Rabu, 04 Januari 2017

Air Terjun Ponot Dari Sudut Pandang Yang Berbeda


Air Terjun Ponot

1 January

Libur tahun baru selalu banyak orang memanfaatin moment ini untuk jalan-jalan ke tempat wisata di mana pun itu. Terdengar asyik, tapi sayangnya aku adalah orang yang paling males jalan-jalan di saat libur tahun baru. Alasannya sih simpel aja, yang pertama aku masih ngantuk abis begadang jadi obat nyamuk orang-orang bermesaraan, eh... ngeliat pesta kembang api maksudku pada acara malam pergantian tahun. Dan yang kedua, semua objek wisata di saat libur tahun baru itu padet, penuh dan macet.
Pesta kembang api
Soalnya libur tahun baru itu kan rata-ratanya cuma 2 atau 3 hari, jadi semua orang memanfaatin libur yang singkat itu hingga membuat semua tempat wisata penuh. Tumpah deh semua orang di sana. Sumpah, bayangin keramaian seperti itu aja bikin kepalaku pusing. Pengen lambain tangan ke kamera, babay....

Tapi sakitnya, mamak (my bunda) malah ngajakin kami sekeluarga untuk ikut rombongan sepupuku yang mau berwisata ke Air Terjun Ponot. Sedikit informasi, Air Terjun Ponot adalah sebuah air terjun eksotis dengan ketinggian mencapai 100 meter dan memiliki tiga tingkatan air terjun. Saat kita berada di sekitar air terjun ini kita bisa merasakan sensasi hujan gerimis yang muncul akibat derasnya jatuhan Air Terjun Ponot.

Air Terjun Ponot ini lokasinya berada di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan. Untuk menuju air terjun ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam dari Kota Kisaran, pusat Kabupaten Asahan atau 4 jam dari rumahku yang ada di plosok Asahan sana. Yang jadi masalah, akses jalan menuju air terjun ini jalannya nggak begitu lebar, di sisi kanannya itu terdapat dinding batu dan sisi kirinya itu berupa jurang. So... kalo jalanan padat, udah bisa dipastiin bakal macet dan gak ada jalur alternatif lainnya. Mampus deh macet-macetan.

Tapi akhirnya aku ikut juga sih, soalnya sebagai anak yang berbakti, nggak baik menolak keinginan orang tua. Apalagi permintaan itu datangnya dari mamak untuk membonceng adik-adikku. Meski sebelum berangkat kepala ku udah pusing duluan sih ngebayangin macet dan masih ngantuk juga abis liat pesta kembang api di malam tahun baru. Tapi go juga, berangkat...

Setelah menempuh perjalanan selama 4 jam lebih naik kereta (baca:motor) rame-rame bareng keluarga besar, akhirnya kami nyampe juga di lokasi Air Terjun Ponot ini. Sebelum berpencar, aku udah nyaranin ama rombongan agar sebelum sore kita udah keluar dari lokasi air terjun dan usahain nggak usah mandi-mandi. Soalnya pengunjung di lokasi air terjunnya terlihat sudah sangat padat.

Dan yang paling padat adalah dari parkiran menuju titik air terjunnya. Itu tuh rame banget, sampe antri dan desak-desakkan. Seolah-olah di depan sana ada yang lagi bagi-bagi uang 1 milyar saking ramenya. Atau seperti ada konser gitu deh ramenya.
rame banget, ada apaan sih?
 Atau mereka tau kalo aku si cowok ganteng mau datang ke sini ya? Jadinya rame banget.

Hmmm... bisa jadi.

Sumpah, aku pun nggak nyangka bakal serame ini. Untuk menuju titik air terjunnya itu harus desak-desakan dan antri di jalur trekking yang sempit. Semua bau ketek dan bau kaki nyampur jadi satu.

