Tampilkan postingan dengan label Air Terjun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Air Terjun. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Juli 2021

Air Terjun Simanik-Manik di Asahan, Catatan Terakhir Tentang Dirimu

Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Air Terjun Simanik-Manik

Hai kawan-kawan, dah lama juga ya aku nggak menulis cerita. Gimana kabar kalian? Semoga tetap sehat ya.

Kabarku?

Ah! Secara fisik aku sehat sih, tapi secara perasaan, entahlah? Saat ini rasanya seperti campur aduk hingga aku pun nggak tau gimana rasanya.

Kali ini aku mau menulis sebuah cerita perjalanan yang udah cukup lama kulakukan. Bahkan aku sempat terpikir untuk tak menuliskan cerita perjalanan ini. Tapi kurasa kisah ini harus kutulis sebagai catatan bahwa aku pernah bersamanya dan sebagai ucapan terima kasihku untuk segalanya, selama ini.

Perjalanan ini kulakukan bersama seseorang yang bernama Seila. Tujuan perjalanan kami adalah Air Terjun Simanik-Manik atau yang lebih dikenal juga dengan nama Air Terjun Alam Tani

Alamat Air Terjun Simanik-Manik

Air Terjun Simanik-manik terletak di Desa Loburappa, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Cara ke Air Terjun Simanik-Manik

Untuk ke air terjun ini sebenarnya cukup mudah. Kalo berkendara dari Kota Kisatan, Ibukota Kabupaten Asahan, ambil aja rute menuju Air Terjun Ponot atau Sigura-Gura. Nantinya sebelum Objek Wisata Bedeng ada plang air terjunnya di sebelah kiri. Aksesnya juga cukup mudah. Dari parkiran udah disediakan jalan setapak hingga ke air terjunnya dengan jarak sekitar 5 menit jalan kaki.

Pemandangan Air Terjun Simanik-Manik

Air Terjun Simanik-Manik ini cukup cantik juga. Apalagi sepanjang jalan dari parkiran mata juga disuguhi pemandangan sungai kecil yang berair jernih di sisi jalan. Sedangkan di sisi satunya ada tebing batu dengan tumbuhan merambat serta tetesan air seperti gerimis. Eksotis. 

Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Rintik air di sela bebatuan
Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Ketinggiannya sekitar 15 meter

Air terjunnya sendiri punya ketinggian sekitar 15 meter dengan di bawahnya terbentuk kolam air terjun yang cukup lebar. Namun menariknya di balik jatuhan airnya terbentuk formasi batuan seperti gua kecil, cantik juga.

Di sisi kiri kolam air terjun juga ada goa kecil yang terbentuk dari bebatuan cadas sehingga cukup sederhana tanpa stalagtit maupun stalagmit. Tapi dari mulut goa ini bisa ngelihat jelas pemandangan Air Terjun Simanik-Manik dari sudut yang berbeda. Mantap! 

Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Goa di sebelah air terjun
Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Pintu masuk goanya
Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Pemandangan dari mulut goa

Namun saat itu sebenarnya fokusku bukan pada indahnya air terjun ini sih. Saat itu aku lebih fokus pada wajahnya yang asyik bercerita tentang banyak hal seperti kegiatan sehari-harinya. Rasanya nyaman aja melihat senyum lembutnya.

Ah... tapi itu kisah lama  sih. Kisah yang sudah berlalu.

Karena ketidakpekaanku, selalu berpikir kalo semuanya akan baik-baik aja. Hingga aku sedikit sepele. Padahal aku tau, Seila itu orangnya cantik dan banyak lelaki yang mendekatinya. Tapi ya itu. Aku naif dan aku kehilangannya.

Setelah itu aku move on, melupakannya.

Tapi semesta tau kalo aku belum benar-benar ngelupainnya. Lantas semesta ngasi tau aku untuk benar-benar melepasnya dengan  cara yang tak pernah kuduga.

Aku udah lama banget nggak buka Instagram, mungkin sudah berbulan-bulan aku nggak membuka aplikasi berbagi foto tersebut. Bahkan notifikasi instagram di hpku selalu ku slide aja tanpa pernah ku buka.

Tapi ntah kenapa, hari itu seolah-olah semesta membuatku membuka Instagram. Yupz! Nggak ada angin nggak ada hujan, tiba-tiba aja aku ngebuka Instagram.

Dan Bammm!!!

Hal pertama yang terihat mataku adalah IG story Seila tentang kue pernikahannya. Sungguh nggak habis pikir. Andai aku nggak buka IG, aku nggak akan pernah tau hal tersebut karena postingan story bakal hilang dalam 24 jam.

Tapi itulah cara semesta bekerja, penuh dengan misteri. Tapi ku pikir semesta hanya ingin memberitahuku agar aku benar-benar merelakannya, dan berhenti berjuang untuknya serta memulai untuk berjuang demi diriku sendiri.

