Jumat, 23 September 2016

Pantai Bogak di Batu Bara


Pantai Bogak

Kabupaten Batu Bara adalah salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang terletak di kawasan pesisir timur Pulau Sumatera. Oleh karena itu, kabupaten ini pun dikaruniai banyak objek wisata bahari seperti pantai, salah satunya adalah Pantai Bogak.

Karakteristik Pantai Bogak
Pantai Bogak memiliki karakteristik pantai dengan pasir yang putih dan lembut. Namun airnya tidaklah biru seperti di pantai-pantai lain. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dasar laut di Pesisir Timur Sumatera yang berhadapan dengan Selat Malaka kebanyakan berupa lumpur bukan terumbu karang sehingga airnya pun berwarna keruh. Selain itu, ada beberapa bekas kayu dan nibung di bibir pantainya sehingga pantai ini tidak cocok untuk direnangi.
Pantainya sepi
Banyak kayu dan nibung di bibir pantainya
Keunikan Pantai Bogak
Meski demikian, bukan berarti pantai ini tidak asyik untuk dikunjungi. Karena pantai ini memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki pantai lainnya yaitu di sini terdapat dua buah meriam bersejarah, meriam tersebut diletakkan di sebuah tempat berpagar agar terhindar dari tangan-tangan jahil.
Meriam Bogak di Pantai Bogak
Lokasi dan Objek Wisata sekitarnya
Pantai Bogak terletak di Desa Bogak, Dusun XII, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, untuk menujunya dapat melalui jalan menuju Pantai Bunga Laut, sebelum pos tiket, berbeloklah ke kanan dan ikuti jalannya hingga ketemu bangunan pondok kecil. Di sekitar pantai ini kita juga dapat mengunjungi objek wisata lain seperti Pelabuhan Tanjung Tiram, Pantai Bunga dan Pantai Bali.
Saya berfoto di Pantai Bogak

Senin, 19 September 2016

Rumah Adat Batak Simalungun



Rumah Adat Batak Simalungun
Assalamu’alaikum sahabat backpack sejarah. :)  Gimana kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja ya, amin.
Sebelumnya maaf nih karena udah lama nggak update, maklumlah namanya juga orang sibuk, (cie... sok sibuk). Sebenarnya lagi malas dan nggak mood nulis sih, jadinya males mau ngetik. So, selagi semangat rajinnya lagi muncul, saya akan kembali memberi informasi tentang objek wisata kepada teman-teman.
Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya berkunjung ke Rumah Adat Batak Simalungun yang ada di Kota Pematang Siantar.


Rumah Adat Batak Simalungun
            Rumah Adat Batak Simalungun yang saya kunjungi ini sebenarnya adalah Museum Simalungun. Tetapi bangunan museum tersebut berbentuk Rumah Adat Simalungun dan dibangun pada tanggal 10 April 1939 oleh Raja-Raja Simalungun. Tujuannya untuk menjaga benda-benda cagar budaya yang bernilai sejarah dan budaya agar tidak lenyap ditelan zaman. Jadi, saat berkunjung ke sini, kita bisa belajar mengenal sejarah, peninggalan, budaya dan arsitektur Adat Batak Simalungun. Istilahnya, sekali dayung dua pulau terlampaui.
Museum Simalungun
Rumah Adat Batak Simalungun sendiri bernama Rumah Bolon, namanya sama seperti nama Rumah Adat Batak Toba. Tetapi, meskipun bernama sama, kedua rumah adat ini memiliki arsitektur yang berbeda.
Arsitektur
Rumah Adat Batak Simalungun memiliki arsitektur yang unik, bangunannya berbentuk rumah panggung yang memiliki kolong dengan tinggi sekitar dua meter. Kolong tersebut biasanya dipergunakan untuk memelihara hewan, seperti babi, ayam, dan juga dijadikan sebagai gudang atau fungsi lainnya. Pintu rumah ini memiliki kemiripan dengan rumah adat batak lainnya, yaitu pintu yang pendek sehingga tamu harus menunduk untuk masuk ke dalam, hal ini menandakan bahwa tamu harus menghormati pemilik rumah.
Rumah adat ini dibangun menggunakan bahan-bahan bangunan yang terdiri dari kayu dengan tiang-tiang yang besar dan kokoh. Dindingnya dari papan atau tepas, lantainya juga dari papan sedangkan atap dari ijuk atau daun rumbiah. Rumah adat ini juga tidak menggunakan paku, tapi diikat kuat dengan tali. Walau tanpa paku, rumah ini tetap berdiri kokoh selama lebih dari setengah abad lho.
Ciri khas utama dari rumah adat ini terdapat pada bagian bawah atau kaki bangunan. Kaki bangunannya selalu berupa susunan kayu yang masih bulat-bulat atau gelondongan. Kayu-kayu tersebut menyilang dari sudut ke sudut. Ciri khas lainnya adalah bentuk atap pada anjungan yang diberi limasan berbentuk kepala kerbau lengkap dengan tanduknya.
Rumah Adat Batak Simalungun
Alamat dan Objek wisata sekitarnya
Rumah Adat Simalungun atau lebih dikenal dengan nama Museum Simalungun ini terletak di Jalan Sudirman, Kota Pematang Siantar. Di sekitar Rumah Adat ini juga terdapat Taman Bunga Siantar, Lapangan Haji Adam Malik Pematang Siantar, Masjid Raya Pematang Siantar serta Taman Hewan Pematang Siantar.

