Kamis, 24 November 2016

Pemandian Alam Namu Sira-Sira Langkat


Namu Sira-Sira

“Liburan Gratis? Ya mau lha bang.” Begitulah kira-kira jawabanku saat ditawarin Bang Wahyu, abang kostku untuk ikut jalan-jalan ke objek wisata Namu Sira-Sira. Namun sebenarnya jalan-jalan ini sendiri bukanlah kegiatan rekreasi, karena sebenarnya ini adalah kegiatan ujian konseling kelompok dari jurusan kuliah Bang Wahyu. Nah, Bang Wahyu dan beberapa orang temannya diminta untuk mengawasi junior mereka yang sedang ujian konseling kelompok di alam terbuka biar bisa sambil refreshing kata dosennya. Enak banget ya ujiannya.
Karena adik kelasnya berangkat naik angkutan kota yang sudah disewa, kakak kelasnya naik kereta (baca: motor). Bang wahyu ini nggak dapat temen, jadi dia ngajak aku. Wah... beruntung nih, jalan-jalan gratis sambil kenalan ama mahasiswi konseling. Muhahahaha....
Lokasi
Lokasi dari ujian anak-anak jurusan konseling ini adalah di Pemandian Alam Namu Sira-Sira atau lebih dikenal masyarakat sekitar dengan nama Pantai Pangkal yang berada di aliran Sungai Bingai, Kecamatan Sungai Bingai, Kabupaten Langkat dan hanya berjarak sekitar 18 meter dari Kota Binjai. Lumayan deket lha.
Namu Sira-Sira
Pemandian alam Namu Sira-Sira atau dikenal juga dengan nama Pantai Pangkal ini sempat membuat aku bingung juga sih, emangnya di dataran tinggi begini ada pantai? Ternyata yang dimaksud pantai adalah sebuah sungai yang tepiannya itu memiliki dataran berpasir. Oooohhhhhh....
Namun tempatnya asyik juga kok. Sungainya itu memiliki air yang jernih dan berwarna hijau toska. Airnya juga dingin dan segar dengan arus sedang, asyik buat diarungi dengan ban, bahkan ada juga yang sedang olahraga rafting di sini. Di tepian alirannya sungainya terdapat pasir putih yang cukup lembut dan di bagian hulu sungainya dipenuhi bebatuan.
Airnya hijau toska
Pemandangannya pun segar
 Tiket masuknya juga murah, Cuma Rp. 3000 doang dan sudah termasuk parkir. Sarana dan prasarananya juga lumayan lengkap, hanya tempat sampah saja yang kurang banyak sih.
Singkat cerita, setelah mereka selesai ujian konseling kelompoknya, saatnya bermain air. Yeee.... byu..byur... blup.. blup... airnya dingin dan segar. Badanku pun jadi basah kuyup, namun tetap seru.
Byur.. byur..
Setelah puas, kami pun pulang ke Medan. tapi sebelum pulang, aku dan Bang Wahyu singgah dulu di bendungan irigasi yang ada di ujung pemandiannya ini. Bendungan irigasi ini yang diresmikan pada tahun 1992 oleh Presiden Soeharto. Pemandangan dari atas bendungan ini juga cukup cantik lho dan bisa lha untuk foto-foto galau.
Pemandangan dari atas bendungan irigasi
Galau di atas bendungan
Terima kasi Bang Wahyu buat jalan-jalan gratisnya. ☺
Bang Wahyu