Jadi Seila, dimanapun kamu berada, kuharap kamu selalu bahagia. Dan dengan kupostingnya cerita ini maka berakhirlah kisah yang pernah ada dan aku seutuhnya merelakanmu. 

Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani
Air Terjun Simanik-Manik Alam Tani

 

Rabu, 17 Maret 2021

Air Terjun Lae Pendaroh, Air Terjun Unik di Kabupaten Dairi

Air Terjun Lae Pendaroh
Air Terjun Lae Pendaroh

Brmmm.... brmmm.... aku kembali memacu sepeda motorku setelah sebelumnya sempat singgah sebentar di Menara Pandang Tele. Tak lama kemudian, aku tiba di Jalan Raya Sidikalang-Dolok Sanggul. Dari sana aku lantas mengarahkan motor ke Kota Sidikalang, ibukota Kabupaten Dairi.

Baca juga: Menara Pandang Tele, Melihat Danau Toba dari Ketinggian

Karena jalanannya cukup lenggang, aku jadi bisa memacu motor dengan cukup cepat. Dan sekitar 30 menit lebih kemudian aku kembali berhenti di salah satu destinasi wisata di Kabupaten Dairi, yaitu Air Terjun Lae Pendaroh.

Alamat Air Terjun Lae Pendaroh

Air Terjun Lae Pendaroh terletak di Jalan Sidikalang, Desa Sitinjo I, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Asyiknya, air terjun ini terletak tepat di pinggir jalan raya yang menghubungkan Sidikalang dengan Dolok Sanggul. Jadi nggak perlu trekking-trekking lagi ke dalam hutan. Anti capek-capek lah. 

Air Terjun Lae Pendaroh
Jalan Raya Sidikalang-Dolok Sanggul

Tiket Masuk ke Air Terjun Lae Pendaroh

Harga tiket masuk ke Air Terjun Lae Pendaroh gratis, GRATIS cuy. Dan biaya parkir kendaraannya juga gratis. Jadi semuanya gratis cuy. Mantap!!!

Pemandangan Air Terjun Lae Pendaroh

Setelah memarkirkan motor, aku pun segera menikmati keindahan air terjun yang ada di pinggir jalan raya ini. Ada satu gapura dan spot foto yang tersedia serta tangga semen yang mengarah ke kolam air terjunnya.

Air Terjun Lae Pendaroh ini tingginya nggak seberapa sih, paling sekitar 3 hingga 5 meter aja dengan debit air yang cukup besar. Di bawahnya terdapat kolam air terjun yang dikelilingi bebatuan yang cukup besar. Kolam air terjunnya juga mengarah langsung ke Sungai Lau Renun, salah satu lokasi arum jeram di Kabupaten Dairi. 

Air Terjun Lae Pendaroh
Gapura air terjunnya
Air Terjun Lae Pendaroh
Kolam air terjunnya
Air Terjun Lae Pendaroh
Debitnya besar juga
Air Terjun Lae Pendaroh
Di atasnya masih hutan hijau

Keunikan Air Terjun Lae Pendaroh

Meski sekilas air terjun ini terlihat seperti air terjun biasa doang, tapi ada satu keunikan yang dimilikinya yaitu airnya bisa berubah warna, terutama saat hujan turun. Seremnya, warna airnya berubah menjadi warna merah darah. Perubahan warna inilah yang menjadi asal muasal nama air terjun ini yaitu Air Terjun Lae Pendaroh alias Air Terjun Berdarah. Serem.... 

Air Terjun Lae Pendaroh
Backpacker ganteng dan unyu di Air Terjun Lae Pendaroh

Senin, 30 November 2020

Air Terjun Tibet di Simalungun

Air Terjun Tibet di Simalungun
Air Terjun Tibet

            Note:

-       Perjalanan ini dilakukan sebelum musim hujan melanda

-       Jangan ke air terjun saat musim hujan, bahaya.

 

Brrrrmmm... brrmmmm...

Posisi matahari masih tinggi, pertanda sore masih lama lagi baru tiba. Jadi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk menjelajahi air terjun yang ada di kabupaten Simalungun ini setelah sebelumnya kami udah mengunjungi Air Terjun Jambuara, Air Terjun Tonduhan, Air Terjun Katasa hingga jembatan ekstrim Hatonduhan.

Baca juga: Jembatan Hatonduhan, Jembatan Ekstrim di Simalungun 

Tujuan kami selanjutnya adalah Air Terjun Tibet yang masih berada di kabupaten Simalungun.

Brrmmm... brmmm...

Alamat Air Terjun Tibet

Air Terjun Tibet terletak di Nagori Buntu Turunan, kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Dari Air Terjun Katasa kami harus kembali ke jalan besar Mandoge yang menghubungkan Kisaran dengan Pematang Siantar. Pada persimpangan Seribu Asih, kami berbelok ke kiri, sedangkan jika ke kanan mengarah ke kota Pematang Siantar. Dari persimpangan tersebut, kami terus melaju sekitar 8 km hingga bertemu sebuah titi beton alias jembatan beton dan air terjunnya berada tak jauh dari jembatan tersebut.