Selasa, 12 April 2016

Lapangan Pasir Tanjung Balai


Lapangan Pasir
             Lapangan Pasir adalah alun-alun dan pusat keramaian Kota Tanjung Balai.
Lapangan ini sering digunakan oleh pemerintah kota sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan, seperti Upacara Bendera Kemerdekaan Indonesia,  Festival Kota Kerang, Pasar Malam, Festival MTQ dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kemasyarakatan. Selain itu, lapangan ini juga sering dikunjungi warga untuk berlibur atau sekedar kumpul dan menikmati malam terutama di malam kamis dan malam minggu.
Landscape
            Lapangan pasir adalah sebuah lapangan luas dengan tanah berpasir. Di tengah lapangan ini berdiri tegak sebuah bangunan podium yang ber-relief ‘Cangkang Kerang Raksasa’ yang merupakan simbol dan ikon kota Tanjungbalai sebagai kota penghasil kerang. Di saat malam hari, lapangan ini akan terlihat mempesona dengan hiasan lampu-lampu malam yang terang benderang menerangi di sekeliling lapangan.
Sejarah
Lapangan ini dulunya adalah sebuah tanah rendah berawa-rawa yang terbentang di depan Istana Asahan. Pada masa Walikota Patuan Naga Nasution Sungai Silau dan Sungai Asahan yang mulai mendangkal dikeruk menggunakan Anggaran Pusat. Kerukan Sungai Istana sampai Sungai Bengkel dibuang melalui pipa besar dan panjang ke rawa rawa depan komplek Istana Asahan menjadi "Lapangan Pasir". Kehadiran lapangan ini pun banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai daerah rekreasi baru. Masyarakat sering mengadakan semacam bazar dan pasar malam. Melihat besarnya animo masyarakat, maka pemerintah Tanjung Balai pun bernegosiasi dengan pihak Kesultanan Asahan untuk menggunakan Lapangan Pasir sebagai Lapangan Kota Tanjung Balai dan lapangan ini diberi nama Lapangan Sultan Abdul Jalil.
Saya berfoto di Lapangan Pasir
Alamat
Lapangan Pasir ini berada di pusat Kota Tanjung Balai, tepatnya berada di Jalan Bahtiar Khusar, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, di sisi lapangan ini terdapat pula TanjungBalai Food Court, sebuah pusat jajanan malam Kota Tanjung Balai.

Senin, 11 April 2016

Tanjung Balai Food Court



Tanjung Balai Food Court
Tanjung Balai Food Court adalah tempat wisata kuliner khas Tanjung Balai dan pusat jajajan malam di Kota Tanjung Balai
Menu
Sebagai pusat jajanan malam, Tanjung Balai Food Court biasanya menyediakan makanan seperti Jagung Bakar, Pisang jopit, Kelapa Muda, Kerang rebus yang lengkaap dengan sambal kacangnya beberapa minuman ringan. Sayangnya, tempat ini tidak begitu menyediakan makanan-makanan khas dan tradisional dari Kota Tanjung Balai seperti bubur pedas dan makanan lainnya.
Pusat jajanan malam Kota Tanjung Balai
Alamat
Tanjung Balai Food Court berada di Jalan Bahtiar Khusar, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, tepat berada di sisi Lapangan Pasir. Tempat ini buka dari sore hingga larut malam.

Jumat, 08 April 2016

Kelenteng Dewi Samudera Tanjung Balai

Kelenteng Dewi Samudera
            Kelenteng Dewi Samudera Tanjung Balai adalah kelenteng terbesar di Kota Tanjung Balai.
            Sejarah
            Kelenteng Dewi Samudera diresmikan pada 18 April 2009, Dewi Samudera atau lebih dikenal dengan sebutan Ma Co Po dalam dialek Hokkien dipercaya umatnya sebagai Dewi Keselamatan dan Kemakmuran.
            Arsitektur
Arsitektur Kelenteng Dewi Samudera
            Bangunan Kelenteng Dewi Samudera didominasi warna merah menyala yang berpadu kuning keemasan sehingga menghadirkan arsitektur khas Negeri Tirai Bambu. Pada atap gapura depannya terdapat 3 buah patung dewa dan di tengahnya merupakan patung Dewi Samudera. Sedangkan pada atap bangunan utama, terdapat dua patung naga yang tampak gagah menjaga pagoda yang ada tepat di tengahnya. Ornamen Tionghoa yang kental pun terlihat memenuhi tiap sisi ruangan. Seperti lampion dalam beberapa motif tergantung di langit-langitnya. Begitu pun dengan tulisan aksara Tionghoa di setiap altar berisi patung dewa dan dewi dalam keyakinan masyarakat Tionghoa.
            Alamat
Kelenteng ini terletak di jalan Asahan, Kelurahan Indra Sakti, Kota Tanjung Balai dan berada di kawasan water front city kota Tanjung Balai. Di sekitar Kelenteng ini juga terdapat Replika Rumah Balai, Vihara Tri Ratna dan tangkahan penyewaan perahu.
Saya berfoto dengan latar kelenteng