Senin, 16 September 2019

Petualangan di Luar Negeri: Kembali Pulang

Selamat pagi sahabat backpacker...

Pagi ini adalah pagi terakhir ku di atas Kapal Pesiar Superstar Virgo. Barang-barangku pun udah ku simpan rapi di dalam tas ransel yang ku bawa untuk berpetualang saat ini dan tepat jam 8 pagi nanti, kapal ini akan merapat di Pelabuhan Manila.

Sebelum itu, kami menyempatkan diri untuk sarapan sejenak. Lumayanlah sarapan mewah untuk mengawali perjalanan pulang ini. Saat sarapan itu, kami mulai melihat kapal-kapal berukuran besar dan kecil berlalu lalang yang menandakan kami semakin dekat dengan pelabuhan. Sesekali juga terlihat bapak-bapak nelayan yang melambaikan tangan.

Tak begitu lama, kami tiba dengan selamat di Pelabuhan Manila. Berhubung siang ini  penerbangan kami menuju Jakarta, kami segera mencari taksi untuk membawa kami menuju bandara.

Ah... Kemacetan Kota Filipina terasa sepanjang perjalanan. Beruntung kami tiba tepat waktu.
Ninoy Aquino International Airport
Setelah cek in dan segala urusan tetek bengeknya selesai, perjalanan pulang kami dengan Malaysia Air pun dimulai. Berhubung aku duduknya di sebelah jendela, jadi sepanjang penerbangan ini, aku cukup menikmati pemandangan yang ada, karena di bawah sana terlihat pulau-pulau kecil dan lautan biru.
Pemandangan dari pesawat

Pulau Kecil dan Lautan Biru
Setelah sempat transit dan mengalami delay di Bandara Internasional Kuala Lumpur, kami kembali terbang menuju Jakarta. Tak begitu lama, senja pun menyapa kami. Pemandangan senja dengan cahaya matahari yang temaram terlihat cukup cantik juga sebagai penutup hari itu. Tak lama, malam pun tiba, dan hanya gelap yang terlihat di luar jendela pesawat.
Pemandangan Sunset dari pesawat
Setelah beberapa jam di dalam pesawat, akhirnya kami tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan selamat. “Ah... Selamat datang kembali di Indonesia.” Ucapku pada diri sendiri.
Dari bandara kami kemudian melanjutkan perjalanan ke hotel yang ada di belakang kawasan bandara. Malam ini kami akan menginap di sana sebelum besoknya kembali ke rumah masing-masing.

Btw sebelum tidur, kami juga sempat makan ayam geprek yang ada di dekat hotel. Setelah hampir seminggu nggak makan sesuatu yang pedas di atas kapal, akhirnya kami bisa kembali makan sambel yang pedas. Mantap..

Pertama kali Naik Lion Air

Besoknya pejalanan pulang ku pun dimulai dan kali ini aku akan menggunakan maskapai Lion Air. Soalnya penasaran juga, gimana sih rasanya naik Lion Air ini, apalagi selama ini pemberitaan tentang Lion Air nggak begitu bagus. Jadi makin penasaran.

Kesan pertamaku saat mau naik Lion Air ini adalah, antrian cek in nya yang panjang banget. Karena mereka cuma buka beberapa konter cek in, padahal yang mau cek in tuh rame dan punya rute tujuan yang berbeda.
Antrian cek in yang panjang
Yang kedua, saat masuk ke dalam pesawat, ternyata penumpang Lion Air ini cukup berisik. Bahkan ada satu kejadian lucu, yaitu saat ada seorang ibuk-ibuk yang nggak mau duduk di kursinya padahal pesawat udah mau take off. Setelah 3 kali dikasi tau ama mbak pramugari dan si ibuk tetap nggak mau duduk dan tetap asyik ngobrol ama ibuk-ibuk yang lain, si pramugari akhirnya ngambek sambil bilang “terserah deh” saat berbalik badan. Wkwkwkwkwk...

Dan kesan terakhirku saat naik Lion Air ini adalah kurang nyaman. Soalnya sandaran kursiku nggak bisa diturunin. 2 jam perjalanan, aku cuma bisa duduk lurus. Nyebelin banget. -_- Dan saat aku mau motret pemandangan di luar, tenyata hasilnya kayak gini. Jendelanya baret-baret cuy. Kagak bisa moto. Hadewh....
Pemandangan dari Lion Air
Akhirnya jam 3 sore aku tiba juga di Bandara Internasional Kuala Namu. Untuk menuju kota Medan aku memilih menggunakan Kereta Bandara, ya itung-itung balas dendam untuk penerbangan tadi.
Kereta Bandara Kuala Namu
Sayangnya begitu aku tiba di Stasiun Kereta Api Kota Medan, hujan deras pun mengguyur kota ini. Dan tak lama kemudian jalanan di depan stasiun mulai terendam air. Ah... Bakal susah pulang nih.

Dengan berusaha menghindari air, aku pun naik ke angkot untuk menuju kost. Tapi saat di angkot, si supir masih juga masukin penumpang meskipun nih angkot udah kepenuhan. Jadinya sesak dan panas deh, apalagi di luar juga macet karena jalanan yang terendam air.

Banjir, macet dan padat.

Ya... Selamat datang lagi di kehidupan nyata. Liburanmu kemarin di Kapal Pesiar, di Filipina, di Taiwan dan Hong Kong udah usai.
Cuma itu yang bisa kuucapkan.

6 komentar:

  1. welcome home! walau disambut ujan dan banjir ya kak, tapi ga ada yang lebih manis selain berdiam di tanah air sendiri hihi
    kemarin ke Manila kemana aja nih? cerita2 dong kak, penasaran >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk... Iya sih kak,
      Tetap aja negeri sendiri itu yang paling asyik walau gimana keadaanya.

      Cerita tentang Manilanya lengkap kok kak, di artikel sebelumnya. :)

      Hapus
  2. Kayaknya pertama kali baca awal cerita perjalanan ini udah lama banget, ternyata ceritanya baru kelar sekarang :D

    Waaa naik Lion Air. Selamaaattt kamu sudah resmi menjadi traveler Indonesia! Iya, konter check-in Lion itu lambaaattt banget. Gue pernah ngamuk karena kelamaan, nggak gesit kayak maskapai lain. Terus isi pesawatnya, ya gitu, orang2 yang belum paham etika traveling. Kadang kabinnya kurang sejuk juga bro. Btw, kalo gue sih memang nggak terbiasa menurunkan kursi karena takut bikin orang lain nggak nyaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, nggak ada laptop, jadi sempat berenti nulis. Sekarang nulisnya pake hp deh

      Wkwkwkwk... Ngeri-ngeri sedap naik Lion Air mas.
      Saya duduknya di bagian ekor sih mas, dan kursi di belakang itu kosong, tapi tetap aja kursinya nggak bisa diturunin.

      Hapus
  3. Kalo aku sudah kapok tuh naik lion...pernah ketinggalan bagasi di lokasi transit(padahal pesawat yang dipake adalah pesawat itu juga.....Aneh kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk... Kalo Lion mah nggak usah heran mas.
      Bahkan kabar terbaru, katanya data penumpang aja bisa bocor.

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)