Selasa, 22 November 2016

Kenalan dengan Hewan Part 2 di Kebun Binatang Medan




Medan Zoo
Setelah pada postingan sebelumnya aku berkenalan dengan hewan-hewan mati yang diawetkan di Museum dan Galeri Rahmat, aku pun meneruskan upaya perkenalanku dengan hewan-hewan hidup di Medan Zoo.
Lokasi dan Sejarah
Medan Zoo berlokasi di Simalingkar B, tepatnya di Jalan Pintu Air IV, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Setelah dipindah dari Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Kampung Baru, Medan Maimun. Kebun binatang yang memiliki luas hingga tiga puluh hektar ini diresmikan pada 14 April 2005 oleh Walikota Medan, Abdillah.
Koleksi
Nah, saatnya aku berkenalan dengan teman-teman sobat backpack sejarah, eh... penghuni Medan Zoo ini maksudnya. Setelah membayar tiket yang tidak seberapa mahal, aku pun mulai acara berkenalan dengan mereka. Di sini ternyata terdapat berbagai koleksi binatang yang ditempatkan di dalam kandang, soalnya kalo ditempatkan di luar kandang entar mereka kabur.
Meski koleksinya tidak sebanyak di Taman Hewan Siantar sih, tapi terdapat cukup banyak juga hewan-hewannya. Seperti reptil, kuda, kasuari, pelikan, buaya, tapir, rusa, mamalia, gajah, harimau, beruang, burung dan banyak lagi deh hewan-hewannya.
Burung

Mirip siapa?
Kasuari

Selain hewan-hewan, di sini juga terdapat beberapa sarana permainan juga seperti sepeda air, playing fox, jembatan gantung, naik delman dan berbagai kegiatan seru lainnya. Sarana dan prasarana lainnya juga cukup mendukung. So... buat teman-teman backpack sejarah yang mau mengenal hewan-hewan bisa ke sini deh tapi jangan kaget kalo hewan-hewannya kurang terawat, bikin miris juga sih, semoga ke depannya bisa lebih baik. amin...
Rumah Souvenir
Bukan salah satu penghuni ya.

Senin, 21 November 2016

Kenalan dengan Hewan Part 1 di Museum dan Galery Rahmat



Rahmat International Wildlife Museum & Gallery
Yo sobat backpack alam dan sejarah, kali ini aku mau kenalan sama hewan-hewan yang ada di Museum dan Galery Rahmat. What? Nggak kok, aku kenalan ama hewan-hewan kok, bukan dengan teman-teman kalian kok.
Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, yaitu sebuah museum dan galeri yang berisi berbagai hewan-hewan mati yang telah diawetkan dengan koleksi lebih dari dua ribu satwa dari berbagai belahan dunia. Museum dan galeri ini juga merupakan museum dan galeri yang pertama di Asia. Wow... keren.
Museum dan galeri ini didirikan oleh DR. H. Rahmat Shah yang merupakan penggemar olahraga berburu profesional dan konservasionis yang saat ini menjabat sebagai Majelis Kehormatan Asosiasi Museum Indonesia. Oh ya, museum ini diresmikan pada 14 Mei 1999. 
Lokasi
So... di mana sih lokasi museum keren ini? Museum dan galeri ini berada di Jalan S. Parman No. 309, Kota Medan. Museumnya dibuka setiap hari dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB. 
            Koleksi
Di dalam museum tiga lantai ini terdapat koleksi lebih dari dua ribu spesies hewan yang telah diawetkan. Jadi hewan-hewannya itu sudah mati, terus diawetkan dengan obat dan dibuat seperti aslinya saat masih hidup. Hewan-hewan ini diperoleh dari perburuan legal DR. H. Rahmat Shah di berbagai penjuru dunia maupun dari hewan-hewan yang mati di taman hewan.
Di dalam museum ini semua hewannya ditata dengan rapi dan dikelompokkan sesuai habitatnya dan jenisnya. Ada berbagai hewan khas Indonesia, ada hewan-hewan khas Afrika, hewan kutub, dunia bebek, dunia burung, dunia kucing, ruangan beruang, dunia hewan laut, serangga dan berbagai hewan mulai dari yang biasa kita lihat sampai yang tidak pernah kita kenal. Banyak deh koleksinya, banyak banget pun.
Harimau
Beruang lagi liat-liat
Ini kambing lho
Jalan-jalan dulu ah
Apa liat-liat?
So... kalo sobat backpack sejarah mau lebih mengenal teman-temannya, eh... mengenal hewan-hewan, datang aja ke museum dan galeri ini, dijamin tidak akan rugi.
Cowok tampan foto di depan museum

