalam 3 menit, padahal normalnya butuh waktu 15 menit sih.
Menara yang berwarna putih ini diresmikan pada tanggal 17 september 2012 dan memiliki 5 tingkat dengan total ketinggiannya mencapai 20 meter. Tapi tangganya nggak punya pegangan, jadi harus hati-hati.
Ini menaranya
Pemandangan dari atas menara ini sungguh subhanallah banget. Cantik dan sangat mempesona. Gila deh keren pemandangannya. Jadi dari atas sini terlihat hijaunya pepohonan tropis di pulau ini yang berpadu dengan putihnya pasir dan hitamnya bebatuan berbagai ukuran yang memenuhi pantainya. Lalu yang cantiknya lagi adalah gradasi warna air laut di perairan Pulau Pandang yang berwarna biru toska hingga ke biru laut. Keren deh, jempol buat alam Indonesia. Wonderful Indonesia. Wonderful Sumatera Utara.
Wonderful Indonesia
Wonderful Sumatera Utara
Oh ya, pas turun dari bukit menara mercusuar ini, aku juga berhasil menggandeng tangan seorang cewek manis. Awalnya dia hampir jatuh karena curamnya bukit ini. Aku pun dengan gantle kemudian menggandeng tangannya untuk menjaga dia selamat sampai di bawah. Cie...cie... dan begitu sampai di bawah, setelah dia mengucapkan terima kasih, dia pun pergi bareng cowoknya yang sudah menunggu di tepi pantai. Krik...krik... tunasku patah sebelum berkembang.
Cukup segini aja deh cerita tentang Pulau Pandangnya, ntar kalian makin iri. Eh... tapi ntar kalian bakal makin iri kok, karena ntar aku juga bakal mosting cerita tentang Pulau Salah Namo yang kudatangi setelah dari pulau ini. tungguin ya. To be continued...
Silahkan iri, hahahaha...