So... aku si cowok ganteng ini pun mikir, kalo sepadat ini, pas nyampe di titik air terjunnya pasti juga padat dan hasil fotonya nggak bakal bagus. Bukan dapat foto berlatar air terjun tapi latarnya lautan manusia nih. Akhirnya aku merubah sudut pandang dan mencari view yang berbeda agar dapat hasil foto yang maksimal.

Dan taraaaa....
Ketemu sawah hijau
Di dekat lokasi parkir ada persawahan hijau yang cukup cantik dan orang-orang juga nggak ada yang melirik spot ini. Jadi aku coba-coba aja ambil foto. Ternyata hasilnya cukup lumayan dan aku suka. Malah menurutku view air terjun dari persawahan terlihat unik, soalnya pemandangan air terjun dengan foreground sungai dan bebatuan kan sudah biasa, tapi ini pemandangan air terjun dengan foreground persawahan hijau. Cantik!
Air Terjun dengan foreground sawah hijau
terlihat lebih unik dan eksotis
Dari kejadian ini aku mendapat sebuah pelajaran bahwa terkadang kita jangan hanya melihat sesuatu dari satu sudut, tapi lihatlah dari berbagai sudut, karena di sana terkadang kita bisa menemukan keindahan  yang berbeda. Mantap!
cowok ganteng ikut berfoto

Senin, 02 Januari 2017

Jejak Langkah Tahun 2016 dan Target 2017


Bulan Desember udah berakhir dan sekarang udah masuk bulan Januari, artinya saat ini udah kita udah berada di tahun 2017. Soalnya setelah tahun 2016 adalah tahun 2017. Benerkan?

Ini apaan sih nggak penting banget, nenek-nenek juga tau kalo abis 2016 itu 2017.

Oke... oke... kembali ke topik. Jadi gini cuy, di awal tahun ini aku ingin melihat jejak langkahku selama tahun 2016 serta menetapkan target yang ingin kucapai di tahun 2017 ini. Apalagi sekarang ide-ide lagi berkeliaran banget di otakku.

Gilaaaaa.... otakku diserang berbagai ide.

Jejak Langkah 2016

Yang pertama dari segi sifat, ku rasa tahun 2016 ini sifatku udah lumayan berubah sih menjadi sedikit lebih baik. Mungkin karena pengaruh usia juga ya, secara kan sekarang udah remaja, jadi nggak bisa bersikap kanak-kanak lagi.

“Oy! Kau masih remaja? Nggak salah tuh?”

Nggak kok, soalnya usia ku kalo bukan 17 tahun, ya 18 tahun, atau 19 tahun gitu lha, tergantung situasi dan kondisi aja. Istilahnya menyesuaikan keadaan. Hahahaha...

Selanjutnya untuk masalah pendidikan dan pekerjaan. Hmmm...sedih sih tahun ini target wisuda nggak tercapai soalnya aku masih belum bisa fokus dan mungkin kurang motivasi dalam ngerjain skripsi. Hiks... hiks... Untuk masalah kerjaan juga belum begitu berhasil, masih mulai merintis sedikit demi sedikit sambil terus belajar mencari peluang. Semoga tahun ini bisa lebih baik. amin...

Lalu untuk masalah asmara. Jadi tahun ini aku kembali single. Catet ya, S-I-N-G-L-E bukan jomblo dan aku udah move on kok. Horeeee.... jadi yang mau mendaftar silahkan. Hahahaha....

Tapi, tahun 2016 ini nggak selamanya buruk kok, ada juga beberapa hal keren yang terjadi dalam hidupku.
Sebagai seorang cowok yang mengagumi langit, tahun 2016 ini meninggalkan kenangan yang cukup berkesan buatku, karena sepanjang tahun ini ada beberapa fenomena langit yang tak hanya indah tetapi juga langka.

