Rabu, 14 Desember 2016

Menembus Batas Sumatera Utara-Aceh Part 1



Batas Sumatera Utara-Aceh

Long weekend dan kantong tipis adalah dua hal yang berbeda. Tapi jika mereka berdua bersatu, hal ini bisa menghancurkan dunia. Ya.... duniaku sih. Soalnya hal ini bisa membuatku mati kaku kebosanan. Apalagi aku ini orangnya mudah bosan dan nggak bisa diam di satu tempat.
Ironisnya, kedua hal tadi sering terjadi padaku. Mungkin karena kemampuan pengelolaan keuanganku yang masih kurang, apalagi banyak makanan yang menggoda selera. Haduh... lupa deh mau berhemat dan akhirnya duit yang tersisa Cuma 100 ribu doang.
Karena itulah dalam menghadapi sang monster ini aku harus berpikir keras gimana cara melewati long weekend dengan biaya kurang dari 100 ribu. Akhirnya terpikir untuk jalan-jalan ke Aceh aja.
“woy! Mana cukup ke Aceh bawa duit Rp. 100.000”
Cukup kok, soalnya aku cuma jalan-jalan ke Aceh Tamiang doang, satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara dan bisa ditembuh hanya sekitar 4 jam dari Kota Medan. yang penting kan Aceh. Hahahaha.....
Sumpah! Rasanya harga diriku jatuh juga sih, masak ke Aceh cuma Aceh Tamiang doang. Soalnya orang ke Aceh itu kan tujuannya Banda Aceh dan Sabang. #hiks..hiks... Tapi nggak apa-apa, namanya juga lagi mode kere dan di Aceh Tamiang juga ada beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi, so.... berangkat...
Pagi-pagi banget aku, si cowok ganteng ini pun berangkat memulai ekspedisi menembus batas Sumatera Utara – Aceh. aceile.... keren kali katanya-katanya ah. Hahaha... Perjalanan ini melalui rute Medan-Binjai-Stabat-Tanjung Pura-Pangkalan Brandan. Aku pun cukup menikmati perjalanan ini, apalagi kondisi lalu lintasnya menuju Aceh cukup sepi jadi lebih nyaman.

Perbatasan Sumatera Utara - Aceh
Setelah 4 jam naik kereta (baca:kereta) dan setelah pantatku rasanya sama ratanya dengan jok dan sedikit terbakar. Ilang deh keseksian pantatku. Akhirnya sampai juga di pintu gerbang batas Sumatera Utara – Aceh dan aku resmi menginjak tanah Aceh. Yeee... horeee....
gapura perbatasan
Gerbang perbatasan antara Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Aceh ini sendiri cukup sederhana. Bentuknya hanya seperti gapura biasa dan di sisinya terdapat dua tugu tinggi. Sedangkan di sebelahnya terdapat beton bertuliskan “WATAS ATJEH|SUMATERA UTARA”.
tugu di sisi gapura
Watas Atjeh-Sumatera Utara
Suasana di perbatasan ini juga cukup sepi dan sederhana, hanya ada beberapa warung dan kedai serta satu buah masjid. Sepi dan sederhana banget pun perbatasannya. Tapi rasanya cukup senang juga bisa sampai ke sini, karena sejauh ini baru Provinsi Riau yang pernah ku datangi, itupun bukan dalam rangka wisata. Jadi ku pikir ini adalah satu langkah kecilku untuk menuju tempat yang lebih jauh.
Puas berpanas-panasan di gapura perbatasan ini, aku pun melanjutkan perjalanan ke kota terdekat di Aceh ini agar pejalanan ini semakin sempurna. Di sana pun udah ku rencanain bakal ke Istana Karang dan Istana Benua Raja. Tunggu ceritaku selanjutnya ya sobat backpack sejarah.
Cowok ganteng panas-panasan