Arti Nama Air Terjun Tibet

Air terjun ini dinamakan Air Terjun Tibet. Namun Tibet di sini bukan maksudnya Tibet yang ada di Nepal itu loh. Tibet yang dimaksud di sini adalah singkatan dari Titi Beton, sebuah jembatan beton yang berada di atas aliran air terjun ini. Jadi jika dipanjangin nama air terjun ini adalah Air Terjun Titi Beton.

Pemandangan Air Terjun Tibet

Setelah memarkirkan sepeda motor, kami pun sedikit trekking ke bawah, ke arah air terjunnya. Dari tempat parkir, lokasi air terjunnya tak begitu jauh. Hanya sekitar 50 meter doang. Namun jalannya cukup licin dan di penuhi semak belukar. Dari beberapa air terjun yang telah kami kunjungi sebelumnya, sepertinya air terjun ini yang paling tak terawat di kecamatan Hatonduhan ini.

Benar saja, sesampainya kami di bawah, pelataran air terjunnya dipenuhi ilalang yang cukup tinggi. Hanya sedikit kawasan yang tak tertutup rumput di pinggiran kolam air terjunnya dan dipenuhi bebatuan besar.

Air terjun Tibet ini sebenarnya cukup cantik meski air terjunnya tak begitu tinggi. Namun airnya bersih dan jernih serta berwarna hijau toska. Di depannya terbentuk kolam air terjun yang cukup dalam. Di sekitar kolamnya juga ada dinding batu yang tak begitu tinggi dan di dinding batu tersebut terdapat beberapa lobang yang terlihat seperti goa mini.

Di sisi kolam air terjun satunya malah ada dataran berpasir putih yang terlihat seperti pantai. Hanya saja kalo mau ke dataran berpasir ini kami harus menyeberangi kolam air terjunnya. Karena males basah dan nggak tau kedalaman kolamnya, jadi kami urungkan niat untuk ke daratan berpasir tersebut. 

Air Terjun Tibet di Simalungun
Tingginya hanya sekitar 5 meter
Air Terjun Tibet di Simalungun
Airnya bersih dan jernih
Air Terjun Tibet di Simalungun
Dinding di sisi kolam air terjun
Air Terjun Tibet di Simalungun
Dataran berpasir di sisi kolam air terjun

Tiket Masuk ke Air Terjun Tibet

Dibandingin ama air terjun yang udah kami kunjungi sebelumnya, tiket masuk ke air terjun ini yang paling mahal. Kami berempat diminta membayar hingga Rp. 30.000 dan dimintai ketika kami mau pulang. Padahal saat masuk nggak ada yang jaga, bahkan motor kami juga nggak ada yang jaga. Akhirnya setelah sedikit nego kami membayar Rp. 20.000. Setelah membayar tiketnya, kami pun beranjak pulang karena hari yang sudah menjelang sore.

Seru juga sih karena dalam satu hari kami bisa ngunjungi beberapa air terjun, yaitu Air Terjun Jambuara, Air Terjun Tonduhan, Air Terjun Katasa, Air Terjun Tibet dan Jembatan Ekstrim Hatonduhan. Mantap!!! 👍

Hmm... abis ini kemana lagi ya? 

Air Terjun Tibet di Simalungun
Aku di Air Terjun Tibet

To be Continued...

Selasa, 24 November 2020

Air Terjun Katasa, Air Terjun Kembar di Simalungun

Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Air Terjun Katasa di Simalungun

            NB:     -Perjalanan ini dilakukan sebelum musim hujan melanda.

                        -Jangan ke air terjun atau sungai saat musim hujan! Bahaya!!!

Matahari udah semakin tinggi dan udah nunjukin kalo waktu makan siang hampir tiba. Tapi karena kondisi di Air Terjun Tonduhan yang berupa bebatuan, sehingga tidak memungkinkan untuk membuka bekal di sana. Jadi kami putuskan untuk melanjutkan ke air terjun satu lagi untuk sekalian makan siang di sana.

Baca juga: Air Terjun Tonduhan di Simalungun

Btw, di wilayah Hatonduhan dan sekitarnya memang dikenal memiliki banyak air terjun karena kontur wilayahnya yang berbukit-bukit dan dialiri banyak sungai. Tak kurang dari 10 air terjun mengalir di kecamatan ini menurut penduduk sekitar yang bercerita padaku saat aku di Air Terjun Tonduhan. Bahkan katanya ada air terjun yang punya ketinggian hingga di atas 100 meter yang bernama Air Terjun Aek Naga. Namun karena belum ada akses ke air terjun tersebut, jadi sampe sekarang air terjun tersebut belum terekspos. Hanya penduduk sekitar yang hobby mancing yang tau lokasi pastinya. Sayang juga sih.