Yang pertama tentu saja peristiwa Gerhana Matahari Total yang melintasi Indonesia. Ya... walau Sumatera Utara tidak kebagian Gerhana Total dan cuma dapat Gerhana Sebagian, tapi aku nggak kecewa kok, soalnya aku berhasil mengabadikan peristiwa gerhana matahari tersebut bersamaan dengan terbitnya matahari. wow... lebih langka dari gerhana matahari total. Kisahnya bisa kalian baca di sini.
Gerhana matahari di saat sunrise
Peristiwa langit yang kedua yaitu pada tanggal 7 Juni, tepatnya di bulan Ramadhan di saat sahur. Pagi itu di kampungku di plosok Asahan sana terjadi badai petir selama lebih dari 30 menit. Saat itu suara petirnya terus sambung menyambung tanpa henti bahkan tanpa jeda sedetik pun. Seram....

Peristiwa langit terakhir yaitu Supermoon 14 November, ini adalah supermoon terbesar dalam 68 tahun terakhir. Supermoon sendiri adalah fenomena dimana bulan purnama lebih besar dan lebih terang daripada bulan purnama biasa. Kisah lengkapnya bisa dibaca di sini.
Supermoon
Untuk masalah jalan-jalan, tahun ini aku sukses jalan-jalan mengeskplore kampung halamanku sendiri, soalnya selama ini aku lebih banyak jalan-jalan di luar daerah sendiri, padahal di kampung halaman ada banyak objek wisata keren dan sangat memukau serta nggak kalah ama tempat lain.

Dan akhirnya di 2016 ini aku bisa mencapai target traveling tahun 2016 ke Pulau Samosir setelah 7 kali ke Danau Toba tapi nggak pernah ke Pulau Samosirnya. Perjalanan ini juga merupakan perjalanan full backpacker ku dan pengalaman pertama nginap di hotel yang walau hotel budget tapi ternyata tempat tidurnya lebih enak daripada tempat tidur ku di kost. Hahaha.... 
Tahun 2016 aku juga memenangkan hadiah dTraveler of The Month bulan September dari Detik Travel dengan artikel tentang Soto Udang. Alhamdulillah, senang rasanya bisa menang. Di akhir tahun juga aku mendapat pemberitahuan kalo ternyata artikel punyaku juga menang di bulan Oktober dan November. Alhamdulillah..
Dapat baju kaos dari detik travel 
dapat kabar kalo menang di bulan Oktober dan November
Tapi hadiah terbesar di tahun 2016 ini adalah menjadi pemenang d’Traveler of The year 2015 kategori most published yang diumumin di awal tahun 2016 kemarin. Dari kompetisi ini aku dapatin hadiah Samsung Galaxy A3, sebuah smartphone keren yang nggak mungkin bisa kumiliki kalo bukan karena menang. Terima kasih Detik Travel :)
juara most published
Oh ya, di tahun 2016 ini aku juga diajak Detik Travel untuk membuat video testimoni tentang d’Traveler yang dijadikan untuk iklan d’Traveler of The year 2016 dan videonya itu juga ditayangin di detik tv. Wow banget kan, bisa masuk tv walau cuma tv online, tapi nggak apa-apa deh, yang penting tv. Hahaha....
bikin video testimoni untuk iklan
Untuk masalah blog di tahun ini sempat vakum juga sih di pertengahan tahun dan aku merasa menjadi blogger gagal. Tapi di akhir tahun ini semangatku udah kembali buat mengurus blog ini. Blognya juga udah lumayan rame sih sekarang dan semakin bagus menurutku. Alhamdulillah...

Target 2017

Untuk target 2017 ini aku nggak begitu muluk-muluk sih, yang pasti 

1. Perbaikan diri
Aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam semua sisi di diriku ini. Sehingga aku bisa menghadirkan kebahagian yang bukan hanya untukku tapi juga untuk semua orang, khususnya orang-orang yang ada di sekitarku. Aku juga targetin tahun ini aku harus wisuda dan udah bisa dapat penghasilan yang lumayan. 

2. Olahraga
Tahun ini aku ingin kembali berolahraga, soalnya nih tubuh rasanya udah kaku banget dan mulai nggak nyaman. Apalagi tahun ini aku juga ingin kembali mendaki gunung. So pasti fisikku harus bisa lebih baik lagi. 