Minggu, 11 Desember 2016

Air Terjun Sikulikap di Tanah Karo

Air Terjun Sikulikap
Yo sobat backpack sejarah, gimana kabar kalian hari ini, semoga tetap baik ya seperti aku si tampan yang baik hati ini. hahaha... alay banget ya?
So... langsung aja ya, kali ini aku mau cerita tentang petualanganku ke Air Terjun Sikulikap. Sebenarnya setiap menuju Dataran Tinggi Karo aku pasti selalu memperhatikan gapura yang bertuliskan “Selamat datang di objek wisata Air Terjun Sikulikap” ini. Selalu malahan. Tapi aku belum pernah mencoba singgah ke sana, karena kulihat selalu sepi di pintu gerbangnya itu.
Gapura air terjunnya
Tapi akhirnya jadi juga sih ke air terjun ini, itu pun karena hal yang nggak disengaja. Lho? kok bisa? Jadi gini cuy, beberapa hari sebelumnya aku dapat kabar kalo ada satu komunitas traveling yang membuat open trip ke Lau Mentar, jadi aku pun mencari satu teman perjalanan yang bisa ku ajak dan dapatlah si Ratika, adek kelasku dulu pas SMA.
Tapi sialnya dan yang bikin keselnya, pas di hari H nih anak malah nggak ada kabar, padahal udah ditungguin di depan gerbang kostnya. Sumpah, ngeselin banget nih orang, bikin pengen nyate dia aja. Akhirnya setelah lebih dari setengah jam dia baru muncul, iya, setengah jam dan rombongan udah berangkat. Kan kampret tuh.
Yaaaa akhirnya dari pada nggak jadi kemana-mana, ku putusin aja jalan-jalan ke Tanah Karo, nyari tempat yang adem buat dinginin hati ku yang panas membara. Aceile.....
Pas lewat di gapura air terjun ini ku putusin buat singgah aja, kayaknya asyik juga tuh. Tapi si Ratika mah nggak berani. Serem katanya, sepi gitu. Emang iya sih, sepi banget padahal hari libur. Akhirnya aku aja yang turun, Ratika nungguin kereta di pondok dekat gapura.

Lokasi Air Terjun Sikulikap
Air Terjun Sikulikap ini berada di Jalan Jamin Ginting Km.54, Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Tepatnya di bawah Panatapan, sebuah tempat wisata kuliner jagung bakar dan tidak jauh dari gapura perbatasan antara Kabupaten Karo dengan Kabupaten Deli Serdang.
Gapura perbatasan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Deli Serdang
Akses Lokasi
Dari gapura selamat datang menuju air terjun ini butuh trekking sekitar 15 menit. Berhubung si Ratika nggak berani, jadi aku trekking sendirian deh. Tapi serem juga sih, meski jalur trekkingnya itu udah di beton, tapi di sekelilingnya masih hutan gitu. Kan mana tau di tengah jalur trekking ketemu cewek cantik kan serem juga. Kok serem? Ya serem lha kalo ceweknya bareng cowoknya, serem buat hatiku. Ahahahaha.... #baper.
Tapi syukur deh nggak ketemu hal yang seram, cuma ketemu beberapa bangku beton di sepanjang jalur trekking yang udah lumutan. Kayaknya udah jarang banget orang main-main ke air terjun ini. Aku juga ketemu satu longsoran di deket air terjunnya, jadi harus manjat-manjat dan megang akar deh buat lewat. Soalnya kalo jatuh, bisa kelar nih hidup, jurang cuy di bawah. Tapi karena air terjunnya 10 meter lagi kan nanggung banget, so.. libas aja.

Landscape Air Terjun
Meski pun air terjunnya sepi, tapi Air Terjun Sikulikap ini punya view yang cantik dan eksotis lho. Air terjunnya memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan air yang jernih dan segar. Di sekelilingnya terdapat tebing batu yang menjulang tinggi yang berpadu dengan hijaunya hutan hujan tropis. Adem deh suasana dan pemandangannya.
Air Terjun Sikulikap dan tebing batunya
Airnya segar cuy
 Asyiknya lagi, di depan air terjun ini ada satu pondok kecil yang bercorak khas Karo. Pondoknya masih bagus banget. Dari pondok ini aku bisa bebas memandangi keindahan air terjun ini meski sesekali bias hempasan air terjunnya terbang ke wajahku yang tampan ini, hahahaha.....
pondok kecil bercorak Karo

Tapi sepi banget sih air terjunnya, nggak ada satu pun pengunjungnya. Dan akhirnya, walau jalan berdua ama adik kelas, trekkingnya sendiri juga. #puk...puk...
Selfie karena nggak ada yang motoin

Selasa, 06 Desember 2016

Makan Es Krim di Restoran Tip-Top


Tip-Top Restoran

Nodong temen yang lagi ada rezeki itu sangat menyenangkan, apalagi kalo nodongnya minta traktir makanan yang enak, pastinya lebih menyenangkan lagi dong. Setuju nggak sobat? Setuju dong, orang kita sama-sama wajahnya laper gitu kok. Jadi kalo sobat ada yang punya rezeki, bilang-bilang ya, biar ntar aku todong. Hahaha...
Nah, kali ini aku nodong seorang kawan untuk mentraktir makan di Restoran Tip-Top. Sebenanya udah lama sih pengen makan di sini, meski harga makanannya murah sih, tapi maklum deh namanya juga backpacker gembel plus anak kost pula, boro-boro makan di resto, makan di restoran bintang lima aja nggak pernah. Eh?
Kenapa aku pengen makan di Restoran Tip-Top? Sespesial apa sih dia? Apa lebih spesial dari aku, si cowok tampan yang baik hati ini?