Minggu, 20 November 2016

Kuil Shri Mariamman, Kuil Hindu Tertua di Kota Medan



Kuil Shri Mariamman, kuil Hindu tertua di Medan
Wisata rohani kita dulu ya teman-teman backpack sejarah. Kali ini saya mau cerita tentang Kuil Shri Mariamman yang merupakan kuil Hindu khas India tertua di Kota Medan. tertua geng!
Sejarah
Kuil Shri Mariamman dibangun pada tahun 1884, artinya kuil ini sudah berusia emmm.... berapa ya? Bentar ya, ku hitung dulu. Yupz 132 tahun saat ini, tua banget ya? Pantas saja disebut sebagai kuil Hindu tertua di Kota Medan. Kuil ini dibangun untuk peribadatan dan memuja Dewi Mariamman.
Prasasti Kuil Shri Mariamman
Lokasi dan cara ke sana
Kuil Shri Mariamman ini terletak di kawasan Kampung Madras, sebuah kawasan yang mayoritas penduduknya beretnis India Tamil yang memeluk agama Hindu. Tepatnya di Jalan Tengku Umar No. 16 dan tidak jauh dari SUN Plaza.
Untuk mencapai kuil ini kita bisa menggunakan angkutan umum tujuan SUN Plaza, nanti dari sana jalan kaki aja sekitar 100 sampe 200 meter. Ketemu deh ama kuilnya. Oh ya, kuilnya hanya dibuka pada pukul 06.00-12.00 wib dan pukul 16.00-20.00 wib. Untuk masuk tidak dipungut biaya, hanya saja harus tetap menghormati mereka yang sedang beribadah.

Arsitektur kuil
Arsitektur kuil ini memiliki bentuk yang khas, di bagian depannya terdapat gopuram, yaitu menara bertingkat berwarna keemasan yang setiap tingkatnya terdapat ornamen patung dewa dan di puncaknya terdapat trisula.
Gopuram
Di bagian dalam terdapat altar dewa-dewa. Di bagian tengahnya adalah altar Dewi Mariamman, selain itu terdapat juga banyak patung-patung dewa lainnya dalam agama Hindu seperti Dewa Siwa, Wisnu, Ganesha, Dewi Durga dan dewa-dewa lainnya.
Bagian dalam kuil
Pada bagian luar kuil juga terdapat berbagai relief dan patung-patung dewa yang berdiri menghiasi setiap sudut kuil tua ini.
Patung-patung Dewa di dinding luar kuil
Cowok tampan di depan kuil

Objek wisata di sekitarnya : Museum TNI Medan

Selasa, 15 November 2016

Momen Indah: Supermoon 14 November 2016


Supermoon 14 November
Aku adalah seorang penggemar langit atau astronomis, alasannya tentu saja karena langit itu indah dan keindahannya bermacam-macam serta misterius. So, aku suka banget sama langit.
Bicara tentang langit, semalam kita pun mendapat kado yang luar biasa cantik dari luar angkasa, yaitu fenomena supermoon terbesar dalam 68 tahun terakhir. Supermoon sendiri adalah fenomena dimana bulan purnama lebih besar dan lebih terang daripada bulan purnama biasa.
Fenomena ini terjadi karena posisi bulan yang cukup dekat dengan bumi dengan jarak 221.524 mil. Sebelumnya bumi belum pernah sedekat ini dengan bulan purnama sejak 26 Januari 1948 yang berjarak hanya 30 mil lebih dekat dari supermoon pada bulan ini.
Jika dihitung, purnama supermoon ini terlihat lebih besar 7 persen dari rata-rata dan 15 persen lebih terang dari purnama yang biasa. Oh ya, katanya sih fenomena ini baru akan terjadi lagi hingga 25 November 2034.
So, tentu saja aku tidak melewatkan kesempatan langka tersebut dan memang fenomena supermoon semalam itu sangat indah luar biasa. Karena bulan terlihat seperti bulan raksasa dan bersinar cukup terang. Sayangnya aku tidak menemukan tempat yang keren untuk mengamatinya dan kamera yang ku miliki tidak mampu menangkap detail keindahan supermoon itu. Hiks... hiks... sedih.
Tak mampu menangkap detailnya
Keindahannya tak diragukan