Kami sendiri memilih untuk pergi ke Air Terjun Katasa alias Air Terjun Kembar, karena air terjun ini udah punya akses dan mudah buat dijangkau serta letaknya tak jauh dari Air Terjun Tonduhan.

Alamat Air Terjun Katasa

Air Terjun Katasa berada di Nagori Bayu Bagasa, kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tepatnya berada di dalam perkebunan sawit.

Cara ke Air Terjun Katasa

Untuk menuju ke air terjun ini cukup mudah sih, tapi sedikit ribet. Karena posisi air terjunnya berada di tengah-tengah perkebunan sawit, sehingga ada banyak persimpangan. Di beberapa persimpangannya ada plang penunjuk arah tapi ada juga beberapa persimpangan yang tak punya plang penunjuk arah, mungkin plangnya copot. Cukup bikin pusing juga cuy.

Beruntungnya saat itu ada bapak-bapak yang sedang menuju kebunnya dan berbaik hati mau mengantarkan kami hingga ke simpang pintu masuk air terjunnya.

Terima kasih banyak Pak.

Harga tiket masuk ke Air Terjun Katasa

Harga tiket masuk ke Air Terjun Katasa cukup murah loh. Perorangnya cuma dikenakan biaya Rp. 3000 dan biaya parkirnya cuma Rp. 2000 doang. Asyiknya lagi, pihak pengelola malah ngasi diskon ke kami, jadi kami cuma membayar Rp. 10.000 aja untuk semua biaya masuk dan parkir, padahal kami berempat dan harusnya membayar Rp. 16.000.

Terima kasih bapak pengelola Air Terjun Katasa.

Pemandangan Air Terjun Katasa

Setelah membayar biaya tiket masuk yang dapat diskon, kami berempat segera turun ke arah air terjunnya. Dari tempat parkir, kami harus sedikit trekking sekitar 3 menit aja melalui jalan setapak yang menurun ke bawah. Jalur trekking juga cakep loh, karena berada di tepi aliran sungai dan di seberangnya nampak beberapa aliran air terjun kecil yang mengalir dari sela-sela bebatuan. 

Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Jalur trekking ke air terjun

Setelah tiba di bawah, mata ini langsung terpesona dengan keindahan alam Air Terjun Katasa. Pantas saja air terjun ini dijuluki juga dengan nama air terjun kembar karena ternyata terdapat dua aliran air terjun. Tapi air terjun ini bisa dibilang air terjun kembar yang tak sama karena kedua aliran air terjunnya punya debit air dan ketinggian yang berbeda serta berasal dari dua aliran yang berbeda yaitu sungai Balah dan Sungai Turunan.

Di bawah aliran air terjunnya terdapat kolam air terjun yang cukup luas dengan air yang bersih dan segar banget. Di dekat kolam air terjunnya juga ada dataran berpasir putih yang terlihat seperti pulau kecil yang cantik. Unik juga loh.

Sedangkan di sisi satunya ada pula sebuah goa kecil. Goa ini lantainya berlapis pasir putih dan mulut goanya terhubung langsung ama kolam air terjunnya. Jadi kalo mandi-mandi di sini bisa sekalian bersantai di mulut goa. 

Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Punya dua aliran
Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Dataran berpasir di sisi kolam air terjun
Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Goa kecil di pinggir kolam

Berhubung perut udah cukup lapar, aku lantas menggelar mantel hujan berbentuk ponco milikku menjadi tikar untuk alas makan kami di pinggir kolam air terjun. Setelah itu kami pun segera menyantap bekal yang kami bawa dari rumah.

Nyummmi... mantap banget rasanya makan bareng di pinggir air terjun seperti ini.

Selesai dengan urusan perut, kami kemudian sekalian melaksanakan sholat berjamaah di pinggir air terjun ini. Sensasi beribadah di alam lepas diiringi suara air terjun dan kicauan burung emang beda. Rasanya jadi semakin dekat dengan Sang Pencipta keindahan alam.

Setelah selesai, mataku menangkap pemandangan yang berbeda di atas Air Terjun Katasa ini. Di atas air terjunnya terdapat jembatan beton yang tinggi dan ada juga sepeda motor yang melintas. Hmm... Aku jadi tertarik buat liat jembatannya. 

Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Air Terjun Katasa dan jembatan beton di atasnya
Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Jembatan beton di atas air terjun
Air Terjun Katasa Kembar Simalungun
Backpacker ganteng dan unyu di Air Terjun Katasa

To be continued...

Jumat, 20 November 2020

Air Terjun Tonduhan di Simalungun

Air Terjun Tonduhan di Simalungun
Air Terjun Tonduhan

Brrrmmm... brmmm... aku kembali memacu sepeda motorku di Jalan Besar Mandoge yang menghubungkan antara Pematang Siantar dengan Kisaran.

Sebelumnya aku dan adik-adikku udah mengunjungi Air Terjun Jambuara yang punya pemandangan indah. Sekarang kami kembali melanjutkan perjalanan ke air terjun selanjutnya. Air terjun ini terletak tak jauh dari Air Terjun Jambuara dan bernama Air Terjun Tonduhan.