Restoran Tip-Top
Restoran Tip-Top adalah salah satu restoran tertua yang ada di Kota Medan. Restoran ini udah berdiri sejak tahun 1929 dengan nama Jangkie, sesuai nama pemiliknya Pak Jangkie, dan saat itu berada di Jalan Pandu, Kota Medan. Kemudian pada tahun 1934 restoran ini pindah ke Kesawan dan berganti nama menjadi Restoran Tip-Top yang berarti restoran yang sempurna.
Tua banget kan? Tapi meskipun tua begitu, restoran ini masih konsisten dengan konsep, tradisi dan resep-resepnya. Bahkan barang-barang lama seperti bangunan, mesin, meja dan kursi serta piano masih tetap digunakan sampai saat ini. Istilahnya, melestarikan tradisi. 
Restoran Tip-Top
Menu Restoran Tip-Top
Menu-menu yang ada di sini sangat menggugah selera, bikin ngiler deh. Apalagi Restoran Tip-Top pun masih menggunakan tungku kayu bakar  dari jaman Belanda. Tungku ini menggunakan kayu mahoni berkualitas sehingga dapat  menghasilkan kue tart, specolaas, saucijsebrood, moorkop, horen dan lain-lain dengan aroma yang harum dan cita rasa yang enak. Hmmm... nyummi... bikin ngiler banget deh walaupun namanya susah banget disebut.
Restoran ini juga menyediakan berbagai menu makanan  dari Indonesia, China dan Eropa seperti steak ayam, steak lidah, salad, omelet, bitterballen,  pancake, nasi goreng, cap-cay, fouyonghai, gado-gado, kari kambing, roti bakar dan lain-lain.

Bikin nggak sabar deh mau mencicipi menunya. So, begitu pelayannya datang membawa buku menu. Aku pun memilih dengan antusias. Tapi si kawan malah milihin menu es krim doang. Iya, es krim doang. Dan saat aku protes, dia cuma bilang. “Kau mau ngerampok atau minta traktir? .“ #jleeb #krik.. krik..
Akhirnya ya aku nikmati juga deh es krimnya. Padahal enak juga sih makan es krim gratis. #mukagratis. Hahahaha....
Tapi es krim di restoran ini beneran enak lho. Jadi es krimnya itu buatan sendiri dengan cita rasa yang khas. Es krimnya juga lembut banget dengan manis yang pas. Wihhh... enak banget deh. Rasanya dingin es krimnya itu beda dengan dinginnya sikapmu kepadaku. #baper
Es krim yang bikin ngiler
Es krimnya enak banget
Lokasi
Restoran Tip Top ini berada di Kawasan Medan Kesawan tepatnya di Jalan Ahmad Yani dan tidak jauh dari Rumah Tjong A Fie dan Lapangan Merdeka.
Cowok tampan di depan restoran

