Berhubung sekarang Covid-19 lagi mewabah dimana-mana dan kita dilarang untuk berpergian, maka kali ini aku mau berbagi cerita petualanganku saat virus ini belum menggila, saat dunia ini masih aman.
Danau Linting |
Tak lama kemudian ada satu pesan yang masuk ke WA ku dari Dina, yang intinya dia ingin ikut, tapi minta digonceng. Karena nggak ada kendaraannya.
Sebelum menjawab, aku memutuskan untuk bertanya dulu pada cowoknya, Bayu yang juga teman baikku. Sedikit perkenalan, Bayu ini adalah sahabat baikku sejak masa SMA dan Dina ini adalah pacarnya. Namun mereka menjalani hubungan LDR, Dina dan aku menetap di Kota Medan sedangkan Bayu ada di Kota yang berjarak 6 jam perjalanan dari tempat kami.
“Cuy, si Dina katanya mau ikut ke Danau Linting ama aku, boleh?” Tanyaku melalui chat.
“Boleh aja, pas tuh, dia lagi butuh hiburan juga katanya.” Balas Bayu.
Berhubung udah dapat ijin, jadi esoknya aku pun berangkat ke Danau Linting ama nih cewek. Kan nggak enak juga kalo nggak dapat izin, apalagi sebagai cowok tampan yang baik hati, aku nggak suka memancing keributan, apalagi ama teman sendiri. Tapi kalo mancing di air keruh sering sih. 😂
Brmm.. brmm...
Alamat Danau Linting
Danau Linting ini beralamat di Desa Sibunga-Bunga, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, Deli Serdang. Kalo dari Medan sekitar 2 jam perjalanan naik motor. Berhubung perjalanannya cukup lama, jadi aku pun mencoba membuka obrolan, sekedar berbasa-basi.
“Gimana hadiah jam tangan dari Bayu itu? Cakep kan? Abang ikutan milihin modelnya tuh.” Ucapku pede.
“Hadiah apaan? Nggak ada dapat hadiah kok.”
“Loh? Tapi kemarin tuh dia minta pendapat hadiah jam tangan buat ulang tahunmu Din.”
“Nggak ada dapat hadiah kok. Sebelum ulang tahun itu, dia ngajakin putus malahan.”
“Ha?? Serius? Kok bisa?”
“Iya bang. Nggak tau, tiba-tiba ngajak putus aja udah.”
Aku jadinya terdiam. Aku yang tadinya ingin mencairkan suasana dengan obrolan, malah jadi menghadirkan suasana yang awkward. Bangke nih Bayu, pantes aja mudah banget dia ngasi izin, pake bilang Dina butuh hiburan lagi. Yang iyanya, nih cewak butuh dihibur. Emang kampret kali kawan satu ini. Dia yang mutusin, aku pulak yang ngehibur. Pengen ku jitak aja kepalanya itu.
Tapi ya udahlah, udah separuh jalan juga, jadi kulanjutin aja deh perjalanannya, walau dengan suasana yang canggung pake banget.
Syukurnya nggak lama kemudian kami sampe juga di objek wisata Danau Linting ini. Setelah memarkirkan motor dan membayar tiket masuk yang cuma Rp. 5000 aja perorang, aku pun segera mengeluarkan kamera dan mulai memotret keindahan alam Danau Linting ini.
Selamat datang di Danau Linting |
Danau Linting ini terlihat cukup indah meski ukurannya tidak begitu besar. Airnya tenang dan berwarna hijau toska. Di sekelilingnya ada banyak pepohonan rindang yang membuat suasana di sekitarnya menjadi hijau dan segar. Samar-samar tercium juga bau belerang. Katanya danau ini terbentuk dari proses vulkanik yang menyebabkan tanahnya runtuh ke bawah. Oleh karena itu di danau ini dilarang berenang sampe ke tengah danau karena kedalamannya yang belum terukur. Jangan coba-coba ya kawan.
Airnya hijau toska |
Awas naksir kalian ya. 🤣 |
Sekelilingnya banyak pohon rindang |
Ada ayunan di bawah pohon |
Mushalla kecil |
Berfoto di Danau Linting |