Baca juga:     Air Terjun Jambuara di Simalungun

 Pelangi di Air Terjun Sipiso-Piso

Alamat Air Terjun Tonduhan dan cara ke Air Terjun Tonduhan

Air Terjun Tonduhan terletak di desa Buntu Bayu, kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tepatnya berada di dalam areal perkebunan kelapa sawit PTPN IV Hatonduhan.

Untuk sampe ke air terjun ini dari Air Terjun Jambuara, kami kembali ke Jalan Besar Mandoge dan mengarah ke kota Pematang Siantar. Dari sana hanya sekitar 5 km doang kami nemu plang gede penunjuk arah ke Air Terjun Tonduhan. Dari plang tersebut Air Terjun Tonduhan hanya berjarak beberapa ratus meter doang. 

Air Terjun Tonduhan di Simalungun
Plang Air Terjun Tonduhan
Air Terjun Tonduhan di Simalungun
Simpang ke Air Terjun Tonduhan

Harga tiket masuk ke Air Terjun Tonduhan

Harga tiket masuk ke objek wisata Air Terjun Tonduhan sangat terjangkau, karena perorangnya cuma perlu membayar sebesar Rp. 3000 aja dan biaya parkir kendaraan sebesar Rp. 2000 doang. Murah meriah cuy.

Pemandangan Air Terjun Tonduhan

Setelah membayar biaya masuk dan parkir sepeda motor, kami pun segera menuju ke Air Terjun Tondohan. Jarak air terjunnya dari parkiran cukup dekat. Bahkan dari atas lokasi parkir kami bisa melihat Air Terjun Tonduhan tersebut dengan jelas. Hal ini mengingatkanku ama Air Terjun Sipiso-Piso yang ada di Tanah Karo. Di Air Terjun Sipiso-Piso kita juga bisa ngeliat air terjunnya dari atas parkiran kalo nggak mau turun ke bawah. 

Untuk turun ke bawah, pihak pengelola udah nyiapin tangga turun dari besi. Cukup mudah sih, tapi tangganya juga cukup curam dan licin, jadi harus ekstra hati-hati saat turun maupun naik. 

Air Terjun Tonduhan di Simalungun
Air terjunnya dari atas parkiran
Air Terjun Tonduhan di Simalungun
Tangga turunnya curam

Sesampainya di bawah, mataku langsung terpesona melihat Air Terjun Tonduhan ini. Air terjunnya cakep uy.

Air Terjun Tonduhan punya tinggi yang cukup lumayan dengan debit air yang cukup deras. Karena derasnya, di sekitar jatuhan air terjunnya terasa seperti ada hujan gerimis tipis. Tanah dan bebatuan di sekitarnya juga menjadi basah dan licin.

Di puncak air terjunnya juga ada sebuah batu besar yang menonjol. Akibatnya jatuhan air terjunnya terbagi menjadi dua. Mirip-mirip air terjun kembar deh jadinya.

Di bawah jatuhan air terjunnya juga terbentuk sebuah kolam yang cukup luas dan dalam. Airnya dingin dan segar, tapi kusaranin jangan berenang karena kolamnya dalam, debit airnya besar dan arusnya cukup deras. Bahaya ntar.

Di sekeliling kolamnya juga ada banyak batu-batu cadas beragam ukuran.  Batunya cukup licin dan berlumut, jadi harus hati-hati saat melangkah. Kalo nggak hati-hati, bisa kecebur di antara celah bebatuan. Pasti sakit tuh. 

Air Terjun Tonduhan di Simalungun
Air terjunnya cakep
Air Terjun Tonduhan di Simalungun
Alam di sekitar air terjunnya

Awalnya sih kami berencana makan siang di dekat Air Terjun Tonduhan ini. Tapi karena nggak ada areal datar dan cuma ada bebatuan begini, jadi kami urungkan niat dan memilih untuk makan siang di air terjun selanjutnya.

Yupz, setelah ini kami lanjut ke air terjun yang tak kalah cantik, tungguin ya ceritanya. 

Air Terjun Tonduhan di Simalungun
Backpacker yang ganteng dan unyu di Air Terjun Tonduhan

To be continued...

Selasa, 17 November 2020

Air Terjun Jambuara di Simalungun

Air Terjun Jambuara di Simalungun
Air Terjun Jambuara

Hai-hai sahabat backpacker.... apa kabarnya? Semoga sehat-sehat aja ya. Aamiin...

Gimana nih, udah pada kangen ama backpacker yang ganteng dan unyu ini belum? Wkwkwkwkwk....

Baca juga: Danau Toba dari Pantai Pasifik Porsea

Maafnya lumayan lama kagak update, soalnya minggu lalu emang sibuk banget ngurus pemberkasaan. Apalagi berkas-berkasnya harus discan dan diubah ke pdf. Padahal di kampungku kagak ada fasilitas seperti itu. Jadi aku harus ke ibukota kabupaten yang berjarak hampir 2 jam perjalanan demi ngescan dan ngubah berkasnya ke pdf. Jauh banget uy...