Senin, 05 Desember 2016

Objek Wisata di Kabupaten Batu Bara


Istana Niat Lima Laras

Kabupaten Batu Bara adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis, kabupaten ini berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Oleh karena itu, tidak heran jika kebanyakan destinasi wisata kabupaten ini adalah wisata bahari seperti pantai dan pulau. Selain itu, di kabupaten ini dulunya juga terdapat kerajaan Melayu dan masih terdapat banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang asyik untuk dijelajahi.
Namun karena kabupaten ini berada dekat dengan tempat tinggalku, membuat aku belum menjelajah keseluruhan destinasi wisatanya. Maklumlah terkadang karena tempatnya berada dekat dengan tempat tinggal kita, kita malah jadi kurang semangat mendatanginya. Maaf ya kawan-kawan dari Batu Bara, ini benar-benar penilaian yang subjektif.
Meski begitu, bukan berarti aku tidak menjelajah wisata Kabupaten Batu Bara sama sekali, ini adalah objek-objek wisata di Kabupaten Batu Bara yang pernah ku kunjungi dan semoga nantinya bisa bertambah.
Ikon Kabupaten Batu Bara: Istana Niat Lima Laras
1.      Istana Niat Lima Laras
Istana Niat Lima Laras adalah sebuah istana peninggalan Kerajaan Melayu Lima Laras yang dibangun pada tahun 1907 dan diselesaikan pada tahun 1912. Istana yang juga menjadi ikon dan identitas Kabupaten Batu Bara ini berada di Desa Laras, Kecamatan Tanjung Tiram. Selengkapnya baca di sini.
Istana Niat Lima Laras
2.      Pantai di Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara secara geografis berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka. Karena itu, di kabupaten ini terdapat banyak pantai-pantai. Namun bagi yang sobat backpack sejarah yang pernah merasakan pantai-pantai yang eksotis, mungkin akan sedikit kecewa karena karakteristik dasar laut di Pesisir Timur Pulau Sumatera ini berlumpur jadi airnya cenderung coklat.
1)      Pantai Bunga
Pantai Bunga adalah salah satu pantai paling terkenal di Kabupaten Batu Bara karena lokasi pantai ini pun berada dekat dengan pusat Kota Batu Bara. Pantai berpasir putih ini umumnya selalu ramai dikunjungi wisatawan jika di hari libur.
Pantai Bunga
2)      Pantai Bogak
Pantai ini berada di sebelah kanan Pantai Bunga dengan karakteristik pantainya berpasir putih juga. Namun pantai ini tidak cocok untuk berenang karena ada beberapa bekas kayu, nibung dan bebatuan di bibir pantainya. Kalo nekat berenang mah bisa jadi sate tuh badan. Di pantai ini juga terdapat dua buah meriam bersejarah lho. Selengkapnya baca di sini.
Pantai Bogak
3)      Pantai Datuk
Pantai Datuk terletak di Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka dan berada di dekat Pelabuhan Kuala Tanjung. Pantai ini juga mirip dengan pantai lain di Kabupaten Batu Bara, yang berbeda adalah di sekitar pantainya lebih rindang karena banyak pepohonan. Jadinya lebih adem.
Pantai Datuk
3.      Pulau di Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara memiliki dua buah pulau yang menjadi mutiara dan andalan pariwisata kabupaten ini. Keindahan dua pulau ini sangat amat mempesona lho.
1)      Pulau Pandang
Pulau yang memiliki luas sekitar 2 hektar ini memiliki pesona bawah laut yang sangat mengagumkan. Selain itu, di pulau ini juga terdapat batu belah, batu unik yang terbelah rapi dan satu menara mercusuar yang dari atasnya tersaji keindahan landscape Pulau Pandang.  Cakep banget deh, kalo nggak percaya, baca selengkapnya di sini.
Pulau Pandang
2)      Pulau Salah Namo
Pulau Salah Namo adalah satu lagi pulau indah di perairan Kabupaten Batu Bara. Pulau ini memiliki keunikan berupa pantainya yang didominasi bebatuan tinggi nan terjal. Pulau ini juga sudah dikelola menjadi objek wisata yang menarik. Selengkapnya baca di sini.
Pulau Salah Namo
4.      Batu Belah
Nah, ini dia wisata unik di Batu Bara, batu belah merupakan sebuah batu besar yang terbelah dua secara sempurna dan rapi. Seolah-oleh dibelah dengan sebuah pedang, tapi siapa yang yang usil ngebelah nih batu? Batu ini berada di Pulau Pandang. Selengkapnya baca di sini.
Batu Belah
5.      Meriam Bogak
Di Kabupaten Batu Bara memang masih terdapat banyak sekali meriam, salah satunya adalah Meriam Bogak yang terletak di Pantai Bogak. Meriam tersebut diletakkan di sebuah tepat berpagar di dalam sebuah pondok. Meriam ini menyimpan sejarah Kabupaten Batu Bara. Selengkapnya baca di sini.
Meriam Bogak
6.      Rumah Adat Melayu Batu Bara
Salah satu keunikan Kabupaten Batu Bara adalah hampir seluruh kantor pemerintahan dan kantor dinasnya berbentuk Rumah Adat Melayu Batu Bara. Rumah adat ini memiliki arsitektur yang sangat cantik lho. Selengkapnya baca di sini.
Rumah Adat Melayu Batu Bara
Itulah beberapa objek wisata di Kabupaten Batu Bara yang pernah ku kunjungi. Semoga lain kali bisa lebih ke explore lagi biar daftarnya semakin lengkap. Amin...