3. Keuangan
Semakin hari pengeluaran emang semakin besar rasanya, apalagi adikku juga udah kuliah, jadi kondisi keuanganku juga semakin sulit. padahal di tahun ini ada beberapa barang yang ingin ku miliki. Jadi tahun ini targetnya adalah hidup lebih hemat dan menabung dengan target minimal 3 juta rupiah di akhir tahun. 

4. Traveling
Untuk target traveling di tahun 2017 ini aku masih belum tentuin mau kemana, tapi aku udah bikin 3 pilihan besar.
·         Banda Aceh-Sabang-Takengon
·         Portibi-Sibolga-Barus-Nias
·         Atau jelajah Sumatera Barat
Mungkin ntar milihnya sesuaiin keuangan deh, atau milih sesuai kondisi.
Sedangkan untuk jalan-jalan kecil targetnya adalah tour dengan rute Tongging-Silalahi-Taman Wisata Iman, eksplore pantai-pantai di Kabupaten Batubara dan Kabupaten Serdang Bedagai. 

5. Blog Backpack Sejarah
Tahun ini rencananya blog “Backpack Sejarah” ku yang tercinta ini pengen kupasang Top Level Domain biar blognya makin kece macem yang punya. Hahaha... selain itu targetnya bisa menulis artikel lebih konsisten lagi agar bisa terus mempromosiin pariwisata Indonesia.

Ya..... itu lah sedikit jejak langka dari tahun 2016 dan targetku untuk tahun 2017 ini, semoga aja bisa tercapai. Amin...
#TetapSemangat

Minggu, 01 Januari 2017

Selamat Tahun Baru 2017 Semuanya



Happy New Years 2017

Selamat tahun baru 2017 sobat backpack sejarah. Happy New Years.

Yupz.... tadi malam tahun 2016 secara resmi telah berakhir dan sekarang kita akan memulai tahun 2017. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Amin...

Nah, sebelum aku mulai bercerita tentang acara malam pergantian tahun yang aku ikuti tadi malam, aku ingin minta maaf dulu ya sobat, soalnya beberapa hari ini aku tidak aktif di blog tercintaku ini. Maklumlah, akhir tahun ini aku sibuk mencari dukungan dalam event dTraveler of The Year 2016 di Detik Travel, semoga aja menang, amin... Selain itu, kuota juga lagi kritis, akibatnya aku jarang deh main blog. Bahkan cerita tentang edisi Menembus Batas Sumut-Aceh pun masih belum selesai. Sebagai seorang travel blogger aku merasa gagal. Hiks..hiks...

Oke deh, kembali ke topik. Sekarang aku ingin bercerita tentang acara malam pergantian tahun yang ku ikuti tadi malam. Untuk acara pergantian tahun 2017 ini sih aku berencana untuk belajar memotret kembang api. Inginnya sih motret kembang api dengan latar yang keren, tapi sayangnya di Kota Medan tidak ada spot yang cocok, jadi yang apa adanya aja deh.

Rencana ini hampir gagal sih, soalnya di Kota Medan tuh turun hujan sejak pukul 10 pagi dan nggak berhenti-henti. Aku sempat mikir, nih hujan lupa cara berhenti atau remnya lagi blong, soalnya hujan kok gak siap-siap. Pada akhirnya hujannya berhenti juga, tapi berhentinya itu bikin sakit. Soalnya nih hujan berhenti jam 5 sore, saat orang-orang yang punya pasangan lagi siap-siap buat malam tahun baruan. Rasanya nih hujan nggak menghargai perasaan kami banget, benar-benar dilecehin sama nih hujan.