Selain itu, akhir pekan kemarin aku juga ngebantui ayah mengecat perahu. Jadi baru sekarang deh punya waktu buat berbagi cerita perjalananku mengunjungi objek-objek wisata menarik yang ada di sekitar sini.

Kali ini aku, sang backpacker yang ganteng dan unyu mau berbagi cerita saat aku ngunjungi Air Terjun Jambuara yang ada di kabupaten Simalungun, kabupaten yang ada di sebelah kabupaten tempat tinggalku. Perjalanan ini kulakuin bareng adikku dan pake sepeda motor. Brrmmmm... brrmmmm....

Alamat Air Terjun Jambuara dan cara ke Air Terjun Jambuara

Air Terjun Jambuara beralamat di Huta V pondok V, desa Buntu Bayu, kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Air terjun ini berada tepat di perbatasan kabupaten Simalungun dengan kabupaten Asahan.

Untuk menuju Air Terjun Jambuara, jika dari arah kota Pematang Siantar atau kota Kisaran bisa melalui Jalan Besar Mandouge. Nantinya setelah melewati perbatasan kabupaten Simalungun dan Kabupaten Asahan, berbelok ke kanan dan ikuti jalannya kira-kira 500 meter. Air terjunnya ada di ujung jalan tersebut.

Harga tiket masuk ke Air Terjun Jambuara

Harga tiket masuk ke Air Terjun Jambuara cukup murah, perorangnya hanya perlu membayar Rp. 5000 aja. Sedangkan untuk parkir sepeda motornya dikenakan biaya Rp. 2000 doang. Jadi cukup terjangkau lah.

Keindahan alam Air Terjun Jambuara

Setelah memarkirkan kendaraan, kami pun segera turun untuk menikmati keindahan Air Terjun Jambuara. Dari tempat parkir terdapat jalanan menurun ke bawah. Jalannya masih sederhana, hanya tanah yang dikikis berbentuk tangga dan di kanan kirinya diberi pagar pembatas dari kayu. Jadi harus hati-hati saat turun. Namun asyiknya dari sela-sela pepohonan udah terlihat Air Terjun Jambuara yang menjulang tinggi. 

Air Terjun Jambuara di Simalungun
Air Terjun Jambuara dari lokasi parkir

Air Terjun Jambuara di Simalungun
Ketinggiannya mencapai 80-an meter

Tak lama kemudian kami pun tiba di bawah Air Terjun Jambuara. Air terjunnya indah banget cuy dan berasal dari aliran sungai Aek Komangin yang berada di atas tebing. Air terjunnya memiliki ketinggian mencapai 80-an meter dan jatuh tegak lurus.

Di bawahnya terdapat kolam air terjun dengan air berwarna hijau toska yang jernih. Di satu titik juga terlihat warna-warna pelangi yang berpendar di atas kolam air terjunnya. Warna pelangi ini muncul karena percikan airnya yang deras membiaskan cahaya matahari. Cantik uy! 

Air Terjun Jambuara di Simalungun
Warna pelangi di kolam air terjunnya

Di sekeliling air terjunnya juga dihiasi pemandangan yang menawan berupa tebing-tebing batu yang menjulang tinggi. Sedangkan di sekitarnya terlihat hijaunya pepohonan rimbun  yang menambah indah pemandangannya. Secara keseluruhan, Air Terjun Jambuara ini pemandangannya juara. Mantap lah. 

Air Terjun Jambuara di Simalungun
Air Terjun Jambuara
Air Terjun Jambuara di Simalungun
Backpacker yang ganteng dan unyu di Air Terjun Jambuara

Minggu, 26 April 2020

Mencari Air Terjun Aek Birong, Air Terjun Alami di Lembah Asahan


Note: Perjalanan ini dilakukan sebelum covid-19 mewabah, stay at home ya kawan-kawan.

Air Terjun Aek Birong
Hai sahabat backpacker, selamat menjalankan ibadah puasa ya. Walaupun di tengah pandemi seperti ini, semoga kita bisa tetap khusu' dalam menjalankan ibadah puasa. Aamiin...

Sekarang aku mau melanjutkan kisah perjalananku saat di Lembah Asahan, sebuah lembah nan indah di kawasan Sigura-Gura. Setelah sebelumnya kami akhirnya menemukan Air Terjun Sampuran Harimau yang dulu terkenal namun sekarang terlupakan, kami pun melanjutkan perjalanan di Lembah Asahan ini.

Sebenarnya sejak memasuki kawasan Lembah Asahan ada satu air terjun yang sangat menarik perhatianku. Karena air terjun ini sudah terlihat sejak dari jauh dan mengalir di salah satu tebing batu yang mengelilingi Lembah Asahan. Hanya saja aku nggak tau air terjun apa itu, karena memang belum ada informasi yang kudapatkan tentang air terjun tersebut sebelumnya.

Oleh karena itu, kami memutuskan untuk bertanya pada penduduk setempat tentang air terjun tersebut.

Permisi Buk, air terjun itu namanya apa ya Buk?” tanya ku sopan pada ibu-ibu yang sedang duduk santai di teras rumahnya sambil menunjuk air terjun yang ada di tebing batu tersebut.

Air Terjun Aek Birong itu Nak,” Ucap si ibu.

Kalo mau ke situ, dari mana jalannya ya Buk?” Tanyaku lagi.

Nggak ada jalannya ke situ Nak.

Owh.. gitu, kalo gitu terima kasih ya Buk,” Ucapku sambil melemparkan senyum manis pada anak gadisnya yang duduk di sebelah si ibuk.

Ya ela... Sempat-sempatnya. 🤣

Mendengar bahwa tidak ada jalan untuk menuju Air Terjun Aek Birong, kami kemudian berdiskusi dan memutuskan untuk mencari akses jalannya sendiri. Karena Air Terjun Sampuran Harimau aja ketemu kok jalannya, jadi air terjun ini pasti ketemu juga. Begitulah menurut kami.

Segera kami menyusuri jalanan yang menanjak yang mengarah ke Bendungan Sigura-Gura. Sesekali jalanan yang berkelok tersebut mendekat ke air terjun dan sesekali menjauh. Hingga akhirnya kami menemukan satu titik terdekat ke Air Terjun Aek Birong ini.

Setelah memastikan motor terparkir dengan aman di pinggir jalan, kami pun memasuki kawasan semak belukar dan perkebunan sawit. Kami terus berjalan hingga akhirnya sampe pada titik ujung perkebunan sawit tersebut. Ke depannya sudah nggak bisa dijalani lagi karena mengarah langsung ke jurang jatuhan air terjun. Tanahnya yang gembur dan berbatu-batu membuat kami tidak menuruni jurang tersebut, khawatirnya terjadi longsong, terlalu berbahaya.
Sekitarnya ada bebatuan dan pepohonan

Pemandangan di sekitar air terjun
Sebagai seorang petualang, menurutku kita harus tau batas diri dan kondisi di sekitar kita. Apalagi prinsipku saat jalan-jalan adalah perginya sehat, pulangnya harus selamat. Toh walau hanya dari ujung kebun sawit, Air Terjun Aek Birong ini tetap terlihat indah.

Lokasi Air Terjun Aek Birong

Air Terjun Aek Birong ini terletak di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Air terjunnya berada di sisi kanan jalan jika kita menuju Bendungan Sigura-Gura dari Lembah Asahan.

Lanskap Air Terjun Aek Birong

Menurutku Air Terjun Aek Birong ini merupakan air terjun yang cukup indah. Mengalir di sela-sela tebing batu yang menjulang tinggi membuat air terjunnya memiliki ketinggian hingga 70 meter. Di sekitar air terjun, selain tebing batu juga terdapat banyak pepohonan rindang yang membuat pemandangan di sekitar air terjun ini menjadi hijau dan segar. Jadi rasanya nggak rugi juga harus melewati semak belukar untuk melihat air terjun ini. Apalagi air terjun ini masih sangat alami, belum disentuh tangan-tangan manusia.
Air terjunnya di balik rimbunnya pepohonan

Air Terjun Aek Birong

Wonderful Indonesia

Note: Perjalanan ini dilakukan sebelum covid-19 mewabah, stay at home kawan-kawan 
Sederhana namun indah dan alami


Sang backpacker di Air Terjun Aek Birong


Kamis, 23 April 2020

Mencari Sampuran Harimau, Air Terjun Yang Terlupakan

Note: Perjalanan ini dilakukan sebelum covid-19 mewabah, stay at home kawan-kawan


Brrmmmm... Brrrmmm.... 
Air Terjun Sampuran Harimau


Aku, adikku dan teman-teman adikku terus memacu sepeda motor kami melewati jalanan Sigura-Gura di Lembah Asahan yang berkelok-kelok sambil menikmati indahnya alam Lembah Asahan ini. Tak jauh dari pusat lembah, kami pun membelokkan kendaraan ke arah Air Terjun Ponot.

Air Terjun Ponot adalah salah satu air terjun yang ada di Lembah Asahan. Air terjun ini cukup terkenal di kalangan wisatawan lokal dan sering dikunjungi masyarakat sekitar saat hari libur. Air terjunnya emang indah dengan tinggi yang mencapai 100 meter dan terdiri dari tiga tingkatan air terjun.
Air Terjun Ponot
Namun tujuan kami kami hari ini bukanlah Air Terjun Ponot, melainkan Air Terjun Sampuran Harimau yang lokasinya nggak jauh Air Terjun Ponot. Setelah memarkirkan motor di parkiran Ponot, kami lantas berjalan kaki menuju Air Terjun Sampuran Harimau.