Gara-gara ini lah aku jadi sempat nggak semangat mau keluar, apalagi mikirin ramainya suasana malam tahun baruan. Tapi akhirnya keluar juga sih dari pada bosen di kost, kan nggak mungkin tidur selama satu tahun dari 2016 dan bangunnya udah 2017. Awalnya aku keluar mau beli makanan buat ngisi perut, tapi malah keterusan ke Lapangan Merdeka. Melihat ramainya suasana, spontan aku malah markir kereta (baca:motor) dan lihat-lihat suasananya. Begitu ngelihat yang datang rata-rata bereng pasangan membuat aku balik badan. Sayangnya ternyata keretaku udah nggak bisa dikeluarin karena terhalang kendaran lain yang banyaknya nauzubillah.
Jalanannya padat
Lapangan Merdeka rame
 Ya... mau nggak mau aku balik lagi deh ke dalam Lapangan Merdeka. Ternyata di Lapangan Merdeka malam itu acara pergantian tahunnya diisi dengan dzikir tausyiah dan panggung hiburan. Acaranya dimulai dengan kegiatan khatam Al-Quran oleh 30 qori dan qoriah yang bergabung dalam Ikatan Persatuan Qory dan Qoriah Kota Medan. Acara dzikir tausyiahnya pun menghadiran Al Ustadz Syeh Ali Jaber, seorang penceramah kondang dari Jakarta.
Panggung hiburan
Setelah pukul 22.00 wib lebih, panggung hiburan mulai diramaikan dengan artis-artis lokal yang menampilkan hiburan bernuansa Islami dan multi etnik. Acara ini ditutup dengan doa lintas agama dengan harapan Kota Medan tetap aman dan kondusif.

Oh ya, seperti biasa, Pemerintah Kota Medan tahun ini juga tidak mengadakan pesta kembang api. Namun pengunjung Lapangan Merdeka tetap bisa melihat pesta kembang api yang buat oleh masyarakat secara pribadi dan pihak Hotel Grand Aston, hotel yang berada tepat di depan Lapangan Merdeka.

Ya sudah, karena kereta juga nggak bisa keluar, sekalian aja aku motret kembang api. Sambil menunggu jam 12 tepat, aku pun duduk-duduk di sudut Lapangan Merdeka bareng pengunjung yang lain. Nggak lama, datang seorang cewek yang duduk di sebelah kiriku, ceweknya lumayan cantik juga, wih... senengnya. Tapi kemudian cowoknya ikut duduk di sebelahnya, terus mereka bermesraan.

Woy kampret, liat situasi dong! Grrrr... bikin kesel aja.

Nggak lama datang lagi pasangan yang duduk di sebelah kananku dan mereka juga bermesraan. Ya Tuhan... hati hamba terluka, hiks... hiks...
Banyak yang bareng pasangan
Daripada liat mereka yang bermesraan dan dengan sengaja menjadikan aku obat nyamuk, aku kabur aja deh ke arah ruko-ruko toko buku yang ada di sisi Lapangan Merdeka. Di sini juga rame pengunjungnya, tapi nggak apa-apa deh, soalnya dari sini aku bisa motret bunga api.

Akhirnya, tepat pukul 00.00 WIB masyarakat dan Hotel Grand Aston secara serentak menghidupkan kembang api, seketika langit Kota Medan dihiasi warna-warni indah dari kembang api tersebut. Bahkan saking indahnya, aku malah jadi nggak fokus ngambil foto kembang apinya. Hahaha...
Kembang apinya cantik
Bikin nggak fokus motret
indah
 Tapi nggak apa-apa deh, soalnya melihat keindahan kembang api tersebut membuat semangat di dalam diriku bangkit dan berharap bisa lebih baik di tahun ini. selain itu, meski banyak yang kontra dengan perayaan pergantian tahun, namun sisi positifnya saat warna-warni kembang api menghiasi langit Kota Medan, semua pengunjung ikut bersorak gembira tanpa memandang perbedaan, semua bersatu dalam suka cita. Sungguh indah. Ku harap Indonesia juga akan seperti itu selamanya. Amin...
Happy New Years 2017
Akhir cerita, selamat tahun baru kawan-kawan
Happy New Year 2017