Setelah berjalan beberapa menit, kami sudah bisa melihat tebing batu dan puncak Air Terjun Siharimau. Tapi kami tak menemukan satu pun akses jalan menuju air terjun tersebut. Kami coba menerobos semak belukar yang berduri dan merangkak melalui bebatuan cadas, tapi malah ketemu air terjun lain yang debitnya sedikit sekali hanya saja lebih tinggi.

Cukup bikin frustasi sih, karena puncak air terjunnya sudah terlihat tapi nggak nemu juga akses jalannya. Sampe akhirnya kami bertemu seorang ibu-ibu yang sedang memanen ubi.

Mau kemana Nak?” Tanya si ibuk.

Ke Sampuran Harimau Buk, yang mana jalannya ya buk?” Tanyaku penuh harap.

Itu jalannya,” Tunjuk si ibu kira-kira 10 meter dari tempat kami berhenti.

Asem lah, ternyata udah deket banget, tapi karena semak, jadi kagak kelihatan jalannya.

Jalannya emang semak banget, beberapa kali kami juga harus melewati batang pohon yang tumbang, hingga akhirnya kami menemukan sebuah gazebo dengan ornamen khas Batak. Tak jauh dari gazebo tersebut, Air Terjun Sampuran Harimau akhirnya terlihat juga.
Akses jalannya semak belukar

Ada gazebo dengan ornamen Batak
Wuuahh... Nyampe juga ke tempat ini. Susah banget nyarinya.

Lokasi Air Terjun Sampuran Harimau

Air Terjun Sampuran Harimau ini masih dalam satu kawasan dengan Air Tejun Ponot yang terkenal itu. Air terjun ini tepatnya berada di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Kalo dari pusat Kota Kisaran, ibukota Asahan, kira-kira 3 jam perjalanan naik kendaraan menuju tempat ini.

Lanskap Air Terjun Sampuran Harimau

Air Terjun Sampuran Harimau saat ini sebenarnya air terjun kecil dan tingginya hanya sekitar 28 meter serta debit airnya kecil banget. Padahal dulunya air terjun ini sangat besar dan terkenal karena merupakan aliran langsung dari Sungai Asahan. Bahkan dulu, saking besarnya debit air terjun ini hingga menghasilkan suara yang bergemuruh seperti auman harimau. Oleh karena itu, air terjun ini dinamakan Air Terjun Sampuran Harimau. Luar biasa banget cuy.

Namun sejak tahun 1980-an, di atas air terjun ini dibangun sebuah bendungan dan airnya dialirkan sebagai pembangkit listrik. Sehingga air terjun ini tak lagi memiliki debit air yang besar. Aumannya pun padam dan secara perlahan air terjun ini pun mulai terlupakan dan jarang dikunjungi orang-orang.
Air Terjun Sampuran Harimau saat ini
Padahal air terjun ini masih cukup cantik sih, meski debit airnya kecil, namun di bawahnya terbentuk kolam alami yang cukup besar dan berair tenang, katanya sih dalam juga nih kolamnya. Dan walau terlihat airnya kekuningan, tapi airnya segar, bersih dan ada banyak ikan air tawarnya. Lalu di sekeliling kolam juga bersebaran batu-batu cadas berbagai ukuran yang memenuhi sekeliling kolam.
Kolam alami air terjunnya

Batu-batu bersebaran di sekitar air terjun

Adikku dan teman-temannya
Tebing Sampuran Harimau

Satu hal lagi yang menarik di air terjun ini adalah adanya tebing-tebing batu yang menjulang tinggi. Bahkan ada yang tingginya mencapai 215 meter. Tebing Sampuran Harimau ini cukup terkenal di kalangan pecinta olahraga rock climbing karena tebingnya yang cukup garang dan ekstrim, bahkan sudut kemiringannya mencapai 90°. Mantap!

Tebing Sampuran Harimau ini pun menjadi tempat latihan komunitas Panjat Tebing Asahan dan sering juga dipanjat para pemanjat profesional yang berhasrat menaklukkan puncaknya.  Bahkan Patrick Berhault, pemanjat asal Perancis pernah berbagi ilmu panjat tebing dengan pemanjat-pemanjat Indonesia atas undangan Menpora di tebing ini.
Tebing Sampuran Harimau
Berhubung hari sudah lumayan siang, kami pun segera membuka bekal yang kami bawa dari rumah dan segera menyantap nasi bungkus dengan lauk sambal telur di samping kolam air terjun. Meski menunya sederhana, tapi makan dengan suasana alam yang cantik ini membuat rasanya menjadi luar biasa.

Selesai makan dan membereskan sisanya agar tak meninggalkan sampah, kami pun segera bergegas keluar, karena masih ada tempat lain yang ingin dikunjungi.

Let's go...

Note: perjalanan ini dilakukan sebelum covid-19 mewabah, stay at home sahabat. 
Menikmati keindahan Air Terjun Sampuran Harimau


Sang backpacker dan Air Terjun Sampuran Harimau